Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM IV

Topik : Uji penyabunan


Tujuan : Untuk mengetahui proses penyabunan dari bahan lemak
Hari/Tanggal : Kamis/7 April 2020
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP ULM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Erlenmeyer 500 ML
2. Pengaduk
3. Tabung reaksi
4. Beaker glass
5. Cetakan sabun
Bahan :
1. Minyak
2. Gula pasir
3. Pewarna dan pewangi
4. Lauratan NAOH atau KOH
5. Etanol 96 %
6. Aquadest

II. CARA KERJA


1. Memasukkan mainyak 2ml ke dalam gelas ukur dan kita panaskan
sampai 60 derajat celcius
2. Haluskan padatan NAOH 10gr dan masukkan kedalam larutan minyak
yang hendak diuji dan campurkan etanol 25ml, lalu tambahkan gula
pasir sebanyak 2gram setalah itu memanaskan selama 5-7 menit diatas
pemanas air didih hingga larutan ini terlarut sempurna didalam air
3. Dan tambahkan pewarna dan pewangi dan di aduk di homogenkan
sampai warna tercampur
4. Kemudian sabun di diamkan selama 24 jam
5. Menambahkan 5 ml air dan memanaskan lagi diatas pemanas air didih
sampai alkohol mendidih atau menguap.
6. Melakukan uji penyabunan.

III. TEORI DASAR


Lipid merupakan komponen jaringan yang heterogen dan
penggolongannya berdasarkan atas kelarutannya di dalam pelarut-pelarut
lemak, seperti eter dan lain-lain. Sedangkan komponen-komponen
campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan
perbedaan kelarutannya di dalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh,
fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar ketidak
larutannya di dalam aseton.
Suatu reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid, adalah
reaksi penyabunan. Alkali menghidrolisa lipid kompleks dan menghasilkan
sabun dari komponen-komponen yang mengandung asam-asam lemak yang
dapat diesterkan. Berhubung sabun tidak larut di dalam eter, maka
dilakukan pemisahan.
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Flowchart
B. Tabel Pengamatan

1. Minyak Goreng Kunci Mas


No. Bahan Warna Keterangan
1. Minyak goreng kunci Kuning Tidak homogen
mas + NAOH (sebelum
dipanaskan)
2. Minyak goreng kunci Coklat kuning Homogen
mas + NAOH (setelah
dipanaskan)
3. Minyak goreng kunci Kuning Padat (beraroma)
mas + NAOH + air
(sebelum dipanaskan)
4. Minyak gorengkunci Putih dan kuning Padat (tidak
mas + NAOH + air beraroma)
(setelah dipanaskan)

Menyiapkan alat dan bahan Menuangkan minyak kegelas ukur


C. Foto pengamatan
Memanaskan campuran minyak berisi air Memasukan alcohol 20 ml, gliserin 20 ml,

gula pasar 2 gram

Memasukan pewarna kedalam bahan Lalu tuangkan kedalam cetakan ,dan

tunggu sampai 24 jam

V. ANALISIS DATA
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui proses penyabunan dari

bahan lemak. Lipid merupakan penyusun tumbuhan arau hewan yang

dicirikan oleh sifat kelarutannya. Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut

dalam pelarut organik non-polar seperti suatu hidrokarbon atau dietel eter.

Lemak atau minyak ialah trigliserida, yaitu trimester dari dliserol. Asam

lemak iaalam asam yang doperoleh dari proses penyabunan lemak/minyak

(Hart,2003)

Lemak dan minyak dapat terhidrolis, lalu menghasilkan asam lemak dan

gliserol. Proses hidrolisis yang disengaja biasa dilakukan dengan

penambahan basa kuat, seperti NaOH atau KOH, melalui pemanasan dan

menghasilkan aliserol dan sabun. Proses hidrolisis minyak oleh alkai disebut

reaksi penyabunan atau saponifikasi. Selain berasal dari minyak atau lemak,

sabun juga dibuat dari minyak bumi dan gas alam maupun langsung dari

tanaman. (Riawan, 1990)

Terdapat dua perlakuann yang digunakan dalam uji penyabunan kali ini,

yaitu menggunakan NAOH+Aquadest

a. Minyak Kunci Mas

Setelah larutan minyak ditambahkan dengan 10 ml NAOH, terjadi

warna kuning dan bersifat heterogen. Lalu dipanaskan selama 5-7

menit yang terjadi warna berubah menjadi cokelat dan bersisfat

homogen serta terdapat buih dipermukaan larutan. Selanjutnya

keperlakuan kedua dengan menambahkan 5 ml Aquadest+10 ml

NAOH, sebelumm dipanaskan berwarna kuning mempunyai aroma


yang tidak sedap dan bersifat homogen. Kemudian dipansakan

selama 5 menitdan terjadi perubahan warna menjadi putih (dibagian

atas) dan kuning (dibagian bawah), perubahan warna terjadi karena

larutan belum menyatu sempurna, dan berwujud padat.


VI. KESIMPULAN

1. Lipid merupakan penyusun tumbuhan atau hewan dicirikan oleh sifat

kelarutannya.

2. Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau

heewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar.

3. Reaksi Saponifikasi (Penyabunan) adalah reaksi antara lemak atau

minyak dengan suatu basa kuat seperti NaOH atau KOH yang

menghasilkan sabun. Reaksi ini menghasilkan sabun sebagai bahan

utama dan gliserol sebagai hasil sampingan,

4. Reaksi penyabun berhasil dilkukan pada minyak goreng dan Menetega,

dengan terbentuknya busa dan larutan sabun tetapi busa yang dihasislkan

sedikit.

5. Larutan minyak dan mentega yang sudah ditambahkn NAOH dan

dipanaskan, kemudian ditambahkan air lalu dipanaskan kembali dapat

mengahasilkan senyawa sabun.

6. Minyak leih tinggi titik ketidakjenuhannya dibandingkan dengan

margarin (mentega)

VII. DAFTAR PUSTAKA

Hart, Harold (2003). Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Erlangga: Jakarta

Noorhidayati dan Hardiansyah.2020.Penuntun Praktikum Biokim. Jurusan


PMIPA FKIP ULM : Banjarmasin
Poedjiadi,Anna.2009.Dasar-Dasar Biokimia.

Riawan,S.1990Kimia Organik. Edisi 1

Saifuddin,Sparajuddin.2013.Penuntun Praktikum Biokimia.Makassar

VIII. LAMPIRAN
1. Senyawa-senyawa apa lagi selain sabun yang dapat membentuk busa?
Jawaban:
Dari asam lemak jenuh, yaitu: Asam butirat (C3H7COOH), asam kaproat
(C5H11COOH), asam palmitat (C15H31COOH), dan asam stearat
(C17H35COOH) dan dari asam lemak tak jenuh, yaitu: asam oleat
(C17H33COOH), asam linoleat (C17H31COOH), dan asam linonelat
(C17H29COOH).
2. Buatkan persamaan reaksi penyabunan?
Jawaban :
Melalui proses hidrogenasi dengan bantuan katalis logam Pt dan Ni,
asam lemak tidak jenuh diubah menjadi asam lemak jenuh, dan melalui
proses penyabunan NaOh dan KOH akan terbentuk busa dan gliserol.
Persamaan reaksi penyabunan adalah sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai