SISTEM SARAF
• Jelaskan struktur dan fungsi sel saraf dan sel penunjang sistem
saraf
• Jelaskan proses pembentukan potensial berjenjang dan potensial
aksi
• Jelaskan tentang struktur sinaps, fungsi, dan proses yang terjadi
pada sinaps secara singkat
• Jelaskan langkah-langkah yang terjadi dalam sistem saraf untuk
mendeteksi perubahan yang terjadi di lingkungan dari tingkat
reseptor (transduksi sensorik) hingga terbentuknya sensasi dan
persepsi
• Jelaskan organisasi sistem saraf
• Struktur apa sajakah yang melindungi sistem saraf
• Sebutkan dan jelaskan struktur yang merupakan bagian sistem
saraf pusat
• Sebutkan dan jelaskan struktur yang menyusun sistem saraf tepi
• Pembuluh darah apakah yang memberikan vaskularisasi pada
sistem saraf
Struktur dan Fungsi Sel Saraf
Neuron Neuroglia
Unit terkecil dari sistem saraf terdiri dari sel saraf (neuron) dan sel
penunjang struktur sel saraf (neuroglia)
Sumber ;
Derickson, B.,Tortora, G.J.(2012). Principles of Anatomy and Physiology.13 th ed.Hoboken, NJ: John Wiley & Sons, inc.
Sherwood, L.(2010). Human Physiology from Cells to Systems. Belmont, CA: Brooks/Cole
Sel saraf (neuron)
Struktur neuron :
1. Badan sel (perikariyon/soma)
Berfungsi mengolah dan meneruskan
rangsang dari dendrit ke akson
Berisi nukleus, sitoplasma, dan organel
(lisosom, mitokondria, badan golgi,
cytoskeleton dan badan nissl)
Badan nissl terdiri dari ribosom dan RE
kasar untuk sintesis protein
Lipofuscin : pigmen coklat kekuningan yang
ada pada sel yang sudah tua
2. Dendrit
Menerima rangsang dari reseptor/neuron
lain dan meneruskan ke badan sel
3. Akson
Menerima rangsang dari badan sel dan
meneruskan ke efektor atau neuron lain
Terdapat bukit akson(akson hillock) yang
menjadi tempat awal terjadinya potensial
5. Sel schwan
aksi
Membentuk selubung mielin
4. Selubung mielin
6. Nodus ranvier
Berfungsi sebagai perlindungan, memberi
Bagian akson yang tidak diselubungi mielin
nutrisi akson, dan mencegah kebocoran ion
7. Akson terminal
dengan memepercepat jalannya rangsang
Ujung akson yang berfungsi melepaskan
neurotransmitter
Sel saraf penunjang (neuroglia)
Jenis jenis neuroglia
Central Nervous System
1. Astrosit
Menyokong neuron secara struktur dan
membantu transfer nutrisi ke neuron
2. Oligodendrosit
Membentuk selubung mielin pada neruron
sistem saraf pusat
3. Mikroglia
Berfungsi sebagai imunitas yang bersifat
fagosit
4. Sel Ependemial
Sel dengan silia yang mengatur pergerakan
cairan serebrospinal
Sumber :
Hall, J.E.(2006). Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology.Philadelphia: Elsevier.
Potensial aksi (action potential)
Merupakan impuls atau sekuens dari kejadian yang terjadi
secara cepat yang menurunkan dan menaikkan potensial
membran dan pada akhirnya akan kembali pada potensial
membran istirahat.
Terjadi dari bukit akson (akson hillock) menuju ke terminal
akson
Menjalar secara searah
Area terinsulasi mielin sehingga kecepatan berjalan konstan
Syarat terjadinya potensial aksi adalah potensial membran
harus melebihi potential threshold.
Tahap potensial aksi
Tahap Potensial Aksi ;
1. Polarisasi
Membran dalam keadaan istirahat
(-70 Mv), gerbang Na+ dan Ka
tertutup
2. Depolarisasi
pembukaan gerbang Na+,
sehingga Na+ masuk sel dan
keadaan sel (intrasel ) lebih positif
3. Hiperpolarisasi
Gerbang K+ terbuka, sehingga K+
keluar dan intrasel menjadi lebih
negatif
4. Repolarisasi
Gerbang K+ tertutup, dan
membran kembali dalam keadaan
polarisasi
Sumber :
Derickson, B.,Tortora, G.J.(2012). Principles of Anatomy and Physiology.13 th ed.Hoboken, NJ: John Wiley &
Sons, inc.
Struktur sinaps, fungsi, dan proses yang terjadi pada sinaps
Aferen Eferen
(Sensorik) (Motorik)
Mengindra Mengindra Sistem Saraf Sistem Saraf
Lingkungan Luar Lingkungan Dalam Otonom Somatik
Saraf
Saraf Simpatik
Parasimpatik
Sistem saraf pusat (SSP)
Sistem Saraf
Pusat
Medula
Batang Otak
Spinalis
Struktur Otak
Komponen Otak Fungsi Utama
Korteks Serebri 1. Kontrol gerakan sadar
2. Mengatur bahasa, sifat, dan kepribadian
3. Proses berpikir, mengingat, mengambil keputusan, kreativitas, dan kesadaran diri
Nukleus Basal 1. Inhibisi tonus otot
2. Koordinasi gerakan lamat
3. Menekan pola gerakan yang tidak bermmanfaat
Talamus 1. Stasiun pemancar unruk semua masukan sinaps
2. Kesadaran kasar akan sensasi
3. Berperan dalam kontrol motorik
Hipotalamus 1. Regulasi fungsi homeostatik misalnya; kontrol suhu, haus, pengeluaran urine, dan asupan makanan
2. Penghubung sistem saraf dan endokrin
3. Terlibat dalam emosi dan pola perilaku dasar
Mikroglia
• Merupakan sel sejenis sel darah putih yang meninggalkan darah dan membentuk lini
pertama pertahanan di berbagai jaringan tubuh.
• Berperan dalam pertahanan otak sebagai fagosit
Sel Ependim
• Melapisi bagian dalam rongga otak dan medulla spinalis
• Ikut membentuk cairan serebrospinal
• Berfungsi sebagai sel punca neuron
Korteks Serebri
Merupakan bagian abu abu dari otak yang disebut substansi grisea (terdiri
dari badan sel neuron, serabut saraf tak bermielin, dan neuroglia). Apabila
suatu impuls tidak mencapai korteks serebrum, hanya terhenti di medula
oblongata maka ia tidak dapat disensasi maupun di persepsi. Secara umum
memiliki fungsi
a. Persepsi sensori
b. Kontrol gerakan yang disadari
c. Kemampuan mengolah bahasa
d. Sifat kepribadian
e. Berpikir, menyimpan memori, pembuatan keputusan dan pusat kesadaran
Batang Otak
Sistem Saraf
Tepi
Divisi Divisi
Sensorik Motorik
(Aferen) (Eferen)
Parasimpate
Simpatik
tik
Divisi Sensorik (Aferen)
– Fungsi divisi sensorik: membawa sinyal sensorik melalui serabut saraf
aferen dari reseptor sensorik (sel dan organ pendeteksi rangsangan)
menuju sistem saraf pusat.
– Divisi sensorik viseral: membawa sinyal terutama dari rongga dada dan
perut, seperti jantung, paru-paru, perut, dan kantung kemih.
– Divisi sensorik viseral: membawa sinyal dari reseptor di kulit, otot,
tulang, dan persendian.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (n.d.). Principle of Anatomy and Phisiology. John Wiley and Sons, Inc.
Pembuluh darah yang memberikan vaskularisasi pada sistem
saraf