PERKECAMBAHAN JAGUNG
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
kebesaran dan limpah dan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan percobaan berjudul “ Laporan Perkecambahan Kacang Hijau dan Jagung ”.
Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-mata.
Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pengajar Mata Pelajaran Biologi kelas XII IPA 6 yang
telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Penulis juga berterima
kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu
menyelesaikan laporan percobaan ini.
Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan Yanga Maha Esa selalu membalas budi baik
anda semua.
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan ini
tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai
pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya
tidak dapat kembali pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan. Pertiumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan,yaitu perkecambahan
yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan merupakan
proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu diketahui bagaimana proses
perkecambahan itu terjadi beserta kondisi-kondisi pada kecambah yang diberikan oleh faktor-
faktor penyebab perkecambahan.
b. Mengetahui perbedaan perkecambahan pada biji kacang hijau dan jagung yang ditempatkan di
sinar matahari dengan yang tidak ditempatkan di sinar matahari.
c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biji kacang hijau dan biji jagung untuk
berkecambah.
c. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biji kacang hijau dan biji jagung untuk
berkecambah.
a. Apakah ada perbedaan tipe perkecambahan antara biji kacang hijau dan biji jagung ?
b. Apakah perbedaan perkecambahan biji kacang hijau dan biji jagung yang ditempatkan
di tempat yang terkena sinar matahari dengan yang tidak terkena sinar matahari ?
c. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan dan pertumbuhan biji kacang hijau dan
jagung ?
1.5. Hipotesis
a) Ada perbedaan tipe perkecambahan antara biji kacang hijau dan biji jagung
b) Pertumbuhan pada sisi tumbuhan yang disinari oleh matahari akan terjadi secara lambat dan
untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat
selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan warnanya cenderung pucat kekuningan.
c) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan dan pertumbuhan biji kacang hijau dan
jagung antara lain :
Variabel kontrol : biji kacang hijau, biji jagung, gelas aqua, kapas,
air
BAB II
KAJIAN TEORI
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang
diikuti dengan pertumbhan primer dan sekunder.
1. Perkecambahan
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah
berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak
sesuai.Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan
terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar
sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih
hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji
yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga),
kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan
makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan
fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama
perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu
perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan
mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya
dipindahkan kebagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam pencernaan
cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease. Hormon giberelin berperan
penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim tersebut.
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal
adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini
disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon
terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus)
dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah
perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan
oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit
biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada
perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).
2. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah
yaitu:
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel
yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
3. Pertumbuhan Sekunder.
Pertumbuhan pada tumbuhan, baik tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi,
secara umum dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam.
1. Faktor eksternal/lingkungan
Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan
adalah sebagai berikut:
Kelembaban
Suhu
Cahaya matahari
nutrisi
2. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Di bawah ini merupakan macam-macam
hormon pada tumbuhan.
1) Auksin
2) Giberelin
3) Sitokinin
4) Gas Etilen
5) AsamAbsisat
6) Kalin :
Cahaya matahari bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya
digunakan untuk proses fotosintesis.Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil.
Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal
ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya.
Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan
terjadinya etiolasi. Intensitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan menghasilkan
macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap panjang penyinaran
yang berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu meliputi dormansi (masa tidur yang bertujuan
mengatasi masa/musim yang tidak menguntungkan untuk tumbuh), pembungaan,
perkecambahan, dan perkembangan batang serta akar.
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat:
4 buah
styrofoam Bahan:
Biji Jagung
Kapas
Air
1. merendam biji kacang hijau dan biji jagungselama satu malam di dalam air. Hal ini
dimaksudkan untuk memecahkan dormansi biji yang akan ditanamkan.
2. meletakkan 4 biji jagung dan kacang hijau pada masing-masing gelas aqua yang sudah diisi
kapas
3. menyirami setiap hari.
Objek penelitian adalah kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan jagung (Zea Mays).
BAB IV
Tabel 1 : Hasil percobaan pertumbuhan kacang hijau di tempat terang dan di tempat gelap
Tabel 2 : Hasil percobaan pertumbuhan jagung di tempat terang dan di tempat gelap
4.2 Pembahasan
Pertumbuhan pada sisi tumbuhan yang disinari oleh matahari akan terjadi secara lambat
karena adanya hormon auksin dihambat oleh matahari, tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari
oleh cahaya matahari pertumbuhannya menjadi sangat cepat karena kerja auksin yang tidak
dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah
sinar matahari atau yang disebut fototropisme. Untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang
gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan
warnanya cenderung pucat kekuningan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak
dihambat oleh matahari. Sedangkan untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang terang
tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di
tempat gelap, tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini
karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.
Kecambah yang tumbuh di tempat gelap mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada
cahaya, auksin merangsang perpanjangan sel-sel sehingga kecambah di tempat gelap tumbuh
lebih panjang namun dengan kondisi pucat kekuningan karena kekurangan klorofil , kurus, dan
daunnya tidak berkembang, sedangkan pada kecambah yang tumbuh di tempat terang mengalami
hal sebaliknya. Dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga
pertumbuhan kecambah terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut dengan
segera berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun berkembang
sempurna, dan berwarna hijau.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ditinjau dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan di daerah
berintensitas cahaya kurang atau gelap akan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan kacang kedelai yang diletakkan di tempat berintensitas cahaya banyak atau
terang. Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi sedikit atau tanpa cahaya matahari akan
merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer. Namun, kondisi tumbuhan yang baik
akan dialami oleh kacang kedelai dengan pengaruh cahaya lebih banyak yaitu tumbuh lebih
kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau namun batang lebih pendek.
5.2 Saran
1. Sebelum penanaman , terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi biji
itu sendiri. Jadi, sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil memecahkan
dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat diminimalisir.
2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian.
3. Kondisi pencahayaan lebih dimaksimalkan baik penempatan di tempat terang maupun gelap.
LAMPIRAN