Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta nikmat iman dan islam kepada kita

semua sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Shalawat serta salam

semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,

sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.

Pada kesempatan yang baik ini tidak lupa penulis menyampaikan

terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua yang selalu mendukung kami

2. Kepada Bapak Ardola Rigen selaku guru pembibing

3. Kepada semua pihak yang telah membantu, baik dari segi materi, pengetahuan,

maupun materil hingga selesainya penyusunan makalah ini.

Laporan yang berjudul Perkecambahan Jagung dengan Media Kapas

Basah disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi . Penulis

menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik itu dari segi

penyajian maupun dari segi penyusunannya. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun dan

perbaikan penyusunan makalah ini atau laporan-laporan lainnya yang akan

datang. Semoga makalah ini bermanfaat, khusus bagi penulis dan umumnya bagi

semua pembaca. Amin.


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tanaman merupakan bagian besar dari alam yang ada di bumi kita ini.

Selain itu keberadaan tanamann di bumi ini sebagai produsen terbesar sangatlah

penting, karena ia merupakan satu kesatuan dari rantai makanan yang terdapat

dalam ekosistem. Ekosisitem terdiri dari terdiri dari dua macam komponen yaitu

abiotik ,yang terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan komponen

abiotik antara lain : udara, gas, angin, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara

komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan

memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis di

butuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kami mengadakan

eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari

terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa tipe perkecambahan pada tumbuhan biji jagung ?

2. Apakah tumbuhan jagung yang diletakkan ditempat terang dan gelap akan

mengalami pertumbuhan dan perkembangan ?

3. Apakah tumbuhan jagung yang diletakkan di tempat terang dan tempat yang gelap

terdapat perbedaan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya ?


4. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan jagung mengalami pertumbuhan dan

perkembangan ?

C. TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini adalah praktikan mampu mengetahui proses

perkecambahan tanaman jagung yang diletakkan di tempat terang dan gelap

dengan menggunakan media kapas basah . Serta mengetahui faktor yang

berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan.

D. MANFAAT

Manfaat dari praktikum ini antara lain dapat menambah pengetahuan

tentang kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan biji dan dapat mengetahui

tahapan dari perkecambahan jagung

E. HIPOTESIS

1. Menurut dugaan kami bahwa cahaya matahari dapat berpengaruh terhadap

pertumbuhan kacang hijau karena tumbuhan mempunyai klorofil untuk

berfotosintesis.

2. Tumbuhan kacang hijau yang ditanam tanpa cahaya matahari hasilnya berbeda

dengan tumbuhan kacang hijau yang ditanam dengan menggunakan cahaya

matahari.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKECAMBAHAN

Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversibel (tidak

dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel.

Tumbuhan bertambah tinggi dan besar disebabkan oleh dua hal berikut :

1. Pertambahan jumlah sel sebagai hasil pembelahan mitosis pada meristem di titik

tumbuh primer dan sekunder.

2. Pertambahan komponen-komponen seluler dan adanya diferensiasi

sel

Perkembangan adalah perubahan terhadap makhluk hidup menuju kedewasaan

yang tidak dapat diukur (bersifat kualitatif )

Perkecambahan adalah munculnya platula (tanaman kecil dari dalam biji).

B. MACAM-MACAM PERKECAMBAHAN

Perkecambahan biji dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Epigeal

Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah

daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon

terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseoulus radiatus).


2. Hipogeal

Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas

(epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap

di bawah tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativum)

(Pratiwi. 2006)

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN

a) Faktor Internal

Faktor internal adalah segala pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman itu

sendiri yaitu meliputi gen dan hormon.

1. Gen

Gen mempengaruhi pertumbuhan melalui sifat yang diwariskan dan sintesis

protein yang dikendalikan.

2. Hormon

Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan disebut zat tumbuh (fitohormon).

Contoh hormon tumbuh pada tumbuhan adalah:

1) Auksin

Auksin disekresikan oleh titik tumbuh tanaman, contohnya ujung tunas, daun

muda, ujung akar, dan kambium. Peranan auksin antara lain:

merangsang perpanjangan sel batang

meningkatkan pertumbuhan akar samping

meningkatkan aktivitas pembelahan sel di titik tumbuh


merangsang pembentukan bunga dan buah

menyebabkan terjadinya dominansi apikal, yaitu pertumbuhan di mana keberadaan

tunas ujung menghambat tunas ketiak

mendorong pembentukan akar pada tanaman ketiak

pembengkokan batang ke arah cahaya fototropisme

2) Sitokinin

Fungsi sitokinin antara lain

mempengaruhi sitokinesis

mempengaruhi pertumbuhan akar dan diferensiasi akar

mendorong pembelahan sel

3) Giberelin

Giberelin mempengaruhi pemanjangan sel maupun pembelahan pada tumbuhan

kerdil. Namun, pada tumbuhan normal, pemakaian giberelin tidak memberikan

respons.

Giberelin juga mempengaruhi perkecambahan, serta pertumbuhan dan

perkembangan pada akar, daun, bunga, dan buah.

4) Asam Traumalin (hormon luka)

Asam traumalin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai

mekanis memenutupi luka.

Hormon ini mempengaruhi restitusi, yaitu kemampuan tumbuhan

untukmemperbaiki kerusakan atau luka yang terjadi pada tubuhnya.


5) Kalin

Hormon kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan dan

pertumbuhan organ, misalnya:

Rizokalin : merangsang pertumbuhan akar

Kaulokalin : merangsang pertumbuhan batang

Filokalin : merangsang pertumbuhan daun

Antokalin : merangsang pertumbuhan bunga

6) Asam Absisat

Asam absisat disintesis pada daun, batang, buah, dan biji. Asam absisat

berfungsi menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama kekurangan air,

dan menunda pertumbuhan.

7) Etilen

Etilen diprodusi pada jarigan buah masak, di ruas batang, dan di daun tua.

Etilen berfungsi mendorong pemasakan buah dan menyebabkan batang tumbuh

menjadi tebal.

b) Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang

berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem.

Ada beberapa faktor ekstrenal yang mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya, kelembapan, makanan

(nutrisi), dan suhu.

1. Makanan

Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis

berbagai komponen sel. Tidak hanya karbondioksida dan air saja yang dibutuhkan

tumbuhan untuk bisa tumbuh dengan baik tetapi juga beberapa unsur unsur

minerel. Adapun menurut jumlah yang di butuhkan oleh tubuh, unsur mineral ini

dibedakan menjadi 2 :

Makroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah

banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, carbon, hidrogen, sulfur, nitrogen,

fosfor, kallium, kalsium dan magnesium.

Mikroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalm jumlah

sedikit. Mikroelemen ini meliputi besi, klorin, tembaga, seng, molibddenum,

boron dan nikel. Mikro elemen ini betfungsi sebagai kofaktor yaitu reaksi

enzimatik dalam tumbuhan.

Jika kekurangan nutrisi maka tumbuhan tersebuat akan mengalami

difisiensi. Difisiensi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.

2. Air

Tanpa air, tumbuhan tidaklah dapat tumbuh. Air termasuk senyawa yang

dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi anatara lain sebagai fotosintesis,


mengaktifkan reaksi enzim ezimatik, menjaga kelembapan dan membengtu

perkecambahan pada biji.

3. Suhu

Pada umumnya,tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh.

Suhu optimum : suhu dimana tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan

baik dan maksimal

Suhu minimum : suhu paling rendah yang masih memungkinkan suatu tumbuhan

untuk tumbuh

Suhu maksimum : suhu tertinggi yang masih memungkinkan tumbuhan untuk

tumbuh

4. Kelembapan

Pengaruh kelembapan udara berbeda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah

dan udara yang lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan tumbuhan.

5. Cahaya

Pada umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggikan tanaman

karena dapat menguraikan auksin. Tetapi, cahaya juga merangsang pembungaan

tumbuhan tertentu, yaitu tumbuhan yang dapat berbunga pada :


Hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek ketimbang waktu gelapnya

malam

Hari panjang(lamnya penyinaran matahari lebih lama ketimbang waktu gelapnya).

Hal itu dapat terjadi karena pada tumbuhan terdapat hormon fitokrom yang

mengatur pengaruh cahaya ini dalam pertumbuhan dan perkembangan

pembungaan tanaman.

BAB III
METODOLOGI

A. TEMPAT DAN WAKTU

Tempat : Di rumah salah satu anggota

Waktu : Selama 7 hari ( 1 Agustus 2013 7 Agustus 2013 )

B. VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel Bebas : Cahaya matahari

2. Variabel Terikat : Pertumbuhan kecambah biji jagung dengan indikator

panjang daun, panjang akar, warna daun, dan jumlah daun

3. Variabel Kontrol : Biji jagung, gelas plastic, kapas, dan air

C. ALAT DAN BAHAN

Alat : 2 gelas plastic

Kapas

Penggaris

Alat tulis

Bahan : 10 biji jagung

Air

D. CARA KERJA
1. Merendam biji jagung akan ditanamkan

2. Mengisi gelas yang sudah disediakan dengan kapas basah secukupnya , kemudian

memasukkan masing-masing 5 biji selama satu malam dalam air. Hal

ini dimaksudkan untuk memecahkan dormansi biji yang jagung yang sudah

direndam ke atas kapas basah

3. Menempatkan masing-masing gelas di tempat gelap dan terang

4. Membungkus gelas yang berada di tempat gelap dengan kertas karbon

5. Menjaga agar kapas tetap basah setiap hari

6. Mengamati perkecambahan, pertumbuhan (panjang akar , panjang daun, dan

jumlah daun), dan perkembangan (warna daun) selama 7 hari

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Tabel hasil percobaan biji jagung di tempat gelap (pengukuran dalam cm)

H-1 H-2 H-3 H-4 H-5 H-6 H-7


Panjang - 1 3 7 Tak Tak Tak

akar terhitung terhitung terhitung


Jumlah akar - 4 5 5 Tak Tak Tak

terhitung terhitung terhitung


Panjang - 1 2 6 12 17 19

batang/daun
Jumlah - - - 1 2 2 2

daun
Warna daun - - - Kuning Kuning Kuning Kuning
Keterangan Muncul Batang Daun 1 daun

akar kecil menjadi mekar dan akan lepas

daun akar di

nguncup batang

2. Tabel hasil percobaan biji jagung di tempat terang (pengukuran dalam cm)

H-1 H-2 H-3 H-4 H-5 H-6 H-7


Panjang - 1 5 8 Tak Tak Tak terhitung

akar terhitung terhitung


Jumlah akar -
Panjang - - 1 5 10 14 16
batang/daun
Jumlah - - - - 2 2 3

daun
Warna daun - - - - Hijau hijau Hijau
Keterangan Muncul Batang Akar kecil Batang ada

akar menjadi 1 merah2nya

daun

nguncup &

1 mekar

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa

perkecambahanbiji jagung termasuk tipe perkecambahan hipogeal karena

kotiledonnya terletak di bawah permukaan tanah dan terdapat perbedaan

perkecambahan di tempat yang memiliki intensitas cahaya yang terang dan gelap.

Hal ini menunjukkan bahwa gelap atau terangnya suatu tempat dapat

mempengaruhi perkecambahan biji jagung.

Berdasarkan tabel diatas tentang perkembangan biji jagung, tampak bahwa

perkembangan peling cepat adalah perkembangan jagung pada tempat yang gelap.

Pada hari pertama pengamatan, dimasing-masing tempat menunjukkan bahwa biji

jagung belum menunjukkan perkembangan sama sekali. Selain itu, pengaruh

hormon auksin yang terdapat pada pada tumbuhan sangat mempengaruhi

perkecambahan pada biji jagung. hormon auksin pada tumbuhan berfungsi untuk

pertumbuhan bagi tanaman dan menjadi penghambat pertumbuhan tanaman jika

terkena cahaya matahari. Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan tanaman


di tempat gelap lebih panjang dari pada ditempat terang karena hormone auksin

pada tempat gelap tidak terganggu fungsinya. Atau dapat dikatakan bahwa

hormon auksin tidak dapat bekerja secara maksimal jika terkena cahaya matahari,

dan sebaliknya hormon auksin dapat bekerja secara maksimal jika berada pada

tempat yang cenderung lebih gelap.

Tumbuhan yang ditanam di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat/tinggi

daripada yang ditempat terang namun, tumbuhan di tempat gelap akan tampak

kuning, pucat, kurus, daunnya tidak berkembang, dan lama-lama akan mati

setelah cadangan makanannya habis. Ini karena cahaya juga

merangsang pembentukkan klorofil, tumbuhan di tempat gelap tidak dapat

membuat klorofil dan akhirnya tidak dapat membuat makanannya sendiri

(fotosintesis).

Sedangkan pada kecambah yang tumbuh di tempat terang mengalami hal

sebaliknya. Dalam keadaan banyak cahaya, auksin tidak bekerja secara maksimal

sehingga pertumbuhan kecambah terhambat. Laju tumbuh memanjang

pada kecambah tersebut dengan segera berkurang sehingga batang lebih pendek,

namun tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Perkecambahan biji jagung termasuk tipe perkecambahan hipogeal karena

kotiledonnya terletak di bawah permukaan tanah.

2. Tumbuhan jagung yang diletakkan ditempat terang dan gelap akan mengalami

pertumbuhan dan perkembangan karena biji mulai berkecambah dan tinggi

tumbuhan terus bertambah selama kapas tetap basah.


3. Tumbuhan jagung yang diletakkan di tempat terang dan tempat yang gelap

terdapat perbedaan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya karena

adanya faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi.

4. Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya , air, hormon, dan dari

gen biji jagung itu sendiri.

B. SARAN

1. Sebelum penanaman , terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah

dormansi biji itu sendiri. Jadi, sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar

berhasil memecahkan dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan

pengamatan lebih dapat diminimalisir.

2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian.

3. Kondisi pencahayaan lebih dimaksimalkan baik penempatan di tempat terang

maupun gel

DAFTAR PUSTAKA

1. http://smansadamedia.wordpress.com/2011/11/05/50/

2. http://pramestidianp.blogspot.com/2013/01/materi-dan-metode-biologi-dengan-

materi_8496.html

3. http://pipia.blogdetik.com/2010/08/17/pertumbuhan-dan-perkembangan/

4. http://smansadamedia.wordpress.com/2011/11/05/5
LAMPIRAN

A. Alat dan bahan


B. Cara kerja

C. Struktur kecambah
D. Foto Penelitian

Pada Tempat Gelap

Hari ke-2

Hari ke-3
Hari ke-4

Hari ke-5

Hari ke-6
Hari ke-7

Pada Tempat Terang


Hari ke-3

Hari ke-4

Hari ke-5
Hari ke-6

Hari ke-7

Anda mungkin juga menyukai