Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN HASIL PENGAMATAN PERTUMBUHAN

KACANG TANAH DAN KACANG HIJAU DI TEMPAT


TERANG DAN DITEMPAT GELAP

LAPORAN  HASIL PENGAMATAN
PERTUMBUHAN  KACANG TANAH DAN KACANG HIJAU
DI TEMPAT TERANG DAN DITEMPAT GELAP

DISUSUN OLEH:

ELSA M.R BATISTA


12 MIPA 3

SMA NEGERI 8 KUPANG


Tahun Pelajaran 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya khususnya bagi
penulis yang telah menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh cahaya terhadap
perkembangan dan pertumbuhan kacang hijau”

Dalam menulis laporan penelitian ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala - kendala,
sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen sebagai pembimbing, orang tua dan semua orang yang terlibat yang telah
memberikan dorongan dan motivasi sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

Disini penulis juga sampaikan, jika sea


Seandainya dalam penulisan laporan penelitian  ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan,
untuk itu penulis dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan penelitian ini. Semoga apa yang di harapkan penulis dapat di
capai dengan sempurna. Amin.

Kupang, 6 Agustus 2020

Elsa m.r bataista


BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Pertumbuhan adalah aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan
bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah
sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkecambahan diawali dengan
penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya.
Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air
dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun
embun). Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang
melunak.

Proses pertumbuhan pada tumbuhan yang sangat penting adalah adanya proses fotosintesis
yang memerlukan sinar matahari. Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan,
namun efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini
menyebabkan tumbuhan yang diterkena cahaya matahari akan lebih pendek dari pada tumbuhan yang
tumbuh di tempat gelap.Peristiwa ini disebut dengan etiolasi.Dampak tanaman akibat etiolasi adalah
tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk
menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak
terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.Kondisi
gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di
sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat
tumbuh dan panen. Produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
1.2 Tujuan Penelitian

            Mengamati dan pelajari pertumbuhan pada biji kacang hijau berdasarkan factor intensitas cahaya
yang berdeda

1.3 Rumusan Masalah

1. Apakah cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah ?

2. Mana yang lebih cepat tumbuh atau lebih cepat tinggi kecambah di tempat terang dalam ruangan
atau tempat gelap ?

1.4  Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui efek dari sinar matahari terhadap tumbuhan,
baik efek positif maupun negatif, dan mengetahui kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan biji
kacang hijau serta mengetahui factor yang mempengaruhi biji kacang hijau tersebut untuk
berkecambah.
BAB II
KAJIAN TEORI

Landasan Teori

A.    Tahapan Pertumbuhan

Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti
dengan pertumbhan primer dan sekunder.

a)      Perkecambahan

     Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang


memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut
adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula. Perkecambahan
ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan makanan
yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga
(kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula).

     Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan,
tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan.
Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang
berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu
perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan.

Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan disimpan pada kotiledon, dan
nutrient-nutriennya dipindahkan kebagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam
pencernaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease. Hormon giberelin
berperan penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim tersebut.Perkecambahan biji ada dua
macam yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang
mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh
memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada
perkecambahan kacang hijau.
Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon
tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap
di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan jagung

b)     Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan


sekunder.

Ø  Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan memanjang akibat aktivitas mereistem apical


(jaringan yang ada diujung akar dan dan ujung batang). Titik tumbuh batang terdapat pada tumbuhan
yang memiliki kuncup atau tunas. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar bertambah
panjang.

Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:

§  Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar.


Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)

§  Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan.


Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan
memanjang.

§   Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya


berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan
struktur khusus.

Ø  Pertumbuhan Sekunder.

Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan cambium yang
bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar.
Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktivitas pembelahan cambium
mengarah kea rah luar dan dalam. Aktivitas cambium ke dua arah mengakibatkan bertambah tebal dan
besar diameter batang.

B.     Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan

Pertumbuhan pada tumbuhan, baik tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi, secara umum
dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. 

a)      Faktor eksternal/lingkungan

Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai
berikut:

Ø  Air

Ø  Mineral

Ø  Kelembaban.

Ø  Suhu

Ø  Cahaya matahari

Ø  Nutrisi

Ø  PH

b)     Faktor internal

Faktor ipnternal merupakan faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Di bawah ini merupakan macam-macam hormon pada
tumbuhan.

Ø  Auksin

Ø  Giberelin

Ø  Sitokinin

Ø  Gas Etilen
Ø  AsamAbsisat

Ø  Kalin : 

§  Rhizokalin: merangsang pembentukan akar

§  Kaulokalin: merangsang pembentukan batang

§  Anthokalin: merangsang pembentukan bunga

§  Filokalin: merangsang pembentukan daun

C.    Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan Tumbuhan:

Cahaya matahari bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan
untuk proses fotosintesis.Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya
dapat bersifat sebagai penghambat pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat
memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang
diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi. Intensitas pencahayaan atau
penyinaran yang berbeda akan menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons
tumbuhan terhadap panjang penyinaran yang berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu meliputi
dormansi, pembungaan, perkecambahan, dan perkembangan batang serta akar.

D.    Pertanyaan
1.       Bagaiman kecepatan pertumbuhan kacang hijau di tempat gelap dan di tempat terang?
2.      Mengapa batang tanaman kacang hijau yang ditanam di tempat gelap warnanya lebih pucat,
diameter batang kecil dan lemah?

Jawaban :
1.             Kecepatan pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap lebih cepat dibandingkan dengan
pertumbuhan kacang hijau di tempat terang. Tanaman kacang hijau di tempat gelap lebih tinggi,
dari tanaman kacang hijau di tempat terang, namun dengan kondisi pucat, kurus, dan daunnya
tidak berkembang. Sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang, tumbuh
lebih lambat dengan kondisi relatif pendek, daun berkembang baik, dan berwarna hijau.
2.             Tanaman kacang hijau yang tumbuh ditempat gelap (tidak terkena cahaya) warnanya lebih pucat,
diameter batang kecil dan lemah. Hal ini terjadi karena tanaman yamg ditanam di tempat yang
tidak terkena cahaya, proses fotosintesis yang sangat memerlukan cahaya itu akan  terhambat.
Bab III
METODE PENELITIAN

 Metode Penelitian

Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen.

a)      Alat dan bahan

·         2 Gelas Aqua

·         Biji Kacang hijau yang telah dikecambahkan

·         Kapas basah

·         Penggaris

b)     Langkah kerja

·         Kecambahkan biji kacang hijau  pada kedua cawan petri yang sudah terisi kapas basah.

·         Cawan petri yang pertama diletakkan di tempat yang tidak ada cahaya / tidak terkena cahaya
secara langsung (gelap), sedangkan cawan petri yang kedua diletakkan di tempat yang terkena
cahaya matahari secara langsung (terang)

·         Siramlah masing –masing kecambah dengan air setiap hari (jumlah air secukupnya)

·         Biarkan selama kurang lebih seminggu,dan ukurlah dengan penggaris panjang hipokotil dan
epikotilnya.

·         Hitunglah jumlah daun yang muncul pada perkecambahan serta catat warna / keadaan daunnya

·         Bandingkan hasil data yang diperoleh.

·         Buatlah laporan tertulis dari kegiatan yang telah anda lakukan.


c)      Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di rumah peneliti.

d)     Waktu Penelitian

Penelitian berlangsung kurang lebih selama 2 minggu

e)      Objek Penelitian

Objek penelitian adalah kacang hijau dan kacang tanah


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil penelitian

a)      Tabel hasil penelitian pada kacang hijau dan kacang tanah

Tabel 1 :

Hasil
NO KACANG IJO HARI KE

1 2 3 4 5 6
1 Kacang ijo Terang 0,8 2,1 3,0 4,4 8,0 12,4

2 Kacang ijo gelap 1,0 4,0 9,0 16,0 19,2 16

pengamatan pertumbuhan kacang hijau di tempat terang dan gelap


Bukti dokumentasi:

Pertumbuhan kacang pada tempat gelap gelas B dan tempat terang pada gelas A

“Tempat gelap”Hari pertama:dengan ukuran 1,0 cm


Hari kedua:dengan ukuran 4,0 cm

Hari ketiga:dengan ukuran 9,0 cm

Hari keempat:dengan ukuran 16,0 cm


Hari kelima:dengan ukuran 19,2 cm

Hari keenam:dengan ukuran 20,4 cm

Pertumbuhan pada “Tempat Terang” hari pertama :dengan ukuran 0,8 cm

Hari kedua: dengan ukuran 2,1 cm


Hari ketiga:dengan ukuran 3,0 cm

Hari keempat:dengan ukuran 4,4 cm


Hari kelima :dengan ukuran 8,0 cm
Hari keenam:dengan ukuran 12,4 cm

B.     Pembahasan

Pertumbuhan pada sisi tumbuhan yang disinari oleh matahari akan terjadi secara lambat karena
adanya hormon auksin dihambat oleh matahari, tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya
matahari pertumbuhannya menjadi sangat cepat karena kerja auksin yang tidak dihambat. Sehingga hal
ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang

disebut fototropisme.
Untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain
itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan warnanya cenderung pucat kekuningan. Hal ini disebabkan
karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh matahari.

Sedangkan untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit
lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di tempat gelap, tetapi tekstur batangnya
sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar
matahari.

Perbandingan laju perkecambahan pada tabel kacang hijau menyatakan proses pertumbuhan yang
dialami oleh kecambah yang diletakkan di tempat terang berlangsung lambat. Hal ini dipengaruhi
beberapa factor yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar.

 Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut
mempengaruhi.

Kecambah yang tumbuh di tempat gelap mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya,
auksin merangsang perpanjangan sel-sel sehingga kecambah di tempat gelap tumbuh lebih panjang
namun dengan kondisi pucat kekuningan karena kekurangan klorofil , kurus, dan daunnya tidak
berkembang, sedangkan pada kecambah yang tumbuh di tempat terang mengalami hal sebaliknya.

Dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan kecambah
terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut dengan segera berkurang sehingga
batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau.

.
BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perkecambahan


banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.
Ditinjau dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau dan jagung yang ditempatkan di
daerah gelap akan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan kacang hijau yang
diletakkan di tempat berintensitas cahaya banyak atau terang.

Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi sedikit atau tanpa cahaya matahari akan
merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer.

Namun, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh cahaya
lebih banyak yaitu tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau namun batang
lebih pendek.

B.      Saran

Ø  Sebelum penanaman , terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi biji itu
sendiri. Jadi, sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil memecahkan dormansi biji
yang akan ditanam.

Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat diminimalisir.

Ø  Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian.

Ø  Kondisi pencahayaan lebih dimaksimalkan baik penempatan di tempat terang maupun gelap.

.
DAFTAR PUSTAKA

Riandri, Henny,2009. Teori dan aplikasi  untuk kelas XII IPA.

 BIOLOGI 3A Sains dalam kehidupan. Surabaya: Yudhistira.


Zhamal, 2008. 

Anda mungkin juga menyukai