Anda di halaman 1dari 22

Sistem Dermatom

Sistem Saraf Otonom


Disusun oleh :
HELEN ANGELIN K.M., S.Ked
FAB 118 013

PEMBIMBING :
dr. BAMBANG SUPRIADI, SP.S

KEPANITERAAN KLINIK KSM NEUROLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
2019
Sistem Dermatom
• Dermatom adalah area
segmental kulit yang
dipersarafi oleh satu
radiks posterior saraf
spinalis
• Saraf spinal  8 saraf
servikal, 12 saraf torakal,
5 saraf lumbal, 5 saraf
sacral, dan 1 koksigeal
2
Peta Dermatom
• Peta dermatom dapat dipergunakan untuk
menetapkan tingginya lesi pada medula spinalis.
• Kita menggunakan peta dermatom Foerster.
• Masing-masing dermatom mewakili sebuah
segmen radikuler  mewakili sebuah segmen
medulla spinalis

3
Peta
Dermatom

• Bahu C5
• Tangan C6-C8
• Puting Susu T4
• Pusar T10
• Daerah Pelana S3-
S5

4
Jaras Sistem Sensorik
• Impuls aferen yang ditangkap oleh reseptor akan diteruskan ke medulla
spinalis, kemudian berlanjut ke susunan saraf pusat
• Terdapat 3 jaras utama, yaitu.
1. Traktus Spinotalamikus (anterior dan Lateralis)
2. Traktus Spinoserebralis (anterior dan posterior)
3. Traktus Funikulis posterior (Fasikulus grasilis dan fasikulus kuneatus)

5
Traktus Spinotalamikus Lateral

Neuron pertama (ganglion spinal)


 masuk ke ujung kornu posterior
substansia grissea  akson di
neuron kedua menyilang naik
keatas pada sisi kontra leteral
sebagai traktus spinotalamikus
lateralis  bersinaps ke talamus 
girus post sentralis  nyeri dan
suhu di teruskan ke area motorik 6
Traktus Spinotalamikus Anterior

Neuron pertama (ganglion spinal)


 masuk ke ujung kornu posterior
substansia grissea  menyilang
naik ke atas pada sisi kontralateral
sebagai traktus spinotalamikus
anterior  medula oblongata 
bersinaps ke talamus  girus post
sentralis  sensasi sentuhan dan
tekanan yang disadari
7
Traktus Spinoserebralis

Neuron pertama (ganglion spinal) 


masuk ke ujung kornu posterior
substansia alba  sinaps berjalan naik
sebagai fasikulus grasilis dan kutaneus 
axon dari neuron pertama menuju ke atas
secara ipsilateral dan bersinaps dengan
neuron kedua (nukleus grasillis dan
kutaneus)  medula oblongata 
menuju ke atas sebagai lemniskus media
 melewati talamus yang berakhir pada
neuron ketiga  perbedaan sensasi
8
getaran dari sendi dan otot sadar.
Sistem Saraf

• Sistem Saraf Pusat


• Sistem Saraf Perifer
• Sistem Saraf Somatik
• Sistem Saraf Otonom
• Sistem Saraf Enterik

9
SISTEM SARAF OTONOM

• Merupakan bagian sistem


saraf perifer yang terdiri
dari atas bagian motorik
pada beberapa saraf kranial
dan spinal.
• SSO mempunyai dua
bagian, yaitu simpatis dan
parasimpatis.

10
SISTEM SARAF OTONOM

• Untuk mengontrol kegiatan tubuh yang cara kerjanya


tidak dapat diatur otak, seperti sekresi keringat, denyut
jantung dan gerak saluran pencernaan.
• Kerja : Involunter
• Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk
menstimulasi efektor.
• Neuron preganglionik  muncul dari CNS ke
ganglion tubuh
• Neuron pascaganglionik  menuju organ efektor
(otot jantung, otot polos, atau kelenjar). 11
SISTEM SARAF OTONOM

12
FUNGSI SISTEM SARAF OTONOM
RESPONS RESPONS
ORGAN
SIMPATIS PARASIMPATIS

Jantung Meningkatkan Menurunkan frekuensi


(otot jantung) frekuensi jantung jantung (ke normal)

Bronkiolus
Berdilatasi Konstriksi (ke normal)
(otot polos)
Konstriksi pupil (ke
Iris (otot polos) Dilatasi pupil
normal)
Meningkatkan sekresi
Kelenjar saliva Menurunkan sekresi
(ke normal)

Meningkatkan peristaltik 13
Lambung dan Menurunkan
agar pencernaan yang
usus (otot polos) peristaltik
normal
RESPONS RESPONS
ORGAN
SIMPATIS PARASIMPATIS

Lambung dan Meningkatkan sekresi


Menurunkan sekresi
usus (kelenjar) agar pencernaan normal

Sfingter anti Berkontraksi untuk Berelaksasi untuk


interna mencegah defekasi memungkinkan defekasi

Kandung kemih Berelaksasi untuk Berkontraksi agar


(otot polos) mencegah berkemih berkemih normal

Sfingter uretra Berkontraksi untuk Berelaksasi untuk


interna mencegah berkemih memungkinkan berkemih 14
RESPONS RESPONS
ORGAN
SIMPATIS PARASIMPATIS
Mengubah glikogen
Hati Tidak ada
menjadi glukosa

Kelenjar keringat Meningkatkan sekresi Tidak ada

Pembuluh darah pada


kulit dan visera (otot Berkonstriksi Tidak ada
polos)
Pembuluh darah pada
Berdilatasi Tidak ada
otot rangka (otot polos)
Meningkatkan sekresi
Kelenjar adrenal epinefrin dan Tidak ada 15
nonepinefrin
SARAF SIMPATIS
• Badan sel sarafnya berada didalam segmen torak
dan beberapa segmen lumbal medula spinalis.
• Tersusun dari ganglion2 pada daerah :
• 3 pasang ganglion servikal
• 11 pasang ganglion torakal
• 4 pasang ganglion lumbal
• 4 pasang ganglion sakral
• 1 pasang ganglion koksigis
• Sering disebut sistem saraf torakolumbar
• Bagian simpatis dominan dalam situsi stress, yang
16
meliputi marah, takut dan cemas serta latihan.
Thoracolumbar (T1 – L2)

A. Ganglion para-vertebralis
1. Ganglion cervicalis superior:
Kepala & jantung
2. Ganglion cervicalis media:
Jantung
3. Ganglion cervical inferior:
Jantung

B. Ganglion pre-vertebralis
4. Ganglion celiacus: lambung, lien,
hepar, ginjal, usus halus
5. Ganglion mesentericus superior:
usus halus & colon
6. Ganglion mesentericus inferior: 17
Colon distalis, rectum, vesica
urinaria, organ-organ genital
Sistem Simpatis
Berasal dari :
Regio Thorak T1- T12 dan Lumbal L1-L2
• Neurotransmiter neuron praganglionik: asetilkolin (Ach) 
menstimulasi potensial aksi neuron pascaganglionik
• Neurotransmiter yang dilepaskan oleh neuron simpatik
pascaganglionik : noradrenalin/norepinefrin

18
Sistem Saraf Parasimpatis

• Disebut sistem saraf kraniosakral


• Terbagi menjadi 2 bagian :
• Saraf otonom kranial: ke 3 (okulomotorius),7
(fasialis),9 (glosofaringeal),10 (vagus)
• Saraf otonom sakral : ke-2, 3, 4  membentuk saraf
pada organ dalam pelvis & bersama2 SS simpatis
membentuk pleksus yang mempengaruhi kolon,
rektum dan kandung kemih.
19
Craniosacral
(NIII, VII, IX, X, S2 –S4)

Cranial (NIII, VII, IX, X)


1. Ganglion ciliaris (n III):
Otot polos mata
2. Ganglion pterygopalatinus (n
VII):
Mucosa nasal, palatum, pharynx,
glandula lacrimalis
3. Ganglion submandibular (n VII):
Glandula submandibularis &
sublingualis
4. Ganglion oticus (n IX):
Glandula parotis

Sacral (S2 – S4)


Nervus splanchnicus pelvicus:
20
colon, ureter, vesica urinaria,
organ-organ reproduktif
Sistem Saraf Parasimpatis
Berasal dari :
Nervus Cranialis
NIII, NVII, NIX, NX
Regio S2-S4
(Kraniosakral)

Neurotransmiter pada seluruh


neuron praganglionik dan
sebagian besar neuron
pascaganglionik parasimpatik
 asetilkolin (ACh) 21
Daftar Pustaka
• Sherwood L. Fisiologi Manusia. Edisi 6. Jakarta: EGC, 2011.
• Snell SR. Neuroanatomi Klinik. Edisi 7. Jakarta: EGC, 2011.
• Baehr M, Frotscher M. Diagnosis Topik Neurologi DUUS:
Anatomi, Fisiologi, Tanda dan Gejala. Edisi 4. Jakarta: EGC,
2010.
• Mardjono M, Sidharta P. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian
Rakyat, 2015.
• Ganong, W.F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta:
EGC, 2005.
• Laurie Kelly McCorry, PhD. Physiology of the Autonomic 22
Nervous System, 2007.

Anda mungkin juga menyukai