V. ANALISIS DATA
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui proses penyabunan dari
dicirikan oleh sifat kelarutannya. Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organik non-polar seperti suatu hidrokarbon atau dietel eter.
Lemak atau minyak ialah trigliserida, yaitu trimester dari dliserol. Asam
(Hart,2003)
Lemak dan minyak dapat terhidrolis, lalu menghasilkan asam lemak dan
penambahan basa kuat, seperti NaOH atau KOH, melalui pemanasan dan
menghasilkan aliserol dan sabun. Proses hidrolisis minyak oleh alkai disebut
reaksi penyabunan atau saponifikasi. Selain berasal dari minyak atau lemak,
sabun juga dibuat dari minyak bumi dan gas alam maupun langsung dari
Terdapat dua perlakuann yang digunakan dalam uji penyabunan kali ini,
kelarutannya.
2. Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau
minyak dengan suatu basa kuat seperti NaOH atau KOH yang
dengan terbentuknya busa dan larutan sabun tetapi busa yang dihasislkan
sedikit.
margarin (mentega)
Hart, Harold (2003). Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Erlangga: Jakarta
VIII. LAMPIRAN
1. Senyawa-senyawa apa lagi selain sabun yang dapat membentuk busa?
Jawaban:
Dari asam lemak jenuh, yaitu: Asam butirat (C3H7COOH), asam kaproat
(C5H11COOH), asam palmitat (C15H31COOH), dan asam stearat
(C17H35COOH) dan dari asam lemak tak jenuh, yaitu: asam oleat
(C17H33COOH), asam linoleat (C17H31COOH), dan asam linonelat
(C17H29COOH).
2. Buatkan persamaan reaksi penyabunan?
Jawaban :
Melalui proses hidrogenasi dengan bantuan katalis logam Pt dan Ni,
asam lemak tidak jenuh diubah menjadi asam lemak jenuh, dan melalui
proses penyabunan NaOh dan KOH akan terbentuk busa dan gliserol.
Persamaan reaksi penyabunan adalah sebagai berikut: