Anda di halaman 1dari 36

SISTEM ENDOKRIN

Widhya Aligita, M.Si., Apt.


Mekanisme Komunikasi Antar Sel
KOMUNIKASI KOMUNIKASI KOMUNIKASI KOMUNIKASI
LANGSUNG PARAKRIN ENDOKRIN SINAPTIK

Transmisi melalui Transmisi melalui Transmisi melalui Transmisi melalui


gap junction cairan ekstraselular peredaran darah synaptic cleft
Mediator kimia Mediator kimia Mediator kimia Mediator kimia
berupa ion, solut berupa faktor berupa hormon berupa
berukuran kecil, parakrin neurotransmitter
molekul larut lemak
Biasanya terbatas Terbatas di area Sel target harus Terbatas di area
untuk sel yang yang memiliki faktor memiliki spesifik, dan sel
berjenis sama dan parakrin reseptornya target harus
terhubung dengan konsentrasi tinggi, memiliki reseptor
connexon dan sel target tertentu
memiliki reseptor
Kontrol & Regulasi  Sistem saraf
Homeostasis  Sistem endokrin

 Sistem endokrin melakukan kontrol & regulasi jangka


panjang, seperti proses pertumbuhan, reproduksi,
metabolisme, dll.
 Seperti sistem saraf, sistem endokrin memiliki senyawa
yang berfungsi sebagai messenger kimia antar sel
 HORMON, bekerja dengan cara:
 Stimulasi sintesis enzim atau protein struktural.
 Peningkatan atau penurunan kecepatan sintesis enzim atau
protein.
 Menimbulkan efek on atau off terhadap enzim atau
membran channel dengan cara modifikasi struktur/bentuk.
Hormon
 Hormon dilepaskan oleh kelenjar endokrin, dibawa oleh
aliran darah, sehingga dapat mencapai sel target yang jauh
dari tempat disekresikannya.
 Syarat hormon dapat menimbulkan efek di sel target
adalah adanya reseptor di sel target yang berfungsi untuk
“membaca pesan” yang dibawa hormon.
 Karena dibawa oleh darah, hormon disekresikan dekat
dengan kapiler; dan akan inaktif ketika:
 Berdifusi keluar dari aliran darah dan terikat dengan
reseptor.
 Diabsorpsi dan diuraikan oleh hati atau ginjal.
 Diuraikan oleh enzim di plasma atau cairan interstisial.
Klasifikasi Hormon
Derivat Asam Hormon
Derivat Lipid
Amino Peptida
Rantai asam Eikosanoid 
Molekul yang
amino. berperan dalam
relatif kecil, secara
Disintesis sebagai koordinasi aktivitas
struktur mirip
prohormon  selular & enzimatik.
asam amino.
hormon inaktif dan Contoh: leukotrien,
Terdapat
baru akan aktif tromboksan.
turunan tirosin
ketika atau setelah Hormon steroid
(hormon tiroid,
disekresikan.  memiliki struktur
dopamin, NE) dan
Terbagi menjadi mirip kolesterol.
turunan triptofan
glikoprotein dan Contoh: hormon
(melantonin).
polipeptida pendek. reproduksi.
Hormon dan Reseptor

Hormon Reseptor Kompleks  Efek


 Letak reseptor dapat di membran, sitoplasma, atau di nukelus.
 Hormon yang dapat berikatan dengan reseptor adalah hormon
yang memiliki sifat lipofil.
 Hormon yang tidak lipofil (1st messenger), akan mengaktivasi
molekul di dalam sitoplasma yang disebut 2nd messenger
(dengan perantara protein G), yang dapat berupa:
 Cyclic-AMP (cAMP), derivat ATP
 Cyclic-GMP (cGTP), derivat GMP, molekul berenergi tinggi
 Ion kalsium
Protein G & cAMP
 Hormon yang melalui
mekanisme ini diantanya
kalsitonin, hormon paratiroid,
efinefrin, FSH, LH, TSH, dan
glukagon.
 Peningkatan kadar cAMP
berlangsung singkat, karena
adanya enzim
phosphodiesterase (PDE) yang
akan mengubah cAMP
menjadi adenilat siklase
 inaktivasi cAMP
Kontrol Sistem Endokrin
Produksi ADH Stimulasi/ inhibisi Mengontrol respon
dan sekresi hormon di SS simpatik di
medula adrenal
oksiotoksin kelenjar pituitari
Kelenjar Endokrin Utama
Kel. Pituitari/
Kel.Tiroid Kel. Pineal
Hipofisis
1. Thyroid- 1. Hormon tiroid 1. Hormon
Stimulating 2. Kalsitonin melantonin
Hormone (TSH)
2. Adrenocorticotro
pic Hormone Kel. Paratiroid Pankreas
(ACTH)
3. Gonadotropin 1. Hormon
paratiroid 1. Glukagon
4. Prolactin 2. Insulin
5. Growth hormone 3. Growth
(GH) Kel. Adrenal hormone-
6. Melanocyte- inhibinging
Stimulating 1. Aldosteron hormone (GH-
Hormone) 2. Glukokortikoid IH)
7. Antidiuretic 3. Androgen 4. Polipeptida
Hormone (ADH) 4. Adrenalin & pankreatik (PP)
8. Oxytoxin noradrenalin
1. Kelenjar Pituitari
 Letak posterior hipotalamus.
 Terdapat 2 lobus:
 Anterior: menghasilkan 7 macam hormon yang
termasuk ke dalam kelompok tropic hormones (hormon
yang akan memberikan sinyal “on” kepada kelenjar
adrenal lain)
 Posterior
 Dibatasi oleh pars intermedia  banyak terdapat kapiler.
Hormon Lobus Anterior
Thyroid-Stimulating Hormone (TSH)/ Thyrotropin
 Sel target: kelenjar tiroid.
 Efek: stimulasi sekresi hormon tiroid.
Adrenocorticotropin Hormone (ACTH)/
Corticotropin
 Sel target: kelenjar adrenal.
 Efek: sekresi hormon glukokortikoid.
Hormon Lobus Anterior
Gonadotropin
 Sel target: gonad (testis di pria & ovarium di wanita).
 Efek: produksi sel-sel reproduktif & hormon.
Terdapat 2 jenis gonadotropin:
 Folicle-stimulating hormone (FSH), fungsi:
 Wanita: stimulasi pertumbuhan folikel dan bersama dengan
LH menstimulasi sekresi estrogen.
 Pria: stimulasi nurse cell (sel terspesialisasi tempat diferensiasi
sperma).
 Luteinizing hormone (LH), fungsi:
 Wanita: induksi ovulasi, stimulasi sekresi estrogen &
progestin.
 Pria: stimulasi produksi hormon seksual oleh sel interstisial
di testis (testosteron).
Hormon Lobus Anterior
Prolaktin (PRL)/ Mamotropin
 Sel target: kelenjar mamary.
 Efek:
 Stimulasi perkembangan kelenjar mamary & produksi ASI
(wanita).
 Regulasi produksi androgen dengan cara membuat sel
interstisial lebih sensitif terhadap LH (pria).
Growth Hormone (GH)/ Somatotropin
 Sel target: otot skelet & sel kartilago (paling sensitif), hati
(produksi somatomedin).
 Efek: stimulasi pertumbuhan & replikasi sel dengan cara
meningkatkan sintesis protein.
Hormon Lobus Anterior
Melanocyte-Stimulating Hormone
 Diproduksi oleh pars intermedia.
 Sel target: melanosit
 Efek: produksi melanin, yang menyebabkan kulit berwarna
kuning-coklat, coklat, atau hitam.
Hormon Lobus Posterior
Antidiuretic Hormone (ADH)/ Vasopresin
 Terstimulasi oleh peningkatan konsentrasi solut di darah
atau penurunan volume darah atau tekanan darah.
 Efek: menurunkan kehilangan air di ginjal, dalam
konsentrasi tinggi menyebabkan vasokonstriksi.
Oxytoxin (OXT)
Efek:
 Wanita: stimulasi otot polos uterus (melahirkan), stimulasi
kontraksi sel di kelenjar mamary (pengeluaran ASI).
 Pria: stimulasi kontraksi dinding saluran sperma dan
kelenjar prostat.
Kontrol Feedback Sekresi
Endokrin
1
Kontrol Feedback Sekresi
Endokrin
2 3
2. Kelenjar Tiroid

 Terletak di permukaan  Rongga folikel  hormon


anterior trakea, inferior tiroid.
kartilago thyroid.  Sel C  kalsitonin.
Hormon Tiroid
 Sel target: hampir semua sel (reseptornya ada di sitoplasma,
mitokondria, & nukleus).
Efek:
 Peningkatan konsumsi oksigen & energi  peningkatan suhu
tubuh.
 Peningkatan detak jantung dan kontraksi pembuluh darah 
peningkatan tekanan darah.
 Peningkatan sensitivitas terhadap stimulasi simpatik.
 Memelihara sensitivitas pusat respirasi terhadap kadar O2 &
CO2.
 Stimulasi pembentukan eritrosit  peningkatan distribusi O2.
 Stimulasi aktivitas jaringan endokrin lain.
 Meningkatkan turnover mineral di tulang.
Proses
Pembentukan
Hormon
Tiroid

Ket:
 T4: tiroksin/
tetraiodotironin
 T3: triiodotironin
 TBG: thyroid-binding
globulin
Proses Pembentukan Hormon Tiroid
1 2 3
Ion iodida diserap dari saluran Molekul tirosin membentuk
pencernaan dan dibawa ke Ion iodida berdifusi ke ikatan kovalen dengan ion
kelenjar tiroid oleh darah. permukaan sel folikel, dan iodida, membentuk molekul
TSH-sensitive carrier protein diubah menjadi bentuk aktifnya hormon tiroid (T3 dan T4)
mentransport ke dalam oleh enzim tiroid peroksidase yang masih berikatan dengan
sitoplasma tiroglobulin

6 5 4
Enzim lisosomal menguraikan
tiroglobulin, dan asam amino
Sel folikel menghilangkan
Hormon tiroid (T4 dan T3) dan hormon tiroid memasuki
tiroglobulin dari sel folikel
berdifusi ke aliran darah sitoplasma. Asam amino akan
dengan endositosis
didaur ulang untuk
membentuk tiroglobulin

7 Hormon tiroid di sirkulasi


akan terikat dengan molekul
protein berupa Thyroid-Binding
Globulin (TBG), Thyroid-Binding
Prealbumin (TBPA), atau dengan
albumin
Kalsitonin
 Akan dilepaskan ketika kadar kalsium darah di atas
normal, dan akan berhenti ketika kadar kalsium kembali
normal.
 Regulasinya diatur langsung oleh kadar kalsium, tanpa
melibatkan hipotalamus ataupun kelenjar pituitari.
 Efek: mengatur regulasi ion kalsium dalam darah, dengan
cara:
 Inhibisi osteoclast.
 Stimulasi ekskresi ion kalsium di ginjal.
3. Kelenjar Paratiroid
 Terletak di permukaan
posterior kelenjar tiroid.
 Menghasilkan hormon
paratiroid (PTH = parathyroid
hormone).
 Akan dilepaskan ketika kadar
kalsium darah di bawah
normal, dan akan berhenti
ketika kadar kalsium kembali
normal.
Kerjasama Kalsitonin & PTH Dalam
Mengontrol Kadar Kalsium Darah
4. Kelenjar Adrenal

 Cortex  kortikosteroid
 Medulla  epinefrin/ adrenalin
& norefinefrin/ noradrenalin
Hormon Kortikosteroid
Aldosterone
 Sel target: sel yang meregulasi komposisi ion di cairan
yang disekresikan.
 Efek: stimulasi retensi ion sodium & eliminasi ion kalium
 retensi ion natrium di ginjal, kelenjar keringat, kelenjar
saliva, dan pankreas.
Glukokortikoid
 Efek:
 Meningkatkan sintesis glukosa dan pembentukan glikogen
di hati, pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa.
 Antiinflamasi  menurunkan migrasi sel fagositik ke area
injury dan menurunkan aktivitas fagositik
Adrenal androgen (Kortikosteroid)
 Efek: di wanita  peningkatan massa otot & produksi sel
darah; promote sex drive.
Adrenalin & noradrenalin
Efek: stimulasi efek simpatik melalui serabut saraf simpatik.
 Di otot & hati: meningkatkan mobilisasi cadangan glikogen
dan penguraian glukosa menjadi ATP  meningkatkan
massa otot & ketahanan otot.
 Di jaringan adiposa: lemak cadangan diuraikan menjadi
asam lemak untuk menghasilkan ATP.
 Di jantung: stimulasi reseptor  denyut jantung
meningkat.
5. Kelenjar Pineal/ Epitalamus
 Sel sekretori: pinealosit.
 Hormon yang dihasilkan
adalah melatonin dari
neurotransmiter serotonin.
 Diproduksi paling tinggi
malam hari, rendah di siang
hari.
Efek:
 Inhibisi fungsi reproduksi.
 Proteksi terhadap efek radikal
bebas.
 Mempengaruhi circardian
effect.
6. Pankreas

 Panjang 20-25 cm, berat 80 g.


 Kelenjar endokrin tersusun dari sel-sel Langerhans (1%
dari keseluruhan pankreas).
Sel alfa  glukagon Sel beta  insulin
Sel delta  hormon Sel F  pankreatik
peptida mirip inhibitor GH polipeptida (PP)
Hormon yang Dihasilkan
Pankreas
 Glukagon  meningkatkan kadar glukosa darah dengan
cara meningkatkan pelepasan glikogen dari hati.
 Insulin  meningkatkan kadar glukosa darah dengan cara
meningkatkan uptake glukosa oleh jaringan tubuh,
meningkatkan sintesis glikogen di otot skelet dan hati.
 Hormon peptida yang mirip dengan growth hormone–
inhibiting hormone (GH–IH), hormon yang dihasilkan di
hipotalamus. GH-IH menekan pelepasan glukagon &
insulin dan menurunkan kecepatan absorpsi makanan &
enzim di saluran cerna.
 Polipeptida pankreatik (PP)  menginhibisi kontraksi
kantung empedu dan regulasi produksi enzim pankreatik.
Regulasi Kadar Gula Darah Oleh
Insulin & Glukagon
Organ Endokrin Sekunder
Organ Hormon Target Utama Efek
Usus Sekretin, gastrin, Bagian lain dari organ Koordinasi aktivitas
cholecystokinin, dll pencernaan pencernaan
Ginjal Eritropoietin (EPO) Sumsum tulang Stimulasi produksi eritrosit
Kalsitriol Dinding saluran cerna, Stimulasi absorpsi ion Ca &
tulang, ginjal pelepasan dari tulang, inhibisi
sekresi PTH
Jantung Natriuretik Ginjal, hipotalamus, Peningkatan ekskresi, ginjal,
pepdida (ANP/ kelenjar adrenal penurunan rasa haus, inhibisi
BNP sekresi ADH dan aldosteron
Timus Thymosin Limfosit dan sel imun Koordinasi dan regulasi
lain sistem imun
Jaringan Leptin Hipotalamus Penurunan nafsu makan
adiposa
Organ Endokrin Sekunder
Organ Hormon Target Utama Efek
Testis
Sel interstisial Androgen Hampir semua sel Pematangan sperma, sintesis
protein di otot skelet,
karakteristik sekunder pria
Sel nurse Inhibin Kelenjar pituitari Inhibisi sekresi FSH
Ovarium
Sel folikular Estrogen Hampir semua sel Pematangan folikel dan
munculnya karakteristik
sekunder wanita
Inhibin Kelenjar pituitari Inhibisi sekresi FSH
Korpus luteum Progestin Uterus, kelenjar Menyiapkan uterus untuk
mamari implantasi dan menyiapkan
kelenjar mamari untuk
sekresi ASI

Anda mungkin juga menyukai