Anda di halaman 1dari 29

SISTEM SARAF

PADA MANUSIA
Oleh :
Dendy Ary
Hafifa Adilla
Maulani Puspita
Rafa Qinthara
■ Sistem saraf adalah sistem organ yang terususun dari jutaan sel-sel saraf
(neuron) yang berbentuk serabut dan saling terhubung untuk persepsi sensor,
aktivitas motor sadar maupun tidak sadar, homeostasis proses fisiologis tubuh,
dan perkemvangan pikiran dan ingatan.
■ Serabut saraf meliputi sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST)

■ Serabut saraf memiliki kemampuan :


- Eksistabilitas
- Konduktivitas
- Memberikan reaksi atas rangsangan mekanis, kimiawi, dan fisik
NEURON
(SEL SARAF)
BAGIAN-BAGIAN NEURON
BAGIAN-BAGIAN NEURON
■ Badan Sel (Perikarion)
 Fungsi mengendalikan metabolism
 Memiliki nucleus (inti) dan nukleous
yang menonjol
 Tidak bersentriol dan tidak bereplikasi
 Sitoplasma mengandung badan Nissl,
berupa tumpukan reticulum
endoplasma regular dan ribosom
 Organel lain : badan golgi,
mitokondria dan neurofibril
BAGIAN-BAGIAN NEURON
■ Dendrit
– Sitolplasma yang relative pendek, dan bercabang
– Fungsi menerima impuls dari sel lain ke badan sel
– Neurofibril, dan badan sel memanjang ke dalam dendrit
• Akson
• Sitolplasma yang relative panjang, dan tunggal
• Bentuk silindris berasal dari badan sel
• Ujung akson bercabang
• Fungsi mengirimkan impuls ke sel neuron lainnya
• Akson dibungkus selubung mielin
• Akson yang tidak dibungkus selubung mielin disebut nodus ranvier
• Selubung mielin ditutupi sel Schwann
• Akson beradal bagian hillock akson (bukit akson) dari badan sel
BERDASARKAN FUNGSINYA
■ Neuron Sensor (aferon)
Menghantarkan impuls dari organ sensor ke pusat saraf (Otak atau
sumsum tulang belakang)
Contoh: Neuron di otak dan medulla spinalis (Sumsum tulang belakang)
■ Neuron Motor (eferen)
Menghantarkan impuls dari pusat saragf ke organ motor (otot) atau
kelenjar
Contoh: Neuron padan organ indra (mata, hidung, telinga)
■ Neuron Konektor (Interneuron)
Menghubungungkan neuron ke neuron lainnya
Contoh: Neuron pada embrio dan fotoreseptor mata
BERDASARKAN STRUKTUR
■ Neuron Multipolar
Memiliki satu akson dan sua dendrit atau lebih
■ Neuron Bipolar
Memiliki dua julukam berupa dendrit dan akson
■ Neuron unipolar (Pseudounipolar)
Neuron bipolar yang tampak hanya memiliki satu julukan dari
badan ssel karena akson dan dendritnya berfusi
SEL
NEUROGLIA
(GLIA)
 Adalah sel penunjang pada susunan saraf pusat yang berfungsi sebagai jaringan
ikat.
 Membantu sel saraf agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
 Sel ini dapat ditemukan pada sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi.
 Jumlah sel glia ialah setengah jumlah sel saraf neuron
 Sel Glia membelah secara mitosis.

 Memiliki beberapa fungsi penting, yaitu :


1. Menyediakan Nutrisi bagi sel saraf neuron
2. Mempertahankan keseimbangan tubuh
3. Membentuk selubung Mielin sel saraf
4. Berpartisipasi dalam transmisi sinyal sistem saraf
Jenis – Jenis Sel Neuroglia
Astrosit
(berbentuk bintang, astrosit merupakan sel yang paling banyak di sistem
saraf pusat)
Astrosit memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1. Menyatukan neuron satu dengan lainnya.
2. Perbaikan cedera otak.
3. Berperan dalam aktifitas neurotransmiter.

Oligodendrosit
(bentuk menyerupai astrosit, namun memiliki badan sel yang lebih kecil,
membentuk lapisan mielin untuk melapisi akson).
Oligodendrosit memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1. Berfungsi untuk memberikan dukungan dan isolasi untuk akson
dalam sistem saraf pusat dari beberapa vertebrata.
2. Membentuk selubung mielin bagi sistem saraf pusat.
Mikroglia
(Berukuran paling kecil dan bersifat fagosit.).
Mikroglia dibuat dari jaringan sumsum tulang yang sama dengan yang
menghasilkan monosit.
Mikroglia memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1. Membersihkan komponen yang dapat mengancam sistem saraf.
2. Sebagai pertahanan imun.
3. Mengeluarkan faktor-faktor yang dapat merangsang pertumbuhan
kita.

Sel Ependima
(Sel ependium merupakan sel yang mempunyai silia).
Merupakan membran epitelium yang melapisi rongga serebral dan medula
spinalis.
Sel Ependima memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1. Sebagai prekursor bagi sel saraf bahwa otak dewasa mempunyai potensi
lebih besar untuk memperbaiki bagian yang rusak dari pada anggapan yang
berlaku saat ini.
2. Berfungsi untuk melapisi dan melindungi medulla spinalis serta ikut
membentuk cairan serebrospinal.
SINAPSIS
 Adalah hubungan antara neuronyang satu dengan yang lainnya ; titik
temu antara ujung akson dari neuron yang satu dengan dendrit dari
neuron yang lainnya ; atau hubungan ke otot dan kelenjar.

 Strukturnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu prasinaps (bagia akson


terminal), celah sinaps ( ruang antara prasinaps dan pascasinaps), dan
pascasinaps (bagian dendrit).

 Pada celah sinaps terdapat substansi kimia neuorotransmitter yang


berperan untuk mengirim impuls.

 Proses penghantaran impuls saraf melalui sinapsis disebut transmisi


sinapsis.
Fungsi Sinapsis
■ Fungsi utama sinapsis adalah menyediakan koneksi antara neuron yang
memungkinkan impuls mengalir di antara mereka.
■ Membagi impuls ke beberapa neuron.
■ Memberikan rangsangan ke sel otot.
■ Mengatur transmisi neuron.
■ Berperan dalam pembentukan memori (ingatan) pada manusia/hewan.

Sifat – Sifat Neotransmitter


• Inhibisi, menghambat impuls, contohnya GABA (gamma
aminobutryc acid) pada jaringan otak dan glisin pada medula
spinalis.
• Eksitasi, meningkatkan impuls, contohnya asetilkolin dan
norepinefrin.
IMPULS SARAF, GERAK
SADAR, REFLEKS
■ Impuls saraf adalah rangsangan/ pesan yang diterima oleh reseptor
dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron atau serangkaian
pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.
■ Contoh impuls, yaitu perubahan suhu, tekanan, bau, aroma, suara,
benda yang menarik perhatian, dan rasa.
■ Impuls yang diterima reseptor akan disampaikan ke efektor, lalu
terjadi gerakan.
Macam-macam gerak tersebut adalah:

1. Gerak sadar adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari.
Perjalanan impuls relatif lama, melewati jalur panjang melalui otak

Contoh :
2. Gerak Refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadarai. Perjalanan
impuls berlangsung cepat, melewati jalur pendek dan tidak melalui otak, tetapi
melalui sumsum tulang belakang

Contoh :
MEKANISME
PENGHANTARAN
IMPULS
■ Dalam sel saraf terjadi proses penghantaran impuls secara konduksi. Apabila tidak ada
rangsang maka sel saraf disebut dalam keadaan istirahat. Dalam keadaan ini saraf tidak
menghantarkan impuls. Membran luar sel saraf bermuatan positif karena kelebihan
kation atom Na+. Membran dalam sel saraf bermuatan negatif karena banyak ion K+ yang
keluar akson. Keadaan seperti ini disebut polarisasi. Terjadinya kondisi demikian karena
peran pompa Na – K dan sifat membran akson yang lebih permeabel terhadap K+ dan
kurang permeabel terhadap Na+. Na+ dipompa ke luar. K+ dipompa ke dalam karena sifat
membran akson yang permeabel terhadap K, maka K+ dapat keluar lagi.

■ Jika terjadi rangsang kuat, permeabilitas membran akan berubah. Akibatnya polarisasi


membran juga berubah. Polarisasi mengalami pembalikan pada lokasi tertentu yang
disebut depolarisasi. Selanjutnya proses pembalikan polarisasi diulang hingga
menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang akson. Setelah
impuls berlalu, membran neuron memulihkan keadaannya seperti semula. Selama
masa pemulihan ini, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut. Waktu ini disebut waktu
refraktori.
Metode Penghantaran Impuls
■ Tahap istirahat (polarisasi)
neuron tidak menghantarkan impuls. Saluran na+ dan K+ tertutup. Keadaan do bagian
luar membrane bermuatan positif (+), sedagkan di bagian permukaan dalam membrane
bermuatan negative (-).
■ Tahap depolarisasi
Jika neuron diberikan rangsangan, saluran Na+ akan terbuka dan ion Na+ masuk ke
dalam sel. Hal tersebut menyebabkan perubahan muatan listrik (penurunana gradient
listrik), yaitu di bagian luar membrane, menjadi bermuatan negative (-) dan dibagian
dalam membrane menjadi bermuatan posotif (+). Depolarisasi selanjutnya akan terjadi
jika saluran tambahan Na+ terbuka, sedangkan K+ tetap tertutup. Hal tsb menyebabkan
keadaan di bagian dalam membrane menjadi lebih positif.
■ Tahap repolarisasi
Saluran Na+ tertutup dan tidak aktif, sedangkan saluran K+ ternuka sehingga ion K+
keluar dan menyebabkan bagian dalam membrane menjadi bermuatan negative. Jika
saluran K+ tertutup relative lambat dan menyebabkan keadaan dalam membran menjadi
bermuatan lebih negative, akan kembali ke tahap istirahat.
TRIMS 

Anda mungkin juga menyukai