Anda di halaman 1dari 38

PRAKTIKUM ONLINE BIOKIMIA

BLOK 14
“SISTEM KARDIOVASKULAR”
KELOMPOK 11A
ANGGOTA
1. Dio Ardhito Indrawan (1861050008)

2. Astrid Nadya Fadilla (1861050037)

3. Hanny Hadinata Wiranegara (1861050038)

4. Aurelia Gendis Putri Aji (1861050042)

5. Windy Wijayanti (1861050077)

6. Jonathan Josafat R Tambunan (1861050116)

7. Tamariska Rose Aline (1861050143)


TES IKATAN RANGKAP
Dasar Percobaan
Asam lemak dibagi menjadi dua golongan yaitu asam lemak
jenuh (ikatan tunggal) dan asam lemak tidak jenuh (ikatan
rangkap). Ikatan rangkap pada asam lemak dalam minyak dan
lemak dapat mengikat (adisi) halogen, biasanya digunakan
yodium misalnya dalam larutan Hubl.
Cara Kerja

1. Masukkan sedikit minyak kelapa ke dalam tabung kering


2. Tambahkan kloroform dengan volume yang sama, campur
3. Teteskan larutan Hubl (Yodium) dan goyang pada setiap
penambahan yodium
4. Perhatikan warna yodium yang hilang akibat teradisi oleh
ikatan rangkap
5. Lakukan juga test ini pada minyak kelapa lainnya
6. Bandingkan ketidakjenuhan lipid berdasarkan jumlah
tetesan yodium yang dapat diadisi.
Hasil dan Pengamatan
No. Bahan Uji Larutan Yodium yang Diadisi
Teori
1. Minyak kelapa curah (lebih sedikit dibanding minyak bermerek)
2. Minyak kelapa bermerek >20 tetes
3. Minyak kelapa curah Berkurang dibanding sebelum pemanasan
dipanaskan
4. Minyak kelapa bermerek Berkurang dibanding sebelum pemanasan
dipanaskan
Pembahasan
Tes ini digunakan untuk menentukan banyaknya ikatan rangkap. Semakin banyak
tetesan yodium yang diberikan, maka semakin tidak jenuh/makin banyak ikatan
rangkap yang harus berikatan dengan halogen. Makin banyak kandungan asam lemak
tak jenuh dalam minyak maka makin baik kualitas minyak tersebut.
Minyak goreng kelapa komposisi utamanya trigliserida nabati yang telah
mengalami rafinasi/permunian, pada minyak bermerek dilakukan berulang sehingga
warnanya jernih dan kemasan tertutup menjaga kualitas produk. Sedangkan pada
minyak curah hanya terjadi 1 kali proses penyaringan sehingga warnanya tidak jernih
dan lebih sering terpapar udara (proses oksidasi lebih tinggi). Selain itu, minyak
goreng curah umumnya mengandung asam lemak jenuh yang lebih tinggi.
Pembahasan

Selama proses pemanasan, apalagi dilakukan berulang dan suhu tinggi, akan
mengakibatkan kerusakan dimana terjadi kerusakan vitamin dan asam lemak
esensial pada minyak, terbentuk radikal bebas aktif, dan ikatan rangkap asam
lemak tak jenuh teroksidasi membentuk lipid peroksida. Hal ini menyebabkan
ikatan rangkap yang berikatan dengan halogen berkurang dibanding sebelum
pemanasan.
TES KOLESTEROL
DASAR PERCOBAAN
Alkohol yang terdapat dalam lemak adalah gliserol dan kolesterol.
Kolesterol banyak terdapat dalam sel tubuh, terutama pada jaringan saraf.
Hanya terdapat pada lemak hewan dan tidak terdapat pada lemak tumbuh –
tumbuhan. Untuk menentukan adanya kolesterol dapat dipakai test
Lieberman-Burchard dan test Salkowski. Kedua test ini mengakibatkan
dehidrasi kolesterol dan menghasilkan zat – zat berwarna.
CARA KERJA
A. Test Salkowski
1. Campurkan dengan hati – hati 1 ml larutan kolesterol dalam 0,05 % kloroform dan
1ml bahan uji dengan 1 ml H2SO4 pekat.
2. Perhatikan warna merah, biru dan ungu dalam lapisan kloroform dan flouresensi
kuning dalam lapisan asam.

B. Test Lieberman –Burchard


1. Campurkan 2 ml kolesterol dalam 0,05 % kloroform dan 2 ml bahan uji dengan 10
tetes asam asetat anhidrida.
2. Masukkan ke dalam campuran ini 2 -3 tetes asam sulfat pekat.
3. Kocok dengan hati- hati dan perhatikan perubahan warna yang timbul. Warna ini
tidak stabil dan dapat berubah warna dari merah ke biru ke hijau.
HASIL DAN PENGAMATAN

Merah dibagian kloroform,


sedangkan kuning dengan
fluoresensi hijau dibagian asam

merah ke biru ke hijau

Tidak menghasilkan warna

Merah jadi hijau


PEMBAHASAN

Pada uji salkowski, Kolesterol dilarutkan dengan kloroform anhidrat lalu ditambahkan
asam sulfat. Penambahan asam sulfat pekat berfungsi sebagai pemutus ikatan ester
lipid. Prinsipnya, bila kolesterol direaksikan dengan asam kuat, maka akan memberikan
warna yang karakteristik. Reaksi positif untuk uji Salkowski akan timbul warna merah
dibagian kloroform sedangkan dibagian asam berwarna kuning dengan florosensi hijau.

Minyak kelapa termasuk lemak nabati dan lemak nabati tidak mengandung kolesterol.
Kolesterol hanya terkadung di lemak hewani. Sehingga, hasil reaksinya negatif
PEMBAHASAN
Mekanisme pada uji liebermann-burchard terjadi ketika asam sulfat
ditambahkan kolesterol, menyebkan molekul air berpindah dari gugus C 3
kolesterol, dan kemudian teroksidasi membentuk 3,5-kolestadiena. Produk ini
dikonversi menjadi polimer yang mengandung kromofor yang menghasilkan
warna hijau. Yang berarti hasil positif. Reaksi positif ini ditandai dengan adanya
perubahan warna dari terbentuknya warna pink kemudian menjadi biru-ungu dan
akhirnya menjadi hijau tua. Pada minyak kelapa, hasilnya negatif karena minyak
kelapa termasuk lemak nabati. Kolesterol hanya terkandung pada lemak hewani.
TES HIDROLISIS MENTEGA
DASAR TEORI
Dengan proses hidrolisis, lemak akan terurai menjadi asam lemak dan gliserol.
Dalam keadaan basa dalam alkohol, asam lemak tadi akan bereaksi membentuk
garam, atau dikenal dengan sabun (saponifikasi). Reaksi saponifikasi lengkap jika
hidrolisat yang diteteskan pada air tidak lagi menunjukkan ada lapisan minyak.

Mentega sendiri terdiri dari gliserol dan beberapa asam lemak (palmitat,
stearat, dan oleat). Asam oleat memiliki ikatan rangkap sehingga jika diujikan
dengan Iod Hubble akan didapatkan hasil yang positif (memiliki ikatan rangkap)
ALAT & BAHAN

Alat Bahan
● Gelas kimia kecil ● 5 gr mentega
● Gelas kimia 250 ml ● 35 ml NaOH
● Penangas air ● Alkohol
● Tabung reaksi ● Air
● Lakmus biru
● ● H2SO4
Pipet
CARA KERJA
1. Masukan 5 gr mentega dan 35 ml NaOH dalam alkohol kedalam gelas kimia kecil.
2. Panaskan dengan penangas air.
3. Lakukan test penyabunan dengan meneteskan hasil hidrosilat kedalam tabung berisi air. Bila
penyabunan telah sempurna, maka larutan dalam tabung reaksi akan jernih dan tidak terlihat
oleh tetesan minyak diatas permukaan air.
4. Pindahkan hidrosilat kedalam gelas kimia 250 ml.
5. Tambahkan 10 ml air dan panaskan sehingga semua alkohol menguap
6. Tambahkan H2SO4 encer asam test dengan lakmus biru
7. Pindahkan lapisan minyak dengan pipet kedalam tabung reaksi
8. Panaskan sampai asam mudah hilang menguap
9. Dinginkan minyak
10. Test minyak dengan test ikatan rangkap
HASIL & PENGAMATAN
No Bahan Uji Test Ikatan Rangkap (Test Yodium)

Teori Praktikum

1. Minyak Hidrosilat

1. Mengapa tidak terlihat tetesan minyak bila penyabunan sudah tuntas?


2. Jawab hasil dan pengamatan
PEMBAHASAN
1. Tetesan minyak bila proses penyabunan sudah tuntas tidak terlihat lagi pada air dikarenakan
tetesan minyak yang sudah melalui proses penyabunan bisa larut dalam air. Hal ini disebabkan
garam natrium dari NaOH berikatan dengan asam lemak dari mentega, sehingga rantai asam
lemak dapat larut dalam air

2. Pada percobaan penyabunan, campuran antara mentega dan NaOH (pada artikel dipanaskan
pada suhu 70C) akan menghasilkan gliserol dan sabun (RCOONa). Atom Natrium yang
berikatan dengan asam lemak memungkinkan asam lemak dapat larut dalam air untuk menguji
apakah proses saponifikasi telah lengkap. Alkohol diperlukan agar asam lemak dari mentega
dapat larut, sehingga dapat direaksikan dengan NaOH. Jika dipanaskan, alkohol akan menguap
dan mengakibatkan ikatan sabun yang terbentuk akan terlepas kembali.
TES AKROLEIN
DASAR PERCOBAAN

Gliserol yang dipanaskan dengan KHSO2 mengalami dehidrasi


menjadi akrolein (akrilaldehid) yang berbau tajam yang khas.
CARA KERJA :
Percobaan ini sebaiknya dilakukan dalam
lemari asam

1. Masukkan ke dalam sebuah tabung reaksi


bubuk halus KHSO4 sehingga kira – kira 1 cm.

2. Teteskan ke dalamnya gliserol dan panaskan


hati – hati di nyala api. Kemudian panaskan
lebih kuat.

3. Perhatikan bau akrolein yang terbentuk. Pada


pemanasan mendadak, yang akan tercium
adalah bau SO4 yang mirip dengan bau
akrolein.

4. Lakukan juga test ini pada minyak kelapa.


https://www.youtube.com/watch?v=9IE4l0bUhLk
HASIL DAN PENGAMATAN

NO Bahan Uji Teori Praktikum

1. Gliserol Sebelum dipanaskan: --


1. Warna: Bening
2. Bau: -
3. Asap: -
Setelah dipanaskan:
4. Warna: Putih Keruh
5. Bau: Bau Khas
6. Asap: Tinggi dan Cepat

2. Minyak kelapa Sebelum dipanaskan: --


1. Warna: Kuning
2. Bau: -
3. Asap: -
Setelah dipanaskan:
4. Warna: Kuning kecokelatan
5. Bau: Sangat Tengik
6. Asap: Sedikit
Pembahasan

Uji Akrolein ini mendeteksi molekul trigliseraldehida dan untuk menguji kualitas lipid
dari bau yang dihasilkan dari proses pembakaran sampel.

Gliserol merupakan lemak jenuh (tidak memiliki ikatan rangkat) sehingga mudah
dipecah dan diuraikann. Bau yang dihasilkan harum/khas , kualitas lipid baik

Minyak kelapa merupakan lemak tidak jenuh (memiliki ikatan rangkap) sehingga sulit
dipecah dan diuraikan. Bau yang dihasilkan tengik , kualitas lipid kurang baik
TES TBA
Uji TBA ( Thiobarbituric Acid )
Alat dan Bahan Cara kerja
● Ekstrak tumbuhan ● Siapkan 3 tabung
● Akuades
● TMP A B C
● TBA 1%(v/v) dalam asam asetat Label Sampel Kontrol (-) Kontrol (+)
50% Buffer fosfat 2 ml 2 ml 2 ml
● Trichloroacetic acid (TCA) 20% Asam linoleat 2 ml 2 ml 2 ml
● Buffer Fosfat 0.1 M pH 7 Larutan uji 1ml - -
● Vitamin E 200 ppm Akuades - 1 ml 1 ml
Vitamin E - - 1 ml

● Inkubasi selama 9 hari pada suhu 40 derajat


● Ambil 1 ml setiap tabung
● Masukan ke tabung lain , secara terpisah yang
sudah terisi 2 ml TCA + 2ml TBA
● Inkubasi 10 menit, pada suhu 100 derajat
● Dinginkan , sentrfus 300 rpm selama 15 menit
● Ukur serapannya pada 532 nm
Tabung Teori

A (larutan uji)
B (kontrol -) Warna merah muda
C (kontrol +)

Pembahasan
Radikal bebas : molekul dengan elektron tak berpasangan yang tak stabil dan berasal polutan lingkungan dan dari gaya hidup yang tidak sehat
sehingga menimbulkan berbagai penyakit degeneratif dari penuaan dini, stroke, bahkan kanker.

senyawa antioksidan →stabilkan, netralkan serta menghambat pembentukan radikal bebas baru di dalam tubuh dengan menjadi pendonor
elektron untuk radikal bebas sehingga elektron bebas dalam radikal bebas menjadi berpasangan dan menghentikan kerusakan dalam tubuh .

Antioksidan dapat diproduksi secara endogen (glutation, ubiquinon, asam urat) atau eksogen (vitamin C,E, betakaroten).
Oksidasi

LipidRadikal bebasmalonildialdehid (MDA), sehingga prinsip ini menjadikan malonil aldehid sebagai biomarker paparan radikal bebas terhadap
lipid termasuk di dalam tubuh.

pemanasan akan menghidrolisis peroksidasi lipid sehingga MDA yang terikat akan dibebaskan dan akan bereaksi dengan TBA dalam
suasana asam yang membentuk kompleks MDA- TBA yang berwarna merah dan diukur pada panjang gelombang 532nm.
TES PENGENAL VITAMIN A
DASAR PERCOBAAN

Jika pada larutan vitamin A yang cukup murni ditambahkan pereaksi Carr-Price
akan timbul warna biru. Warna biru yang timbul tersebut dengan cepat mencapai
intensitas maksimal dan kemudian akan berubah menjadi merah coklat. Intensitas
warna ini setara dengan kadar vitamin A di dalam larutan, sehingga cara penentuan
vitamin ini dapat dijadikan dasar pengukuran kualitatif
CARA KERJA

Tuangkan 3 tetes bahan uji kedalam 3 ml pereaksi Carr-Price. Perhatikan


warna yang timbul.
merah-coklat

Biru TIDAK
DILAKUKAN
merah-coklat
PEMBAHASAN
● Bahan uji dikatakan mengandung vitamin A apabila saat bahan uji tersebut
diberikan pereaksi Carr – Price akan memberikan warna biru yang kemudian
berubah menjadi warna merah coklat.
● Warna biru yang muncul pada bahan uji ketika ditambahkan pereaksi Carr – Price
akan dengan cepat mencapai intensitas maksimal dan kemudian berubah warna.
● Intensitas warna ini sesuai dengan kadar vitamin A yang terdapat dalam bahan uji.
● Pada margarin dan minyak kelapa bermerk, larutan yang diberi pereaksi carr-price
akan berubah menjadi merah-coklat karena pada margarin terkandung vitamin A.
● Namun hal yang sama tidak terjadi pada minyak kelapa curah. carr-price akan tetap
biru dikarenakan tidak terkandung vit A. Hal ini disebabkan karena pada margarin
dan minyak kelapa bermerk, minyak nya telah terfortifikasi
TES PENGENAL VITAMIN D
2.2 Tes Pengenalan Vitamin D
DASAR PERCOBAAN
Vitamin D tahan terhadap oksidasi. Pemanasan minyak ikan dengan H 2O2 akan merusak
vitamin A, sedangkan vitamin D tetap tidak berubah. Dengan pereaksi Carr-Price terjadi
warna jingga kuning dan intensitas warna ini dapat dipakai sebagai ukuran untuk
menetapkan kadar vitamin D.
CARA KERJA
1. Tuang 2ml larutan H2O2 5% ke dalam 2ml minyak kelapa dalam tabung reaksi
2. Kocoklah campuran itu kira-kira 1 menit
3. Panaskan perlahan - lahan (jangan sampai mendidih), sampai tidak ada lagi gelembung gas
yang keluar
4. Dinginkan isi tabung dibawah air keran
5. Tuangkan beberapa pereaksi Carr-Price pada campuran dingin tersebut
6. Perhatikan warna kuning-jingga yang timbul
HASIL BERDASARKAN TEORI DAN PRAKTIKUM
Bahan Uji Teori

Minyak Kelapa Warna Jingga-Kuning

Minyak Ikan Warna Jingga-Kuning

PEMBAHASAN

Pada percobaan ini digunakan minyak ikan, ditambahkan H2O2 dan dipanaskan. Pemanasan dan penambahan
H2O2 bertujuan untuk merusak vitamin A yang terdapat di dalam minyak ikan sehingga vitamin D teridentifikasi
dengan jelas, sebab vitamin D tahan terhadap panas, asam dan oksigen. Kemudian diuji kandungan vitamin nya
dengan pereaksi car price yaitu TCA. Minyak ikan bereaksi dengan TCA menunjukkan warna jingga kuning yang
berarti minyak ikan positif mengandung vitamin D
DAFTAR PUSTAKA

1. Dewi MTI, Hidajati N. Peningkatan mutu minyak


goreng curah menggunakan adsorben bentonit
teraktivasi. UNESA Journal of Chemistry. 2012; (1):
48, 52.
2. Suroso AS. Kualitas minyak goreng habis pakai
ditinjau dari bilangan peroksida, bilangan asam dan
kadar air. Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2013; (3).

Anda mungkin juga menyukai