Perkembangan tumbuhan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat
dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan
Makalah berjudul Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si sebagai dosen pembimbing mata kuliah Fisiologi
Tumbuhan yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian makalah ini, namun
penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya makalah ini. Kiranya isi makalah ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah
ilmu pendidikan. Terima kasih.
BAB I
1. Latar Belakang
Di negara kita terdapat jenis-jenis tumbuhan yang beraneka ragam. Keadaan seperti iklim
dan tanah sangat mendukung kelangsungan hidup beraneka tumbuhan tersebut. Oleh sebab
itu kita wajib mensyukuri anugerah Tuhan ini.
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan bersifat
tidak dapat kembali (irreversible). Sedangkan, perkembangan merupakan proses untuk
mencapai kematangan fungsi suatu organisme. Walaupun berbeda dari segi pengertian,
namun kedua proses ini berjalan secara simultan atau pada waktu yang bersamaan dan
saling terkait. Adapun perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif dan kualitatif.
Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu tejadi perubahan
jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya dapat dinyatakan secara kualitatif
karena terjadi perubahan fungsional dalam tubuh suatu organisme sehingga tidak dapat
diamati.
1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
2. Menjelaskan tahap-tahap dari pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
3. Menjelaskan jenis-jenis pertumbuhan pada tumbuhan.
4. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah
Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan
ukuran (volume, massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur.
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung
secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel. Bila kita
menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari terjadi perubahan tinggi.
Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang demikian sederhana menjadi bentuk
tanaman yang lengkap.
Pada tanaman yang sedang tumbuh, terlihat adanya pembentukan organ-organ baru.
Misalnya daun semakin banyak, akar semakin panjang dan bertambah banyak. Melihat arah
pertumbuhan, tanaman tumbuh kedua arah utama:
- Akar ke bawah (Menuju ke bumi)
- Daun (dan batang) ke atas
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot
yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot
menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organorgan yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Peristiwa diferensiasi
menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ,
sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks. Auksanometer
adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri
atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala atau jarum yang dapat
menggaris pada silinder pemutar.
3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis
cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan
berlangsung.
2.2.2 Perkecambahan
1. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan
plumula (calon batang).
2. Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
3. Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon
melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang hijau.
Setelah fase perkecambahan, diikuti pertumbuhan tiga sistem jaringan meristem primer yang
terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan membentuk akar, batang, dan daun. Tiga
sistem jaringan primer yang terbentuk sebagai berikut.
a. Protoderm, yaitu lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis.
b. Meristem dasar yang akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan
korteks pada akar di antara style dan epidermis.
c. Prokambium, yaitu lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu
floem dan xilem.
Pada tudung akar dikotil, antara ujung akar dengan kaliptra tidak terdapat batas yang
jelas dan tidak memiliki titik tumbuh pada kaliptra tersebut.
Pada tudung akar monokotil, antara ujung akar dan kaliptra terdapat batas yang jelas
atau nyata dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang disebut kaliptrogen.
Sel-sel kaliptra yang dekat dengan ujung akar mengandung butir-butir tepung yang
disebut kolumela.
Gambar 2.5 Jaringan meristem apikal akar. a. tudung akar b. meristem c. daerah
pemanjangan sel d. korteks e. floem f. xylem
a. Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan
pembelahan secara mitosis. Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada tumbuhan
dikotil, sel-sel tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh
sel-sel me-ristem primer dari perkembangan sel-sel meristem apical.
b. Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil pembelahan
meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini. Aktivitas pertumbuhan dan
perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan pembelahan sel di daerah ini menjadi
lebih lambat dari bagian lain. Pemanjangan sel tersebut berperan penting untuk membantu
daya tekan akar dan proses pertumbuhan memanjang akar.
c.
Daerah diferensiasi, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok sesuai dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur, kemudian akan
memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu.
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan
membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.
- Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis
atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
- Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi
kambium yang disebut kambium intervasis.
- Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris. Kambium
yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk
akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari
pertumbuhan kulit. Ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup, ke luar membentuk felem
yaitu sel-sel mati
Diketahui sebagai senyawa Asam Indol Asetat (AIA) atau Indol Acetic Acid (IAA).
Bekerja mempengaruhi/mempercepat proses pembelahan sel-sel meristem di ujungujung tunas (batang dan akar)
Dengan sifat auksin ini, tumbuhan dapat tumbuh sangat cepat ditempat gelap (etiolasi).
Dalam percobaan dilaboratorium, auksin juga memacu pertumbuhan daun, bunga, buah dan
batang rerumputan dan kelompok cemara. Sifat auksin ini digunakan oleh para petani buah
untuk merangsang bunga menjadi buah tanpa pembuahan terlebih dahulu, sehingga kini
muncul jenis buah tanpa biji, seperti semangka, jeruk, dan durian. Proses pembentukan buah
tanpa pembuahan ini disebut Partenokarpi. Auksin juga dipakai untuk memacu tumbuhnya
akar pada batang-batang stek.
Gambar 2.8 Tanaman pot sebelah kanan yang diberi hormon giberelin
c. Sitokinin
Dinamakan sitoinin karena memacu sitokinesis (Pembelahan plasma sel). Sitokinin terdpat
dijaringan pembuluh berbagai jenis tumbuhan. Sitokinin ditemukan pula pada endosperma
cair buah kelapa muda, kapang, bakteri, dan bahkan hewan primata, lumut, ganggang coklat,
ganggang merah, pinus, dan diatom.
Sitokinin paling banyak terdapat disekitar biji muda, buah muda, dan tunas daun, serta ujung
akar. Didunia pertanian, sitokinin diperlukan untuk:
d.
Asam Absisat
Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman beradaptasi menjadi
dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu, ABA yang dihasilkan oleh kuncup
menghambat pembelahan sel pada jaringan meristem apikal dan pada cambium pembuluh
sehingga menunda pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA juga memberi sinyal pada
kuncup untuk membentuk sisik yang akan melindungi kuncup dari kondisi lingkungan yang
tidak menguntungkan. Dinamai dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini
menyebabkan absisi/rontoknya daun tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut telah
popular walaupun para peneliti tidak pernah membuktikan kalau ABA terlibat dalam gugurnya
daun.
Pada kehidupan suatu tumbuhan, merupakan hal yang menguntungkan untuk
menunda/menghentikan pertumbuhan sementara. Dormansi biji sangat penting terutama
bagi tumbuhan setahun di daerah gurun atau daerah semiarid, karena proses
perkecambahan dengan suplai air terbatas akan mengakibatkan kematian.Sejumlah faktor
lingkungan diketahui mempengaruhi dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA
Dormansi Biji
e.
Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen disintesis
oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen yang
dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2kloroetifosfonat).Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang untuk mempercepat
pemasakan buah. Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji,
menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang
kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan
inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
Hormon tumbuh yang secara umum berlainan dengan Auxin, Gibberellin, dan Cytokinin.
Dalam keadaan normal ethylene akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana
sekali. Di alam ethilene akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu
tanaman. hormon ini akan berperan pada proses pematangan buah dalam fase climacteric.
Penelitian terhadap ethylene, pertama kali dilakukan oleh Neljubow (1901) dan Kriedermann
(1975), hasilnya menunjukan gas ethylene dapat membuat perubahan pada akar tanaman.
Hasil penelitian Zimmerman et al (1931) menunjukan bahwa ethylene dapat mendukung
terjadinya abscission pada daun, namun menurut Rodriquez (1932), zat tersebut dapat
mendukung proses pembungaan pada tanaman nanas. Penelitian lain telah membuktikan
tentang adanya kerja sama antara auxin dan ethylene dalam pembengkakan (swelling) dan
perakaran dengan cara mengaplikasikan auxin pada jaringan setelah ethylene berperan.
Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga
mampu mengadakan penutupan bagian yang luka. Vitamin B12 9riboflavin), piridoksin (vit.
B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan Vitamin
berperan sebagai kofaktor
b. Poliamina.
Mempunyai peranan besar dalam proses genetis yang paling mendasar seperti sintesis DNA
dan ekspresi genetika. Spermine dan spermidine berikatan dengan rantai phosphate dari
asam nukleat. Interaksi ini kebanyakkan didasarkan pada interaksi ion elektrostatik antara
muatan positif kelompok ammonium dari polyamine dan muatan negatif dari
phosphat.Polyamine adalah kunci dari migrasi sel, perkembangbiakan dan diferensiasi pada
tanaman dan hewan. Level metabolis dari polyamine dan prekursor asam amino adalah
sangat penting untuk dijaga, oleh karena itu biosynthesis dan degradasinya harus diatur
secara ketat.Polyamine mewakili kelompok hormon pertumbuhan tanaman, namun merekan
juga memberikan efek pada kulit, pertumbuhan rambut, kesuburan, depot lemak, integritas
pankreatis dan pertumbuhan regenerasi dalam mamalia.
Sebagai tambahan, spermine merupakan senyawa penting yang banyak digunakan untuk
mengendapkan DNA dalam biologi molekuler. Spermidine menstimulasi aktivitas dari T4
polynucleotida kinase and T7 RNA polymerase dan ini kemudian digunakan sebagai protokol
dalam pemanfaatan enzim.
c.
Hormon Kalin.
2.4.2 Nutrisi
Tanaman membutuhkan mutlak 13 unsur hara essensial dalam pertumbuhannya. Unsur hara
tersebut harus berbentuk ion untuk dapat digunakan tanaman seperti NH4+, HPO42-, K+,
Mg2+, SO42- dan sebagainya. Adapun peranan unsur-unsur hara tersebut dapat diuraikan
secara ringkas seperti dibawah ini :
a. N (Nitrogen) peranannya :
Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun
b. P (Phosfor) peranannya :
Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik
c. K (Kalium) peranannya :
Memperlancar fotosintesis
Meninggikan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan
Pada tanaman unsur ini terkumpul pada titik tumbuh dan mempercepat pertumbuhan
jaringan merismatik
d. Mg (Magnesium) peranannya :
e. Ca (Calsium) peranannya :
f. S (Belerang) peranannya :
Pembentukan bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun sehingga
warna daun menjadi lebih hijau
g. Cl (Chlor) peranannya :
h. Fe (Besi) peranannya :
i. Mn (Mangan) peranannya :
Penting dalam pengaturan sistem enzim tanaman dan dalam pembentukan klorofil
k. B (Borium) peranannya :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil sayur-mayur dan dalam pembentukan klorofil
l. Mo (Molibdenum) peranannya :
Penting dalam proses fiksasi N dan untuk tanaman kacang-kacangan, jeruk dan sayur
mayur
2.4.3 Gen
Gen yaitu faktor penentu sifat-sifat makhluk hidup. Gen akan terwaris dari generasi ke
generasi. Biasanya sifat yang ditentukan oleh gen (disebut sifat turunan) sulit diubah
meskipun dengan penambahan nutrisi. Bila tumbuhan mewarisi gen sifat pendek dari induk
pendek, maka tumbuhan tersebut tetap pendek. Tumbuhan yang memiliki gen penentu buah
rasa manis akan menghasilkan buah yang rasanya manis.
2.4.4. Lingkungan
a. Cahaya
Cahaya ( yang umumnya diperoleh dari matahari) memiliki spektrum yang berbeda yang
memiliki panjang gelombang yang beda. Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman, karena merupakan bahan dari proses fotosintesis, bila tak ada cahaya, maka proses
fotosintesis tak akan terjadi.
c. Kerapatan tanaman
Tanaman yang banyak pada suatu areal mempengaruhi jumlah unsur hara dan membatasi
keleluasaan menjalarnya akar tanaman. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang
berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat
kuantitatif/ terukur. Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme.
Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat
irreversibel. Bila kita menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari terjadi
perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang demikian sederhana
menjadi bentuk tanaman yang lengkap.
Pada tanaman yang sedang tumbuh, terlihat adanya pembentukan organ-organ baru.
Misalnya daun semakin banyak, akar semakin panjang dan bertambah banyak. Hormon
pertumbuhan yaitu auksin, sitokinin, absisat dan etilen.
Gen yaitu faktor penentu sifat-sifat makhluk hidup. Gen akan terwaris dari generasi ke
generasi. Biasanya sifat yang ditentukan oleh gen (disebut sifat turunan) sulit diubah
meskipun dengan penambahan nutrisi. Bila tumbuhan mewarisi gen sifat pendek dari induk
pendek, maka tumbuhan tersebut tetap pendek. Tumbuhan yang memiliki gen penentu buah
rasa manis akan menghasilkan buah yang rasanya manis
Lingkungan yaitu cahaya, keasaman tanah, kerapatan tananaman, dan suhu
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanaman membutuhkan mutlak
13 unsur hara essensial dalam pertumbuhannya. Unsur hara tersebut harus berbentuk ion
untuk dapat digunakan tanaman seperti NH4+, HPO42-, K+, Mg2+, SO42- dan sebagainya
3.2 Saran
Diharapkan kepada para pembaca sekalian, agar setelah memahami materi yang saya tulis
ini, pembaca dapat mengerti dan menambah ilmu serta wawasannya.
Top of Form
Cari
didukung oleh
Bottom of Form
Blog ini
Di-link Dari Sini
Web
Blog ini
Top of Form
Bottom of Form
Di-link Dari Sini
Web
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat
dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan
Makalah berjudul Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si sebagai dosen pembimbing mata kuliah Fisiologi
Tumbuhan yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian makalah ini, namun
penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya makalah ini. Kiranya isi makalah ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah
ilmu pendidikan. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar
Daftar Isi
ii
Daftar Gambar
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
2.2 Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
2.2.1 Tahap Awal Pertumbuhan
2
2
2.2.2 Perkecambahan
12
2.4.2 Nutrisi
13
2.4.3 Gen
15
2.4.4. Lingkungan
15
17
3.2 Saran
17
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagian-bagian biji
Gambar 2.8 Tanaman pot sebelah kanan yang diberi hormon giberelin
11
12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di negara kita terdapat jenis-jenis tumbuhan yang beraneka ragam. Keadaan seperti iklim
dan tanah sangat mendukung kelangsungan hidup beraneka tumbuhan tersebut. Oleh sebab
itu kita wajib mensyukuri anugerah Tuhan ini.
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan bersifat
tidak dapat kembali (irreversible). Sedangkan, perkembangan merupakan proses untuk
mencapai kematangan fungsi suatu organisme. Walaupun berbeda dari segi pengertian,
namun kedua proses ini berjalan secara simultan atau pada waktu yang bersamaan dan
saling terkait. Adapun perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif dan kualitatif.
Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu tejadi perubahan
jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya dapat dinyatakan secara kualitatif
karena terjadi perubahan fungsional dalam tubuh suatu organisme sehingga tidak dapat
diamati.
1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
2. Menjelaskan tahap-tahap dari pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
3. Menjelaskan jenis-jenis pertumbuhan pada tumbuhan.
4. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot
yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot
menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organorgan yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Peristiwa diferensiasi
menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ,
sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks. Auksanometer
adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri
atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala atau jarum yang dapat
menggaris pada silinder pemutar.
2.2.2 Perkecambahan
1. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan
plumula (calon batang).
2. Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
3. Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon
melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang hijau.
Pada tudung akar dikotil, antara ujung akar dengan kaliptra tidak terdapat batas yang
jelas dan tidak memiliki titik tumbuh pada kaliptra tersebut.
Pada tudung akar monokotil, antara ujung akar dan kaliptra terdapat batas yang jelas
atau nyata dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang disebut kaliptrogen.
Sel-sel kaliptra yang dekat dengan ujung akar mengandung butir-butir tepung yang
disebut kolumela.
Gambar 2.5 Jaringan meristem apikal akar. a. tudung akar b. meristem c. daerah
pemanjangan sel d. korteks e. floem f. xylem
a. Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan
pembelahan secara mitosis. Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada tumbuhan
dikotil, sel-sel tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh
sel-sel me-ristem primer dari perkembangan sel-sel meristem apical.
b. Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil pembelahan
meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini. Aktivitas pertumbuhan dan
perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan pembelahan sel di daerah ini menjadi
lebih lambat dari bagian lain. Pemanjangan sel tersebut berperan penting untuk membantu
daya tekan akar dan proses pertumbuhan memanjang akar.
c.
Daerah diferensiasi, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok sesuai dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur, kemudian akan
memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu.
sangat pendek karena jarak internodus (antar ruas) sangat pendek. Pertumbuhan,
pembelahan, dan pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.
Hormon pertumbuhan bertugas memacu atau merangsang bagian tertentu untuk melakukan
pembelahan sel agar tumbuhan semakin besar. Hormon yang utama yaitu :
a.
Diketahui sebagai senyawa Asam Indol Asetat (AIA) atau Indol Acetic Acid (IAA).
Bekerja mempengaruhi/mempercepat proses pembelahan sel-sel meristem di ujungujung tunas (batang dan akar)
Dengan sifat auksin ini, tumbuhan dapat tumbuh sangat cepat ditempat gelap (etiolasi).
Dalam percobaan dilaboratorium, auksin juga memacu pertumbuhan daun, bunga, buah dan
batang rerumputan dan kelompok cemara. Sifat auksin ini digunakan oleh para petani buah
untuk merangsang bunga menjadi buah tanpa pembuahan terlebih dahulu, sehingga kini
muncul jenis buah tanpa biji, seperti semangka, jeruk, dan durian. Proses pembentukan buah
tanpa pembuahan ini disebut Partenokarpi. Auksin juga dipakai untuk memacu tumbuhnya
akar pada batang-batang stek.
Didunia pertanian, giberelin banyak dimanfaatkan karena fungsinya yang istimewa, antara
lain
Gambar 2.8 Tanaman pot sebelah kanan yang diberi hormon giberelin
c. Sitokinin
Dinamakan sitoinin karena memacu sitokinesis (Pembelahan plasma sel). Sitokinin terdpat
dijaringan pembuluh berbagai jenis tumbuhan. Sitokinin ditemukan pula pada endosperma
cair buah kelapa muda, kapang, bakteri, dan bahkan hewan primata, lumut, ganggang coklat,
ganggang merah, pinus, dan diatom.
Sitokinin paling banyak terdapat disekitar biji muda, buah muda, dan tunas daun, serta ujung
akar. Didunia pertanian, sitokinin diperlukan untuk:
d.
Asam Absisat
Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman beradaptasi menjadi
dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu, ABA yang dihasilkan oleh kuncup
menghambat pembelahan sel pada jaringan meristem apikal dan pada cambium pembuluh
sehingga menunda pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA juga memberi sinyal pada
kuncup untuk membentuk sisik yang akan melindungi kuncup dari kondisi lingkungan yang
tidak menguntungkan. Dinamai dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini
menyebabkan absisi/rontoknya daun tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut telah
popular walaupun para peneliti tidak pernah membuktikan kalau ABA terlibat dalam gugurnya
daun.
Pada kehidupan suatu tumbuhan, merupakan hal yang menguntungkan untuk
menunda/menghentikan pertumbuhan sementara. Dormansi biji sangat penting terutama
bagi tumbuhan setahun di daerah gurun atau daerah semiarid, karena proses
perkecambahan dengan suplai air terbatas akan mengakibatkan kematian.Sejumlah faktor
lingkungan diketahui mempengaruhi dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA
tampaknya bertindak sebagai penghambat utama perkecambahan. Biji-biji tanaman setahun
tetap dorman di dalam tanah sampai air hujan mencuci ABA keluar dari biji.
Peranan Asam Absisat (ABA)
Dormansi Biji
Gambar 2.9. Perkecambahan Sebelum Waktunya pada Biji Jagung akibat aktifitas asam
absisat
Keterangan Gambar 2.9:
Asam absisat menginduksi dormansi pada biji. Ketika mekanisme kerjanya terblokir,
dalam hal ini, dengan mutasi yang menyebabkan faktor transkripsi yang mengatur asam
absisat, menyebabkan perkecambahan sebelum waktunya.
e.
Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen disintesis
oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen yang
dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2kloroetifosfonat).Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang untuk mempercepat
pemasakan buah. Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji,
menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang
kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan
inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
Hormon tumbuh yang secara umum berlainan dengan Auxin, Gibberellin, dan Cytokinin.
Dalam keadaan normal ethylene akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana
sekali. Di alam ethilene akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu
tanaman. hormon ini akan berperan pada proses pematangan buah dalam fase climacteric.
Penelitian terhadap ethylene, pertama kali dilakukan oleh Neljubow (1901) dan Kriedermann
(1975), hasilnya menunjukan gas ethylene dapat membuat perubahan pada akar tanaman.
Hasil penelitian Zimmerman et al (1931) menunjukan bahwa ethylene dapat mendukung
terjadinya abscission pada daun, namun menurut Rodriquez (1932), zat tersebut dapat
mendukung proses pembungaan pada tanaman nanas. Penelitian lain telah membuktikan
tentang adanya kerja sama antara auxin dan ethylene dalam pembengkakan (swelling) dan
perakaran dengan cara mengaplikasikan auxin pada jaringan setelah ethylene berperan.
Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga
mampu mengadakan penutupan bagian yang luka. Vitamin B12 9riboflavin), piridoksin (vit.
B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin
b. Poliamina.
Mempunyai peranan besar dalam proses genetis yang paling mendasar seperti sintesis DNA
dan ekspresi genetika. Spermine dan spermidine berikatan dengan rantai phosphate dari
asam nukleat. Interaksi ini kebanyakkan didasarkan pada interaksi ion elektrostatik antara
muatan positif kelompok ammonium dari polyamine dan muatan negatif dari
phosphat.Polyamine adalah kunci dari migrasi sel, perkembangbiakan dan diferensiasi pada
tanaman dan hewan. Level metabolis dari polyamine dan prekursor asam amino adalah
sangat penting untuk dijaga, oleh karena itu biosynthesis dan degradasinya harus diatur
secara ketat.Polyamine mewakili kelompok hormon pertumbuhan tanaman, namun merekan
juga memberikan efek pada kulit, pertumbuhan rambut, kesuburan, depot lemak, integritas
pankreatis dan pertumbuhan regenerasi dalam mamalia.
Sebagai tambahan, spermine merupakan senyawa penting yang banyak digunakan untuk
mengendapkan DNA dalam biologi molekuler. Spermidine menstimulasi aktivitas dari T4
polynucleotida kinase and T7 RNA polymerase dan ini kemudian digunakan sebagai protokol
dalam pemanfaatan enzim.
c.
Hormon Kalin.
2.4.2 Nutrisi
Tanaman membutuhkan mutlak 13 unsur hara essensial dalam pertumbuhannya. Unsur hara
tersebut harus berbentuk ion untuk dapat digunakan tanaman seperti NH4+, HPO42-, K+,
Mg2+, SO42- dan sebagainya. Adapun peranan unsur-unsur hara tersebut dapat diuraikan
secara ringkas seperti dibawah ini :
a. N (Nitrogen) peranannya :
Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun
b. P (Phosfor) peranannya :
Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik
c. K (Kalium) peranannya :
Memperlancar fotosintesis
Meninggikan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan
Pada tanaman unsur ini terkumpul pada titik tumbuh dan mempercepat pertumbuhan
jaringan merismatik
d. Mg (Magnesium) peranannya :
e. Ca (Calsium) peranannya :
f. S (Belerang) peranannya :
Pembentukan bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun sehingga
warna daun menjadi lebih hijau
g. Cl (Chlor) peranannya :
h. Fe (Besi) peranannya :
i. Mn (Mangan) peranannya :
Penting dalam pengaturan sistem enzim tanaman dan dalam pembentukan klorofil
k. B (Borium) peranannya :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil sayur-mayur dan dalam pembentukan klorofil
l. Mo (Molibdenum) peranannya :
Penting dalam proses fiksasi N dan untuk tanaman kacang-kacangan, jeruk dan sayur
mayur
2.4.3 Gen
Gen yaitu faktor penentu sifat-sifat makhluk hidup. Gen akan terwaris dari generasi ke
generasi. Biasanya sifat yang ditentukan oleh gen (disebut sifat turunan) sulit diubah
meskipun dengan penambahan nutrisi. Bila tumbuhan mewarisi gen sifat pendek dari induk
pendek, maka tumbuhan tersebut tetap pendek. Tumbuhan yang memiliki gen penentu buah
rasa manis akan menghasilkan buah yang rasanya manis.
2.4.4. Lingkungan
a. Cahaya
Cahaya ( yang umumnya diperoleh dari matahari) memiliki spektrum yang berbeda yang
memiliki panjang gelombang yang beda. Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman, karena merupakan bahan dari proses fotosintesis, bila tak ada cahaya, maka proses
fotosintesis tak akan terjadi.
c. Kerapatan tanaman
Tanaman yang banyak pada suatu areal mempengaruhi jumlah unsur hara dan membatasi
keleluasaan menjalarnya akar tanaman. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan.
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang
berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat
kuantitatif/ terukur. Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme.
Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat
irreversibel. Bila kita menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari terjadi
perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang demikian sederhana
menjadi bentuk tanaman yang lengkap.
Pada tanaman yang sedang tumbuh, terlihat adanya pembentukan organ-organ baru.
Misalnya daun semakin banyak, akar semakin panjang dan bertambah banyak. Hormon
pertumbuhan yaitu auksin, sitokinin, absisat dan etilen.
Gen yaitu faktor penentu sifat-sifat makhluk hidup. Gen akan terwaris dari generasi ke
generasi. Biasanya sifat yang ditentukan oleh gen (disebut sifat turunan) sulit diubah
meskipun dengan penambahan nutrisi. Bila tumbuhan mewarisi gen sifat pendek dari induk
pendek, maka tumbuhan tersebut tetap pendek. Tumbuhan yang memiliki gen penentu buah
rasa manis akan menghasilkan buah yang rasanya manis
Lingkungan yaitu cahaya, keasaman tanah, kerapatan tananaman, dan suhu
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanaman membutuhkan mutlak
13 unsur hara essensial dalam pertumbuhannya. Unsur hara tersebut harus berbentuk ion
untuk dapat digunakan tanaman seperti NH4+, HPO42-, K+, Mg2+, SO42- dan sebagainya
3.2 Saran
Diharapkan kepada para pembaca sekalian, agar setelah memahami materi yang saya tulis
ini, pembaca dapat mengerti dan menambah ilmu serta wawasannya.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Chaerani, Nur. 2013. Laporan Penelitian Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman, Dalam
http://nurchaeranib.blogspot.com/2013/08/laporan-penelitian-pengaruh-cahaya.html. Diunduh pada tanggal
28 September 2013 pukul 16:37 WIB.
Bazlinah, Zia. 2012. Laporan Praktikum Pertumbuhan Biji Kacang Hijau, Dalam
http://ziabazlinah.blogspot.com/2012/08/laporan-praktikum-pertumuhan-biji.html. Diunduh pada tanggal 28
September 2013 pukul 16:22 WIB.
Lestari, Sri. 2012. Tugas Biologi Sma, Dalam http://yanggaulyangrajin.blogspot.com/p/tugas-kimiasma_7767.html. Diunduh pada tanggal 28 September 2013 pukul 16:28 WIB.
Naufal, Muhammad Faris. 2013. Laporan Pengamatan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Dan
Perkembangan Kacang Hijau, Dalam http://farischarming.wordpress.com/2013/08/31/laporanpengamatan-pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau/. Diunduh pada
tanggal 28 September 2013 pukul 16:29 WIB.
______. 2011. Laporan Praktikum Pengamatan Perkecambahan ( Jagung & Kacang
Hijau ), Dalam http://eimitcle.wordpress.com/2011/12/12/laporan-praktikumpengamatan-perkecambahan-jagung-kacang-hijau/. Diunduh pada tanggal 28
September 2013 pukul 16:30 WIB.
Yasih, Fitri. 2012. Laporan Perkecambahan Kacang Hijau, Dalam
http://kecambahkacanghijau.blogspot.com/2012/09/laporan-perkecambahan-kacang-hijau.html. Diunduh
pada tanggal 28 September 2013 pukul 16:35 WIB.