Dosen Pengampu:
1. . Sri Rahayu,M.P.
Teknisi :
1. Yuliatiningsih, S. ST
Nama :
Benih didefinisikan sebagai tanaman atau bagiannya yang dapat digunakan untuk
memperbanyak tanaman. Dalam mempelajari benih, kita perlu mengetahui banyak hal
mengenal biologi benih. Anatomi benih mempunyai bagian-bagian biji yaitu cadangan
makanan, kulit biji, epikotil, hipokotil, kotiledon dan radikula. Menurut Sutopo (2002),
bagian-bagian biji terdiri dari 3 bagian dasar :
1. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan
betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna terdiri dari
struktur-struktur, seperti epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon (calon
daun) dan radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas Angiospermae diklasifikasikan
oleh banyaknya jumlah kotiledon. Tanaman monokotildeon mempunyai satu kotiledon
misalnya, rerumputan dan bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai dua kotiledon
misalnya kacang-kacangan sedangkan pada kelas Gymnospermae pada umumnya
mempunyai lebih dari dua kotiledon misalnya, pinus yang mempunyai sampai sebanyak
15 kotiledon. Pada rerumputan (grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum,
kuncup embrioniknya disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung disebut
koleoptil, sedangkan pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut ridicule
yang ditutupi oleh upih pelindung disebut coleorhiza.
Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak,
protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis
biji, missal biji bunga matahari kaya akan lemak, biji kaccang-kacangan kaya akan
protein, biji padi banyak mengandung karbohidrat.
3. Pelindung biji
Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan edosperm dan kadang-
kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule
yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit
luar biji keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan
berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis
atau serangan cendawan, bakteri dan insekta.
1.2 Tujuan
1. Mempelajari penampakan anatomi embrio beberapa benih ortodoks
2. Mempelajari bagian-bagian benih ortodoks
3. Mempelajari benih-benih ortodoks
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau lembaga, kulit biji
dan persediaan makanan cadangan. Dalam biji banyak tumbuhan, makanan disimpan di dalam
lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan disimpan dalam jaringan disekelilingnya.
Cerita lengkap mengenai biji harus menerangkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam
stamen dan pistil, proses penyerbukan, perkembangan embrio, pembentukan kulit biji dan
perkembangan penyediaan cadangan makanan yang digunakan oleh tumbuhan muda ketika biji
berkecambah (Yuniarsih, 1996).
Menurut Kamil (1982) biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Pada saat
pembuahan, tabung sari memasuki kantung embrio melalui mikropil dan menempatkan dua buah
inti gamet jantan padanya. Satu diantaranya bersatu dengan inti sel telur dan yang bersatu dengan
dua inti polar atau hasilnya penyatuan, yaitu inti sekunder. Penyatuan gamet jantan dengan sel
telur mengahasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio. Penyatuan gamet jantan yang lain
dengan kedua inti polar menghasilkan inti sel endosperm pertama yang akan membelah-belah
mengahasilkan jaringan endosperm. Proses yang melibatkan kedua macam pembuahan
(penyatuan) tersebut dinamakan pembuahan ganda.
Biji masak terdiri dari tiga bagiann yaitu, embrio dan endosperm yang dihasilkan dari
pembuahan ganda serta kulit biji yang dibentuk oleh dinding bakal biji, termasuk kedua
integumentnya. Biji adalah ovule yang dewasa (mature ovule). Biji bias terbentuk satu atau lebih
di dalam satu ovary pada legume, tetapi tidak pernah lebih dari satu biji terbentuk dalam ovary
dalam monocot. Setiap biji matang (mature seed) selalu terdiri paling kurang bagian embrio dan
kulit biji.
Dinyatakan bahwa embrio terbentuk dari telur yang dibuahi (zygot) dengan mengalami
pembelahan sel didalam embryosac. Pada serelia dan rerumputan monocot embryo terdiri atas
cotyledon dan embryonic axsis. Setiap biji yang sangat muda dan sedang tumbuh seperti pada
tanaman serelia seperti jagung, padi, gandum selalu terdiri dari tiga bagian yaitu embrio, kulit
biji dan endosperm. Namun pada jenis legumes hanya terdiri dari embryo dan kulit biji
sedangkan endosperm ada namun sangat sedikit sekali.
Bagian-bagian bji dapat dibedakan menjadi dua yaitu, bagian dasar biji dan bagian non
dasar biji.
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi
dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, missal
integument pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (endosperm) (Rifai,
1976).
BAB 3. METODOLOGI
4.1 Hasil
Ortodoks adalah benih yang pada masak panen atau fisiologi memiliki kandungan kadar
air yang relative rendah. Biji kelompok ortodoks dicirikan oleh sifatnya yang dikeringkan tanpa
mengalami kerusakan. Viabilitas biji ortodoks tidak mengalami penurunan yang berarti dengan
penurunan kadar air hingga di bawah 20 %, sehingga biji tipe ini bisa disimpan dalam kadar air
yang rendah.
Menurut Sutarno dkk (1997) secara teknologi dikenal benih yang bersifat ortodoks dan
rekalsitran. Benih ortodoks tidak mati walaupun di keringkan sampai kadai air yang relative
sangat rendah dengan cara pengeringan cepat dan juga tidak mati kalau benih itu disimpan dalam
keadaan suhu yang relative rendah.
Penyimpanan benih ortodoks dapat disimpan lama pada kadar air 6-10 % atau
dibawahnya. Penyimpanan dapat dilakukan dengan menggunakan wadah seperti, karung kain,
toples kaca atau plastic, plastic, kaleng dan lain-lain. Setelah itu benih dapat disimpan pada suhu
kamar atau pada temperature rendah umumnya pada suhu 2-5̊C.
Dari hasil praktikum diketahui bahwa biji ortodoks memiliki struktur atau anatomi yang
berbeda, terdapat biji yang monokotil dan dikotil. Berikut bagian-bagian dasar biji:
1. embrio
2. jaringan penyimpan cadangan makanan
3. pelindung biji
1. kulit biji: lapisan kulit biji dalam dan lapisan kulit biji luar
2. tali pusar
3. inti biji atau isi biji
1. Kulit biji: terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji
2. Hipokotil: bagan bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon
3. Radikula: bagian terminal (ujung)
4. Epikotil: bagian atas pangkal
5. Plumula: bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun
6. Kotiledon: bagian cadangan makanan
Perbedaan biji monokotil dan dikotil
- Biji Monokotil
1. Berkeping satu
2. Terdapat endosperma
3. Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari endosperma
- Biji Dikotil
1. Berkeping dua
2. Tidak ada endosperma
3. Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari kotiledon
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi
dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, missal
integument pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (endosperm).
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum dapat ditarik kesimpulab bahwa Benih didefinisikan sebagai tanaman
atau bagiannya yang dapat digunakan untuk memperbanyak tanaman. Dalam mempelajari benih,
kita perlu mengetahui banyak hal mengenal biologi benih. Anatomi benih mempunyai bagian-
bagian biji yaitu cadangan makanan, kulit biji, epikotil, hipokotil, kotiledon dan radikula.
7. Kulit biji: terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji
8. Hipokotil: bagan bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon
9. Radikula: bagian terminal (ujung)
10. Epikotil: bagian atas pangkal
11. Plumula: bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun
12. Kotiledon: bagian cadangan makanan
5.2 Saran
Untuk praktikan harus memperhatikan saat penjelasan agar mampu melewati alur
praktikum dengan benar dan mampu mendapatkan hasil praktikum yang sesuai. Kurangi bergurai
agar waktu yang diberikan dapat berguna dengan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Kerja Praktek Mahasiswa (BKPM). 2018. Morfologi dan Anatomi Benih. Politeknik
Negeri Jember.
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.academia.edu/2583111
8/II._TINJAUAN_PUSTAKA_2.1_Struktur_Biji_2.1.1_Pengertian_Biji&ved=2ahUKE
wiJhtbpoKjehAhXBNI8KHRUdC64QFjAAegQIARAB&usg=AOvVaw3iY5aP3YK8pI6
8uI6nnm-Y&cshid=1540699533692