Anda di halaman 1dari 4

II. 6.

TEST KOLESTEROL
DASAR PERCOBAAN :
Kolesterol akan membentuk warna merah, biru, dan ungu bila direaksikan dengan
H2SO4 pekat (reaksi Salkowski)
CARA KERJA :
1.
2.
3.
4.

Masukkan ke dalam tabung reaksi A 1 ml larutan kolesterol.


Masukkan ke dalam tabung B 1 ml empedu.
Tambahkan ke dalam setiap tabung 1 ml H2SO4 pekat.

Perhatikan warna yang terbentuk.

HASIL BERDASARKAN TEORI DAN PRAKTIKUM :

Percobaan

Teori

Praktikum

Test Kolesterol

Bagian kolesterol akan


berwarna hijau, kloroform
akan berwarna ungu, dan asam
akan berwarna kekuningan

Terbentuk cincin ungu muda


dengan lapisan kuning dibawah
(+)

Test Empedu

Bagian kolesterol akan


berwarna hijau, dan asam akan
berwarna kekuningan

Terbentuk lapisan hijau dan


lapisan kuning dibawah (+)

PEMBAHASAN :
Uji salkowski digunakan untuk menguji adanya fluouresensi dari reaksi kolesterol. Prinsip
kerjanya adalah mencampurkan larutan klorofrom dan kolesterol kemudian menambahkan
dengan asam sulfat pekat dan campurkan larutan dengan dikocok.
Adanya kolesterol dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa reaksi warna. salah
satunya adalah reaksi Salkowski. Apabila kolesterol dilarutkan dalam kloroform dan larutan
ini dituangkan di atas larutan asam sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian asam akan
berwarna kekuningan dengan fluoresensi hijau bila dikenai cahaya. bagian kloroform akan
berwarna biru dan yang berubah menjadi merah dan ungu.

Dalam darah manusia normal terdapat antara 150-200 miligram/100 ml buah.


Bila sterol (kolesterol) dengan konfigurasi tidak jenuh di dalam molekulnya direaksian
dengan asam kuat dalam kondisi bebas air, maka akan memberikan warna yang karakteristik.
Warna yang dihasilkan bervariasi dengan kondisi percobaan. Mekanisme reaksinya menurut
salah satu teori adalah mula-mula dibentuk kompleks senyawa yang teraktifasi, diikuti
dengan agregasi beberapa molekul menghasilkan sistem terkonjugasi.
KESIMPULAN :
Uji kualitatif kolesterol menggunakan uji Salkowski positif adanya kolesterol pada kedua
tabung.

II. 7. DAYA MENGEMULSI


DASAR PERCOBAAN :
Empedu mengandung asam empedu hasil metabolisme kolesterol. Senyawa ini
bersifat detergen, karena sekaligus dapat larut dalam air dan lemak.
CARA KERJA :
1. Siapkan 2 tabung reaksi.
2. Masing-masing tabung diisi dengan 2 ml air dan 1 tetes minyak kelapa.
3. Pada tabung kedua, tambahkan ke dalam tabung 1 ml empedu.
4. Kocok kedua tabung.
5. Perhatikan tabung yang isinya membentuk emulsi lalu bandingkan.
HASIL BERDASARKAN TEORI DAN PRAKTIKUM :
Percobaan
Tabung 1

Teori
Tidak ada emulsi/Emulsi
tidak stabil

Praktikum
Tidak larut, emulsi tidak
stabil/tidak ada (-)

Tabung 2

Larut, ada emulsi/emulsi


stabil

Larut, emulsi stabil (+)

PEMBAHASAN :
Dalam empedu terdapat senyawa-senyawa yang penting, diantaranya garam empedu, zat
warna empedu, lesitin, kolesterol dan garam-garam anorganik. Garam empedu merupakan
berperan dalam absorpsi lemak dan vitamin-vitamin A, D, E dan K yang larut dalam lemak.
Garam empedu merendahkan tegangan permukaan dan memperbesar daya pengemulsi lemak.
Dengan demikian akan memudahkan kerja lipase. Lebih lanjut garam empedu bereaksi

dengan asam lemak menghasilkan senyawa kompleks yang lebih mudah larut dan
mudah terabsorpsi sebagai hasil proses lipolisis (Arjuna, 2008).
Emulsi adalah campuran antara partikel-partikel suatu zat cair (fase terdispersi) dengan zat
cair lainnya (fase pendispersi) dimana satu campuran yang terdiri dari dua bahan tak dapat
bercampur, dengan satu bahan tersebar di dalam fasa yang lain.
Pada tabung 1, tidak terbentuk emulsi sedangkan pada tabung 2 yang berisi minyak kelapa
dan larutan empedu menunjukkan adanya emulsi yang stabil. Kestabilan Emulsi, yaitu
apabila dua larutan murni yang tidak saling campur/ larut seperti minyak dan air dicampurkan
lalu dikocok kuat-kuat, maka keduanya akan membentuk sistem dispersi yang disebut emulsi.
Secara fisik terlihat seolah-olah salah satu fasa berada di sebelah dalam fasa yang lainnya.
Bila proses pengocokkan dihentikan, maka dengan sangat cepat akan terjadi pemisahan
kembali, sehingga kondisi emulsi yang sesungguhnya muncul dan teramati pada sistem
dispersi terjadi dalam waktu yang sangat singkat.
KESIMPULAN :
Pada uji daya pengemulsi, empedu dapat mengemulsi lemak dengan baik karena garam
empedu merendahkan tegangan permukaan dan memperbesar daya pengemulsi lemak.

Anda mungkin juga menyukai