Dosen Pembimbing: DR. dr. Sahala Panggabean, SpPD-KGH
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
PERIODE 10 DESEMBER 2018 – 23 FEBRUARI 2019 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2019 DEFINISI • Hiponatremia sering terjadinya pada orang lanjut usia, pasien yang mengalami infeksi saluran pernafasan, pasien yang mempunyai riwayat mengonsumsi alcohol yang berlebihan, dan pasien dirawat dengan obat diuretik thiazide. Manifestasi Klinis TINGKATAN PLASMA SODIUM GEJALA KLINIS RINGAN 130 – 135 mmol/l - Terkadang tidak muncul gejala - Anoreksia - sakit kepala, - mual - muntah - lesu SEDANG 120 – 129 mmol/l - kram otot - kelamahan otot - ataksia - perubahan kepribadian BERAT ≤ 120 mmol/l - rasa mengantuk , - fungsi reflex berkurang - kejang - koma - kematian DIAGNOSA
1. Mengecek status volume darah pasien secara klinis dan biokimiawi.
2. Mengukur kadar urea darah dan tekanan vena apabila diperlukan. 3. Mengecek kadar natrium pada urin. PENYEBAB
• Hipovolemik hiponatremia disebabkan pengeluaran cairan
melebihi pemasukan cairan contohnya seperti dehidrasi. • Penanganan yang paling baik adalah pemberian infus isotonus dengan 0.9% NaCl dan terapi corticosteroid pada penyakit Addison. • Penyakit Addison memiliki ciri-ciri kekurangan kortisol dan aldosteron. Kekurangan kortisol disebabkan oleh penyakit hipotalamo-pituitary yang gagal mensekresi hormon ACTH. Euvolemik Hiponatremia
• Salah satu contoh euvolemic hyponatremia adalah syndrome of
inappropriate antidiuretic hormone. • Penanganan yang diberikan dengan restriksi cairan, pemberian demeclocycline untuk menghambat kerja vasopressin dan antagonis vasopressin, vaptans, yang mempunyai banyak kelebihan dan efektif untuk terapi kedepannya. Hipervolemik Hiponatremia
• Hipervolemik hiponatremia disebabkan oleh kelebihan cairan
ekstraselular. • Penanganannya biasanya dibutuhkan terapi diuretic untuk memudahkan pengeluaran kelebihan cairan tersebut, dan penggunaan vaptans terutama pada gagal jantung. KESIMPULAN
• Hiponatremia adalah abnormalitas elektrolit pada cairan tubuh dan
berkontribusi dalam peningkatan morbidity dan mortality rate. • Hiponatremia tidak selalu SIADH. • Pengecekan status volume darah dan natrium urin sangat penting untuk diagnosis yang akurat. • Kekurangan ACTH adalah penyebab SIADH terutama pada pasien yang memiliki riwayat pernyakit intracranial. • Pengecekan serum natrium setiap 2 jam dan tidak menaikkan serum natrium > 12 mmol/l selama 24 jam.