Anda di halaman 1dari 48

Juliana Christyaningsih

Sel-sel tubuh dalam melakukan fungsi bersama harus


melakukan Sinkronisasi, Integrasi dan Koordinasi.
Macam komunikasi sel : Molekul sinyal, Hubungan Celah
(GAP Junction) dan Molekul Terpapar Membran.
MOLEKUL SINYAL adalah ”Suatu molekul yang
diproduksi dan disekresi oleh suatu sel (sel transmitter)
dan ditangkap oleh sel lain (sel target) melalui suatu
reseptor”
Sel yang mempunyai reseptor disebut  sel target,
sedangkan Molekul sinyal yang dapat berikatan dengan
reseptor disebut LIGAN.
RESEPTOR SEL ada 2 jenis yaitu : Reseptor SITOSOLIK
dan reseptor PERMUKAAN MEMBRAN.
Reseptor hormon
Reseptor terbagi :
1. Reseptor sitosolik (interseluler)
 Sifat hidrofobik/larut lemak, perlu protein
pengangkut
 Untuk hormon steroid
2. Reseptor transmembran
 Sifat hidrofilik/larut air, tidak perlu prot
pengangkut
 Hormon tdk dpt menembus membran sehingga
perlu transduktor/ second messenger
 Utk hormon peptida / protein
Hormon
Hormon dibedakan berdasarkan lokasi
reseptor & sifat second messenger
Jumlah hormon pd cairan ekstrasel 10-15-10-9
mol/L
Jumlah hormon pd darah 10-5-10-3 mol/L
Reseptor hormon dilengkapi dengan domain
pengenal & domain regio sekunder
Model pensinyalan dalam tubuh
1. Sistem endokrin, sinyal endokrin mengalir
melalui darah & mempengaruhi sel di
jaringan lain
2. Sistem parakrin, sinyal parakrin
mempengaruhi sel sekitar tanpa masuk ke
dalam darah
3. Sistem autokrin, sinyal autokrin
mempengaruhi sel yang sama dengan asal
sinyal tersebut disekresikan
4. Sistem saraf (neurokrin-sinaptik)
Sistem endokrin
Sistem Parakrin
Sistem Autokrin
Neurokrin-sinaptik
Beda dan persamaan antara
Hormon dan Enzim
Hormon
Perlu sedikit
Bekerja jauh dari tempat sintesis
Berupa prot, as amino, steroid, polipeptida
Enzim
Perlu sedikit
Bekerja lokal
Berupa protein
Faktor yang berpengaruh kerja
hormon pada target organ
1. Kecepatan sintesis & sekresi hormon
2. Sistem transpor hormon dlm darah
3. Reseptor hormon pada sel target
4. Kecepatan degradasi hormon
5. Kecepatan aktivasi hormon, mis: proinsulin
5% tapi insulin 100%
Singkatan beberapa hormon
Klasifikasi hormon berdasarkan
kelarutan
1. Hormon yang Larut Dalam Air (Hidrofilik), dengan
ciri :
 Ditranspor di dalam plasma dalam keadaan bebas
 Half lifenya pendek
Tidak dapat melewati lipid bilayer membran sehingga
terikat pada reseptor di membran sel target
Klasifikasi hormon berdasarkan
kelarutan
2. Hormon yang Larut Dalam Lipid (Lipofilik)
terikat dengan protein plasma
Hormon dalam keadaan bebas di dalam darah
merupakan hormon aktif secara biologis dan
terkontrol
Kadar hormon berubah jika kadar protein plasma
berubah
 Half lifenya lebih panjang
Dapat melewati lipid bilayer membrane sehingga
terikat pada reseptor di dalam inti sel target
Penggolongan hormon berdasarkan komponen
penyusunnya
1. Steroid : androgen, estrogen,
adrenokortikoid dll
2. Derivat as amino : epinefrin, tiroksin
3. Protein : insulin, glukagon, oksitosin,
vasopresin, dll
Klasifikasi hormon berdasarkan
ikatan dengan reseptor
 Reseptor interseluler/sitosolik
1. Androgen
2. Estrogen
3. Glukokortikoid
4. Mineralokortikoid
5. Progestin
6. Hormon tiroid (T3 & T4)
Klasifikasi hormon berdasarkan
ikatan dengan reseptor
 Reseptor transmembran
1. Second messenger cAMP : ACTH, ADH,
HCG, LH, Glukagon, PTH, TSH
2. Second messenger cGMP : NO
3. Second messenger Ca2+/ fosfatidilinositol :
asetilkolin, ADH, Angiotensin, GnRH, PDGF
4. Second messenger kinase/ lintasan fosfat :
EGF, FGF, GH, IGF, NGF, PDGF, PRL
Hormon-hormon yang disekresi oleh kelenjar Adenohipofisa
adalah :
Hormon Tropin, terdiri dari :
1. Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
2. Adreno cortico tropic Hormone (ACTH)
3. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
4. Luteinizing Hormone (LH)
5. Prolaktin / Luteotropic Hormone (LTH)

Hormon yang langsung bekerja pada target organ yaitu :


Growth Hormone
Bagian kelenjar Neurohipofisa mensekresikan hormon
1. Vasopressin / ADH = Anti Diuretic Hormone
2. Oxytocin
GROWTH HORMONE
Sifat Kimia : merupakan polipeptida tunggal,dengan BM
= 22.000 (191 aa), mempunyai “biologic cross reactivity”
dengan h. prolaktin.
Reseptor spesifik terdapat pada membran

Pengendalian Growth Hormone :


( + ) oleh GHRF
( - ) oleh GHIRH (somatostatin)

Yang meningkatkan sekresi GH ialah : tidur; stress;


estrogen; puasa.
GROWTH HORMONE
Fungsi :
Jika kadar tinggi dalam darah dptmengikat reseptor
insulin merangsang sintesis “insulin like growth factor
I”(IGFI) dapat meningkatkan pertumbuhan total
sintesis protein, meningkatkan sintesis protein akibat
meningkatkan transpor asam amino ke dalam sel.
Menginduksi keseimbangan N yang + dan meningkatkan
sintesis kolagen
metabolisme lemak, menimbulkan peningkatan lipolisis
sehingga asam lemak darah meningkat
metabolisme karbohidrat, (bersifat antagonis terhadap
h.insulin) sehingga glikolisis dan transpor glukosa
dihambat tetapi meningkatkan glukoneogenesis →kadar
glukosa darah ↑
Hormon Tropin / Tropik
1.Prolaktin = Laktogenik hormon, mammotropin =
Luteotropik hormon (LTH)
Fungsi :
merangsang corpus luteum untuk menghasilkan
progesteron
merangsang pertumbuhan kelenjar mammae

2.Gonadotropin (FSH dan LH)


Efek FSH
Pada wanita : - merangsang pertumbuhan folikel
-mempersiapkan folikel untuk LH
-mempercepat pelepasan estrogen
Pada laki-laki :
- merangsang pertumbuhan tubulus seminalis dan testis
- memegang peranan pada fase awal spermatogenesis
LH/ICSH

Efek LH/ICSH
Pada wanita :
- merangsang pematangan folikel de Graaf, proses
ovulasi dan pembentukan corpus luteum
-merangsang sekresi estrogen dan progesteron
-merangsang interstitial cell dari ovarium untuk
mensekresikan hormon androgen
Pada Laki-laki :
-merangsang sekresi testosteron oleh testis
3. Hormon Tirotropik (TSH)
Fungsi :
- merangsang pertumbuhan kelenjar tiroid
- meningkatkan oksidasi glukosa, penggunaan oksigen,
sintesis fosfolipid dan RNA
- Merangsang fase sintesis hormon tiroksin

4. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)


Fungsi : -meningkatkan aktivitas adenilat siklase
-meningkatkan proses steroidogenesis
Lobus Posterior
1. Vasopressin = Antidiuretik hormon (ADH)
- Faktor yang meningkatkan sekresi ADH adalah : Stres fisik dan
psikis, Asetilkholin, Nikotin, Morphin, Dehidrasi, Osmolaritas
Darah meningkat.
- Faktor yang menghambat sekresi ADH yaitu Epinefrin , Alkohol
serta faktor yang dapat meningkatkan volume darah.
- Fungsi ADH
-sebagai antidiuretika reabsorbsi air di ginjal
-sebagai vasokonstriksi ( tekanan darah)

2.Oksitosin
Fungsi oksitosin yaitu : merangsang kontraksi kelenjar
mammae dan kontraksi uterus.
KELENJAR TIROID
Fungsi :
- sebagai pengendali pertumbuhan
- sebagai stimulator reaksi oksidatif
- sebagai pengendali metabolisme dalam tubuh
Di dalam Tiroglobulin terjadi penggabungan Iodium aktif
(dari diet) dengan asam amino Tirosin membentuk
Mono Iodo Tironin (MIT) kemudian ditambah iodium lagi
menjadi Di Iodo Tironin (DIT).
Gabungan DIT dengan MIT membentuk T3, sedangkan
gabungan DIT dengan DIT menjadi T4.
Transpor Hormon T3 dan T4 di dalam darah dalam bentuk :
-TBG(Tiroksin Binding Globulin)
-TBPA(Tiroksin Binding Prealbumin)
Kadar T3 <T4, tapi afinitas dgn protein T3>T4 (jadi T3 lebih
aktif).
Hormon Tiroksin
Kelainan
A Hipotiroidisme
Fungsi Tiroid
1.Kretinisme
pembentukkan tulang tidak sempurna
tidak adanya kelenjar tiroid sejak kecil
2.Juvenile Myxedema (Children Hypothyroidism)
gangguan pertumbuhan tulang
perkembangan mental terhambat
perubahan kulit
kurang berat badan dibandingkan kreatinisme
3.Myxedema
terjadi pada orang dewasa dengan gejala lebih sensitive
terhadap dingin
4. Penyakit Hashimoto disebabkan autoimun diseases .
5.Simple goiter = Endemic goiter = Colloid goiter disebabkan
oleh kekurangan yodium dalam diet.
PANKREAS
Pankreas memiliki peran ganda yaitu sebagai kelenjar
eksokrin akan mensekresikan ensim pencernaan dan
sebagai kelenjar endokrin mensekresikan hormone.
Pada manusia dan mamalia pulau Langerhans dari
pankreas terdiri dari :
Sel A mensekresi: hormone Glukagon
Sel B mensekresi: hormon Insulin
Sel D mensekresi : hormon Somatostatin
Hormon Paratiroid ( PTH )
Sifat kimianya : -berupa polipeptida dengan 84 as.amino
-punya bentuk pre hormon
Regulasi PTH terjadi melalui regulasi sintesis,
metabolisme dan sekresi.
Mekanisme kerja PTH :
Reseptor PTH terletak di membran sel ginjal & tulang
Efek pd tulang: pada osteoklas → meningkatkan resorpsi
Ca tulang
Efek pada ginjal : meningkatkan reabsorpsi Ca, ekskresi P,
HCO3- ; Na dan K ; menghambat ekskresi Ca & reabsorpsi
P ; mengaktifkan Vit D menjadi kalsitriol
Efek pada usus : meningkatkan absorpsi Ca & P melalui
kalsitriol
KELENJAR ADRENALIS
Terdiri dari : - Bagian tengah disebut : medula adrenalis
- Bagian luar disebut : korteks adrenalis
Hormon yang disekresi bagian medula adrenalis yaitu
Epinefrin dan Nor epinefrin, keduanya merupakan Katekols.
Fungsi:
- Menginduksi proses glikogenolisis di hati dan
otot
- Peningkatan lipolisis jaringan lemak
Efek Biokimiawi :
-Rangsangan terhadap reseptor alfa-adrenergik menekan
siklik AMP (Kel. Pankreas)
-Rangsangan terhadap reseptor beta-adrenergik
meningkatkan siklik AMP (Hati&Otot)
Epinefrin disebut emergencies hormon, karena :
- secara cepat menyediakan asam lemak yang
merupakan bahan bakar primer bagi otot (lipolisis)
- mobilisasi glukosa dengan cara glikogenolisis dan
glukoneogenesis di hati dan menurunkan uptake
glukosa di otot
- menurunkan insulin dengan maksud mencegah
pemakaian glukosa oleh jaringan perifer sehingga
glukosa dapat dipakai di otak
Hormon yang disekresi korteks adrenalis
GLUKOKORTIKOID
Contoh : Kortikosteroid, Kortisol (aktivitas >>>), Kortison, 11-dehidroksi
kortikosteron
Fungsi dan Efek
 peningkatan glukoneogenesis
 peningkatan glikogenesis di hati
 peningkatan sintesis protein di hati
 efek anti radang
 efek immunosupresi
 meningkatkan sekresi kel. eksokrin (sekresi HCl/pepsinogen di
lambung dan tripsinogen di pankreas)
 efek pada tulang (osteoporosis)
 meningkatkan cAMP
 sebagai anti stres
HORMON MINERALOKORTIKOID
Contoh : Aldosteron (aktivitas >>>)
Fungsi :
Absorbsi Na+ dan Cl- pada ginjal meningkat
Sekresi K+ dan H+ meningkat
Ekskresi Na+ dan Cl- pd kelenjar keringat, saliva dan
saluran pencernaan menurun
Meningkatkan volume darah dan ekskresi urin
Meningkatkan “Magnesium Clearance”
Mekanisme kerja hormon
Protein
Sel mengandung reseptor transmembran
Ikatan reseptor & hormon merangsang adenilil
siklase
Peningkatan adenilil siklase akan meningkatkan
jumlah cAMP / second messenger dalam sel
shg tjd sinyal tranduksi
cAMP bekerja dalam sel utk mengubah
1/banyak proses
Translokasi pengangkut glukosa oleh
insulin
Rute pembentukan PTH dalam
sel
Tranduksi sinyal dg Ca2+ dan
fosfatidil inositol
Transduksi sinyal dg cAMP
Reaksi berjenjang oleh GH
Mekanisme kerja hormon steroid
dg reseptor
Pengendalian Metabolisme KH
Kadar glukosa darah dipertahankan konstan,
bila meningkat pankreas akan mensekresi
insulin (menghambat glikogenolisis). Bila kadar
glukosa darah turun, pankreas mensekresi
glukagon & kelenjar pituitari / hipofisa
mensekresi GH sehingga glukosa darah naik.
Bila kondisi normal, insulin, glukagon & GH dlm
kesetimbangan.
Pengendalian Metabolisme KH
Situasi kritis (kedinginan, bahaya, ketakutan)
yg mengendalikan met KH adalah hormon
adrenalin, kortison.

Situasi gawat / bahaya


Sistem saraf meneruskan ke kelj adrenal (diatas
ginjal), shg tjd sekresi adrenalin &
noreadrenalin. Tjd peningkatan gula darah pada
otot tertentu (terutama kaki & tangan) sehingga
siap sewaktu-waktu digunakan energinya.
Pengendalian Metabolisme KH
Pada tekanan fisiologis (mis : inflamasi)
Korteks adrenal sekresi hormon kortison shg
meningkatkan gula darah, mengakibatkan kulit
kemerah-merahan, terasa panas dan membengkak
Pengendalian Metabolisme KH
Situasi kedinginan
Hormon tiroksin akan meningkatkan kecepatan
metabolisme glukosa, shg didapatkan E berupa
kalori utk mengimbangi kedinginan. Keadaan
dingin merangsang SSP shg mengaktifkan
hipotalamus & mempengaruhi kelj pituitari utk
sekresi TSH. Sekresi tiroksin akan
mempercepat metabolisme glukosa.
Pengendalian keseimbangan air
Tubuh manusia 55 % terdiri dari air. Bila
kadar air turun maka konsentrasi darah akan
meningkat. Saraf penerima pd hipotalamus
mempengaruhi pituitari shg mengeluarkan
hormon ADH yg menghambat pengeluaran air
dr ginjal.

Hipotalamus via sistem saraf mempengaruhi


ginjal utk sekresi renin selanjutnya
angiotensin shg memperkuat keinginan utk
minum. Pada waktu yg sama, aldosteron
disekresi (krn rangsangan angiotensin) utk
menghambat pengeluaran Na+ dr ginjal &
menghambat pembentukan urin
Pengaturan laktasi

Anda mungkin juga menyukai