&
Diversitas Sistem Endokrin
Fadhiil Ansyarullah Murtadho
Divisi Biokimia
Departemen Pendidikan dan Keilmuan
Medical Muslim Family
Bahan Bacaan
Bahan Bacaan
Pendahuluan
• Komunikasi antarsel melalui sistem saraf
dan endokrin
HORMON
• Sistem Endokrin = ductless controlling
mechanisms “Pesan”
• Hormon adalah substansi kimia tubuh yang
disintesis oleh suatu organ endokrin dan Diterjemahkan
Butuh waktu lama
diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja
di sel/jaringan lain.
• Hormon adalah substansi kimia tubuh yang
disintesis oleh suatu organ endokrin untuk TINDAKAN
bekerja di sel target.
Sifat Hormon
Bekerja secara spesifik pada
organ, bagian tubuh tertentu
atau aktivitas tertentu
Dihasilkan tubuh dalam jumlah
yang sangat sedikit tetapi
memiliki pengaruh besar
terhadap aktivitas tertentu
dalam tubuh .
Bekerja lambat, pengaruh
hormon tidak spontan seperti
pada pengaturan oleh syaraf .
Sebagai senyawa kimia,
hormon tidak dihasilkan
setiap waktu dan diproduksi
hanya apabila dibutuhkan .
Perbedaan Sistem Endokrin dan Saraf
HORMON SARAF
HORMON ENZIM
Struktur Kimia
1. Derivat kolesterol Steroid (Estrogen, Lokasi reseptor
Progesteron, Testosteron, Kortisol, Aldosteron)
1. Membran cell receptor hormones
2. Hormon peptida Glukagon, Epynephrine,
ACTH 2. Intracell receptor hormones
3. Glikoprotein TSH, GH
Sifat kelarutan
Tempat Bekerja 1. Lipofilik
1. Autokrin 2. Hidrofilik
2. Parakrin
3. Endokrin
Konsep Sel Target
• Hormon dapat mempengaruhi beberapa jenis sel
• Sel dapat dipengaruhi oleh beberapa jenis hormon
• Konsep terbaik Sel target merupakan sel yang memiliki reseptor spesifik terhadap
hormon tersebut
• Reseptor spesifik memiliki derajat diskriminasi yang sangat tinggi
Releasing Hipotalamus
Stimulating Hipofisis
Hipofisis
Sekresi Melanotropin
Stimulating Hormon yang
merangsang melanogenesis
Glandula Pinealis
Mengatur Siklus Bangun-Tidur
melalui sekresi hormon
Melatonin
Glandula Thyroid
Menghasilkan 3 hormon :
1. Triiodotironin (T3)
2. Tetraiodotironin/Tiroksin (T4)
3. Calcitonin
Glandula Thyroid
• TRHTSHT3 dan T4
• Memiliki efek metabolik yang sangat bermakna
- Meningkatkan BMR
- Kalorigenik
- Pertumbuhan dan perkembangan SSP
- Stimulasi Sintesis Protein
- Meningkatkan penggunaan glukosa dan
asam lemak untuk produksi ATP
- Stimulasi lipolisis
- Amplifikasi aksi katekolamin
(simpatomimetik)
Glandula Thyroid
• Prekursor T3 dan T4 adalah
tiroglobulin
• Tiroglobulin BM 660 kDa,
protein terglikosilasi dan
teriodinasi
• 115 Residu tirosin Mengalami
iodinasi
• Untuk membentuk tiroksin dalam
jumlah normal, setiap tahunnya
dibutuhkan kira-kira 50 mg
yodium yang dikonsumsi dalam
bentuk iodida, atau kira-kira 1 mg/
minggu.
Sintesis Tiroglobulin (TGB)
• Berlangsung di Retikulum endoplasma
dan app golgi
• Prekursor TGB adalah tirosin
• Tirosin di glikosilasi sehingga menjadi
sebuah glikoprotein
• TGB akan di-eksositosis kedalam koloid
• Mekanisme molekuler secara khusus
belum banyak dijelaskan
Sintesis T3 dan T4
Langkah Pertama
Transportasi iodida dari darah ke sel folikuler Gld Thyroid melalui Natrium-
Iodide Simporter (NIS) dependen Na-K-ATPase yang distimulasi oleh TSH
Iodide trapping It : Is = 25 : 1
Iodida
Na-K
ATPase
2 Na
SEL FOLIKULER
Sintesis T3 dan T4
Langkah Kedua
Transportasi Iodida dari dalam sel folikuler ke koloid melalui Pendrin
Iodida yang sekarang berada di koloid akan dioksidasi menjadi iodida dengan
valensi lebih tinggi
Tiroperoksidase
KOLOID
Iodida I- I- I-
H2O2
I+
Na-K
Pendrin X
ATPase
Klorida
2 Na 2 Na
Tiourea
(Obat anti tiroid)
Sel Folikuler
Sintesis T3 dan T4
Langkah Ketiga
Organifikasi TGB yaitu iodinasi tiroglobulin dimana Iodida teroksidasi mengikat
asam amino tirosin membentuk MIT dan DIT (Prekursor inaktif)
Kecepatan iodinasi hampir sama dengan laju sekresi TGB ke koloid
Tiroperoksidase
KOLOID
Iodida I- I- I-
H2O2
I+
Na-K
Pendrin
ATPase
Klorida Iodinasi
2 Na 2 Na
Sel Folikuler
Sintesis T3 dan T4
Langkah Keempat
Coupling yaitu penggandengan antar prekursor inaktif
MIT + DIT = T3
DIT + DIT = T4
T3 dan T4 TETAP menjadi bagian dari TGB
Sintesis T3 dan T4
Langkah Kelima
Penyimpanan T3 dan T4 dalam
bentuk TGB teriodinasi di sel Folikel
Dalam bentuk ini, hormon tiroid
disimpan di dalam folikel dalam
jumlah yang cukup untuk menyuplai
tubuh dengan kebutuhan normal
hormon tiroid selama 2 sampai 3
bulan.
Sekresi diawali oleh hidrolisis TGB
teriodinasi, dimana MIT dan DIT yang
tidak teriodinasi akan dipisahkan
dengan T3 dan T4
Sintesis T3 dan T4
Langkah Keenam
Deiodinasi MIT dan DIT
Deiodinasi ini akan menghasilkan
Iodida dan Tirosin. Iodida
kembali akan mengalami
oksidasi, dan tirosin akan
dijadikan prekursor membuat
tiroglobulin baru
Kebanyakan Tiroksin yang Disekresi oleh Tiroid Dikonversi
menjadi Triiodotironin pada sel target
Intermebran of
Mitochondrion
Pregnenolon Matrix of
Mitochondrion
Korteks Adrenal Zona Glomerulus
• Sintesis mineralokortikoid Aldosteron
• Fungsi: merangsang penyerapan ion Natrium dari tubulus ginjal dan
menurunkan penyerapan ion Kalium.
• Retensi air dan natrium
Korteks Adrenal Zona Fasikulata
• Sintesis Glukokortikoid Kortisol
• Fungsi: meningkatkan pembentukan glukosa dari
asam Amino, antialergi dan inflamasi, menghasilkan
energi. Efek primer pada metabolisme protein,
lemak, karbohidrat.
Korteks Adrenal Zona Retikularis
• Menghasilkan androgen (efek maskulinisasi) dan estrogen (tidak
mempunyai efek feminisasi), efek primer untuk tanda-tanda sex sekunder.
Kelenjar Testis
• Menghasilkan Androgen
• Dihasilkan oleh Gld. Adrenal dan
paling banyak di Testis dengan
kadar 6-8 mg/dL
• Derivat hormon androgen yang
paling berimplikasi terhadap
repoduksi pria adalah
Testosteron
Metabolisme Hormon Gonad Pria –TESTOSTERONE-
• Testosterone merupakan hormon kelompok steroid
disintesis oleh sel Leydig
• Sintesa testosteron dalam proses steroidogenesis testis
merupakan respon dari stimulus LH
• Dapat ditempuh melalui dua jalur yaitu :
1. Jalur DHEA (Dehidroepiandrosteron) Jalur yang
sering ditempuh testis
2. Jalur Progesterone Jalur yang sering ditempuh oleh
wanita apabila membutuhkan sedikit testosteron
Metabolisme Hormon Gonad Pria –TESTOSTERONE-
Dehidrotestosteron
Disintesis dengan bantuan enzim 5α-Reductase 17-Ketosteroid
Merupakan bentuk testosteron dalam jaringan perifer. Membentuk dua ikatan Metabolit utama:
pada plasma: DHEA
1. Ikatan Longgar Bersama Albumin Etiokolanolon
2. Ikatan Kuat Bersama SHBG (sex hormone binding globulin) Androstenedione
Epiandrosteron
Prof. dr. Rosdiana Natzir, P.hD.,Sp.Biok Dr. dr. Agnes Ollywati Kwenang, Sp.Biok
Dr. dr. Syahrijuita Kadir, Sp.THT-KL