Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

PERKECAMBAHAN BIJI KACANG HIJAU

OLEH

NAMA : Christopher Manumpak Michael Hasugian

KELAS : XII IPA 1

SMA N 5 KOTA JAMBI

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan peluang waktu
kepada saya untuk menyelesaikan tugas laporan pertumbuhan dan perkembangan
(perkecambahan) kacang hijau. Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk
memenuhi tugas dan laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau bagi para pembaca dan juga penulis.

Terlebih dahulu, saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Reflina selaku guru biologi yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

Akhir kata sebagai penulis saya ucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum ini
bermanfaat bagi kita semua.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk
hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman bias diukur secara kuantitatif karna
mudah di amati yaitu terjadinya perubahan jumlah dan ukuran dan bersifat tidak
dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami
perkembangan. Perkembangan merupakan diferensiasi atau spesialisasi sel atau
bagian tumbuhan untuk melakukan fungsi khusus(menjadi dewasa) dan bersifat
kualitatif.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara


bersama. Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah diamati,
yaitu perubahan jumlah dan ukuran.

Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa


dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan
kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai
dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses
imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air
yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji
mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu
perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan
pertumbuhan.

Biji dapat berkecambah karena di dalam nya terdapat embrio atau calon
tumbuhan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji
kacang hijau yaitu faktor internal yang berupa kadar air pada biji, kerusakan
benih dan biji. sedangkan faktor eksternal meliputi cahaya, suhu, oksigen,
kelembaban ,dan di udara di sekitarnya.

Rumusan Masalah

1. Bagamanakah proses perkecambahan pada biji kacang hijau ?


2. Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau?
3. Adakah perbedaan antara tumbuhan kacang hijau yang diletakkan di tempat
gelap ,terag, dan dibawah pohon/ tanaman?
4. Adakah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada biji kacang hijau?

B. Tujuan Praktikum

- Untuk mengetahui bagaimanakah proses perkecambahan pada biji kacang


hijau.
- Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada biji kacang
hijau.
- Untuk mengetahui perbedaan antara tumbuhan kacang hijau yang diletakkan
di tempat gelap, terrang , dan dibawah pohon.

C. Hipotesis

- Cahaya matahari memengaruhi proses perkecambahan.


- Kebutuhan cahaya matahari pada setiap tumbuhan berbeda .
- Tumbuhan yang berada di tempat gelap lebih cepat tumbuh dan panjang
dibandingkan dengan tumbuhan yang terkena sinar matahari.
- Efek dari cahaya yaitu Efek positif : tumbuhan yang berada di tempat terang
mampu bertahan lebih lama karna mengalami proses fotosintesis, dan
Efek negative : tumbuhan yang berada di tempat terang
mengalami ,pertumbuhan lambat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil dari 3 kegiatan ,yaitu


pembelahan sel, pembesaran sel, dan diferensiasi sel-sel.
- Pembelahan sel, yaitu sel membelah secara mitosis untuk menghasilkan dua
sel anak. Dua sel anak yang terbentuk kemudian akan membelah lagi
menghasilkan empat sel anak, dan seterusnya sehingga menjadi pertambahan
jumlah sel.
- Pembesaran sel, yaitu pertambahan ukuran sel anak sebagai akibat
bertambahnya sebstansi material dalam sel.
- Diferensiasi sel-sel ,yaitu perubahan sel sel selama masa pertumbuhan hingga
terbentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi berbeda,
misalnya akar,batang, dan daun.

B. Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu


perkecambahan, pertumbuhan primer, dan pertumbuhan sekunder.

1. Perkecambahan
Perkecambahan merupakan berakhirnya masa dormansi biji. Berakhirnya
masa dormansi biji ditandai dengan terserapnya air kedalam sel-sel biji atau
secara(imbibisi) yang merupakan proses fisika. Selanjutnya, air yang masuk ke
dalam biji akan membebaskan hormone giberelin (GA) sebagai sinyal kepada
aleuron (lapisan tipis dibagian luar endospermae) agar menyekresikan enzim.
Enzim berfungsi sebagai biokatalisator dalam metabolisme biji.
Hasil proses perkecambahan berupa tumbuh dan berkembangnya plumula
menjadi batang dan daun serta perkembangan radikula menjadi akar. Embrio
yang baru tumbuh belum memiliki klorofil sehingga belum dapat melakukan
fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Makanan untuk embrio
diperoleh dari cadangan makanan (endosperma).

Perkecambahan memerlukan hormone pertumbuhan auksin. Hormon


pertumbuhan auksin mudah mengalami kerusakan jika terkena cahaya yang
berintensitas terlalu tinggi sehingga proses perkecambahan akan lebih cepat
jika tidak ada cahaya atau dalam kondisi gelap.

2. Pertumbuhan primer
Setelah biji berkecambah, selanjutnya akan membentuk akar, batang,daun.
Pada bagian ujung akar dan ujung batang ,terdapat jaringan yang sel-sel nya
aktif membelah secara mitosis, yang disebut meristem primer. aktivitas sel-
sel jaringan meristem primer menyebabkan pertumbuhan memanjang pada
bagian ujung batang dan akar. Proses pertumbuhan memanjang pada ujung
akar dan ujung batang disebut pertumbuhan prmer.

3. Pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat adanya aktivitas di jaringan kambium
(meristematik sekunder). Pembelahan kambium ke arah luar akan
membentuk floem sekunder. Sementara pembelahan ke arah dalam, akan
membentuk xylem sekunder.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.

a. Faktor luar (eksternal)


Faktor luar merupakan segala sesuatu yang mempengaruhi pertumbuhan
dan sumbernya berasal dari lingkungan. Faktor luar yang memngaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ,antara lain sebagai berikut:
1. Nutrisi
Nutrusi diperlukan tumbuhanuntuk proses kehidupan seperti metabolisme
,pertumbuhan dan perkembangan ,atau menghasilkan bunga dan buah.
Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara. Zat hara tidak
berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat diperlukan
agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

2. Air
Fungsi air yaitu , untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi-reaksi
enzim ,membantau proses perkecambahan biji, menjaga dan
mempertahankan kelembapan ,menghilangkan asam absisat.

3. Cahaya matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika tanaman kekurangan cahaya
matahari ,maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warnanya kekuning-
kuningan (etiolasi) .pada kecambah justru matahari dapat menhambat
proses pertumbuhan.

4. Kelembapan
Pengaruh kelembapan udara berbeda beda pada setiap tumbuhan. Tanah
dan udara yang lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan
kecambah .kondisi lembap menyebabkan banyak air yang diserap
kecambah dan lebih sedikit diluapkan.kondisi tersebut mendukung
aktivitas pemanjangan sel-sel dan kecepatan pertumbuhan pada
kecambah.

5. Suhu
Suhu mempunyai peranan penting dalam proses perkecambahan karena
suhu mempengaruhi berbagai reaksi kimia yang terjadi selama proses
perkecambahan benih.dalam hal ini suhu berfungsi dalam mengaktifkan
kerja enzim yang berperan dalam proses perkecambahan, diantaranya
amilase ,lipase, dan proteinase.
b. Faktor internal (dalam)
Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan bersumber dari dalam
tumbuhan itu sendir,yaitu gen dan hormon.
1. Gen
Gen berfungsi mengatur reaksi kimia dalam sel terutama reaksi sintesis
protein dan enzim sehingga memengaruhi bentuk dan ukuram tumbuhan.
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke
generasi selanjutnya.

2. Hormon
Hormon merupakan substansi yang sangat aktif dalam proses
metabolisme. Hormon berfungsi dalam memacu pertumbuhan,
pembelahan ,dan pemanjangan sel, tetapi adapula hormon yang bekerja
menghambat pertumbuhan hormone pada tumbuhan yaitu:
 Auksin : untuk membantu perpanjangan sel.
 Giberelin : berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan
perkecambahan embrio.
 Gas etilen : untuk mempercepat pematangan buah dan perontokan daun.
 Sitokinin : untuk pembelahan sel dan sitokenesis, seperti merangsang
pembentukan akar dan cabang tanaman.
 Asam absisat :untuk memproses penuaan dan gugurnya daun.
 Kalin : adalah hormon tumbuhan yang memacu pembentukan organ
tertentu, missal akar, batang,daun ,dan bunga. Kalin ada beberapa jenis
yaitu:
1. Filokalin ,berfungsi memacu pembentukan daun.
2. Kaulokalin ,berfungsi memacu pembentukan batang.
3. Rizokalin, berfungsi memacu pembentukan akar.
4. Antokalin(florigen) ,berfungsi memacu pembentukan bunga.
 Asam traumalin : berfungsi memacu pembelahan sel pada bagian
tumbuhan yang mengalami luka.
D. Tahap tahap perkecambahan.

- Proses perkecambahan diawali dengan masuknya air ke dalam biji yang


kering. Biji yang kering tersebut akan menyerap air dari lingkungan sekitarnya
(imbibisi).
- Setelah biji menyerap air, maka ukuran biji akan mengembang dan membesar
sehingga menyebabkan kulit biji kadang menjadi pecah.
- Air yang masuk akan memicu aktifnya hormon giberelin pada embrio. Hormon
tersebut kemudian akan memicu sel-sel di lapisan aleuron untuk
memproduksi enzim amilase.
- Enzim amilase yang telah dihasilkan akan bekerja di endosperma (cadangan
makanan) , pemanjangan sel radikula( diikuti muncuknya radikula dari biji
kulit)
- Pertumbuhan kecambah (kemudian mengalami pertumbuhan primer dan
sekunder.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode penelitian
Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen.

B. Alat dan bahan


1. 6 buah gelas aqua bekas.
2. Kapas.
3. Biji kacang hijau 60 buah.
4. Air.
5. Mistar atau penggaris.

C. Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
2. Biji kacang hijau di rendam dalam air untuk memilih biji kacang hijau yang
bagus.
3. Masukkan kapas satu satu terlebih dahulu ke dalam gelas.
4. Kemudian masukkan biji kacang hijau ke dalam gelas aqua yang telah diberi
kapas sebanyak 10 buah per gelas.
5. Berilah air secukupnya.
6. Lalu, letakkan 2 gelas di tempat gelap,2 gelas di tempat terkena sinar
matahari, dan 2 gelas di bawah pohon.
7. Siram tanaman dan amati setiap hari perubahan pada tanaman kecambah
tersebut.

D. Waktu penelitian.
1. Waktu
28-31 Agustus
2. Tempat penelitian
- Pada intensitas cahaya terang (terkena sinar matahari langsung) di halaman
atas depan rumah.
- Pada ruang gelap (tidak ada cahaya dan sinar matahari) di dalam kardus
sepatu.

- Pada bawah pohon/tanaman di depan rumah/teras.

E. Objek pebnelitian
Objek penelitian adalah kacang hijau.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel hasil pengamatan


Tinggi batang kecambah di tempat gelap, terang, dan bawah pohon.

Hari ke gelap terang Bawah pohon


(29)1 0 0 0
(30)2 1,7 1 0,7
(31)3 3,5 2,5 3
4 - - -
5 - - -
6 - - -

Perkembangan di tempat terang

1. –
2. Akar mulai menembus kapas ,hipokotil ke atas dan warna biji hijau muda.

3.Daun muncul berwarna hijau dan batang hijau kuat.

Perkembangan di tempat gelap

1. –
2. Akar mulai menembus kapas, hipokotil ke atas.
3. Daun muncul berwarna kuning dan batang berwarna kuning.

Perkembangan di bawah pohon/tanaman

1. –
2. Akar mulai menembus kapas, hipokotil ke atas
3. Daun tumbuh berwarna hijau sedikit menguncup.

B. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan ditempat yang terkena cahaya
matahari, tempat gelap ,dan di bawah pohon. Hal ini menunjukkan cahaya
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau. Apabila tanaman
di tempat gelap maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang daripada
normal nya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama
hormone auksin. Fungsi hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel
dan memacu pemanjangan sel. Hormone auksin sangat peka terhadap cahaya
matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai rusak. Pada
keadaan yang gelap, hormone auksin tidak terurai sehingga akan terus memacu
pemanjangan batang. Akibatnya batang tanaman akan lebih panjang ,jika
ditanam di tempat gelap, tetapi kondisi fisik tanaman nya kurang sehat, akar yang
banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat pucat kekuning-
kuningan(kekurangan klorofil). Peristiwa ini disebut etiolasi.
Jika tanaman di tempat terang ,maka kecambah akan tumbuh lebih pendek dari
pada yang di tanam di tempat gelap. Seperti yang di jelaskan di atas, hormon
auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak
terlalu cepat. Hal ini disebabkan karena cahaya matahari yang mengenai

tanaman kacang hijau memperlambat/memperhambat kerja hormon auksin.


Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek ,tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang sehat, subur, batang tanaman terlihat kokoh, daun berwarna hijau
dan lebar serta memiliki klorofil yang cukup. Sedangkan tanaman kacang hijau
yang ditempatkan di bawah pohon batang tanaman nya tumbuh tinggi seperti
yang di tempatkan di tempat gelap , daunnya berwarna hijau seperti yang
diletakkan di bawah cahaya matahari, akan tetapi daunnya mudah layu dan
batang tanaman tersebut tidak terlihat kokoh. Hal ini terjadi karena
ketidakmapuan memproduksi makanan melalui fotosintesis.

Lampiran

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil pengamatan saya menyimpulkan bahwa proses pertumbuhan dan


perkembangan tanaman kacang hijau di mulai dengan tumbuhnya akar, batang , baru
kemudian daun. Proses tersebut memerlukan waktu yang berbeda . Tanaman kacang
hijau yang diletakkan di tempat terkena sinar matahari pertumbuhan nya akan lebih
lama karena sinar matahari menghambat kerja hormon auksin dan tanaman tampak
lebih sehat dan terlihat kokoh. Kemudian, tanaman kacang hijau yang diletakkan di
tempat gelap pertumbuhannya akan lebih cepat karena hormon auksin dapat bekerja
dengan baik dan memacu pemanjangan batang tanaman sehingga lebih tinggi , tetapi
tanaman terlihat kurang sehat , batang dan daun berwarna kekuning-kuningan (pucat),
dan tidak kokoh. Sedangkan yang diletakkan di bawah pohon batang tanaman tinggi ,
batang dan daun berwarna hijau, tetapi daun nya mudah layu, dan batang tanaman
terlihat miring.

DAFTAR ISI
Halaman judul

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang

Rumusan masalah

Tujuan praktikum

Hipotesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan dan perkembangan

Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

Tahap-tahap perkecambahan

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian

Alat dan bahan

Langkah kerja

Waktu penelitian

Objek penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian
Pembahasan

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

BAB VI DAFTAR PUSTAKA

BAB VII LAMPIRAN


DAFTAR PUSTAKA

https://kids.grid.id/amp/472333872/proses-pertumbuhan-pada-tumbuhan-
dan-faktor-yang-memengaruhinya

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
43d7b79185f13b0e21274993c4537705.pdf

https://www.corteva.id/berita/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
pertumbuhan-dan-perkembangan-tan.html

https://amp.kompas.com/skola/read/2021/01/25/210358869/apa-itu-etiolasi-
pada-tumbuhan

Dra. Irnaningstyas, M.Pd.2018.biologi.Jakarta .erlangga.

https://www.ruangguru.com/blog/pertumbuhan-primer-dan-sekunder-pada-
tumbuhan#:~:text=2.-,PERTUMBUHAN%20SEKUNDER,sekitar%20kita
%20diameternya%20menjadi%20lebar.

https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/
download/72/61#:~:text=Begitu%20pula%20dengan%20pertumbuhan
%20batang,akan%20bekerja%20pada%20tempat%20gelap.

Anda mungkin juga menyukai