Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI ANATOMI BENIH

ANATOMI BENIH ORTODOKS

Dosen Pengampu:

1. . Sri Rahayu,M.P.

Teknisi :

1. Yuliatiningsih, S. ST

2. Nisa Budi Arifiana, S. ST

Nama :

Hofifah Eka Wildatul Husna NIM : A41171289

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2018
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Benih didefinisikan sebagai tanaman atau bagiannya yang dapat digunakan untuk
memperbanyak tanaman. Dalam mempelajari benih, kita perlu mengetahui banyak hal
mengenal biologi benih. Anatomi benih mempunyai bagian-bagian biji yaitu cadangan
makanan, kulit biji, epikotil, hipokotil, kotiledon dan radikula. Menurut Sutopo (2002),
bagian-bagian biji terdiri dari 3 bagian dasar :
1. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan
betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna terdiri dari
struktur-struktur, seperti epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon (calon
daun) dan radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas Angiospermae diklasifikasikan
oleh banyaknya jumlah kotiledon. Tanaman monokotildeon mempunyai satu kotiledon
misalnya, rerumputan dan bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai dua kotiledon
misalnya kacang-kacangan sedangkan pada kelas Gymnospermae pada umumnya
mempunyai lebih dari dua kotiledon misalnya, pinus yang mempunyai sampai sebanyak
15 kotiledon. Pada rerumputan (grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum,
kuncup embrioniknya disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung disebut
koleoptil, sedangkan pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut ridicule
yang ditutupi oleh upih pelindung disebut coleorhiza.

2. Jaringan penyimpan cadangan makanan


Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan
cadangan makan, yaitu :
a. Kotiledon, misalnya pada kacang-kacangan, semangka dan labu
b. Endosperm, missal pada jagung, gandum, dan golongan serelia lainnya. Pada kelapa
bagian dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan merupakan endospermnya.
c. Perisperm, missal pada family chenopodiaceae dan caryophyllaceae
d. Gametophytic betina yang haploid missal pada kelas Gymnospermae yaitu pinus.

Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak,
protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis
biji, missal biji bunga matahari kaya akan lemak, biji kaccang-kacangan kaya akan
protein, biji padi banyak mengandung karbohidrat.
3. Pelindung biji
Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan edosperm dan kadang-
kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule
yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit
luar biji keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan
berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis
atau serangan cendawan, bakteri dan insekta.

1.2 Tujuan
1. Mempelajari penampakan anatomi embrio beberapa benih ortodoks
2. Mempelajari bagian-bagian benih ortodoks
3. Mempelajari benih-benih ortodoks
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau lembaga, kulit biji
dan persediaan makanan cadangan. Dalam biji banyak tumbuhan, makanan disimpan di dalam
lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan disimpan dalam jaringan disekelilingnya.
Cerita lengkap mengenai biji harus menerangkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam
stamen dan pistil, proses penyerbukan, perkembangan embrio, pembentukan kulit biji dan
perkembangan penyediaan cadangan makanan yang digunakan oleh tumbuhan muda ketika biji
berkecambah (Yuniarsih, 1996).

Menurut Kamil (1982) biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Pada saat
pembuahan, tabung sari memasuki kantung embrio melalui mikropil dan menempatkan dua buah
inti gamet jantan padanya. Satu diantaranya bersatu dengan inti sel telur dan yang bersatu dengan
dua inti polar atau hasilnya penyatuan, yaitu inti sekunder. Penyatuan gamet jantan dengan sel
telur mengahasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio. Penyatuan gamet jantan yang lain
dengan kedua inti polar menghasilkan inti sel endosperm pertama yang akan membelah-belah
mengahasilkan jaringan endosperm. Proses yang melibatkan kedua macam pembuahan
(penyatuan) tersebut dinamakan pembuahan ganda.

Biji masak terdiri dari tiga bagiann yaitu, embrio dan endosperm yang dihasilkan dari
pembuahan ganda serta kulit biji yang dibentuk oleh dinding bakal biji, termasuk kedua
integumentnya. Biji adalah ovule yang dewasa (mature ovule). Biji bias terbentuk satu atau lebih
di dalam satu ovary pada legume, tetapi tidak pernah lebih dari satu biji terbentuk dalam ovary
dalam monocot. Setiap biji matang (mature seed) selalu terdiri paling kurang bagian embrio dan
kulit biji.

Dinyatakan bahwa embrio terbentuk dari telur yang dibuahi (zygot) dengan mengalami
pembelahan sel didalam embryosac. Pada serelia dan rerumputan monocot embryo terdiri atas
cotyledon dan embryonic axsis. Setiap biji yang sangat muda dan sedang tumbuh seperti pada
tanaman serelia seperti jagung, padi, gandum selalu terdiri dari tiga bagian yaitu embrio, kulit
biji dan endosperm. Namun pada jenis legumes hanya terdiri dari embryo dan kulit biji
sedangkan endosperm ada namun sangat sedikit sekali.

Bagian-bagian bji dapat dibedakan menjadi dua yaitu, bagian dasar biji dan bagian non
dasar biji.

1. Bagian-bagian dasar biji


a. Embrio, adalah suatu tanaman baru yang terdiri dari bersatunya gamet-gamet jantan
dan betina pada proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna terdiri
dari struktur-struktur seperti, epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang),
kotiledon (calon daun), dan radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas
Angiospermae diklasifikasikan oleh banyaknya jumlah kotiledon. Tanaman
monokotil mempunyai satu kotiledon. Tanaman dikotiledon mempunyai dua
kotiledon.
b. Jaringan penyimpan cadangan makanan, pada biji ada beberapa struktur yang dapat
berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan yaitu kotiledon,
endosperm, perisperm. Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya
terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya
berbeda-beda tergantung pada jenis biji.
c. Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan
kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari
integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji
berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan
bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari
kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta. Dalam
hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa perbedaan diantara sub kelas
monokotiledon dan dikotiledon, dimana pada sub kelas monokotiledon, cadangan
makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji masak dan dikecambahkan
serta telah menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum. Sub kelas dikotiledon,
cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon atau perisperm sudah mulai dicerna
dan diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh kacang-kacangan, bunga
matahari dan labu (Sutopo, 2002).

2. Bagian-bagian non dasar biji


a. Kulit biji (spermodermis), berasal dari selaput bakal biji (integument). Oleh sebab itu
biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri dua lapisan
yaitu:
- Lapisan kulit luar (testa), ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang
keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagian biji
yang di dalam. Lapisan luar ini dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang
berbeda-beda seperti, merah, biru, perang, kahijauan, ada yang licin rata,
mempunyai permukaan keriput.
- Lapisan kulit dalam (tegmen), tipis seperti selaput, dinamakan juga kulit ari. Pada
pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam
daripada integumntnya, misalnya lain bagian jaringan nuselus yang terluar. Biji
yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji tumbuhan biji
tertutup. Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae), biji mempunyai tiga
lapisan seperti pada biji belinjo, padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang
umumna hanya mempunyai satu integument saja. Ketiga lapisan kulit biji seperti
pada melinjo itu masing-masing dinamakan kulit luar (sarcoesta), kulit tengah
(sclerotesta), dan kulit dalam (endotesta).
b. Tali pusar (funiculus), merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni,
jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali
pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenals ebagai
pusar biji
c. Inti biji atau isi biji (nucleus seminis), ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam
kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji. Inti biji terdiri dari
lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru, dan putih lembaga
(albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidpan
tumbuhan baru (kecambah) sebelum dapat mencari makanan sendiri (Hariana, 2005).

Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi
dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, missal
integument pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (endosperm) (Rifai,
1976).
BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 10 Oktober 2018, pukul 07.00-
09.00 WIB. Tempat pelaksanaan praktikum di Laboratorium Teknik Produksi Benih
Politeknik Negeri Jember.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat: 1. Pinset
2. Pisau scalpel
3. Alat tulis
3.2.2 Bahan: 1. Beberapa jenis benih ortodoks
2. Kertas HVS

3.3 Prosedur Kerja


1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum
2. Membelah benih untuk meliha bagian dalam benih
3. Mengamati isi dalam benih
4. Menggambar hasil dari pengamatan isi benih
5. Memberikan bagian-bagian dalam isi benih yang sudah terbelah
6. Membersihkan tempat, alat dan bahan praktikum
7. Meninnggalkan ruangan praktikum
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No. Benih Keterangan


1. Kacang Tanah (Arachis hypogea) - Plumula
- Kotiledon
- Epikotil
- Kulit biji

2. Padi (Oryza Sativa) - Endosperm


- Plumula
- Scutellum
- Apex
- Lemma
- Pericarp
- Radikula

3. Kedelai (Glycine max L) - Hipokotil


- Kulit biji
- Kotiledon
- Radikula
- Plumula
4. Jagung (Zea mays) - Jaringan buah
- Kotiledon
- Koleoptil
- Kulit biji
- Endosperm
- Radikula
- Epikotil
- Plumula dan koleoriza

5. Semangka (Citrulus Lanatus) - Kotiledon


- Kulit benih
- Plumula
- Hipokotil
- Radikula
- Epikotil

6. Buncis (Phaseolus vulgaris) - Testa atau kulit biji


- Hilum
- Mikropyle
- Radikula
- Hipokotil
- Plumula
- Kotiledon

7. Kopi (Coffea sp) - Embrio


- Kulit buah
- Daging buah
- Kulit tanduk
- Endosperm
- Kulit ari
8. Tomat (Lycopersicum escullentum) - Kotiledon
- Micropylar Endosperm
- Radikula

9. Mahoni (Swietenia mahagoni) - Kulit biji


- Embrio
- Endosperm

10. Pare (Momordica charantia) - Kulit benih


- Kotiledon
- Radikula
- Hipokotil

11. Mentimun (Cucumis sativus L) - Kulit biji


- Kutikula
- Epidermis
- Parenkim
12. Melon (Cucumis melo L) - Epikarp
- Endocarp
- Dikotil
- Embrio

13. Karet (Hevea brasilensis L) - Kulit biji


- Endosperm
- Lembaga

14. Lamtoro (Leucana benth) - Kulit benih


- Edosperm
- Radikula
- Plumula

15. Gambas (Luffa Acutangula L) - Kulit benih


- Endosperm
- Radikula
- Hipokotil
16. Sengon (Albizia chinensis L) - Kulit benih
- Plumula
- Endosperm
- Epikotil

17. Cabai (Capsicum annum) - Hilum


- Kulit biji
- Endosperm
- Embrio
- Kotiledon

18. Terong (Solanum melongena L) - Kulit biji


- Radikula
- Epikotil
- endposperma
4.2 Pembahasan

Ortodoks adalah benih yang pada masak panen atau fisiologi memiliki kandungan kadar
air yang relative rendah. Biji kelompok ortodoks dicirikan oleh sifatnya yang dikeringkan tanpa
mengalami kerusakan. Viabilitas biji ortodoks tidak mengalami penurunan yang berarti dengan
penurunan kadar air hingga di bawah 20 %, sehingga biji tipe ini bisa disimpan dalam kadar air
yang rendah.

Menurut Sutarno dkk (1997) secara teknologi dikenal benih yang bersifat ortodoks dan
rekalsitran. Benih ortodoks tidak mati walaupun di keringkan sampai kadai air yang relative
sangat rendah dengan cara pengeringan cepat dan juga tidak mati kalau benih itu disimpan dalam
keadaan suhu yang relative rendah.

Penyimpanan benih ortodoks dapat disimpan lama pada kadar air 6-10 % atau
dibawahnya. Penyimpanan dapat dilakukan dengan menggunakan wadah seperti, karung kain,
toples kaca atau plastic, plastic, kaleng dan lain-lain. Setelah itu benih dapat disimpan pada suhu
kamar atau pada temperature rendah umumnya pada suhu 2-5̊C.

Dari hasil praktikum diketahui bahwa biji ortodoks memiliki struktur atau anatomi yang
berbeda, terdapat biji yang monokotil dan dikotil. Berikut bagian-bagian dasar biji:

1. embrio
2. jaringan penyimpan cadangan makanan
3. pelindung biji

Bagian-bagian non dasar biji:

1. kulit biji: lapisan kulit biji dalam dan lapisan kulit biji luar
2. tali pusar
3. inti biji atau isi biji

Struktur anatomi biji

1. Kulit biji: terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji
2. Hipokotil: bagan bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon
3. Radikula: bagian terminal (ujung)
4. Epikotil: bagian atas pangkal
5. Plumula: bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun
6. Kotiledon: bagian cadangan makanan
Perbedaan biji monokotil dan dikotil

- Biji Monokotil
1. Berkeping satu
2. Terdapat endosperma
3. Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari endosperma

- Biji Dikotil
1. Berkeping dua
2. Tidak ada endosperma
3. Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari kotiledon

Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi
dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, missal
integument pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (endosperm).
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum dapat ditarik kesimpulab bahwa Benih didefinisikan sebagai tanaman
atau bagiannya yang dapat digunakan untuk memperbanyak tanaman. Dalam mempelajari benih,
kita perlu mengetahui banyak hal mengenal biologi benih. Anatomi benih mempunyai bagian-
bagian biji yaitu cadangan makanan, kulit biji, epikotil, hipokotil, kotiledon dan radikula.

Struktur anatomi biji

7. Kulit biji: terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji
8. Hipokotil: bagan bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon
9. Radikula: bagian terminal (ujung)
10. Epikotil: bagian atas pangkal
11. Plumula: bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun
12. Kotiledon: bagian cadangan makanan

5.2 Saran

Untuk praktikan harus memperhatikan saat penjelasan agar mampu melewati alur
praktikum dengan benar dan mampu mendapatkan hasil praktikum yang sesuai. Kurangi bergurai
agar waktu yang diberikan dapat berguna dengan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Kerja Praktek Mahasiswa (BKPM). 2018. Morfologi dan Anatomi Benih. Politeknik
Negeri Jember.

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.academia.edu/2583111
8/II._TINJAUAN_PUSTAKA_2.1_Struktur_Biji_2.1.1_Pengertian_Biji&ved=2ahUKE
wiJhtbpoKjehAhXBNI8KHRUdC64QFjAAegQIARAB&usg=AOvVaw3iY5aP3YK8pI6
8uI6nnm-Y&cshid=1540699533692

Sutopo, L.2002. Teknologi Benih. Malang: Fakultas Pertanian UNBRAW.

Anda mungkin juga menyukai