Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN STATUS KLINIS

STASE NEUROMUSKULER
RSUP SANGLAH DENPASAR

A.A ISTRI AYESA FEBRINIA ADYASPUTRI


1802631043

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI FISIOTERAPI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

A. Definisi Stroke
Stroke secara klasik ditandai sebagai defisit neurologis yang disebabkan oleh
cedera fokus akut pada sistem saraf pusat (SSP) oleh penyebab vaskular, termasuk
infark serebral, perdarahan intraserebral (ICH), dan perdarahan subaraknoid (SAH),
dan merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian di seluruh dunia. Terlepas
dari dampak globalnya, istilah "stroke" tidak secara konsisten didefinisikan dalam
praktik klinis, dalam penelitian klinis, atau dalam penilaian kesehatan masyarakat.
Kemajuan dalam ilmu dasar, neuropatologi, dan neuroimaging telah meningkatkan
pemahaman tentang iskemia, infark, dan perdarahan pada SSP (Sacco et al, 2013)

B. Epidemiologi
Stroke, suatu kondisi yang sangat lazim, menimbulkan banyak kerugian
masyarakat yang merupakan penyebab utama kecacatan kronis, penyebab demensia
kedua, dan penyebab kematian keempat di Amerika Serikat (AS). Dampak stroke di
seluruh dunia tampaknya bahkan lebih jelas daripada di AS, tetapi perkiraan
keseluruhan sangat bervariasi dan mungkin tidak selalu dapat diandalkan secara
konsisten. Di AS, prevalensi stroke adalah sekitar 3% dari populasi orang dewasa,
yang diterjemahkan menjadi sekitar 7 juta orang.

Sekitar 800.000 stroke primer (pertama kali) atau sekunder (berulang) terjadi
setiap tahun di AS dengan mayoritas menjadi stroke primer. (sekitar 600.000). Dari
stroke ini, sekitar 87% adalah infark iskemik, 10% adalah perdarahan primer, dan 3%
adalah perdarahan subaraknoid. Perkiraan seluruh dunia menunjukkan bahwa
perdarahan primer merupakan persentase lebih tinggi dari semua stroke, mulai dari
10% hingga 25%.

Insiden stroke meningkat dengan cepat seiring bertambahnya usia, dua kali
lipat untuk setiap dekade setelah usia 55 tahun. Di antara orang dewasa yang berusia
35 hingga 44 tahun, insiden stroke adalah 30 hingga 120 dari 100.000 per tahun, dan
untuk mereka yang berusia 65 hingga 74 tahun, insidennya adalah 670 hingga 970 dari
100.000 per tahun. Stroke memang terjadi pada anak-anak, tetapi kejadian
dibandingkan dengan orang dewasa secara substansial lebih rendah (yaitu, sekitar 1
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

hingga 2,5 dari 100.000 per tahun), dan sekitar 50 hingga 75% stroke di kalangan
anak-anak disebabkan oleh perdarahan. Penyakit sel sabit adalah penyebab paling
umum dari stroke masa kanak-kanak, dengan insiden tertinggi antara usia 2 hingga 5
tahun (Ovbiagele, Bruce and Nguyen Huynh, Mai.N, 2011)

C. Etiologi Stroke
Terdapat dua penyebab pada stroke yaitu iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik
(bentuk paling umum) disebabkan oleh penurunan tajam dalam aliran darah ke area
otak, yang dapat menyebabkan :
a. Bekuan, yang terbentuk di bagian tubuh lainnya (misalnya, dekat leher) dan
blok aliran darah di pembuluh darah memasok otak (emboli);
b. Bekuan, yang terbentuk di arteri yang membawa darah ke otak (trombus);
c. Angiorrhexis, memasok darah ke otak (diseksi arteri).
Stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah yang mengarah ke pembuluh
darah dalam otak. Penyebab perdarahan otak yang paling lazim terjadi, adalah :
1. Perdarahan intraserebral primer (hipertensi)
2. Trauma
3. Kelainan perdarahan seperti leukemia, anemia aplastic, gangguan fungsi hati,
komplikasi obat trombolik atau anti koagulan, hipofibrinogenemia, dan
hemophilia
4. Perdarahan primer atau sekunder dari tumor otak
5. Aneurisma Berry, biasanya defek konginetal
6. Aneurisma fusiformis dari atherosclerosis.
7. Aneurisma myocotik, dari vaskulitis nekrose dan emboli septis;
8. Malformasi Arteriovenous adalah pembuluh darah yang mempunyai bentuk
abnormal, terjadi hubungan persambungan pembuluh darah arteri sehingga
darah arteri langsung masuk vena, menyebabkan mudah pecah dan
menimbulkan perdarahan otak; dan
9. Ruptur Arteriol Serebral akibat hipertensi yang menimbulkan penebalan dan
degenerasi pembuluh darah.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

D. Gejala Stroke
Stroke hemoragik memiliki spektrum yang luas dari manifestasi klinis, melalui
sakit kepala onset akut, muntah, dan peningkatan tekanan darah yang parah adalah
tanda dan gejala yang paling umum yang mengarah pada tanda neurologis lokal,
berkembang dalam beberapa menit. Meskipun, tanda dan gejala ini tidak spesifik
untuk semua jenis stroke. Ada tiga etiologi utama yang dijelaskan untuk stroke
iskemik termasuk hiposfusi, emboli, dan trombosis, yang merupakan alasan paling
umum. Tanda dan gejala pada pasien ini dapat secara bertahap progresif dan dapat
berkembang selama beberapa jam dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Berbagai
manifestasi dapat hadir sebagai akibat dari stroke iskemik, termasuk paresis, ataksia,
kelumpuhan, muntah, dan pandangan mata, namun tempat terjadinya tanda-tanda ini
tergantung pada area otak yang sedang dipelihara oleh pembuluh darah yang
menderita (Haghighi et al, 2017).

E. Faktor Risiko Stroke


Identifikasi faktor risiko stroke dipersulit oleh fakta bahwa stroke datang dalam
banyak varietas. Pada tingkat paling dasar, stroke dibagi menjadi stroke hemoragik
dan iskemik. Mayoritas (80%) dari stroke adalah iskemik, meskipun beban relatif
stroke hemoragik versus iskemik bervariasi di antara populasi yang berbeda. Stroke
hemoragik dapat berupa intraparenchymal atau subarachnoid. Stroke iskemik dapat
dibagi lebih lanjut menjadi apa yang disebut sebagai subtipe etiologi atau kategori
yang dianggap mewakili penyebab stroke: kardiologis, aterosklerosis, lacunar,
penyebab spesifik lainnya (diseksi, vaskulitis, kelainan genetik spesifik, dan lain-lain),
dan stroke. penyebab yang tidak diketahui. Faktor risiko untuk stroke hemoragik dan
iskemik serupa, tetapi ada beberapa perbedaan penting; ada juga perbedaan faktor
risiko di antara kategori etiologi stroke iskemik. Hipertensi adalah faktor risiko yang
sangat penting untuk stroke hemoragik, meskipun berkontribusi terhadap penyakit
aterosklerotik yang dapat menyebabkan stroke iskemik juga. Hyperlipidemia,
bagaimanapun, adalah faktor risiko yang sangat penting untuk stroke karena
aterosklerosis pembuluh darah ekstrakranial dan intrakranial, seperti halnya
merupakan faktor risiko aterosklerosis koroner. Fibrilasi atrium (AF) adalah faktor
risiko untuk stroke kardioembolik. Ada bukti bahwa proporsi tinggi stroke hemoragik,
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

relatif terhadap stroke iskemik, dapat ditemukan di negara-negara berkembang, di


mana beban gangguan hipertensi lebih besar. Ada banyak faktor risiko untuk stroke,
termasuk yang dapat dimodifikasi (misalnya, diet dan kondisi komorbiditas) dan
faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi (misalnya, usia, ras). Selain itu, faktor
risiko juga dapat dianggap sebagai risiko atau pemicu jangka pendek (misalnya,
peristiwa infeksi, sepsis, dan stres), faktor risiko jangka menengah (misalnya,
hipertensi dan hiperlipidemia), dan faktor risiko jangka panjang untuk stroke.
(misalnya, jenis kelamin dan ras). Faktor risiko untuk stroke pada usia muda juga
kemungkinan berbeda dari pada pasien yang lebih tua (Boehme et al, 2017).

F. PENCEGAHAN

Tujuan pencegahan stroke


adalah untuk mengurangi
kejadian stroke melalui
modifikasi yang ditargetkan dari
satu faktor risiko tunggal, atau
sekelompok faktor risiko ganda,
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

yang digunakan pada suatu populasi, komunitas, atau tingkat individu. Dalam
beberapa kasus, bagaimanapun, seperti dengan penggunaan antiplatelet, tujuannya
mungkin untuk menggunakan intervensi yang diketahui mengurangi risiko stroke
iskemik di antara mereka yang dianggap berisiko tinggi, daripada sebagai pengobatan
untuk faktor risiko tertentu. Ada 3 tingkat pencegahan stroke yang luas: (1)
pencegahan primordial adalah yang paling digeneralisasikan dan secara luas berkaitan
dengan tindakan hidup sehat yang, ketika diterapkan pada tingkat kelompok, bertujuan
untuk mengurangi insiden populasi faktor-faktor risiko stroke fisiologis; (2)
pencegahan primer, yang bertujuan untuk meningkatkan profil faktor risiko individu
yang tidak memiliki riwayat stroke atau transient ischemic attack (TIA) dengan tujuan
mencegah kejadian serebrovaskular pertama; dan (3) pencegahan sekunder, yang
merupakan target terbanyak dan hanya digunakan setelah seseorang mengalami stroke
atau TIA, dengan tujuan mencegah kekambuhan stroke. Contoh pencegahan stroke
primordial termasuk upaya untuk mendorong berhenti merokok, diet sehat,
peningkatan aktivitas fisik, dan pengendalian berat badan. Target pencegahan stroke
primer dan sekunder spesifik gaya hidup seseorang dan faktor risiko stroke medis,
seperti hipertensi dan diabetes mellitus. Kami akan memfokuskan diskusi ini pada
pencegahan primordial dan primer stroke iskemik (Boehme et al, 2017).

ASSESSMENT
I. Identitas Pasien
a. Nama : Ibu NNR
b. Umur : 53 tahun
c. Alamat : Denpasar Selatan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

d. J. Kelamin : Perempuan
e. Pekerjaan : Pedagang
f. Ruangan : Nagasari

II. Pemeriksaan Subjektif


a. Keluhan Utama (KU)

Kelemahan separuh tubuh sisi kanan

b. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)


Pasien saat ini masih mengalami kelemahan pada tubuh sisi kanan. Namun
anggota gerak bawah kanan lebih kuat dibandingkan dengan anggota gerak
atas kanan. Pasien masuk rumah sakit tanggal 4 Maret 2019. Pasien
awalnya megeluhkan kelemahan yang mendadak 1 jam SMRS saat pasien
akan berangkat ke pasar. Keluhan tersebut disertai dengan bibir mencong
dan suara pelo. Nyeri kepala (-) demam (-).

c. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)


Tidak ada riwayat trauma kepala

d. Riwayat Penyakit Penyerta (RPP)


Hipertensi

e. Riwayat Kesehatan Keluarga


Disangkal
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

f. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien merupakan seorang pedagang sembako dan sehari-hari beliau


beraktifitas mandiri. Pasien tinggal bersama suami dan kedua anaknya.

III. Pemeriksaan Objektif


a. Vital Sign Pre-Intervensi

HR RR SpO2 BP (mmHg)
Tanggal GCS
x/menit x/menit (%) Dextra Sinistra
12/3/19 70 18 98 160/90 160/90 E4V5M6
13/3/19 68 20 99 150/90 150/90 E4V5M6
14/3/19 76 20 99 160/90 160/90 E4V5M6
15/3/19 88 20 99 160/100 160/100 E4V5M6

b. Pemeriksaan Per-Kompetensi
Pemeriksaan Fisik

12 Maret 2019
Inspeksi statis:
-
Pasien terbaring di bed dengan elevasi bed kurang lebih 300
-
Tidak terdapat oedema.
-
Mulut nampak simetris ketika dalam keadaan diam
-
Tungkai kanan cenderung dalam posisi eksternal rotasi hip
Inspeksi dinamis:
- Pasien dapat menggerakkan anggota gerak atas dan bawah dextra
- Bibir terlihat sedikit mencong ketika tersenyum
- Pasien belum mampu miring kanan dan kiri secara mandiri
- Tampak lateralisasi ke arah kanan
- Pada saat inspirasi dan ekspirasi dada pasien mengembang dan mengempis
secara simetris

Palpasi: Akral hangat


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar

Aktif  Pada saat diinstruksikan untuk melakukan gerak aktif pada


ekstremitas atas dan bawah dekstra pasien mampu melakukan
pergerakan.
Pasif  Pada saat dilakukan gerakan pasif pada extremitas atas dan
bawah dextra, tidak ada nyeri, keterbatasan gerak, dan pasien
tidak mampu mempertahankan posisi tersebut.
Isometrik  Pasien belum mampu melawan tahanan minimal pada extremitas
atas sisi dextra.
 Pasien mampu melawan tahanan minimal pada ekstremitas
bawah sisi dextra

Test Spesifik

Test Spesifik Hasil


Reflek Patologis Refleks Dekstra Sinistra
R. Babinski + -
Sensoris Sensoris pada anggota gerak atas dan bawah kanan dan kiri
normal
Orientasi Pasien masih dapat mengingat waktu dan tempat
Koordinasi Pasien belum mampu menggerakkan anggota gerak atas
dan bawah sisi kiri kanan dengan terkontrol
Speech Disfagia (-), Afasia (+)
Allesthesia Pasien bisa membedakan bagian mana yang disentuh pada
(Kegagalan anggota gerak atas dan bawah sisi kanan
lokalisasi
sentuhan)

Analisis Gerakan

Regio Analisis Gerakan


Head and neck - Posisi kepala dan leher simetris
Shoulder - Posisi bahu sinistra simetris dengan bahu dextra
Elbow - Posisi elbow simetris antara dextra dan sinistra
Wrist - Posisi wrist sinistra pronasi, dan belum mampu
supinasi secara mandiri
Fingers - Jari-jari tangan sinistra belum mampu diekstensikan
secara maksimal
Hip - Posisi hip cenderung ke arah eksternal rotasi
Knee - Knee full ekstensi
Ankle - Posisi ankle cenderung plantar fleksi
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

Toes - Posisi toes normal

Pemeriksaan Terkait

Pemeriksaan Hasil
Core stability - Pasien belum bisa mempertahankan posisi tubuh secara
stabil dan mudah lelah
Balance - Keseimbangan masih terganggu
Reaksi - Tidak terdapat reaksi kompensasi extremitas atas dan
Kompensasi bawah dextra saat digerakkan
Reaksi Asosiasi - Terdapat reaksi asosiasi extremitas atas dan bawah
dextra saat digerakkan
ADL - Belum dapat melakukan ADL secara mandiri, masih
(Activity Daily dibantu secara penuh oleh keluarga dan petugas medis
Living)
Koordinasi: - Pasien belum mampu melakukan tidur miring ke kanan
- posisi tidur maupun ke kiri secara mandiri
terlentang ke - Pasien belum mampu melakukan gerakan tidur ke
posisi tidur duduk secara mandiri
miring
- posisi tidur ke
duduk

National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS)


Validity :
Reability : 0,89
(Kasner et al, 1999)

Kategori Deskriptif Score


Level kesadaran Sadar 0
Pertanyaan level kesadaran (bulan, umur) Kedua jawaban benar 0
Perintah level kesadaran (membuka-
Mengikuti satu perintah
menutup kedua mata, menggenggam dan 1
dengan baik
melepas tangan)
Pandangan (mengikuti gerakan jari) Normal 0
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

Penglihatan (melihat suatu bidang) Normal 0


Kelumpuhan wajah Sedikit 1
Motorik lengan kiri (mengangkat 900 tahan Tidak jatuh ketika
0
selama 10 detik) menahan
Motorik lengan kanan (mengangkat 900
Gravitasi 3
tahan selama 10 detik)
Motorik tungkai kiri (mengangkat 300 tahan Tidak jatuh ketika
0
5 detik) menahan
Motorik tungkai kanan (mengangkat 300 Tidak jatuh ketika
0
tahan 5 detik) menahan
Ataksia Tidak ada kelainan 0
Sensoris Normal 0
Pengabaian Tidak ada pengabaian 0

Dysatria Dysathtria level 1


ringan hingga sedang
Aphasia level ringan
Bahasa 1
hingga sedang
7
(Defisit
Total
neurologi
sedang)

Pengukuran
Pengukuran Alat Ukur Hasil
Penilaian Wong 0/10 (tidak nyeri)
KEMENTERIAN
rasa nyeri RISET,
Baker TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
Scale
FAKULTAS
Pemeriksaan Barthel KEDOKTERAN
PENILAIAN SKOR
PROGRAM
Kemampuan Index STUDI FISIOTERAPI
Kontrol BAB 0
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id
Fungsional Validity: Kontrol BAK 10
0,94 Perawatan diri 0
Reability: Toileting 0
0,99 Makan 0
(Ohura et Mobilisasi 0
al, 2017) Berjalan 0
Berpakaian 0
Naik turun tangga 0
Mandi 0
TOTAL 10
(KETERGAN
TUNGAN
PENUH)
Tonus otot Asworth Nilai 0 (Tidak ada tahanan)
Scale
Validity:
Reability:
0,847
(Blackburn
et al, 2002)
Kesan Manual Ekstremitas atas
motoris muscle
Regio Gerakan Dextra Sinistra
testing
Shoulde Fleksi 2 5
(MMT)
r Ekstensi NT NT
Abduksi 2 5
Adduksi 2 5
Eksorotasi 2 5
Endorotasi 2 5
Elbow Fleksi 2 5
Ekstensi 2 5
Pronasi 2 5
Supinasi 2 5
Wrist Dorso fleksi 2 5
Palmar fleksi 2 5
Radial 2 5
deviasi
Ulnar 2 5
deviasi
Fingers Fleksi 2 5
Ekstensi 2 5
Ekstremitas bawah
Regio Gerakan Dextra Sinistra
Hip Fleksi 4 5
Ekstensi NT NT
Abduksi 4 5
Adduksi 4 5
Endorotasi NT NT
Eksorotasi NT NT
Knee Fleksi 4 5
Ekstensi 4 5
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

IV. Pemeriksaan Penunjang


Jenis Kesan Keterangan
Pemeriksaan
-
-
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

Kelemahan sisi tubuh kanan H0 : Stroke

Kelemahan sisi tubuh kanan

Anamnesis
Hipertensi (+) tidak terkontrol

Afaxia motorik

Bibir mencong

Statis:
-
Vital Sign Pasien terbaring di bed dengan elevasi bed kurang
HR: 68x/mnt lebih 300

-
 BP: (S) 160/90 mmHg Tidak terdapat oedema.
-
(D) 160/90 mmHg Mulut nampak simetris ketika dalam keadaan diam
-
 SPO2: 99% Tungkai kanan cenderung dalam posisi eksternal rotasi
 RR: 18x/mnt hip
 GCS: E4V5M6 Dinamis:
- Pasien dapat menggerakkan anggota gerak atas dan
bawah dextra
Pemeriksaan fisik Inspeksi statis dan dinamis - Bibir terlihat sedikit mencong ketika tersenyum
- Pasien belum mampu miring kanan dan kiri secara
mandiri
- Tampak lateralisasi ke arah kanan
- Pada saat inspirasi dan ekspirasi dada pasien
PFGD Aktif, Pasif, Isometrik

Pemeriksaan Khusus Pengukuran Skala morse, barthel indeks, MMT, NIHSS

Pemeriksaan neurologis Orientasi, speech, refleks,


sensorik. core stability,
dan pemeriksaan terkait balance, reaksi kompensasi,
analisis gerak, ADL

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosa

Stroke Hemmoragic ICH ec ruptur mikroaneurisme H-9


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

DIAGNOSIS
ICF Coding
I. Impairment (Body Structure & Body Function Impairment)

Body structure :
 s110 structure of brain
Body function :
 b730 muscle power function
 b710 mobility of joint function
 b715 stability of joint functions
 b7320 power muscle of one side of the body

II. Activity Limitation


Mobility
III. Participation
 d415 of Restrictiona body position
Maintaining
  d420
d840Transfering oneself
Work and employment
IV.  d910
Contextual
Self-care Factor
Community life
  d440
d930Fine
Religion
hand and
use spirituality
  d450
d920Walking
Recreation and leisure
Usia pasien termasuk lanjut usia yang menyebabkan penurunan fungsi dan
 d540 Dressing
struktur dari tubuh pasien.
 d550 Eating
 d560 Drinking
Komunikasi
 d330 Speaking
a. Personal Factor

b. Environmental Factor

Fasilitator:
E110 products or substances or personal consumption.
E115 products and technology for personal use in dailiy living.
E310 immediate family.
E580 health services, systems and policies.

Barrier:
E340 personal care provider and personal assistants.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

Diagnosis Fisioterapi

Pasien mengalami kelemahan pada anggota gerak atas dan bawah sisi dextra yang
menyebabkan terjadinya gangguan aktivitas fungsional (keterbatasan dalam duduk,
berdiri, berjalan dan merawat diri) et causa SH (ICH) et causa ruptur
mikroaneurisma

PROGNOSIS
I. Quo ad vitam
Bonam
II. Quo ad function
Dubia ad Bonam
III. Quo ad cosmeticam

Dubia ad bonam

IV. Quo ad sanam

Sanam

PLANNING
I. Jangka Pendek
II. Jangka Panjang
- Meningkatkan kemampuan gerakan ektremitas atas sisi dextra
- Meningkatkan kekuatan dan stabilitas core
- Pasien mampu ambulasi secara mandiri
- Meningkatkan kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah sisi dextra
- Pasien dapat kembali melakukan aktivitas fungsional sehari-hari dengan
- Meningkatkan kemampuan dalam mobilisasi duduk dan berdiri
mandiri.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

Clinical Reasoning

Contextual Factor Stroke Haemoragik Functional Impairment


(ICH)

Internal Factor Eksternal Factor Anatomy Impairment Activity Participation Limitation


Limitation

Usia Gaya hidup Kardiovaskuler Duduk Berjala Workin


n g
Motivasi Lingkungan Hipertensi Berdiri Self Socializ
care e

Kooperatif Keluarga Vasospasme


pembuluh darah Mobilisasi

Fasilitas
kesehatan Endotel rusak Mikro Aneurisme
(menipis)
Cardiomegali
Aneurisme rupture shg darah
PD melebar & ke jaringan otak (ICH)
membentuk balon

Penekanan serebri

Parese Nervus VII Hemiparesis kanan Parese Nervus XII

Wajah asimetris ↓ kekuatan otot Afasia motorik

Flaccid
Speech therapy

Komplikasi Tirah
Baring Gangguan Balance
Konsul TW

Potensi dekubitus Core stability


Potensi kontraktur
exercise

Fasilitasi gerak Positioning


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

INTERVENSI
I. Tabel Intervensi
a. Intervensi pada tanggal 12 s.d 26 Oktober 2018
Intervensi Metode Pelaksanaan Dosis Evidence Based
PNF - Tujuan: 5-8x repetisi Singh, AK,dkk.2018.
Untuk membantu 2-3 set setiap Early PNF Exercises
memberikan stimulasi, variasi gerakan Functional Outcome
fasilitasi, dan aktivasi And Quality In Patients
gerak pada AGA dan With Stroke Of Urban
AGB serta mengajarkan And Rural Area In
pola gerak pada sisi tubuh Uttar Pradesh: A
yang sakit. Prospective Community
- Prosedur: Based
Megajarkan pola gerakan Study.Vol.6(2).639-644.
secara pasif kepada
pasien. Kemudian
instruksikan pasien untuk
menggerakkan ekstrimitas
sesuai dengan pola
gerakan seara aktif
partisipatif. Dapat
ditambahkan
tahanan/beban jika telah
terdapat kekuatan otot
pada ekstrimitas.
Selain itu, dilakukan juga
latihan otot-otot postural,
mobilisasi pelvic, dan
positioning.
Selama latihan, pasien
diminta untuk
memperhatikan setiap
gerakan untuk
menghasilkan gerakan
dengan sedikit usaha dan
kekuatan
Fasilitasi - Tujuan : 5-8x repetisi Koshiro Harayuma, et
latihan Meningkatkan kekuatan all. Effect of Core
Core otot core sebagai Stability Training on
stability persiapan untuk duduk Trunk Function.
aktif Standing Balance, and
- Prosedur : Mobility in Stroke
Tekuk kedua lutut pasien, Patients. A Randomized
letakan kedua tangan Controlled Trial. 2017,
fisioterapis di atas Vol.31(3) 240-249.
pinggang sejajar SIAS
pasien. Instrusikan pasien
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

untuk menekan tangan


fisioterapis dengan
pinggangnya dan tahan.
Usahakan meminimalisir
kontraksi dari otot
gluteus.
Mobilisasi - Tujuan : 5-10 menit S.Antje, T. Bente, O.M.
bertahap Untuk melatih Disesuaikan Ronning. Outcome
kemampuan pasien dalam dengan kondisi After Mobilization
merubah posisi dan umum pasien Within 24 Hours of
membantu pasien dalam Acute Stroke. 2012
menyesuaikan dengan
perubahan posisi.
- Secara perlahan dan
memperhatikan kondisi
pasien, pasien diberikan
mobilisasi dari tidur ke
miring kemudian duduk
dengan sandaran.
Mobilisasi dilakukan
dengan memperhatikan
keluhan pasien dan
kondisi umum pasien

II. Edukasi

Edukasi

Edukasi diberikan kepada keluarga pasien untuk home program


- Mengatur pola makan serta nutrisi yang cukup.
- Mengecek tensi secara rutin serta tetap mengonsumsi medikamentosa sesuai
dengan anjuran dokter.
- Melanjutkan latihan dirumah dengan bantuan keluarga/fisioterapis.
- Mengingatkan pasien untuk tidak melakukan tahan nafas saat melakukan
latihan. Sebelum dan setelah melakukan latihan, lakukan breathing control.
Tetap melakukan fasilitasi gerak dibantu keluarganya untuk memelihara LGS
dan mencegah terjadinya kontraktur.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

TIMELINE KLINIS
4/3/2019
Pasien masuk RSUP Sanglah karena kelemahan mendadak bagian tubuh sisi kanan
12/3/2019
Pasien mendapatkan tindakan fisioterapi ke-1
PEMERIKSAAN INTERVENSI
KU: Intervensi :
-Kelemahan sisi tubuh kanan, terutama mengangkat
 Body awareness
tangan dan jari- jari.
 Positioning
Inspeksi statis:
 Fasilitasi AGA dan AGB posisi
-
Pasien terbaring di bed dengan elevasi bed kurang
tidur
0
lebih 30
 Mobilisasi scapula
-
Tidak terdapat oedema.
-
Mulut nampak simetris ketika dalam keadaan diam
-
Tungkai kanan cenderung dalam posisi eksternal
rotasi hip
Inspeksi dinamis:
- Pasien dapat menggerakkan anggota gerak atas dan
bawah dextra
- Bibir terlihat sedikit mencong ketika tersenyum
- Pasien belum mampu miring kanan dan kiri secara
mandiri
- Tampak lateralisasi ke arah kanan
- Pada saat inspirasi dan ekspirasi dada pasien mengembang
dan mengempis secara simetris
Test Pre Post
BP 160/90 160/90 160/90 160/90
(mmHg) dextra sinistra dextra sinistra
SpO2
98 99
(%)
HR
70 75
(x/menit)
RR
18 18
(x/menit)
13/3/2019
Pasien mendapatkan tindakan fisioterapi ke-2
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

PEMERIKSAAN INTERVENSI
KU: Intervensi :
- Kelemahan sisi tubuh kanan, terutama mengangkat
 Body awareness
tangan dan jari- jari.
 Positioning
Inspeksi statis:
 Fasilitasi AGA dan AGB posisi
-
Pasien terbaring di bed dengan elevasi bed kurang
tidur
0
lebih 30
 Mobilisasi pelvic dan scapula
-
Tidak terdapat oedema.
 Aktivasi core stability
-
Mulut nampak simetris ketika dalam keadaan diam
 Fasilitasi miring kanan dan kiri
-
Tungkai kanan cenderung dalam posisi eksternal
rotasi hip
Inspeksi dinamis:
- Pasien dapat menggerakkan anggota gerak atas dan
bawah dextra
- Bibir terlihat sedikit mencong ketika tersenyum
- Pasien belum mampu miring kanan dan kiri secara
mandiri
- Tampak lateralisasi ke arah kanan
- Pada saat inspirasi dan ekspirasi dada pasien mengembang
dan mengempis secara simetris
Test Pre Post
BP 150/90 150/90 160/90 160/90
(mmHg) dextra sinistra dextra sinistra
SpO2
99 99
(%)
HR
68 70
(x/menit)
RR
20 20
(x/menit)
14/3/2019
Pasien mendapatkan tindakan fisioterapi ke-3
PEMERIKSAAN INTERVENSI
KU: Intervensi :
- Kelemahan sisi tubuh kanan, sudah mulai mampu
 Body awareness
mengangkat tangan dan jari-jari
 Positioning
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

Inspeksi statis:  Fasilitasi AGA dan AGB posisi


-
Pasien terbaring di bed dengan elevasi bed kurang tidur
lebih 600  Mobilisasi pelvic dan scapula
-
Tidak terdapat oedema.  Aktivasi core stability
-
Mulut nampak simetris ketika dalam keadaan diam  Fasilitasi miring kanan dan kiri
-
Tungkai kanan cenderung dalam posisi eksternal
rotasi hip
Inspeksi dinamis:
- Pasien dapat menggerakkan anggota gerak atas dan
bawah dextra
- Bibir terlihat sedikit mencong ketika tersenyum
- Pasien mampu miring kanan dan kiri namun
dengan pegangan minimal
Test Pre Post
BP 160/90 160/90 160/100 160/100
(mmHg) dextra sinistra dextra sinistra
SpO2
99 99
(%)
HR
76 83
(x/menit)
RR
20 20
(x/menit)

15/3/2019
Pasien mendapatkan tindakan fisioterapi ke-4
PEMERIKSAAN INTERVENSI
KU: Intervensi :
- Kelemahan sisi tubuh kanan, sudah mulai mampu
 Body awareness
mengangkat tangan dan jari-jari
 Positioning
Inspeksi statis:
 Fasilitasi AGA dan AGB posisi
-
Pasien terbaring di bed dengan elevasi bed kurang
tidur
0
lebih 60
 Mobilisasi pelvic dan scapula
-
Tidak terdapat oedema.
 Aktivasi core stability
-
Mulut nampak simetris ketika dalam keadaan diam
 Fasilitasi miring kanan dan kiri
-
Tungkai kanan cenderung dalam posisi eksternal
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

rotasi hip  Fasilitasi duduk


Inspeksi dinamis:
- Pasien dapat menggerakkan anggota gerak atas dan
bawah dextra
- Bibir terlihat sedikit mencong ketika tersenyum
- Pasien mampu miring kanan dan kiri namun dengan
pegangan minimal

Test Pre Post


BP 160/100 160/100 160/100 160/100
(mmHg) dextra sinistra dextra sinistra
SpO2
98 98
(%)
HR
69 74
(x/menit)
RR
20 20
(x/menit)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

MMT Ekstremitas Atas


Dextra Sinistra
15-3 14-3 13-3 12-3 Gerakan 12-3 13-3 14-3 15-3
2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019
3 3 2 2 Shoulder Fleksi 5 5 5 5
NT NT NT NT Shoulder Ekstensi 5 5 5 5
3 3 2 2 Shoulder Abduksi 5 5 5 5
3 3 2 2 Shoulder Adduksi 5 5 5 5
3 3 2 2 Elbow Fleksi 5 5 5 5
3 3 2 2 Elbow Ekstensi 5 5 5 5
3 3 2 2 Ulnar Deviasi 5 5 5 5
3 3 2 2 Wrist Dorso Fleksi 5 5 5 5
3 3 2 2 Wrist Palmar Fleksi 5 5 5 5
3 3 2 2 Radial Deviasi 5 5 5 5
3 3 2 2 Finger Fleksi 5 5 5 5
3 3 2 2 Finger Ekstensi 5 5 5 5
MMT Ekstremitas Bawah
Dextra Sinistra
26-10 24-10 19-10 12-10 Gerakan 12-10 19-10 24-10 26-10
2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018
4 4 4 4 Hip Fleksi 5 5 5 5
NT 4 4 4 Hip Ekstensi 5 5 5 5
4 4 4 4 Hip Abduksi 5 5 5 5
4 4 4 4 Hip Adduksi 5 5 5 5
4 4 4 4 Knee Fleksi 5 5 5 5
NT 4 4 4 Knee Ekstensi 5 5 5 5
4 4 4 4 Ankle Dorso Fleksi 5 5 5 5
4 4 4 4 Ankle Plantar Fleksi 5 5 5 5
4 4 4 4 Ankle Inversi 5 5 5 5
4 4 4 4 Ankle Eversi 5 5 5 5
4 4 4 4 Toes Fleksi 5 5 5 5
4 4 4 4 Toes Ekstensi 5 5 5 5
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Blackburn, Marjan., Vliet, P.V., Mockett, Simon.P. 2002. Reliability of Measurement


Obtained Wirth the Modified Asworth Scale in the Lower Extremities of People
with Stroke. Physical Therapy Journal. Volume 82, No.1: 25-34
Boehme, A.K., Ensewa, Charles., Elkind, M.S.V. 2017. Stroke Risk Factors, Genetics, and
Prevention. AHA Journal, Vol. 120, 472-495.
Haghigi, S.H.O., Vahdati.S.S., Mikaeilpour, Akram., Ramouz, Ali. 2017. Comparison of
Neurological Clinical Manifestations in Patients with Hemorrhagic and Ischemic
Stroke. World J Emerg Med, Vol 8, No 1.
Kasner, Scott.E., Chalela, J.A., Luciano, Jean., Cucchira, B.L., Raps, E.C., Mcgarvey,
Michael.L., Conroy, Molly.B., Localio, A.R. 1999. Reliability and Validity of
Estimating the NIH Stroke Scale Score From Medical Records. Stroke AHA. Vol
30, 1534-1537.
Ohura, Tomoko., Hase, Kimitaka., Nakajima, Yoshie., Nakayama, Takeo. BMC Medical
Research Methodology. Vol.17:131
Ovbiagele, Bruce and Nguyen, Huynh.M. 2011. Stroke Epidemiology : Advancing Our
Understanding of Disease Mechanism and Therapy. Neurotherapeutics. Vol. 8(3):
319-329.
Sacco, R.L., Kasner, S.E., Broderick, J.P., Caplan, L.R., Elkind, M.S.V., Vinters, V.H. 2013.
An Update Definition of Stroke for the 21st century. American Stroke Association.
Vol. 44, 2064-2089.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail : psfisioterapi@unud.ac.id

Anda mungkin juga menyukai