TEST KOLESTEROL
DASAR PERCOBAAN :
Kolesterol akan membentuk warna merah, biru, dan ungu bila direaksikan dengan
H2SO4 pekat (reaksi Salkowski)
CARA KERJA :
1.
2.
3.
4.
Percobaan
Teori
Praktikum
Test Kolesterol
Test Empedu
PEMBAHASAN :
Uji salkowski digunakan untuk menguji adanya fluouresensi dari reaksi kolesterol. Prinsip
kerjanya adalah mencampurkan larutan klorofrom dan kolesterol kemudian menambahkan
dengan asam sulfat pekat dan campurkan larutan dengan dikocok.
Adanya kolesterol dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa reaksi warna. salah
satunya adalah reaksi Salkowski. Apabila kolesterol dilarutkan dalam kloroform dan larutan
ini dituangkan di atas larutan asam sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian asam akan
berwarna kekuningan dengan fluoresensi hijau bila dikenai cahaya. bagian kloroform akan
berwarna biru dan yang berubah menjadi merah dan ungu.
Teori
Tidak ada emulsi/Emulsi
tidak stabil
Praktikum
Tidak larut, emulsi tidak
stabil/tidak ada (-)
Tabung 2
PEMBAHASAN :
Dalam empedu terdapat senyawa-senyawa yang penting, diantaranya garam empedu, zat
warna empedu, lesitin, kolesterol dan garam-garam anorganik. Garam empedu merupakan
berperan dalam absorpsi lemak dan vitamin-vitamin A, D, E dan K yang larut dalam lemak.
Garam empedu merendahkan tegangan permukaan dan memperbesar daya pengemulsi lemak.
Dengan demikian akan memudahkan kerja lipase. Lebih lanjut garam empedu bereaksi
dengan asam lemak menghasilkan senyawa kompleks yang lebih mudah larut dan
mudah terabsorpsi sebagai hasil proses lipolisis (Arjuna, 2008).
Emulsi adalah campuran antara partikel-partikel suatu zat cair (fase terdispersi) dengan zat
cair lainnya (fase pendispersi) dimana satu campuran yang terdiri dari dua bahan tak dapat
bercampur, dengan satu bahan tersebar di dalam fasa yang lain.
Pada tabung 1, tidak terbentuk emulsi sedangkan pada tabung 2 yang berisi minyak kelapa
dan larutan empedu menunjukkan adanya emulsi yang stabil. Kestabilan Emulsi, yaitu
apabila dua larutan murni yang tidak saling campur/ larut seperti minyak dan air dicampurkan
lalu dikocok kuat-kuat, maka keduanya akan membentuk sistem dispersi yang disebut emulsi.
Secara fisik terlihat seolah-olah salah satu fasa berada di sebelah dalam fasa yang lainnya.
Bila proses pengocokkan dihentikan, maka dengan sangat cepat akan terjadi pemisahan
kembali, sehingga kondisi emulsi yang sesungguhnya muncul dan teramati pada sistem
dispersi terjadi dalam waktu yang sangat singkat.
KESIMPULAN :
Pada uji daya pengemulsi, empedu dapat mengemulsi lemak dengan baik karena garam
empedu merendahkan tegangan permukaan dan memperbesar daya pengemulsi lemak.