Anda di halaman 1dari 8

PENYERBUKAN

A. PENGERTIAN PENYERBUKAN

Penyerbukan, atau polinasi (dari bahasa Inggris, pollination cf. pollen, "serbuk sari"),
adalah jatuhnya serbuk sari pada permukaan putik. Pada sebagian besar bunga, peristiwa ini
berarti "jatuh pada bagian kepala putik". Penyerbukan merupakan bagian penting dari proses
reproduksi tumbuhan berbiji.
Penyerbukan yang sukses akan diikuti segera dengan tumbuhnya buluh serbuk yang
memasuki saluran putik menuju bakal biji. Di bakal biji terjadi peristiwa penting berikutnya,
pembuahan.

B. MACAM-MACAM PENYERBUKAN
Penyerbukan atau Pembuahan sel telur dan perkembangannya hanya akan terjadi jika
butir serbuk sari sampai kepada stigma. Penyerbukan ialah pindahnya serbuk sari dari
kepalam sari kepada stigma. Penyerbukan berbeda dengan pembuahan, penyerbukan adalah
peleburan gamet jantan dan gamet betina. Penyerbukan ada dua macam, yaitu penyerbukan
sendiri dan penyerbukan silang. Penyerbukan sendiri adalah proses penyerbukan kepala putik
oleh serbuk sari yang berasal dari bunga itu sendiri atau dari bunga lain pada tumbuhan yang
sama. Penyerbukan silang ialah proses perpindahan serbuk sari dari anther bunga tumbuhan
ke stigma bunga tumbuhan lain yang sama atau species yang berkerabat. Penyerbukan dapat
dibantu oleh angin dan serangga, burung, keong, dan binatang kecil lain.

1
Contoh tanaman yang menyerbuk sendiri adalah gandum, jelai, padi, kedelai dan lain-
lain. Penyerbukan silang lebih umum terjadi dibanding dengan penyerbukan sendiri.
Penyerbukan silang menghasilkan kombinasi satuan keturunan yang lebih beragam dari
keduanya. Pengaruh langsung dari penyerbukan silang adalah banyaknya species dari produksi
biji yang dihasilkan dan bersifat lebih kuat dari turunannya.
Serbuk sari dapat mencapai kepala putik secara alami atau dengan bantuan manusia.
Secara alami, serbuk sari dapat mencapai kepala putik dengan perantaraan angin, hewan, dan air.
. Perantara yang menyebabkan terjadinya penyerbukan disebut polinator.

a. Berdasarkan asal serbuk sari

1. Penyerbukan sendiri (autogami)


adalah proses penyerbukan (berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala
putik) yang secara khusus terjadi pada bunga yang sama atau antar bunga yang berbeda
tetapi dalam satu tanaman atau di antara bunga pada klon tanaman yang sama.
Penyerbukan di antara tanaman-tanaman yang berasal dari perkembangbiakan suatu
tanaman yang sama secara aseksual ataupun di antara tanaman dalam kelompok galur
murni dengan komposisi genetik yang sama akan menghasilkan hasil yang sama dengan
penyerbukan pada bunga dalam satu tanaman.[1] Tanaman yang melakukan penyerbukan
sendiri disebut tanaman menyerbuk sendiri, umumnya penyerbukan terjadi ketika bunga
belum mekar atau dalam kondisi tertutup yang disebut juga penyerbukan tertutup
(kleistogami).. Contohnya bunga telang dan bunga turi.

2
2. Penyerbukan tetangga (geitonogami)
Penyerbukan terbuka, penyerbukan bebas, atau persarian bebas adalah
penyerbukan terhadap bunga yang sudah mekar oleh serbuk sari dari berbagai bunga
secara bebas. Perkawinan melalui penyerbukan terbuka diistilahkan dengan kasmogami
(chasmogamie, dari bahasa latin).
Secara biologi, istilah ini berlawanan dengan penyerbukan tertutup atau
tersembunyi (kleistogami, cleistogamie). Penyerbukan terbuka dapat terjadi apabila putik
dan serbuk sari masak setelah bunga mekar (anthesis) pada waktu yang bersamaan.
Penyerbukan ini dapat terjadi baik di antara putik dan serbuk sari bunga yang sama
maupun berbeda. Sebagian besar penyerbukan bebas akan berakibat pada penyerbukan
silang (cross-pollination), yaitu serbuk sari dari suatu bunga menyerbuki putik pada
bunga lain. Bunga yang melakukan penyerbukan terbuka seringkali disepadankan dengan
peristiwa penyerbukan silang dengan tersedianya serbuk sari yang bebas menyerbuk.
Pada tanaman gandum, kepala sari pecah sebelum bunga membuka sehingga sedikit
jumlah serbuk sari yang beterbangan. Secara morfologi, bunga gandum tergolong
kasmogami tetapi karena karakteristik benang sarinya, lebih sering terjadi penyerbukan
sendiri (antara serbuk sari dan putik dalam satu bunga). Contohnya bunga jagung.

3. Penyerbukan silang (alogami)


adalah menempelnya serbuk sari dari suatu bunga pada kepala putik bunga lain
yang berada pada tumbuhan lain yang sejenis. Penyerbukan ini sering disebut juga
persilangan.
3
Penyerbukan silang, ketika serbuk sari dari satu tanaman menyuburkan tanaman
lain dari spesies yang sama, terjadi pada sejumlah besar tanaman, termasuk jagung,
pohon gandarusa, rumput dan pohon-pohon zaitun. Sejumlah besar tanaman pangan akan
mengalami penyerbukan silang, termasuk labu, bawang, brokoli dan bayam.
Penyerbukan silang hanya dapat terjadi antara anggota spesies yang sama.
Sebagai contoh, adalah mustahil untuk membuat hibrida mentimun dan zucchini karena
mereka adalah spesies terpisah dalam famili yang sama. Namun, akan ada kemungkinan
untuk menyilangkan zucchini dengan squash lain, seperti labu, karena mereka berasal
dari spesies yang sama.
Kebalikan dari penyerbukan silang adalah penyerbukan sendiri, di mana tanaman
menghasilkan organ jantan dan betina yang akan melakukan penyerbukan sendiri. Di
alam, penyerbukan silang dapat terjadi dalam beberapa cara yang berbeda, tetapi metode
utama serbuk sari akan disebarkan oleh angin, serangga, burung dan hewan lainnya.
Namun, manusia juga melakukan penyerbukan silang tanaman untuk membuat spesies
hibrida.
Ketika tanaman mengalami penyerbukan silang, biji yang dihasilkan mengandung
karakteristik dari kedua orang tuanya, tetapi penyerbukan silang tidak mempengaruhi
buah atau sayuran yang diproduksi. Satu-satunya pengecualian adalah jagung, dimana
bulir yang dihasilkan biasanya mengandung aspek dari kedua tanaman yang melakukan
penyerbukan silang.

4
4. Penyerbukan Bastar
Penyerbukan bastar, Penyerbukan bastar atau hybridogamy adalah penyerbukan
yang terjadi jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga pada tumbuhan
lain yang berbeda jenisnya, atau sekurang-kurangnya mempunyai satu sifat beda.
Contohnya: Serbuk sari dari jambu batu berdaging merah menyerbuki putik dari jambu
batu berdaging putih.

Abiotik.
Polinasi abiotik mengacu pada situasi di mana penyerbukan dimediasi tanpa keterlibatan
organisme lain. Hanya 10% dari tanaman berbunga diserbuki tanpa bantuan hewan. Bentuk yang
paling umum dari penyerbukan abiotik, anemophily, adalah penyerbukan oleh angin. Bentuk
penyerbukan dominan di rumput, konifer kebanyakan, dan pohon deciduous banyak.
Hydrophily adalah penyerbukan oleh air, dan terjadi pada tanaman air yang melepaskan serbuk
sari mereka langsung ke dalam air sekitarnya. Sekitar 80% dari semua penyerbukan tanaman
biotik. Dalam gymnosperma, penyerbukan biotik umumnya insidental ketika itu terjadi,
meskipun beberapa gymnosperma dan penyerbuk mereka saling disesuaikan untuk penyerbukan.
Yang paling terkenal contoh mungkin adalah anggota dari Cycadales ketertiban dan spesies
terkait kumbang. Conifera Kebanyakan anemophilous, mereka bergantung pada penyerbukan
angin. Spesies abiotik diserbuki, 98% adalah anemophilous dan hydrophilous 2%, yang diserbuki
oleh air.

Biotik.
Lebih umum, proses penyerbukan membutuhkan penyerbuk: organisme yang membawa atau
memindahkan serbuk sari dari anther ke bagian reseptif dari putik. Ini adalah penyerbukan

5
biotik. Ciri-ciri berbagai bunga (dan kombinasinya) yang diferensial menarik satu jenis
penyerbuk atau lain dikenal sebagai sindrom penyerbukan. Di alam liar ada sekitar 200.000 jenis
hewan penyerbuk, yang sebagian besar adalah serangga.
Entomophily, penyerbukan oleh serangga, sering terjadi pada tanaman yang telah dikembangkan
kelopak berwarna dan aroma yang kuat untuk menarik serangga seperti, lebah, tawon dan
kadang-kadang semut (Hymenoptera), kumbang (Coleoptera), ngengat dan kupu-kupu
(Lepidoptera), dan lalat ( Diptera).
Dalam zoophily, penyerbukan dilakukan oleh vertebrata seperti burung dan kelelawar,
khususnya, Kolibri, sunbirds, spiderhunters, honeyeaters, dan kelelawar buah. Tanaman
disesuaikan dengan menggunakan kelelawar atau ngengat sebagai penyerbuk biasanya memiliki
kelopak putih dan aroma yang kuat, sedangkan tanaman yang menggunakan burung sebagai
penyerbuk cenderung untuk mengembangkan kelopak merah dan jarang mengembangkan aroma
(beberapa burung bergantung pada indra penciuman untuk menemukan makanan nabati).
Terjadinya penyerbukan belum memberi jaminan akan terjadinya pembuahan, karena buluh
serbuk sari yang berasal dari serbuk sari dalam perkembangan selanjutnya belum tentu dapat
mencapai sel telur, yang letaknya di dalam bakal buah jauh dari kepala putik. Pada beberapa
jenis tumbuhan penyerbukannya tidak mungkin terjadi secara autogami (penyerbukan mandiri).
Hal ini antara lain disebabkan oleh:
1. Dioseus (berumah dua), artinya alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada
individu yang berbeda. Misalnya: melinjo dan salak.
2. Dikogami, bila putik dan serbuk sari suatu bunga masaknya tidak bersamaan. Dikogami
dapat dibedakan atas: Protandri, bila serbuk sari suatu bunga masak lebih dulu dari pada
putiknya. Contohnya: bunga jagung, seledri, dan bawang Bombay; Protogini, bila putik
suatu bunga masak lebih dulu dari serbuk sarinya. Contohnya: bunga kubis, bunga
coklat, dan alpukat.
3. Herkogami, ialah bentuk bunga yang sedemikian rupa, sehingga serbuk sari dari bunga
tersebut tidak dapat jatuh pada kepala putiknya, kecuali dengan bantuan manusia atau
hewan. Contoh: Anggrek, Vanili, dan lain sebagainya.
4. Heterostili, ialah bunga yang mempunyai benang sari dan tangkai putik tidak sama
panjang. Contoh: tumbuhan familia Rubiaceae (kopi, kina, kaca piring, dan lain
sebagainya)

6
b. Berdasarkan penyebab sampainya serbuk sari pada tujuan
1. Penyerbukan oleh angin
Ciri-ciri bunga yang diserbukkan oleh angin sebagai berikut.
 Bunganya tidak berwarna dan tidak mempunyai kelenjar madu.
 Serbuk sari berjumlah banyak dan ringan sehingga mudah diterbangkan
angin.
 Kepala sari besar dan tangkai sari panjang serta bergoyang jika ditiup
angin.
 Putiknya terentang ke luar, panjang, dan berbulu.
Contohnya adalah bunga kelapa, rumput, dan jagung.

2. Penyerbukan oleh hewan


Hewan yang umumnya berfungsi sebagai perantara penyerbukan adalah serangga,
misalnya kupu-kupu dan lebah. Selain serangga, hewan lain yang dapat berperan sebagai
perantara penyerbukan antara lain siput, burung, dan kelelawar. Ciri-ciri bunga yang
diserbukkan oleh hewan adalah memiliki mahkota berwarna-warni sebagai daya tarik,
berbau harum, dan mempunyai kelenjar madu. Serbuk sarinya berlendir sehingga dapat
melekat di tubuh hewan. Putik tersembunyi dan berlendir. Kupu-kupu, lebah, dan
kumbang akan dating menghisap madu, dan serbuk sari akan menempel di tubuhnya.
Ketika serangga tersebut hinggap di bunga lain yang sejenis, pernyerbukan pun terjadi.

3. Penyerbukan oleh air


Penyerbukan ini terjadi pada tumbuhan yang bunganya terendam air, misalnya
Hydrilla. Serbuk sari terbawa aliran air masuk ke kepala putik.

4. Penyerbukan oleh manusia


Selain secara alami, penyerbukan juga dapat dilakukan dengan pertolongan
manusia, misalnya pada salak dan vanili. Bunga salak dan vanili berkelamin tunggal
sehingga ada bunga jantan dan bunga betina. Untuk mempermudah penyerbukannya,
bunga jantan yang penuh serbuk sari dipetik, kemudian ditempelkan pada bunga betina
yang sudah masak.

7
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.astalog.com/3951/contoh-penyerbukan-bastar.htm
2. https://www.google.com/search?q=penyerbukan+sendiri&biw=1366&bih=657&t
3. http://www.pustakasekolah.com/macam-macam-penyerbukan.html
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Penyerbukan_sendiri
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Penyerbukan
6. https://id.wikipedia.org/wiki/Penyerbukan_terbuka

Anda mungkin juga menyukai