Anda di halaman 1dari 30

Biologi Dasar dan Biologi

Perkembangan

“Anatomi Fisiologi Organ


Reproduksi”

Amanda
(00218013)
D-III Kebidanan
Genitalia
eksterna dan Payudara
interna wanita

Organ
Panggul reproduksi
laki-laki
Genitalia
Eksterna

Organ
repoduksi
wanita

Genitalia
Interna
Genitalia Eksterna

Alat reproduksi wanita bagian luar


Terdiri dari :

Labia mayora (bibir Labia minora (bibir


Mons Pubis
besar) kecil)

Himen
Vestibulum vagina Klitoris
(selaput darah)

Bulbovestibularis Galandula
Orivisium Vagina
(bulbus vagina) vestibularis
(bartolini)
 Mons pubis adalah bagian menonjol yang melingkar di
depan simfisis pubis, dibentuk oleh jaringan lemak di
bawah kulit, meliputi daerah simfisis yang ditumbuhi
rambut pada masa pubertas.
 Labia mayora (bibir besar) adalah lipatan kulit yang
menonjol secara longitudinal yang memanjang ke bawah
dan ke belakang dari mons pubis dan membentuk batas
lateral yang banyak mengandung saraf.
 Labia minora (bibir kecil) adalah lipatan kecil yang
terdapat di antara labia mayora, memanjang dari klitoris
secara oblik ke bawah dan samping belakang sepanjang 4
cm di sisi orifisium vagina.
 Klitoris adalah tonjolan kecil yang melingkar berisi
jaringan erektil yang sangat sensitive, terdapat di bawah
kommisura labia anterior dan sebagian tersembunyi di
antara ujung anterior labia minora, banyak mengandung
saraf.
 Vestibulum vagina (serambi) adalah celah di antara labia
minora di belakang glans glitoris, di dalamnya terdapat
orifisium uretra 2,5 cm.
 Himen (selaput darah) adalah lapisan tipis menutupi
sebagian liang sanggama, di tengahnya berlubang,
merupakan tempat keluarnya menstruasi, bentuknya
bervariasi dan bila teregang akan berbentuk cincin.
 Orifisium vagina adalah celah yang terdapat di bawah
dan di belakang muara uretra, ukurannya bergantung
pada himen, lipatan tepi di dalamnya berkontak satu
sama lainnya.
 Bulbus vestibularis (bulbus vaginalis) terdiri dari dua
masa erektil dari masing-masing massa lateralis
panjangnya 2,5 cm.
 Glandula vestibularis mayor (bartolini) terdiri dari dua
bagian melingkar dengan warna merah kekuning-
kuningan. Pada orifisium vaginalis, ujung posterior dari
masing-masing bulbus vestibula panjang salurannya 2
cm.
Genitalia Interna

Alat reproduksi wanita bagian


dalam
Terdiri dari :

Vagina Uterus Tuba Fallopii

Ovarium Ligamentum
Vagina
 Penghubung antara genitalia eksterna dengan genitalia interna.
 Berukuran di depan 6,5 cm dan di belakang 9,5 cm.
 Sumbunya berjalan kira-kira sejajar dengan arah tepi bawah simfisis ke
promontorium. Arah ini penting diketahui jika memasukkan jari kedalam
vagina pada pemeriksaan ginekologik (pemeriksaan organ reproduksi
wanita, termasuk payudara).
 Pada puncak vagina terdapat bagian yang menonjol dari leher rahim,
disebut porsio.

Epitel vagina merupakan epitel skuamosa dalam beberapa lapisan.


Lapisannya tidak mengandung kelenjar akan tetapi mengadakan transudasi.
Pada anak kecil epitel ini amat tipis sehingga mudah terkena infeksi. Mukosa
vagina berlipat-lipat secara horizontal, lipatan ini dinamakan rugae. Di
bawah epitel vagina terdapat jaringan ikat dan otot yang susunannya seperti
usus. Dinding belakang vagina lebih panjang dan membentuk forniks
posterior, forniks lateralis sinistra, dan forniks lateralis dekstra.
Uterus
 Organ tebal seperti buah alpokat atau buah pir yang sedikit gepeng,
terletak dalam rongga pelvis di antara rektum dan kandung kemih.
 Panjang uterus 7-7,5 cm, lebar 5 cm, dan tebal 2,5 cm.
 Uterus pada wanita dewasa umumnya terletak di sumbu tulang
panggul dalam posisi anteversiofleksi, membentuk sudut dengan
vagina. Korpus uteri ke arah depan membentuk sudut 120-130
derajat dengan serviks uteri.
 Uteri terdiri dari : Fundus uteri, Korpus uteri, dan serviks uteri
terbagi atas 2 bagian yaitu Porsio supravaginalis dan Porsio
vaginalis
 Fungsi uterus adalah menahan ovum yang telah dibuahi, tertahan
dalam endometrium, dan pada saat melahirkan uterus berkontraksi
mendorong janin keluar.
 Penyokong utama uterus adalah diafragma pelvis, M. levator ani,
dan vascia levator ani.
 Uteri interna terdiri dari: Endometrium, Miometrium, Perimetrium.
Lanjutan..
Posisi uterus:
 Pada masa pubertas: Uterus berbentuk piriformis dengan berat 14-17
gram, berada dalam rongga pelvis. Pada waktu vesika urinaria kosong
korpus uteri hampir horizontal. Fundus berada 2 cm di belakang simfisis
pubis. Dalam keadaan menstruasi, uterus membesar, lebih banyak
vaskularisasi, dan permukaan membulat. Orifisium eksternus bentuknya
bulat, labia membengkak, endometrium menebal dan lebih lunak.
 Selama kehamilan: Uterus membesar, pada bulan ke-8 mencapai regio
epigastrika. Pertambahan ukuran disebabkan pertumbuhan otot yang
telah ada, dan sebagian terjadi pertumbuhan otot baru.
 Sesudah melahirkan: Uterus hampir kembali pada ukuran semula,
beratnya 42 gram karena kavum uteri lebih besar, pembuluh darah dan
otot bertambah.
 Pada usia tua: Uterus menjadi atrofi dan pucat sehingga lebih
memisahkan uterus dan serviks.
Tuba Fallopii
 Saluran telur yang mangangkut ovum dari ovarium ke
kavum uteri.
 Panjangnya rata-rata 11-14 cm.
 Tuba fallopii ada dua bagian, mulai dari sisi pelvis ke
sudut superior lateral uterus. Masing-masing tergantung
pada plika peritonial mesenterium yang meliputi margo
superior dan berdekatan dengan ligamentum latum.
 Tuba fallopii terdiri dari: Pars interstisialis, Pars
ismika/istmus, Pars ampularis/ampula, Infundibulum.
 Bagian luar tuba diliputi oleh peritonium viserale,
merupakan bagian dari ligamentum latum. Otot dinding
tuba terdiri dari M. longitudinal dan M. sirkuler.
 Bagian dalam terdapat mukosa berlipat-lipat ke arah
longitudinal terutama pada bagian ampula. Mukosa
mempunyai serabut yang mengeluarkan sekresi (getah)
yang menimbulkan arus ke arah kavum uteri.
Ovarium
 Kelenjar yang terletak di kanan dan kiri uterus terikat oleh ligamentum uterus.
 Berhubungan dengan uterus melalui ligamentum ovarii propium, terletak
pada lapisan belakang ligamentum latum. Sebagian besar ovarium terletak
pada intraperitonial dan tidak dilapisi oleh peritonium.

Bagian ovarium yang berada di dalam kavum peritonii dilapisi oleh epitelium
kubik silindrik, disebut epitelium germinativum. Di bawah epitel ini terdapat
tunika albugenia dan di bawah tunika albugenia ditemukan lapisan banyak
folikel. Setiap bulan folikel ini berkembang menjadi folikel de Graaf. Folikel ini
merupakan bagian ovarium yang terpenting, dapat ditemukan di korteks ovarii
dengan beraneka ragam tingkat perkembangan. Satu sel telur dikelilingi oleh
satu lapisan sel-sel saja sampai folikel de Graaf matang. Folikel yang matang
terisi dengan liquor folikuli yang mengandung estrogen dan siap berovulasi.
Ligamentum
Jaringan ini terdiri dari:
 Ligamentum kardinale sinistrum dan dekstrum: ligamentum yang
terpenting untuk mencegah agar uterus tidak turun. Ligamentum ini
terdiri dari jaringan ikat tebal, berjalan dari serviks dan puncak
vagina ke arah lateral dinding.
 Ligamentum sakrouterinum sinistrium dan dekstrum: Ligamentum
yang menahan uterus supaya tidak banyak bergerak, berjalan
melengkung dari belakang serviks kiri dan kanan melalui dinding
rektum ke arah os sakrum kiri dan kanan.
 Ligamentum rotundum sinistrum dan dekstrum: Menahan uterus
dalam posisi antefleksi dan berjalan dari sudut fundus uteri kiri dan
kanan ke daerah inguinal kiri dan kanan.
 Ligamentum pubovesikale sinistrum dan dekstrum: Berjalan dari
os pubis melalui kandung kencing seterusnya ke ligamentum
vesikouterinum sinistra dan ligamentum vesikouterinum dekstra ke
serviks.
Lanjutan…
 Ligamentum latum sinistrum dan dekstrum: Berjalan dari
uterus ke lateral, tidak banyak mengandung jaringan ikat,
merupakan bagian dari peritonium viserale yang meliputi
uterus dan kedua tuba, bentuknya sebagai lipatan. Bagian
lateral dan belakang ditemukan indung telur.
 Ligamentum infundibulum pelvikum: Menahan tuba fallopii,
berjalan dari arah infundibulum ke dinding pelvis. Di
dalamnya ditemukan urat saraf, saluran limfe, arteri dan
vena ovarika sebagai alat penunjang.
 Ligamentum ovarii proprium sinistrum dan dekstrum,
berjalan dari sudut kiri dan kanan belakang fundus uteri ke
ovarium. Ligamentum ini mudah dikendorkan sehingga alat
genital mudah berganti posisi. Ligamentum latum suatu
lipatan peritonium yang menutupi uterus dan kedua tuba.
Payudara

Payudara perempuan disebut juga glandula


mammaria, organ seks asesoris. Organ ini terletak
pada setiap sisi sternum dan meluas setinggi antara
costa kedua dan keenam (gadis), tertanam di atas
muskulus pectoralis mayor dan dipertahankan oleh
ligamentum suspensorium. Bentuknya tonjolan ½ bola
dan mempunyai ekor dari jaringan yang meluas ke
ketiak atau aksila (cauda axillaris spence). Berat
payudara 200 g; saat hamil beratnya 600 g, sedangkan
saat menyusui 800 g. Secara makroskopis, payudara
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu corpus payudara,
areola, dan papilla (puting susu).
  Areola mammae daerah berbentuk lingkaran yang terdiri-dari kulit yang
longgar dan mengalami pigmentasi dengan diameter ± 2,5 cm. Didalamnya
terdapat ± 20 glandula sebacea. Pada kehamilan, areola ini dan glandula
tersebut membesar (tuberculum montgomery).
 Papilla mammae terletak di pusat areola setinggi costa ke-4. Panjangnya ± 6
mm. Daerah ini tersusun atas jaringan erektil berpigmen. Permukaannya
berlubang-lubang kecil (ostium papilare) sebagai muara duktus laktiferus.
Pada Papila dan areola terdapat saraf peraba yang sangat penting untuk
refleks menyusui. Bila puting diisap, akan terjadi rangsangan saraf yang
diteruskan ke hipofise anterior, yang kemudian merangsang produksi dan
pengeluaran ASI.  
 Corpus (badan) mammae bagian yang membesar.
Didalamnya terdapat 15-20 lobus pada setiap
payudara. Setiap lobus terdiri-dari duktus, duktulus
laktiferus, dan alveoli. Struktur mikroskopis
menunjukkan, payudara tersusun atas jaringan
lemak, dan jaringan kelenjar. Jaringan kelenjar
terdiri-dari 15-20 lobus yang dipisahkan secara
Definisi sempurna oleh lembaran jaringan fibrosa. Setiap
lobus merupakan satu unit fungsional yang
menghasilkan susu, terdiri-dari alveolus, duktulus,
dan duktus laktiferus.
Lanjutan…

Payudara mulai tumbuh sejak minggu ke-6 masa embrio


berupa penebalan ekstrodermal di sepanjang garis (disebut
garis susu) yang terbentang dari aksila sampai regio inguinal.
Setiap payudara terdiri atas 12-20 lobulus kelenjar, masing-
masing mempunyai saluran bernama duktus laktiferus yang
akan bermuara ke papilla mamma (nipple-areola complex,
NAC). Di antara kelenjar susu dan fasia pektoralis, juga di
antara kulit dan kelenjar tersebut, terdapat jaringan lemak.
Di antara lobulus, terdapat jaringan ikat yang disebut
ligamentum Cooper yang memberi kerangka untuk payudara.
Jaringan kelenjar payudara sendiri dipersarafi oleh saraf
simpatik.
Perubahan pada payudara

 Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi hormon.

 Perubahan pertama dimulai dari masa hidup anak melalui masa


pubertas, lalu masa fertilitas, sampai klimakterium, hingga
menopause. Sejak pubertas, pengaruh estrogen dan progesteron
yang diproduksi ovarium dan juga hormon hipofisis
menyebabkan berkembangnya duktus dan timbulnya asinus.

 Perubahan selanjutnya terjadi sesuai dengan daur haid. Sekitar


hari ke-8 haid. Payudara membesar, dan beberapa hari sebelum
haid berikutnya terjadi pembesaran maksimal. Kadang, timbul
benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari
menjelang haid, payudara menegang dan nyeri sehingga
pemeriksaan fisik, terutama palpasi, sulit dilakukan. Pada waktu
itu, mamografi menjadi rancu karena kontras kelenjar terlalu
besar. Begitu haid mulai, semua hal di atas berkurang.
Lanjutan….
 Perubahan terakhir terjadi pada masa hamil dan menyusui. Pada kehamilan,
payudara membesar karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus
berproliferasi, dan tumbuh duktus baru. Sekresi hormon prolaktin dari
hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh sel-sel alveolus,
mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu yang
dipicu oleh oksitosin. Alveolus disusun oleh sel aciner, jaringan lemak, sel
plasma, sel otot polos, dan pembuluh darah. Beberapa alveolus mengelompok
membentuk lobules, kemudian beberapa lobules berkumpul membentuk
lobus. Setelah ASI terbentuk, ASI disalurkan ke dalam duktulus, kemudian
ASI diteruskan ke duktus laktiferus bergabung dengan ASI
yang dihasilkan oleh duktulus lain. Di bawah areola,
duktus laktiferus melebar (disebut sinus laktiferus)
sebagai tempat menyimpan ASI sementara.
 Tulang panggul

Panggul

  Panggul/pelvis adalah bagian tubuh yang terletak


dibawah abdomen dan merupakan bagian
daerah peralihan dari batang tubuh ke
ektremitas inferior.
 Fungsi utamanya adalah memuat, menyokong dan melindungi
viscera pelvis, dan menyediakan tempat perlekatan otot-otot
batang badan dan ektremitas.
 Tulang panggul itu sebetulnya terdiri atas 4 buah tulang:
 2 tulang pangkal paha (ossa coxae) tulang usus (os illium), tulang
duduk (os ischium) dan tulang kemaluan (os pubis)
 1 tulang kelangkang (os sacrum)
 1 tulang tungging (os coccygis)
 Bagian lunak dari panggul
 Terdiri dari otot-otot dan ligamenta
yang meliputi dinding panggul
Lanjutan
sebelah dalam dan yang
menutupi panggul sebelah bawah, yang
menutupi panggul sebelah bawah, yang
menutupi panggul dari bawah membentuk
dasar panggul dan disebut diafragma pelvis.
 Diafragma pelvis dari dalam keluar terdiri atas
:
 Pars muscularis yaitu musculus levator ani
 Pars membranacea yaitu diafragma urogenitale
 Diafragma pelvis ini menahan genitalia interna
pada tempat-nya. Kalau otot-otot rusak atau
lemah misalnya karena persalinan yang sering
dan berturut-turut, mungkin genitalia interna
turun (prolaps).
 Ukuran-ukuran panggul
 Pengukuran secara klinis
1. Distantia spinarum : jarak antara spina Lanjutan
iliaca anterior superior kiri dan kanan
(Ind. 23, Er.26).
2. Distantia cristarum : jarak yang terjauh antara crista iliaca kanan dan kiri
(Ind. 26, Er.29).
3. Conjugata externa (baudeloque): jarak antara pinggir atas symphysis dan
ujung processus spinosus ruas tulang lumbal ke-V (Ind. 18, Er. 20).
4. Ukuran lingkar panggul : dari pinggir atas symphysis ke pertengahan
antara spina iliaca anterior superior dan trochanter major sepihak dan
kembali melalui tempat-tempat yang sama di pihak yang lain (Ind. 80, Er.
90).
 Pengukuran rontgenologis, dengan sinar X. Keuntungannya ialah:
1. Dapat mengambil ukuran-ukuran yang tidak dapat ditentukan secara klinis
seperti diameter transversa dari P.A.P., ukuran antara spinae ischiadicae,
diameter antero posterior dari bidang tengah panggul.
2. Selain dari pada memberikan ukuran-ukuran panggul juga memperlihatkan
pada kita bentuk panggul.
3. Dapat menetukan apakah ukuran terbesar kepala sudah melampaui p.a.p.
 Bentuk panggul

Lanjutan
Gynecoid

Platypelloid Android

Anthropoid
Organ reproduksi laki-laki

Eksterna Interna
Definisi…

Organ reproduksi pria tidak terpisah dari saluran uretra dan sejajar
dengan kelamin luar, terletak di bagian ginjal, membentuk kelenjar
reproduksi berisi sel benih, dan membentuk struktur sekelilingnya.
Organ reproduksi (traktus genitalis) berhubungan dengan traktus
urinarius tetapi tidak bersambung. Sebagian besar organ reproduksi
pria terletak di luar pelvis.
 Organ reproduksi laki-laki terdiri dari:
• Kelenjar: testis, vesika seminalis, kelenjar prostat, kelenjar
bulbouretralis.
• Duktus: epididimis, duktus seminalis, uretra.
• Bangun penyambung: skrotum, fenikulus spermatikus, penis.
 Kelenjar

 Testis, tempat dibentuknya spermatozoa dan hormon laki-laki, terdiri


dari belahan-belahan disebut lobules testis, terdapat di dalam skrotum
dan digantung oleh fenikulus spermatikus. Testis menghasilkan hormon
testosteron yang menimbulkan sifat kejantanan setelah masa pubertas,
di samping itu folicle stimulating hormone (FSH). Testes dibungkus
oleh: Fasia spermatika eksterna, Lapisan kremasterika, dan Fascies
spermatika interna.
 Vesika seminalis, 2 ruangan di antara fundus urinaria dan rektum,
masing-masing ruangan berbentuk pyramid. Panjangnya 5-10 cm,
merupakan kelenjar sekresi yang menghasilkan zat mukoid. Zat ini
banyak mengandung fruktosa dan zat gizi (prostaglandin dan
fibrinogen) yang merupakan sumber energi bagi spermatozoa. Vesika
seminalis bergabung dengan ductus deferens, penggabungan ini disebut
duktus ejakulatorius.
Lanjutan..

 Glandula prostate, terdapat di bawah orifisium uretra interna dan


sekeliling permukaan uretra, melekat di bawah vesika urinaria
dalam rongga pelvis di bawah simfisis pubis posterior. Prostat
merupakan suatu kelenjar yang mempunyai 4 lobus. Yaitu
posterior, anterior, lateral, dan medial. Fungsi kelenjar prostat
mengeluarkan cairan alkali yang encer seperti susu yang
mengandung asam sitrat yang berguna untuk melindungi
spermatozoa terhadap tekanan pada uretra.
 Kelenjar bulbouretralis, Kelenjar ini terdapat di belakang lateral
pars membranasea uretra, di antara kedua lapisan diafragma
urogenitalis dan di sebelah bawah kelenjar prostat. Bentuknya
bundar, kecil, dan warnanya kuning, panjangnya 2,5 cm.
Fungsinya hampir sama dengan kelenjar prostat.
 Duktus

 Epididimis, saluran halus yang panjangnya kira-kira 6 cm,


terletak di sepanjang atas tepi dan belakang testes dan terdiri
dari: Kaput epididimis, Kaput epididimis, Kauda epididimis,
Ekstremitas superior, Ekstremitas inferior. Fungsinya sebagai
saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum
diejakulasi, dan memproduksi sperma.
 Duktus diferens, duktus ekskretorius dari testis, merupakan
lanjutan dari kanalis epididimis, panjangnya 50-60 cm. Duktus
diferens keras seperti tali dan berbentuk silinder. Dinding
salurannya sangat kecil. Pada fundus vesika urinaria membesar
dan berbelok-belok, disebut ampula.
 Uretra , saluran kemih dan saluran ejakulasi pada pria.
Pengeluaran urine tidak bersamaan dengan ejakulasi karena
diatur oleh kegiatan kontraksi prostat.
 Bangun penyambung
 Skrotum, sepasang kantong yang menggantung di dasar pelvis. Di depan
skrotum terdapat penis dan di belakang terdapat anus. Skrotum atau
kandung buah pelir berupa kantong terdiri dari kulit tanpa lemak dan
memiliki sedikit jaringan otot. Pembungkusnya disebut tunika vaginalis
yang dibentuk dari peri-toneum skrotum yang mengandung pigmen, di
dalamnya terdapat kantong-kantong, setiap kantong berisi epididimis
fenikulus spermatikus. Skrotum kiri tergantung lebih rendah dari skrotum
kanan. Skrotum terdiri dari 2 lapisan: kulit dan tunika dartos.
 Fenikulus, bangun penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh
limfe, dan serabut saraf. Fenikulus sperma-tikus memanjang dari
abdominalis inguinalis dan tersusun konvergen ke bagian belakang testis,
melewati cincin subkutan dan turun hampir vertical ke skrotum. Fenilus
spermatikus kiri lebih panjang dari yang kanan karena testis kiri
tergantung lebih rendah dari testis kanan.
 Penis terletak menggantung di depan skrotum. Bagian ujung disebut
glans penis, bagian tengah korpus penis, dan bagian pangkal radiks penis.
Kulit pembungkus amat tipis tidak ber-hubungan dengan bagian
permukaan dalam dari organ dan tidak mempunyai jaringan adiposa.
Kulit ini berhubungan dengan pelvis, skrotum, dan perineum.
Sekian…

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai