Anda di halaman 1dari 30

BIOKIMIA GINJAL

2019
Konten Pembahasan

• Kemampuan Ginjal
• Formasi Urin Primer dan Sekunder
• Fungsi Homeostasis ginjal : Keseimbangan Asam Basa dan
Elektrolit tubuh
• Endokrinologi ginjal
Kemampuan Ginjal

• NEFRON yang merupakan Unit


Fungsional Ginjal bertanggung
jawab terhadap 4 fungsi utama
ginjal yaitu :
1.Fungsi Eksresi  Regulasi
cairan tubuh (formasi urin)
2.Fungsi Homeostasis 
Keseimbangan asam-basa
dan elektrolit
3.Fungsi Endokrinologi 
Sintesis EPO, Renin-
Angiotensin, dan Calcitriol
4.Fungsi Metabolisme 
Gluconeogenesis dan Asam
Amino
Formasi Urin

Dimulai dari formasi urin primer


melalui proses Ultrafiltrasi pada
Glomerulus
Urin primer akan di-reabsorpsi
di tubulus proximal
Hasil reabsorpsi akan menjalani
proses sekresi pada tubulus
distal yaitu penambahan (sekresi)
beberapa komponen kedalam
urin
Formasi Urin : Ultrafiltrasi

• Hasil ultrafiltrasi adalah Urine Primer


• Dibantu oleh sawar filtrasi glomeruli yang terdiri dari 3 komponen
fungsional yaitu :
1. AQP-1 Water Channel yang merupakan modifikasi endotel kapiler
yang memiliki fenestra. Hanya air dan semua substrat yang
berukuran <65kDa yang mampu melewati fenestra. Oleh karena itu
ultrafiltrasi bersifat tidak selektif
2. Physical Barrier yang didukung oleh adanya lamina densa yang
disusun oleh serat kolagen tipe IV pada membrana basalis glomeruli
3. Ion Selective yang didukung oleh Polianion Glukosaminoglikan
pada Lamina Rara membrana basalis glomeruli
4. Pedicel yang dibentuk oleh podosit, berperan dalam mengatur celah
filtrasi
• Jumlah Urine primer yang dibentuk per 1 menit disebut GFR
(Glomerulus Filtration Rate)
Formasi Urin : Ultrafiltrasi

Biomarker yang dipakai dalam


mengidentifikasi GFR adalah
Creatinin disebabkan kadarnya
konstan bila dibandingkan dengan
massa otot.
Metode penentuan GFR memakai
creatinin disebut Creatinin Clirens
Formasi Urin : Reabsorpsi

• Tahap ini diatur secara hormonal pada tubulus proximal


• Terdiri dari 4 tahap hormon utama yang mengatur
reabsorpsi:
1. ADH meningkatkan reabsorpsi air
2. PTH meningkatkan reabsorpsi calsium
3. Aldosterone meningkatkan reabsropsi ion
natrium dan menurunkan konservasi ion kalium
4. ANP (Atrial Natriuretic Peptida) meningkatkan
konservasi ion natrium
• Jika terjadi gangguan pada reabsorpsi, maka akan
menimbulkan keadaan patologik seperti diabetes
insipidus (Keluaran urine mencapai 30 L/Hari akibat
defisiensi ADH)
Formasi Urin : Sekresi dan Eksresi Urin

Urin yang dihasilkan mengandung 2 komponen, yaitu:


Komponen anorganik
Kation dan Anion
Komponen organik
• Zat sisa metabolisme:
Zat fisiologis lain:
Urea: 20-35 g/hari Glukosa: Normal <0.16 g
Badan Keton: Normal < 3 g
Asam Urat: 0.3-2 g/hari Protein: Normal <0.15 g
Kreatinin: 0.05-0.1 g/hari
Zat Sisa Metabolisme : Ureum
Transaminasi (Braunstein Mechanism) adalah reaksi transfer gugus amin asam amino
ke senyawa alfa-keto yang dikatalis oleh enzim transaminase (Aminotransferase)
Terbentuk melalui 3 tahap besar yaitu
Zat Sisa Metabolisme : Ureum
Deaminasi oksidatif adalah tahap katabolik bagi Terbentuk melalui 3 tahap besar yaitu
gugus N dengan melepaskannya dalam bentuk
Amonia dengan enzim kelas dehidrogenase.
Amonia yang toksik akan masuk ke siklus urea di
hati

Amonia yang terbentuk akan menempuh tahap


intermediet yaitu transportasi amonia dari jaringan
ekstrahepatik dengan kerja enzim aminoase dalam hal
ini kebanyakan
glutaminase = glutamin sintetase
Transportasi Amonia

Glutamin sintetase akan mengubah ammonia menjadi glutamin yang


nontoksik
GLU + NH4+ + ATP GLN +H 2O+ADP+Pi
GLUTAMIN SINTETASE

Gln diangkut dalam darah kehati dan ginjal


1. Dalam Hati
Gln dihidrolisis untuk melepas ammonia yg akan masuk siklus urea.
GLN +H2O GLU + NH4+
glutaminase
2. Dalam Ginjal
enzim glutaminase membebaskan ammonia untuk diekskresikan dgn
kelebihan asam dari darah
Zat Sisa Metabolisme : Ureum

Terbentuk melalui 3 tahap besar yaitu


Siklus urea
akan
menghasilkan
ureum yang
dieksresikan
oleh ginjal
bersama urine.
Siklus urea
terjadi di Hati.
Dikendalikan
oleh:
1. Glu-
Dehidrogen
ase
2. Karbamoil-
fosfat
sintetase I
Defisiensi enzim dalam
siklus urea berturut turut
menyebabkan :

Hiperammonemia Tipe I
Hiperammonemia Tipe
II
Sitrukinemia
Arginosuksinat asiduria
Argininemia
Zat Sisa Metabolisme : Asam Urat

• Merupakan hasil degradasi


purin
• Dipengaruhi oleh intake diet
kaya purin
• AMP dan GMP akan diubah
menjadi xanthin dengan
bantuan xanthin oksidase
sebelum menjadi asam urat
• Secara de novo, prekursor
utama adalah PRPP, dalam
kondisi berlebihan asam urat
menyebabkan gout syndrome
Zat Sisa Metabolisme : Creatinin

• Merupakan hasil metabolisme


energi pada jaringan otot.
• Bentuk anhidrasi dari creatin
secara non enzimatik
• Sebelum terjadi tahap anhidrasi,
Creatin Fosfat terlebih dahulu
mengalami unfosforilasi melalui
Loohman Reaction
• Creatinin yang terbentuk akan
dieksresikan bersama urin
Aspek Biokimia Keseimbangan Asam Basa : Regulasi H+ dan HCO3-
Aspek Biokimia Keseimbangan Asam Basa : Regulasi H+ dan HCO3-
Aspek Biokimia Keseimbangan Asam Basa : Buffer Protein
Aspek Biokimia Keseimbangan Asam Basa : Buffer Posphate
Aspek Biokimia Keseimbangan Elektrolit: NATRIUM

• Diatur oleh dua


hormon yaitu
1. Aldosterone 
Meningkatkan
reabsorpsi natrium
2. ANP  Menurunkan
Reabsorpsi Natrium
Aspek Biokimia Keseimbangan Elektrolit: KALIUM

• Diatur oleh dua hormon

1. Aldosterone 
Menurunkan reabsorpsi
kalium
2. ANP  Meningkatkan
Reabsorpsi kalium
Aspek Biokimia Keseimbangan Elektrolit: KALIUM

Sekresi kalium terjadi pada


sel Prinsipal duktus
koligentes

Reabsorpsi Kalium terjadi


pada
Sel Interkalasi (IC Cells)
Duktus koligentes
Endokrinologi Ginjal : CALCITRIOL

• Merupakan bentuk aktif Vitamin D, mengatur homeostasis penyerapan kalsium


(meningkatkan)
• Bekerja dengan reseptor intrasel (reseptor nukleus) yang mengatur ekspresi gen
untuk mengkode protein membran untuk peka terhadap kalsium
• Sumber vitamin D :
1. Diet  Ergokalsiferol/Vit-D2 (diet sayuran), Kolekalsiferol/VitD-3 (diet
daging hewan)
2. Prekursor Endogen  7-Dehidrokolesterol
• Pada ginjal terjadi proses hidroksilasi oleh 1-Hydroxilase membentuk vitamin D
aktif Calcitriol/1,25-Dihydroxicholecalsiferol (1,25-diOH-D3)
Endokrinologi Ginjal : ERITROPOIETIN

• EPO merupakan regulator


hormonal bagi proses
eritropoiesis
• Disintesis oleh sel mesangial
ginjal sebagai respon dari
kekurangan oksigen
• Apabila terjadi defisiensi EPO
maka manifestasi klinik yang
mungkin adalah anemia
Endokrinologi Ginjal : Renin-Angiotensin

• Renin disintesis oleh apparatus


juxtaglomerularis sebagai respon
terhadap penurunan kadar
natrium/penurunan perfusi ginjal
• Renin akan mengubah
angiotensinogen menjadi
angiotensin I
• Angiotensin Converting Enzyme
(ACE) mengkonversi Angiotensin I
menjadi Angiotensin II
Ginjal dalam memenuhi kebutuhan glukosa tubuh

• Ginjal dan hati adalah


dua organ yang mampu
membuat glukosa
melalui jalur
glukoneogenesis
• Pada ginjal, prekursor
utama glukoneogenesis
adalah glutamin,
laktat, fruktosa, dan
gliserol
• Diatur oleh hormon
Kortisol
Ginjal dalam memenuhi kebutuhan glukosa tubuh : Mekanisme hormonal kortisol dalam sel tubulus
renal
Referensi

• Murray et al. 2003. Harper’s Illustrated Biochemistry 26th ed.


McGraw-Hill
• Koolman J, Röhm KH, Wirth J, & Robertson M. 2005. Atlas
Berwarna Biokimia. Vol 2. Stuttgart: Hippocrates.
• Satyanarayana U,Chakrapani U. 2006. Biochemistry. India:
Arunabha San
• Richard et al. 2001. Biochemistry 5th Edition. Massachusetts :
Lippincot Williams & Wilkins

Anda mungkin juga menyukai