Anda di halaman 1dari 31

PRAKTIKUM II

Topik : Daun majemuk dan bagian-bagiannya


Tujuan : Mengenal macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-
bagiannya
Hari/ tanggal : Kamis/ 14 Maret 2019
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP ULM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Baki/ nampan
2. Alat Tulis
3. Kamera Digital

B. Bahan
1. Daun Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn.)
2. Daun Kembang merak (Caesalpinia pucherrima Sw.)
3. Daun Putri malu (Mimosa pudica L.)
4. Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
5. Daun Jeruk (Citrus sp)
6. Daun Dadap (Erythrine variegate)
7. Daun Lamtoro (Leucaena glauca)
8. Daun Tomat (Solanum lycopersicum)
9. Daun Asam (Tamarindus indica L.)
10. Daun Mawar (Rosa sp)

II. CARA KERJA


1. Mengamati dan menentukan tipe daun majemuk berdasarkan susunan
anak daunnya: menyirip genap, menyirip ganjil, menyirip genap ganda 1,
menyirip genap ganda 2, menyirip beranak daun, majemuk bangun kaki,
majemuk campuran.

26
2. Mengamati bagian-bagian daun majemuk: ibu tangkai daun (Petiolus
communis), tangkai anak daun (Petiololus), anak daun (Foliolum).
3. Mengamati alat-alat tambahan pada daun: daun penumpu dll.
4. Membuat gambar dari hasil pengamatan dan diberikan keterangan.

III. DASAR TEORI


Suatu daun yang pada tangkainya bercabang-cabang, dan pada tangkai ini
baru terdapat helaian sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu
helaian daun dinamakan daun majemuk (folium compositum). Pada suatu
daun majemuk dapat dibedakan menjadi bagian-bagian sebagai berikut:
a. Ibu tangkai daun (petiolus communis), yaitu suatu daun majemuk yang
menjadi tempat duduknya helaian-helaian daunnya, yang disini masing-
masing dinamakan anak daun (foliulum). Ibu tangkai daun ini dapat
dipandang merupakan penjelmaan tangkai daun tunggal ditambah dengan
ibu tulangnya, oleh sebab itu kuncup ketiak pada tumbuhan yang
mempunyai daun mejemuk, letaknya juga di atas pangkal ibu tangkai pada
batang.
b. Tangkai anak daun (petiololus), yaitu cabang-cabang ibu tangkai daun
yang mendukung anak daun. Bagian ini dapat dianggap sebagai
penjelmaan pangkal suatu tulang cabang pada daun tunggal, oleh sebab itu
di dalam ketiaknya tak pernah terdapat suatu kuncup.
c. Anak daun (foliolum), bagian ini sesungguhnya adalah bagian-bagian
helaian duluan yang karena dalam dan besarnya toreh menjadi terpisah-
pisah. Anak daun pada suatu daun majemuk lazimnya mempunyai tangkai
yang pendek saja atau hampir duduk pada ibu tangkai, misalnya pada daun
seledri (Apium graveolens L.) ada kalanya anak daun mempunyai tangkai
yang cukup panjang dan jelas kelihatan, misalnya pada daun mangkokan
(Nothoponax scutellarium Merr.).
Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk
dapat dibedakan dalam empat golongan, yaitu:
A. Daun majemuk menyirip (Pinnatus)

27
Daun majemuk menyirip adalah daun majemuk yang anak daunnya
terdapat di kanan kiri ibu tangkai daun sehingga tersusun seperti sirip pada
ikan. Daun majemuk menyirip dapat dibedakan menjadi beberapa macam,
yaitu sebagai berikut:
1. Daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus). Tanpa
penyelidikan yang teliti daun ini tentu akan disebut sebagai daun
tunggsl, tetapi disini tangkai daun memperlihatkan suatu persendian
(articulatio), jadi helaian daun tidak langsung terdapat pada ibu tangkai.
Sesungguhnya pada daun ini juga terdapat lebih daripada satu helaian
daun, hanya saja yang lain-lainnya telah tereduksi, sehingga tinggal satu
anak daun saja. Daun yang demikian ini biasanya kita dapati pada
berbagai jenis pohon jeruk, antara lain jeruk besar (Citrus maxima
Merr.), jeruk nipis (Citrus aurantifolia Sw.), dan lain-lain.
2. Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus). Biasanya disini
terdapat sejumlah anak daun yang berpasang-pasangan dikanan kiri ibu
tulang, oleh sebab itu jumlah anak daunnya biasanya lalu menjadi
genap. Akan tetapi, mengingat pada suatu daun majemuk menyirip
anak-anak daun tidak selalu berpasang-pasangan, maka untuk
menentukan apakah suatu daun majemuk menyirip genap atau tidak,
orang tidak lagi menghitung jumlah anak daun, tetapi melihat kepada
ujung ibu tangkainya. Jika ujung ibu tangkai terputus, artinya pada
ujung ibu tangkai tidak terdapat suatu anak daun, sehingga ujung ibu
tangkai bebas atau kadang-kadang tertutup oleh suatu pucuk kecil yang
mudah runtuh, maka hal itu berarti bahwa daun yang menyirip genap.
Dengan keterangan ini jelaslah, bahwa suatu daun mejemuk menyirip
genap mungkin mempunyai jumlah anak daun yang gasal. Daun
majemuk menyirip genap antara lain terdapat pada pohon asam
(Tamarindus indica L.) yang anak daunnya berpasang-pasangan, jadi
jumlah anak daun benar genap. Daun majemuk menyirip genap, tetapi

28
jumlah anak daunnya gasal dapat kita jumpai misalnya pada pohon leci
(Litchi chinensis Sonn.) dan kepulasan (Nepphelium mutabile B.)
3. Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus), juga disini yang
menjadi pedoman ialah ada atau tidaknya satu anak daun yang menutup
ujung ibu tangkainya. Ditinjau dari jumlah anak daunnya akan kita
dapati bilangan yang benar-benar gasal jika anak daun berpasangan,
sedang di ujung ibu tangkai terdapat anak daun yang tersendiri
(biasanya anak daun ini lebih besar daripada yang lainnya), seperti
dapat dilihat pada daun pacar cina (Aglaia odorata Lour.) dan mawar
(Rosa sp). Sebagai kebalikan daun majemuk menyirip genap yang dapat
mempunyai jumlah anak daun yang gasal, daun majemuk menyirip
gasal dapat pula mempunyai anak daun yang genap, seperti sering kita
temukan pada pohon pacar cina tersebut diatas.
B. Daun majemuk menjari (Palmatus atau Digitatus)
Daun majemuk menjari adalah daun majemuk yang semua anak
daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-
jari pada tangan. Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun majemuk
menjari dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Beranak daun dua (bifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat dua
anak daun, misalnya pada daun nam-nam (Cynometra cauliflora L.).
2. Beranak daun tiga (trifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat
terdapat tiga anak daun, misalnya pada pohon para (Hevea brasiliensis
Muell.).
3. Beranak daun lima (quinquefoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat
lima anak daun, misalnya daun maman (Gynandropsis pentaphylla
D.C.).
4. Beranak daun tujuh (septemfoliolatus), jika ada tujuh anak daun pada
ujung ibu tangkainya, misalnya daun randu (Ceiba pentandra Gaertn.).

C. Daun majemuk bangun kaki (Pedatus)

29
Daun ini mempunyai susunan seperti daun majemuk menjari, tetapi
dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai,
melainkan

28
pada tangkai anak daun yang ada di sampingnya, seperti terdaat pada
Arisaema filiforme (Araceae).
D. Daun majemuk campuran (Digitatopinnatus)
Daun majemuk campuran adalah suatu daun majemuk ganda yang
mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat
pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang cabang ibu tangkai ini
terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip. Jadi daun majemuk
campuran adalah campuran susunan yang myenjari dan menyirip,
misalnya daun sikejut atau putrid malu (Mimosa pudica L.).[ CITATION
Dra185 \l 1033 ]

IV. HASIL PENGAMATAN


A. Tabel Hasil Pengamatan
No Nama Nama
. Tumbuhan Ilmiah Tipe Daun Pustaka
1. Daun Kapuk Ceiba pentandra Gaertn. Daun majemuk Daun majemuk me
menjari beranak beranak daun t
daun tujuh (Tjitrosoepomo, 2016
2. Daun Kembang Caesalpinia pulcherrima Daun majemuk Daun majemuk men
Merak Sw. menyirip genap genap ganda dua de
ganda dua dengan sempurna.
sempurna (Tjitrosoepomo, 2016
3. Daun Putri Malu Mimosa pudica L. Daun majemuk Daun majemuk camp
campuran (Tjitrosoepomo, 2016
4. Daun Gamal Gliricidia maculate L. Daun majemuk Daun majemuk men
menyirip gasal gasal.
(Tjitrosoepomo, 201
5. Daun Jeruk Citrus sp Daun majemuk Daun majemuk men
menyirip beranak beranak daun satu.
daun satu (Tjitrosoepomo, 2016
6. Daun Dadap Erythrine Variegate Daun majemuk Daun majemuk men
menyirip beranak beranak daun tiga.

30
daun tiga (Tjitrosoepomo, 2016
7. Daun Lamtoro Leucaena glauca Majemuk menyirip Majemuk menyirip g
genap ganda dua ganda dua de
dengan sempurna sempurna.
(Tjitrosoepomo, 2016
8. Daun Tomat Solanum lycopersicum Daun majemuk Daun majemuk men
menyirip gasal gasal berselang-seling
berselang-seling (Tjitrosoepomo, 2016
9. Daun Asam Tamarindus indica L. Daun majemuk Daun majemuk men
menyirip genap genap.
(Tjitrosoepomo, 2016
10. Daun Mawar Rosa sp Daun majemuk Daun majemuk men
menyirip gasal gasal.
(Tjitrosoepomo, 2016

B. Gambar Hasil Pengamatan


1. Daun Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn)
1) Gambar pengamatan
Keterangan:
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
4. Tepi daun
5. Ujung daun
6. Helaian daun

31
2) Foto pengamatan
Keterangan:
5 1. Ibu tangkai daun
4
2 2. Tangkai anak daun
3. Tepi daun
4. Ujung daun
3 5. Helaian daun
1

(Sumber : Dok.Pribadi, 2019)


3) Foto literatur
Keterangan:
2
1. Ibu tangkai daun

1 2. Tangkai anak daun


6
3. Anak daun
3
4. Tepi daun

4 5. Ujung daun
5 6. Helaian daun

(Sumber : Nor Shintia, 2019)

2. Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrimma Sw.)


1) Gambar pengamatan
Keterangan:
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
4. Tepi daun
5. Ujung daun
6. Helaian daun

32
2) Foto pengamatan
Keterangan:
4 3 1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
6
4. Tepi daun
5. Ujung daun
5
1 6. Helaian daun
2

(Sumber: Dok.Pribadi, 2019)


3) Foto literatur
Keterangan:
1 2 1. Anak daun
3
2. Tepi daun
3. Ujung daun
4
5 4. Helaian daun
5. Ibu tangkai daun
6 6. Tangkai anak daun

(Sumber : Aryanto, 2019)

3) Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.)


1) Gambar pengamatan
Keterangan:
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
4. Tepi daun
5. Ujung daun
6. Helaian daun

33
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Ibu tangkai daun
3
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
2 4
1 4. Tepi daun

6 5. Ujung daun
6. Helaian daun
5

(Sumber : Dok.Pribadi, 2019)


3) Foto literatur
Keterangan:

2 1. Ibu tangkai daun


2. Tangkai anak daun
4 3. Anak daun
3
4. Tepi daun
1 5. Ujung daun
6
5 6. Helaian daun

(Sumber : Aryanto, 2019)

4. Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)


1) Gambar pengamatan
Keterangan:
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
4. Tepi daun
5. Ujung daun
6. Helaian daun

34
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Anak daun

2 3 2. Tepi daun
3. Ujung daun

4 4. Helaian daun
1
5. Tangkai anak daun
6 6. Ibu tangkai daun
5

(Sumber : Dok. Pribadi, 2019)


3) Foto literatur
Keterangan:

4 1. Ujung daun
1 2. Tangkai anak daun
3 3. Ibu tangkai daun
2 4. Helaian daun
6
5. Anak daun
5 6. Tepi daun

(Sumber : Jumajamu, 2019)

5. Daun Jeruk (Citrus sp.)


1) Gambar pengamatan
Keterangan:
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
4. Tepi daun
5. Ujung daun
6. Helaian daun

35
2) Foto pengamatan
Keterangan:
5 1. Helaian daun
1
2 2. Tulang cabang
3. Anak daun
4. Tepi daun
3
4 5. Ujung daun
6. Anak tangkai
6
daun
(Sumber: Dok.Pribadi, 2019)
3) Foto literatur
Keterangan:
3 5
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
6 1
4 4. Tepi daun
2 5. Ujung daun
6. Helaian daun
(Sumber : Baharrudin, 2019)

6. Daun Dadap (Erythrine Variegate)


1) Gambar pengamatan
Keterangan:
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
4. Tepi daun
5. Ujung daun
6. Helaian daun

36
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Helaian daun
2 2. Ujung daun
1 3
3. Anak daun

4
4. Tepi daun
5. Tangkai anak daun
6. Ibu tangkai daun
5 6

(Sumber: Dok.Pribadi, 2019)


3) Foto literatur
Keterangan:
1 2 1. Helaian daun
2. Ujung daun

6
3. Anak daun
3
4. Tepi daun
5 4 5. Tangkai anak daun
6. Ibu tangkai daun

(Sumber : Muhammad Najmi, 2019)


7. Daun Lamtoro (Laucaena glauca)
1) Gambar pengamatan
Keterangan:
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
4. Tepi daun
5. Ujung daun
6. Helaian daun

37
2) Foto pengamatan
Keterangan:
3
1. Ibu tangkai daun
1
2. Tangkai anak daun
4 3. Anak daun
5
4. Tepi daun
5. Ujung daun

6 6. Helaian daun
2

(Sumber: Dok.Pribadi, 2019)


3) Foto literatur
Keterangan:
3 1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
1
2 3. Anak daun
4. Tepi daun
4 5
5. Ujung daun
6 6. Helaian daun
(Sumber: Khoirotun Nisa, 2019)

8. Daun Tomat (Solanum lycopersicum)


1) Gambar pengamatan
Keterangan:
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
4. Tepi daun
5. Ujung daun
6. Helaian daun

38
2) Foto pengamatan
Keterangan:
4 5
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
1
3. Anak daun
2
4. Tepi daun
6 3 5. Ujung daun
6. Helaian daun

(Sumber : Dok.Pribadi, 2019)


3) Foto literatur
Keterangan:
1. Ibu tangkai daun
4
2. Tangkai anak daun
1
6 3 3. Anak daun
4. Tepi daun
2
5. Ujung daun
5
6. Helaian daun
(Sumber : Monica Agustina, 2019)

9. Daun Asam (Tamarindus indica L.)


1) Gambar pengamatan
Keterangan:
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
4. Tepi daun
5. Ujung daun
6. Helaian daun

39
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1 2 1. Helaian daun
2. Ujung daun
3 3. Tepi daun
4. Tangkai anak daun
5
5. Ibu tangkai daun
4

(Sumber : Dok.Pribadi, 2019)


3) Foto literatur
Keterangan:

1 1. Helaian daun
2
2. Ujung daun
3. Anak daun
5
4 4. Tepi daun
6 5. Tangkai anak daun
3 6. Ibu tangkai daun

(Sumber: Roby, 2019)


10. Daun Mawar (Rosa sp.)
1) Gambar pengamatan
Keterangan:
1. Ibu tangkai daun
2. Anak daun
3. Tepi daun
4. Ujung daun
5. Helaian daun

40
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Ujung daun
1 2
2. Helaian daun
3. Anak daun
4 4. Tepi daun
5 5. Ibu tangkai daun
3

(Sumber : Dok.Pribadi, 2019)


3) Foto literatur
Keterangan:
1 2 1. Ujung daun
2. Helaian daun
4 3. Anak daun
3
4. Tepi daun
5 5. Ibu tangkai daun

(Sumber : Santoso, 2019)

V. ANALISIS DATA
1. Daun Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn.)
Klasifikasi daun kapuk:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Superdivisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida

41
Subkelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Bombacaceae
Genus : Ceiba
Spesies : Ceiba pentandra Gaertn.
Sumber : Cronquist.1981

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun kapuk


atau yang biasa disebut dengan daun randu menurut susunan daun pada
tangkainya termasuk tipe daun majemuk menjari, karena semua anak
daunnya memencar pada ujung ibu tangkai seperti letak jari-jari pada
tangan. Sehingga berdasarkan jumlah anak daunnya, daun kapuk termasuk
daun yang mempunyai tipe daun majemuk menjari beranak daun tujuh,
karena jumlah anak daun pada daun kapuk ada tujuh. Letak tangkai anak
daun (Petiololus) beserta ujungnya ada terdapat anak daun (folium) yang
bergantian dan berkerumun pada ibu tangkai daun (potiolus communis)
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
Tumbuhan (2016: 60), berdasarkan jumlah anak daunnya, daun majemuk
menjari dapat dibedakan menjadi berbagai macam salah satunnya, beranak
daun tujuh (septemfoliolatus) yaitu jika ada tujuh anak daun pada ujung
tangkainya, misalnya daun randu (Ceiba petandra Gaertn.). Jika daun
majemuk menjari mempunyai tujuh anak daun atau lebih, maka dapat
dikatakan saja beranak daun banyak (polyfoliolatus), tidak usah dihitung
lagi jumlah anak daun yang tepat, seperti misalnya pada daun randu
(Ceiba petandra Gaertn.). Jadi, dapat dikatakan bahwa daun kapuk
merupakan daun majemuk beranak daun tujuh yang memiliki bangun daun
yang membulat, ujung dan pangkalnya yang meruncing serta tepi daunnya
yang rata.
Daun kapuk atau daun randu ini juga mempunyai sifat yang disebut
tumbuhan meranggas (tropophyta). Karena, pada waktu tertentu akan

42
menggugurkan semua daunnya, sehingga tumbuhan tersebut dalam
keadaan yang demikian nampak gundul sama seperti tumbuhan mati.

2. Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.)


Klasifikasi daun kembang merak:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Caesalpiniaceae
Genus : Caesalpinia
Spesies : Caesalpinia pulcherrima Sw..
Sumber : Cronquist.1981

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun kembang


merak termasuk tipe daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan
sempurna. Dikatakan menyirip karena susunan tulangnya yang berawal
dari ibu tulang dilanjutkan kesamping hingga ke luar cabang-cabang,
sehingga menyerupai siripsirip pada ikan. Dikatakan genap karena jumlah
anak daun yang berpasangan di kanan-kiri ibu tulang, dan dikatakan ganda
dua karena anak daun nya yang duduk pada cabang tingkat satu dari ibu
tangkai, sedangkan dikatakan sempurna karena tidak ada satu anak daun
pun yang duduk pada ibu tangkai. Jadi pengamatan saya juga sesuai
dengan literatur yang mengatakan bahwa daun kembang merak ini
merupakan daun majemuk menyirip ganda dua sempurna, seperti yang
dijelaskan oleh Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul
Morfologi Tumbuhan (2016:59), beberapa contoh daun menyirip ganda
adalah daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna,
misalnya daun

43
kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.) dan daun lamtoro
(Leucaena glauca Bl.).

3. Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.)


Klasifikasi daun putri malu:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica L.
Sumber : Cronquist.1981

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun putri


malu memiliki tipe daun majemuk campuran yang memiliki alat tambahan
berupa stipula axillaris, Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya
yang berjudul Morfologi Tumbuhan (2016:12) alat tambahan yang berupa
daun penumpu atau stipula axillaris adalah yang berlekatan menjadi satu
yang mengambil tempat di dalam ketiak daun. Selain itu tangkai anak daun
pada daun putri malu berbentuk menyirip serta mempunyai anak daun
yang berjumlah genap, dan tidak ada satu anak daun yang duduk pada ibu
tangkai daun.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam Morfologi Tumbuhan
(2016: 61), yang dimaksud dengan daun majemuk campuran adalah suatu
daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai
memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi
pada cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat anak-anak daun yang
tersusun menyirip.

44
Jadi daun majemuk campuran adalah campuran susunan yang menjari dan
menyirip, misalnya daun sikejut (Mimosa pudica L.)
Menurut buku Morfologi Tumbuhan milik Gembong Tjitrosoepomo
(2016:61), jika diteliti dengan benar, ternyata daun putri malu tidak
merupakan daun campuran sejati, tetapi daun majemuk menyirip genap
ganda dua yang sempurna. Hanya saja pada daun ini letak kedua pasang
cabang ibu tangkainya tadi sedemikian dekat satu sama lain, hngga
seakan-akan terdapat empat cabang tangkai pada ujung ibu tangkai
daunnya.

4. Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)


Klasifikasi daun putri gamal:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Gliricidia
Spesies : Gliricidia maculate L.
Sumber : Cronquist.1981

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun gamal


ini merupakan daun majemuk menyirip gasal, hal ini dapat diketahui dari
jumlah anak daunnya yang berjumlah 15 (gasal) yang letak tangkai anak
daunnya berselang seling satu sama lain dan terdapat satu anak daun yang
menutup ujung ibu tangkainya.
Dapat dikatakan bahwa daun gamal adalah daun majemuk menyirip
dengan jumlah anak daun yang gasal adapun hal tersebut diperkuat oleh
tata letak daun gamal seperti berikut, adapun letak duduk anak daun pada

45
daun gamal adalah menyirip, karena anak daunnya terdapat dikiri kanan
ibu

31
tangkai daun. Selain itu anak daun pada daun gamal yang paling ujung tadi
terlihat lebih melebar dan membesar, tepi daunnya yang rata, serta pangkal
daun dan ujung daunnya yang tumpul.

5. Daun Jeruk (Citrus sp)


Klasifikasi daun jeruk:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Ciitrus sp.
Sumber : Cronquist.1981

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun jeruk


ini memiliki tipe daun majemuk menyirip beranak daun satu, anak daun
satu dengan daunnya yang seakan-akan seperti bersambung. Daun jeruk
ini mengalami pesendian (articulation), karena pada satu tangkai anak
daun, terdapat dua anak daun yang biasanya satu lebih besar diujung dan
satu lebih kecil melekat di tangkai anak daun. Tangkai anak daunnya
sejajar dengan ibu tangkai daun. Oleh karena itu helaian daunnya tidak
langsung terdapat pada ibu tangkai daun. Dari pencanderaan diatas
diketahui daun jeruk merupakan daun majemuk menyirip beranak daun
satu (unifoliolatus).
Hal ini juga sesuai dengan literatur yang saya temukan dalam buku
Morfologi Tumbuhan oleh Gembong Tjitrosoepomo (2016: 51), daun
majemuk menyirip dapat dibedakan dalam beberapa macam salah satunya

46
daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus Sesungguhnya
pada daun ini juga terdapat lebih daripada satu helaian daun, hanya saja

31
yang lain-lainnya telah tereduksi, sehingga tinggal satu anak daun saja.
Daun yang demikian ini biasanya kita dapati pada berbagai jenis pohon
jeruk.

6. Daun Dadap (Erythrina Variegate)


Klasifikasi daun dadap:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Erythrine
Spesies : Erythrine variegate
Sumber : Cronquist.1981

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa daun dadap


merah ini memiliki tipe daun majemuk beranak daun tiga karena jumlah
anak daun pada daun dadap merah ada tiga dengan anak daun yang
ukurunnya lebih besar dari dua lainnya yang terdapat pada ujung ibu
tangkai daunnya. Dapat dikatakan bahwa daun dadap ini merupakan daun
majemk menyirip beranak daun tiga duduk dua anak daunnya
berpasangan satu sama lain pada ibu tangkai daun, susunan anak daun
pada ibu tangkai daunnya menyirip. Selain itu, daun dadap merah
memiliki stipula atau daun penumpu yang terletak pada batang.

7. Daun Lamtoro (Leucaena glauca)


Klasifikasi daun lamtoro:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta

47
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Leucaena
Spesies : Leucaena glauca
Sumber : Cronquist.1981

Berdasarkan hasil pengamatan, daun lamtoro memiliki tipe daun


majemuk menyirip ganda dua dengan sempurna dan hampir mempunyai
kesamaan dengan daun kembang merak. Wajar saja, karena daun lamtoro
dan daun kembang merak sama-sama merupakan daun majemuk menyirip
ganda dua dengan sempurna seperti yang dijelaskan oleh Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan
(2016:59).
Dengan berarti, dapat dikatakan bahwa daun lamtoro ini merupakan
daun majemuk menyirip ganda dua dengan sempurna. Menyirip karena
anak daunnya yang berada di kanan kiri ibu tangkai daun bagaikan sirip
pada ikan, genap karena terjadi percabangan dua kali pada ibu tangkai
daun yang merupakan tangkai anak daun makanya sehingga disebut genap
ganda dua. Adapun letak tangkai anak daunnya saling berhadap-hadapan
satu sama lainnya.

8. Daun Tomat (Solanum lycopersicum)


Klasifikasi daun tomat:
Kingdom : Plantae
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida

48
Subkelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum lycopersicum L.
Sumber : Cronquist.1981

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun tomat


memiliki anak daun berjumlah gasal atau ganjil dengan satu anak daunnya
terdapat diujung ibu tangkai daun. Susunan anak daun pada ibu tangkai
daunnya adalah menyirip. Serta daun tomat ini terdapat anak daun yang
lebih kecil di kanan dan di kiri pada ibu tangkai daun yang diapit oleh
anak-anak daun yang berukuran lebih besar di atas dan di bawahnya.
Maka dari itu, berdasarkan duduknya anak-anak daun pada ibu tangkai,
daun tomat digolongkan sebagai daun majemuk menyirip gasal berselang-
seling.
Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan
(2016:54), daun majemuk menyirip berselang-seling (interrupte
pinnatus), yaitu jika anak daun pada ibu tangkai berselang-seling
pasangan anak daun yang lebar dengan pasangan anak daun yang sempit,
misalnya pada anak daun tomat (Solanum lycopernnicum L.).

9. Daun Asam (Tamarindus Indica L.)


Klasifikasi daun asam:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales

49
Famili : Fabaceae

48
Genus : Tamarindus
Spesies : Tamarindus Indica L.
Sumber : Cronquist.1981

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa daun asam


memiliki tipe daun majemuk menyirip ganda dengan jumlah anak daun
yang genap dan pada ujung ibu tangkai daunnya tidak terdapat satu anak
daun seperti pada daun lamtoro. Susunan anak daun pada ibu tangkai
daunnya menyirip. Serta anak daunnya saling berhadap-hadapan atau
berpasang-pasangan di kanan dan di kiri ibu tulang. Adapun menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan
(2016:53), daun majemuk menyirip genap antara lain terdapat pada
pohon asam (Tamarindus indica L.).

10. Daun Mawar (Rosa sp)


Klasifikasi daun mawar:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa sp.
Sumber : Cronquist.1981

Berdasarkan hasil pengamatan, daun mawar merupakan tipe daun


majemuk menyirip gasal, yang mana daun mawar mempunyai anak daun
yang berjumlah ganjil yang terletak satu diujung tangkai daun. Susunan

50
anak daun pada ibu tangkai daunnya pun adalah menyirip dengan
posisi duduk tangkai anak daunnya salung berpasang-pasangan satu sama
lainnya. Selain itu pada daun mawar terdapat alat tambahan berupa stipula
adnate. Seperti yang dijelaskan oleh Gembong Tjitrosoepomo dalam
bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan (2016:12), daun penumpu
yang melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun (stipula adnate) pada
mawar (Rosa sp.).
Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan
(2016:54), daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus), yang menjadi
pedoman ialah ada atau tidaknya satu anak daun yang menutup ujung ibu
tangkainya. Ditinjau dari jumlah anak daunnya akan kita dapati bilangan
yang benar-benar gasal jika anak daun berpasangan, sedang di ujung ibu
tangkai terdapat anak daun yang tersendiri (biasanya anak daun ini lebih
besar dari pada lainnya.

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dalam praktikum ini, maka dapat disimpulkan:
1. Tipe daun kapuk adalah daun majemuk menjari beranak daun gasal
(tujuh)
2. Tipe daun kembang merak adalah daun majemuk menyirip genap ganda
dua dengan sempurna
3. Tipe daun putri malu adalah daun majemuk campuran
4. Tipe daun gamal adalah daun majemuk meyirip gasal
5. Tipe daun jeruk adalah daun majemuk menyirip beranak daun satu
6. Tipe daun dadap adalah daun majemuk menyirip gasal beranak daun tiga
7. Tipe daun lamtoro adalah daun majemuk meyirip genap ganda dua
dengan sempurna
8. Tipe daun tomat adalah daun majemuk meyirip gasal berselang-seling
9. Tipe daun asam adalah daun majemuk menyirip genap
10. Tipe daun mawar adalah daun majemuk meyirip gasal.

51
VII. DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri dan Maulana Khalid Riefani. 2017. Penuntun Praktikum
Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP UNLAM.

Agustina, Monica. Daun tomat. 2019. Diakses melalui


http://tomatcherry.blogspot.com pada tanggal 16 Maret 2019

Aryanto. 2019. Khasiat dan manfaat daun utri malu beserta akarnya untuk
kesehatan. Diakses melalui https://www.aryanto.id pada tanggal 16
Maret 2019

Baharrudin. 2019. Manfaat daun jeruk nipis. Diakses melalui


https://manfaat.co.id pada tanggal 16 Maret 2019

Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Flowering Plants. New York:


Columbia University.
Jamu, Juma. 2019. Manfaat daun gamal. Diakses melalui
https://manfaat.co.id pada tanggal 16 Maret 2019

Monica. 2019. Contoh tanaman berdaun majemuk. Diakses melalui


https://monmonicatanca.blogspot.co.id pada tanggal 16 Maret 2019

Najmi, Muhammad. 2019. Manfaat dan khasiat daun dadap. Diakses


melalui https://tanaman--herbal.blogspot.com pada tanggal 16 Maret
2019

Nisa, Khoirotun. 2019. Khasiat luar biasa daun lamtoro. Diakses melalui
https://www.infoalami.com pada tanggal 16 Maret 2019)

Rebanas. 2019. Daun asam jawa. Diakses melalui https://www.khasiat.co.id


pada tanggal 17 Maret 2019

Santoso. 2019. Tentang rootstock. Diakses melalui


http://bungabunga9.blogspot.com pada tanggal 17 Maret 2019

Shintia, Nor. 2019. Jual randu daun kapuk. Diakses melalui


https://www.bukalapak.com pada tanggal 17 Maret 2019

Tjitrosoepomo, Gembong. 2016. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press.

52

Anda mungkin juga menyukai