A. Hasil Pengamatan
1. Viabilitas Polen
a. Polen Bunga Jagung (Zea mays)
2. Perkecambahan Polen
a. Perkecambahan Polen Kacang Panjang (Vigna unguilata ssp. sesquipedalis)
Keterangan : Berkecambah
b. Perkecambahan Polen Cabai (Capsicum frutescence)
Keterangan : Berkecambah
Keterangan : Berkecambah
d. Perkecambahan Polen Bunga Sepatu
Pada penelitian (Aprianty dan Kriswiyanti, 2008) diketahui bahwa ukuran polen dari
Kembang Sepatu dengan warna bunga berbeda terlihat adanya perbandingan ukuran yang
cukup mencolok. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan panjang aksis polar dan
diameter bidang ekuatorial pada masingmasing bunga dengan warna berbeda. Dari hasil
pengamatan diperoleh hasil untuk polen Hibiscus rosasinensis warna bunga orange, pangkal
mahkota merah tua (102.31^m X 100.42 jam), polen Hibiscus rosa-sinensis warna bunga
kuning (117,42 (im X 112,92 |im), polen Hibiscus rosa-sinensis warna bunga kuning,
pangkal merah tua (92,43 jam X 90,54 ^m), polen Hibiscus rosa-sinensis warna bunga
orange, pangkal merah muda (104,34um X 101,58 um), polen Hibiscus rosa-sinensis warna
bunga pink, pangkal merah tua (90,68um X 91,26 urn), polen Hibiscus rosa-sinensis warna
bunga merah kuncup (106,09 um X 106,81 um), polen Hibiscus rosa-sinensis warna bunga
pink (109,28 urn X 108,56 um), polen Hibiscus rosa-sinensis warna bunga putih kemerahan,
pangkal merah tua (112,48 um X 111,17 um), polen Hibiscus rosa-sinensis warna bunga
krem, pangkal merah tua (90,10 um X 89,66 um), polen Hibiscus rosa-sinensis.
Polen jagung mempunyai periode viabel yang pendek dan sensitif terhadap desikasi dan
dehidrasi. Desikasi polen jagung menggunakan eksikator (22 ºC, RH <10%) selama 24 jam
menurunkan daya berkecambah dari 85% menjadi 2%. Sementara itu, perkecambahan polen
jagung varietas Anjou yang dihidrasi pada suhu 22 ºC, RH 30-50% selama 24 jam turun dari
85% menjadi 5%. Serbuk sari jagung yang dikeringkan menggunakan silika gel selama 48
jam kemudian disimpan pada suhu -20 ºC menghasilkan perkecambahan yang lebih tinggi
(72%) jika dibandingkan dengan polen yang dikeringkan menggunakan CaC12H2O (57%)
setelah 30 hari simpan (Fariroh et al, 2017)
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Campbell, N. A., dan Jane B. R. 2003. Biologi 2 Edisi 5. Erlangga. Jakarta.
Davis, P.H., V.H. Heywood. 1973. Principles of Taxonomy. Robert E. Krieger Publishing
Company. New York.
Georgieva, Natalia ., Ivelina Nikolova., Valentin Kosev., Yordanka Naydenova. 2017. In vitro
germination and viability of pea pollen grains after application of organic nano-fertilizers.
Pestic. Phytomed. (Belgrade), 32(1) :61–65
Kelly, John K., A. Rasch.,S. Kalisz. A Method To Estimate Pollen Viability From Pollen Size
Variation. American Journal of Botany 89(6): 1021–1023.
Ulfah,Siti Maria., Dorly., Sri Rahayu. 2016. PERKEMBANGAN BUNGA DAN UJI
VIABILITAS SERBUK SARI BUNGA LIPSTIK Aeschynanthus radicans var.
'Monalisa' DI KEBUN RAYA BOGOR. Buletin Kebun Raya Vol. 19 No. 1 : 21–32