Anda di halaman 1dari 9

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN

Di susun oleh :
MOH ULIN NUHA (2103401051035)
MUHAMMAD KAFI (2103401051034)

Dosen Pengampu : Ir. Endang Sri Wahyuni., Mp


FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang mana telah memberikan kekuatan
serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “ PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TANAMAN ‘’ dapat selesai seperti waktu yang telah ditentukan.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberi
bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ir. Endang Sri Wahyu., Mp selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar Dasar Agronomi
di universitas islam jember.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari bentuk penyusunan maupun materi.
Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan makalah
selanjutnya.

Wuluhan, 11 September 2022


Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
B. TAHAPAN PERTUMBUHAN
C. JENIS PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
D. FAKTOR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Maka dari itu terdapat pohon
yang tadinya kecil kemudian menjadi besar. Hal tersebut terjadi karena adanya proses
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu
organisme. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Sedangkan,
perkembangan merupakan proses untuk mencapai kematangan fungsi suatu organisme.
Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini berjalan secara simultan atau
pada waktu yang bersamaan dan saling terkait. Adapun perbedaannya terletak pada faktor
kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati,
yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan ?
2. Tahap Awal Pertumbuhan !
3. Apa saja Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
2. Menguraikan Tahap Awal Pertumbuhan
3. Menjelaskan Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
4 Menyebutkan dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik),
dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada
proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat
diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan
pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak
dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan
dengan angka.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak perkecambahan biji. Kecambah
kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga
mencapai ukuran dan usia tertentu, tumbuhan akan berkembang membentuk bunga dan buah
atau biji sebagai alat perkembangbiakannya. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah
meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini
terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium. Aktivitas jaringan meristem yang terletak
di ujung batang/akar menghasilkan pola pertumbuhan yang berbeda bila dibandingkan
dengan jaringan meristem di kambium. Oleh karena itu pertumbuhan pada tumbuhan dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder

B. Tahap Awal Pertumbuhan


a. Pertumbuhan Biji
1. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah
dan menjadi lunak.
2. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai
reaksi kimia.
3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis
cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan
berlangsung.

b. Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula
(calon batang). Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen,
dan suhu.
Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
· Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon
melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang hijau.
· Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas
permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan
kacang kapri (Pisum sativum).

C. Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


1. Pertumbuhan Primer
Daerah Pertumbuhan pada Akar
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem
primer atau disebut juga meristem apikal. Titik tumbuh primer terbentuk sejak tumbuhan
masih berupa embrio. Jaringan meristem ini terdapat di ujung batang dan ujung akar. Akibat
pertumbuhan ini, akar dan batang tumbuhan bertambah panjang.
Pada titik tumbuh, pertumbuhan terjadi secara bertahap. Oleh karena itu daerah pertumbuhan
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu daerah pembelahan, daerah perpanjangan, dan daerah
diferensiasi.
a. Daerah pembelahan.
Daerah pembelahan terletak di bagian paling ujung. Di daerah ini sel-sel baru terus-menerus
dihasilkan melalui proses pembelahan sel. Daerah inilah yang disebut daerah meristematis.
b. Daerah pemanjangan.
Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah pembelahan. Di daerah ini sel-sel hasil
pembelahan akan tumbuh sehingga ukuran sel bertambah besar. Akibatnya di daerah inilah
yang mengalami pemanjangan.

c. Daerah diferensiasi
Daerah diferensiasi terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel yang telah tumbuh
mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sebagian sel mengalami diferensiasi menjadi
epidermis, korteks, xilem, dan floem. Sebagian lagi membentuk parenkim, kolenkim, dan
sklerenkim.
Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder. Contoh
jaringan meristem sekunder adalah jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke arah dalam
membentuk xilem atau kayu sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem atau kulit
kayu. Akibat aktivitas jaringan meristem pada kambium, diameter batang dan akar bertambah
besar.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. Faktor luar
Faktor luar adalah materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang berdampak pada
tanaman itu, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar
adalah cahaya, temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain.
1. Nutrisi
Tumbuhan memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu. Unsur yang diperlukan dalam
jumlah banyak disebut unsur makro, sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit
disebut unsur mikro.
2. Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi
pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena
cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal
ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan
yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap
tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini
disebut etiolasi. Pot kiri adalah perkecambahan normal, sedangkan sebelah kanan
perkecambahan yang mengalami etiolasi

b. Faktor dalam
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembngan tanaman adalah Hormon.
Hormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit
yang berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan.
Berikut ini adalah macam-macam hormon pada tumbuhan beserta fungsinya:
1. Auksin : Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung
batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit.
Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance).
2. Giberelin : Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga pertumbuhan
pucuk dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin adalah untuk merangsang pertumbuhan
meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).
3. Sitokinin : Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan
pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat penting
dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya mempunyai peranan dalam memperpanjang
usia jaringan.
4. Asam Absisat (= dormin) : Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang
dorman, beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat
adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang masa
dormansi (menghambat perkecambahan biji).
5. Gas etilen : Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang
dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi sehingga
buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.
6. Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh.

7. Asam traumalin : Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki
kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini
terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin. Lukaluka yang terjadi
dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat diganti
dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas
baru.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertumbuhan adalah suatu proses pertumbuhan ukuran dan volume serta jumlah secara irreversibel,
yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan perkembangan merupakan suatu proses
menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif.
Bila kita menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari terjadi perubahan tinggi.
Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang demikian sederhana menjadi bentuk tanaman yang
lengkap.
Faktor eksternal atau lingkungan yang berpengaruh adalah faktor iklim, tanah dan biologis.Faktor
internal (dalam) terdiri atas faktor intrasel yaitu sifat dari induknya, dan faktor intersel yaitu macam-
macam hormon antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen, asam traumalin, dan kalin
B. Saran
Diharapkan kepada para pembaca sekalian, agar setelah memahami materi yang kami sampaikan ini,
pembaca dapat mengerti dan menambah ilmu serta wawasannya. Dengan dibentuknya makalah ini
kami berharap kita semua dapat lebih menghargai seberapa pentingnya tumbuhan tumbuhan bagi
kehidupan kita.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2020/09/10/163000969/pertumbuhan-dan-
perkembangan-pada-tumbuhan
https://www.google.com/amp/s/kids.grid.id/amp/472333872/proses-pertumbuhan-pada-tumbuhan-dan-
faktor-yang-memengaruhinya

Anda mungkin juga menyukai