Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan

Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung Media Kapas

Nama : Ulfa Inayah


Kelas : XII IPA - 2

S MA NE G E R I 3 AM B ON

BAB I

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktivitas kehidupan ini
tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai
pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya
tidak dapat kembali pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan. Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu
perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu
diketahui bagaimana proses perkecambahan itu terjadi beserta kondisi-kondisi pada
kecambah yang diberikan oleh faktor-faktor penyebab perkecambahan

II. Tujuan Percobaan


Percobaan ini diadakan untuk:
a) Membedakan dua macam perkecambahan
b) Mengetahui perbedaan perkecambahan pada biji kacang hijau dan jagung yang
ditempatkan di tempat terang (sinar matahari) dan di tempat yang gelap.
c) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biji kacang hijau dan biji jagung untuk
berkecambah.
III. Manfaat Percobaan

Manfaat percobaan ini yaitu:


a) Dapat membedakan dua macam perkecambangan
b) Dapat mengetahui perbedaan perkecambahan pada biji kacang hijau dan jagung
yang ditempatkan di tempat terang dengan yang di tempat gelap.
c) Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biji kacang hijau dan biji
jagung untuk berkecambah
IV. Rumusan Masalah

a) Apakah ada perbedaan tipe perkembangan tipe perkecambahan antara biji kacang
hijau dan biji jagung
b) Apakah perbedaan perkecambahan biji kacang hijau dan biji jagung yang
ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari dengan yang gelap tidak terkena
sinar matahari?
c) Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan dan pertumbuhan biji
kacang hijau dan jagung?
V. Hipotesis
a) Ada perbedaan tipe perkecambahan antara biji kacang hijau dan biji jagung
b) Pertumbuhan pada sisi tumbuhan yang disinari oleh matahari akan terjadi secara
lambat dan untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan
tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan
warnanya cenderung pucat kekuningan.
c) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan dan pertumbuhan biii kacang
hijau dan jagung antara lain:
Faktor eksternal : cahaya matahari, suhu, air, pH, dan kelembapan
Faktor internal : gen dan hormon
VI. Variabel Pengamatan
Variabel bebas : cahaya matahari
Variable terikat : perkecambahan biji kacang hijau dan biji jagung
Variable control : biji kacang hijau, biji jagung, wadah, kapas, air

BAB II

KAJIAN TEORI

Landasan Teori
1 Tahapan Pertumbuhan
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa
tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan
pertumbuhan primer dan sekunder.
1. Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan
perkembangan embrio atau munculnya plantula(tumbuhan
kecil dari dalam biji). Pertumbuhan pada tanaman terbagi
dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti
dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan
kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena
pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan
plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih
hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji
yang berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga),
kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan
makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan
fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan.
Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi.
Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya
dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan.
Enzim – enzim akan mulai mencerna bahan – bahan yang disimpan pada kotiledon, dan
nutrient – nutrientnya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang
berperan dalam penceranaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase, dan
protease. Hormon giberelin berperan penting untuk aktifitas dan mensintesis enzim – enzim
tersebut.

2. Tipe Perkecambahan
 Perkecambahan epigeal
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan
oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke
permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan
kacang tanah (Arachis hypogaea).

 Perkecambangan hypogeal
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini
disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah,
misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi
(Oryza sativa).
3. Tipe Pertumbuhan
 Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer.
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah
yaitu:
1. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel – sel di daerah ini aktif
membelah (bersifat meristematik).
2. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel – sel di daerah ini
memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
3. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel – selnya berdefisiasi menjadi sel – sel
yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
 Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder dalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan kambium yang
bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah
besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktifitas
pembelahan kambium mengarah ke arah luar dan dalam. Aktifitas kambium kedua arah
mengakibatkan bertambah tebal dan besar diameter batang.

A. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan


Faktor eksternal:
1. Cahaya matahari : Cahaya sangat diperlukan untuk pertumbuhan terutama berkaitan
dengan proses fotosintesis tetapi cahaya juga menghambat pertumbuhan. Pertumbuhan
akan semakin cepat apabila tumbuhan ditempatkan pada tempat gelap.
2. Air : Air berfungsi sebagai media reaksi kimia dalam sel. Selain itu, air
menunjang proses fotosintesis dan menjaga kelembaban.
3. Nutrisi : Nutrisi sangat dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai sumber energi.
Nutrisi dapat berupa unsur makro dan unsur mikro.
4. Suhu : Berpengaruh terhadap pertumbuhan karena berkaitan dengan aktivitas
enzim dan kandungan air dalam tubuh tumbuhan.
5. Kelembaban : Kelembaban sangat berpengaruh pada pertumbuhan terutama untuk
perkecambahan biji.
Faktor internal:
1. Hormon
 Auksin : pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel merangsang aktivitas
kambium.
 Sitokinin : merangsang pembelahan sel merangsang pembesaran batang dan akar.
 Giberelin : menyebabkan tanaman kerdil menjadi normal. merangsang pertumbuhan
raksasa.
 Gas etilen : menghambat perkembangan akar menghambat pembentukan bunga.
 Asam absisat : mempercepat proses penuaan daun menyebabkan dormansi pada biji.

Pengaruh Cahaya Matahari terhadap pertumbuhan


Cahaya matahari bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinyadigunakan
untuk proses fotosintesis.Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil.Akan
tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, halini
terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena
cahaya.Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan
menyebabkanterjadinya etiolasi. Intensitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan
menghasilkanmacam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap
panjang penyinaranyang berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu meliputi dormansi
(masa tidur yang bertujuanmengatasi masa/musim yang tidak menguntungkan untuk
tumbuh), pembungaan, perkecambahan, dan perkembangan batang serta akar.

BAB III

METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian:
Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen

2. Alat dan bahan


Bahan: alat:
- biji kacang - wadah
- biji jagung
- kapas
- air
3. Cara kerja:
- merendam biji kacang hijau dan biji jagung selama satu malam di dalam air. Hal ini
dimaksudkan untuk memecahkan dormansi biji yang akan ditanamkan.
- 4 gelas aqua plastik disiapkan dan di dalamnya diberi kapas yang sudah ditetesi air.
- Masing – masing gelas ditandai dengan memberi label GELAP dan TERANG
- Biji kacang hijau dan biji jagung yang telah direndam semalaman diletakkan di
dalam 4 gelas aqua. Masing – masing gelas berisi 5 biji
- Letakkan gelas aqua yang berlabel GELAP di tempat yang gelap seperti di dalam
kardus atau di kolong tempat tidur.
- Letakkan gelas aqua yang berlabel TERANG di tempat yang terang atau
mendapat cahaya matahari seperti di samping jendela atau di halaman rumah.
- Setiap hari kedua tanaman tersebut ditetesi air secukupnya.
- Amati setiap hari perubahan panjang akar, panjang batang, jumlah daun, dan warna
daun selama 7 hari.
4. Tempat penelitian : di rumah
5. Waktu penelitian : dilaksanakan kurang lebih 7 hari
6. Objek penelitian : Objek penelitian adalah kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan jagung
(Zea Mays)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

H Biji Kacang Hijau


A Terang Gelap
R Tinggi Warna Kekuatan Jumlah Tinggi Warna Kekuatan Jumlah
I batang daun batang daun
1 0,3 cm - - - 0,5 cm - - -
2 2,7 cm - - - 5 cm - - -
3 5 cm Hijau muda Kuat 1 10 cm Hijau muda Kuat 1
4 10 cm Hijau Kuat 2 15 cm Hijau muda Kuat 2
5 14 cm Hijau tua Kuat 2 20,5 cm Kuning Kurang 2
kuat
6 17 cm Hijau tua Kuat 2 26,3 cm Kuning tua Lemah 2
7 22,7 cm Hijau tua Kuat 2 30 cm Kuning tua Lemah 2
A. BIJI KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus)

Klasifikasi Biji Jagung


Terang Gelap
Warna Hijau tua Hijau pucat
tinggi 22,7 cm 35 cm
Jumlah daun 2 2
Kekuatan batang Kuat Kurang kuat
Perkecambahan Letak kotiledon Jenis tanaman Jenis perkecambahan
Biji kacang hijau Atas Dikotil Epigeal
Biji jagung bawah Monokotil Hypogeal

grafik pertumbuhan perkembangan kacang hijau


Pembahasan

Pertumbuhan pada sisi tumbuhan yang disinari oleh matahari akan terjadi secara lambat
karena adanya hormon auksin dihambat oleh matahari, tetapi sisi tumbuhan yang tidak
disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya menjadi sangat cepat karena kerja auksin yang
tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung
mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut fototropisme. Untuk tanaman yang
diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari
batangnya sangat lemah dan warnanya cenderung pucat kekuningan. Hal ini disebabkan
karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh matahari. Sedangkan untuk tanaman yang
diletakkan di tempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan
dengan tanaman yang diletakkan ditempat gelap, tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan
juga warnanya segar kehijauan, hal inikarena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar
matahari

Perbandingan laju perkecambahan pada tabel 1 dan 2 menyatakan proses pertumbuhan yang
dialami oleh kecambah yang diletakkan di tempat terang berlangsung lambat. Hal
inidipengaruhi beberapa factor yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Perkecambahan
banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut
mempengaruhi.

Kecambah yang tumbuh di tempat gelap mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada
cahaya, auksin merangsang perpanjangan sel-sel sehingga kecambah di tempat gelap tumbuh
lebih panjang namun dengan kondisi pucat kekuningan karena kekurangan klorofil, kurus,
dan daunnya tidak berkembang, sedangkan pada kecambah yang tumbuh di tempat terang
mengalamihal sebaliknya. Dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan
sehingga pertumbuhan kecambah terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah terseb
ut dengan segera berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun
berkembang sempurna, dan berwarna hijau
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpuplkan bahwa perkecambahan


banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan di
daerah berintesnsitas cahaya kurang atau gelap akan memiliki laji pertumbuhan yang lebih
cepat dibandingkan dengan kacang hijaau yang diletakkan di tempat berintensitas cahaya
baanyak atau terang. Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi sedikit atau tanpa cahaya
matahri akan merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer. Namun, kondisi
tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang kedelai dengan pengaruh cahaya lebih banyak
yaitu tumbuh lebih kokok, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau namun batang
lebih pendek.

Saran

1. Sebelum penanaman , terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi


bijiitu sendiri. Jadi, sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil
memecahkandormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih
dapat diminimalisir.
2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian.
3. Kondisi pencahayaan lebih dimaksimalkan baik penempatan di tempat terang maupun
gelap.
Lampiran

No Lampiran

5
6

Anda mungkin juga menyukai