Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

ANALISA GAS DARAH


O L EH:
I K A N AT HA L I A

P E M B I MB I N G:
D R . A R TSA NTO R A N UMI H ARSO, S P. A N

K E PA N I T E R A A N K L I N I K S M F A N S T E S I O LO G I
FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E RS I TA S PA L A N G K A R AYA
R S U D D R . D O R I S S Y LVA N U S
2019

1
Latar Belakang
salah satu alat diagnosis untuk mengetahui status oksigenasi
dan keseimbangan asam basanya.

Manfaat : bergantung pada kemampuan dokter untuk


menginterpretasi hasilnya secara tepat.

Kelainan asam basa sering terjadi pada pasien-pasien kritis.


Namun, pendekatan dengan metode sederhana tidak dapat
memberikan gambaran mengenai prognosis pasien.
DEFINISI AGD
Analisa gas pemeriksaan untuk mengetahui
darah keseimbangan asam basa tubuh
yang dikontrol melalui tiga
mekanisme, yaitu sistem buffer,
sistem respiratori, dan sistem renal.

pemeriksaan “ASTRUP”, yaitu


pemeriksaan gas darah yang
dilakukan melalui darah arteri.
TUJUAN AGD
• Menilai fungsi respirasi (ventilasi)
• Menilai kapasitas oksigenasi
• Menilai keseimbangan asam-basa
• Mengetahui keadaan O2 dan
metabolisme sel
• Efisiensi pertukaran O2 dan CO2
• Untuk mengetahui kadar CO2 dalam
tubuh
• Memperoleh darah arterial untuk
MANFAAT AGD
• Untuk diagnosa dan pengelolaan :
Penyakit pernafasan, pemberian oksigen, kadar
oksigenasi dalam darah, kadar CO2,
keseimbangan asam-basa, ventilasi
• Menentukan terapi
• Menentukan perjalanan penyakit setelah
mendapat terapi
• Mengkaji gangguan keseimbangan asam-basa
yang disebabkan oleh gangguan pernafasan
dan/atau gangguan metabolik dalam tubuh
INDIKASI AGD
Pasien dengan penyakit obstruksi
paru kronik
Pasien dengan edema pulmo
Pasien acute respiratory distress
syndrome (ARDS)
Infark miokard
Pneumonia
Pasien syok
Post pembedahan coronary arteri
KONTRA INDIKASI AGD
x Denyut arteri tidak terasa, pada pasien
yang mengalami koma
x Modifikasi Allen tes negatif , akan
terjadi thrombosis dan beresiko
mengganggu viabilitas tangan.
x Selulitis atau adanya infeksi terbuka
atau penyakit pembuluh darah perifer
pada tempat yang akan diperiksa
x Adanya koagulopati / pengobatan
dengan antikoagulan dosis sedang dan
PERALATAN SAMPLING AGD
• Disposable spuit 2 ml.
• Botol heparin 10 ml, 1000 unit/ml
(dosis-multi).
• Jarum nomor 22 G atau 25 G (untuk
anak-anak), 20 G / 21 G (untuk
dewasa)
• Penutup udara dari karet.
• Kapas alkohol.
• Kassa steril
• Wadah berisi es (baskom atau
PERALATAN SAMPLING AGD
• Beri label untuk menulis status klinis pasien yang
meliputi :
a. Nama, tanggal dan waktu.
b. Apakah menerima O2 dan bila ya berapa
banyak dan dengan rute apa.
c. Suhu.
• Sarung tangan
• Pengalas
• Bengkok
• Plester dan gunting
PROSEDUR AGD
1. Persiapan alat.
2. Memberitahukan pasien tentang
tujuan daripada pengambilan darah
arteri yang akan di pungsi.
3. Memilih arteri yang akan di pungsi :
a. arteri radialis;
b. arteri dorsalis pedis;
c. arteri brachialis;
d. arteri femoralis
PROSEDUR AGD

(1) Arteri Brachialis


(2) Arteri Radialis
(3) Arteri Femoralis
(4) Arteri Dorsalis
Pedis
PROSEDUR AGD
4. Menyiapkan posisi pasien :
a. Arteri radialis :
- pasien tidur semi fowler dan tangan diluruskan;
- meraba arteri kalau perlu tangan boleh diganjal atau ditinggikan,
arteri harus benar-benar teraba.
b. Arteri dorsalis pedis :
- pasien boleh flat/fowler.
c. Arteri brachialis :
- posisi pasien semi fowler, tangan diganjal dengan siku.
d. Arteri femoralis :
- posisi pasien flat.
PROSEDUR AGD
5. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan.
6. Raba kembali arteri untuk memastikan adanya
pulsasi daerah yang akan ditusuk sesudah
dibersihkan dengan kapas bethadine secara sirkuler.
Setelah 30 detik ulangi dengan kapas alkohol dan
tunggu hingga kering.
7. Bila perlu obat anethesi lokal gunakan spuit 1 cc
yang sudah diisi dengan obat (adrenalin 1 %),
kemudian suntikan 0,2-0,3 cc intracutan dan
sebelum obat dimasukkan terlebih dahulu aspirasi.
PROSEDUR AGD
8. Lokalisasi arteri yang sudah dibersihkan difiksasi oleh
tangan kiri dengan cara kulit diregangkan dengan
kedua jari telunjuk dan jari tengah sehingga arteri
yang akan ditusuk berada di antara 2 jari tersebut.
9. Spuit yang sudah di heparinisasi pegang seperti
memegang pensil dengan tangan kanan, jarum
ditusukkan ke dalam arteri yang sudah difiksasi tadi.
- Pada arteri radialis posisi jarum 45o;
- pada arteri brachialis posisi jarum 60o;
- pada arteri femoralis posisi jarum 90o.
PROSEDUR AGD
10. Sesudah darah diperoleh 2 cc jarum dicabut dan
usahakan posisi pemompa spuit tetap untuk mencegah
terhisapnya udara ke dalam spuit.
11. Ujung jarum segera ditutup dengan gabus / karet.
12. Bekas tusukan pungsi arteri tekan dengan kapas
alkohol campur dengan bethadine.
- Pada arteri radialis dan dorsalis pedis selama 5 menit;
- pada arteri brachialis selama 7 – 10 menit;
- pada arteri femoralis selama 10 menit;
- jika pasien mendapat antikoagulan tekan selama 15
menit.
PROSEDUR AGD
13. Lokalisasi tusukan tutup dengan kassa +
bethadine steril.
14. Memberi etiket laboratorium (nama pasien,
ruangan, tanggal, dan jam pengambilan, suhu,
dan jenis pemeriksaan).
15. Bila pengiriman/pemeriksaannya jauh, darah
dimasukkan ke kantong plastik yang diisi es.
16. Cuci tangan setelah selesai melakukan
tindakan.
17. Lakukan pengukuran dengan menggunakan
INTERPRETASI HASIL AGD
1. pH -> menggambarkan keseimbangan asam basa
dalam tubuh. Nilai normal pH serum :
Nilai normal : 7.35 - 7.45
Nilai kritis : < 7.25 - 7.55
Implikasi klinik :
- Menurun : keadaan asidemia
- Meningkat : keadaan alkalemia
Bila melakukan evaluasi nilai pH, sebaiknya PaCO2
dan HCO3 diketahui juga untuk memperkirakan
komponen pernafasan atau metabolik yang
mempengaruhi status asam basa.
INTERPRETASI HASIL AGD
2. PaCO2 : menggambarkan tekanan yang dihasilkan oleh
CO2 yang terlarut dalam plasma.
Nilai Normal : 35 - 45 mmHg
SI : 4.7 - 6.0 kPa
Implikasi Klinik :
- Penurunan : hipoksia, anxiety/ nervousness dan emboli paru.
Nilai kurang dari 20 mmHg perlu mendapatkan perhatian
khusus.
- Peningkatan : gangguan paru / penurunan fungsi pusat
pernafasan. Nilai PaCO2 > 60 mmHg perlu mendapat perhatian
khusus.
- Umumnya peningkatan PaCO2 terjadi pada hipoventilasi dan
penurunan pada hiperventilasi.
INTERPRETASI HASIL AGD
3. PaO2 : ukuran tekanan parsial yang dihasilkan oleh
sejumlah oksigen yang terlarut dalam plasma.
Nilai Normal : 75 - 100 mmHg
SI : 10 - 13.3 kPa
Implikasi Klinik :
- Penurunan : paru obstruksi kronik (PPOK), penyakit
obstruksi paru, anemia, hipoventilasi akibat gangguan
fisik atau neoromuskular dan gangguan fungsi jantung.
Nilai PaO2 kurang dari 40 mmHg perlu mendapatkan
perhatian khusus.
- Peningkatan : peningkatan penghantaran O2 oleh alat
bantu (contoh: nasal prongs, alat ventilasi mekanik)
INTERPRETASI HASIL AGD
4. SaO2 : jumlah oksigen yang diangkut oleh
hemoglobin.
Nilai Normal : 95 - 99 % O2
Implikasi Klinik :
- Saturasi oksigen digunakan untuk
mengevaluasi kadar oksigenasi hemoglobin
dan kecakupan oksigen pada jaringan.
- Tekanan parsial oksigen yang terlarut di
plasma menggambarkan jumlah oksigen yang
terikat pada hemoglobin sebagai ion
INTERPRETASI HASIL AGD
5. TCO2 : jumlah CO2 yang terdapat dalam darah dan
meliputi asam bikarbonat, ion bikarbonat dan gas
CO2 yang terlarut.
Nilai Normal : 22 - 32 mEq/L
SI : 22 - 32 mmol/L.
Implikasi Klinik :
- Peningkatan : muntah yang parah, emfisema, dan
aldosteronisme
- Penurunan : gagal ginjal akut, diabetik asidosis dan
hiperventilasi
- Peningkatan dan penurunan dapat terjadi pada
INTERPRETASI HASIL AGD
6. HCO3 : menggambarkan apakah telah terjadi
gangguan metabolisme, seperti ketoasidosis.
Nilai yang rendah menggambarkan asidosis
metabolik dan begitu pula sebaliknya. HCO3-
juga dapat menjadi abnormal ketika ginjal
mengkompensasi gangguan pernafasan agar
pH kembali dalam rentang yang normal.
Nilai Normal : 22-26 mmol/l
INTERPRETASI HASIL AGD
7. BE : menggambarkan jumlah asam atau basa
kuat yang harus ditambahkan dalam mmol/l
untuk membuat darah memiliki pH 7,4 pada
kondisi PCO2 = 40 mmHg dengan Hb 5,5 g/dl
dan suhu 370C. BE bernilai positif
menunjukkan kondisi alkalosis metabolik dan
sebaliknya, BE bernilai negatif menunjukkan
kondisi asidosis metabolik.
Nilai normal : -2 sampai 2 mmol/l
INTERPRETASI HASIL AGD

Nilai pH, PCO2, HCO3 pada berbagai


keadaan asam-basa
Kesimpulan
Analisis gas darah adalah pemeriksaan untuk mengukur jumlah oksigen
dan karbondioksida dalam darah serta kadar keasamannya.

Sebelum sampel diambil pada arteri radialis, lakukan allen’s test


terlebih dahulu.

Hal-hal yang perlu dilihat dari hasil analisis gas darah untuk menetukan
interpretasinya adalah pH, PaO2, PaCO2, kadar HCO3, dan saturasi O2.
Thank You ☺

Anda mungkin juga menyukai