Anda di halaman 1dari 14

CASE REPORT

CORPUS ALINEUM PEDIS SINISTRA

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan


Pendidikan Program Profesi Dokter Stase Ilmu Penyakit Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pembimbing :
dr. Bakri H Hasbullah, Sp.B., FINACS

Oleh :
Fitria Shirley Melinda M., S. ked
J510170103

KEPANITRAAN KLINIK ILMU PENYAKIT BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
2019
CASE REPORT
CORPUS ALINEUM PEDIS SINISTRA

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Dokter Umum Fakultas


Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :
Fitria Shirley Melinda M., S. ked
J510170103

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim pembimbing stase Ilmu Penyakit Bedah
Bagian Program Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Dipresentasikan dihadapan
dr. Bakri H Hasbullah, Sp.B., FINACS (…………………….)

Pembimbing
dr. Bakri H Hasbullah, Sp.B., FINACS (…………………….)

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I LAPORAN KASUS .....................................................................................1

BAB II PENDAHULUAN.......................................................................................9

Latar Belakang ............................................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................10

a. Anatomi ............................................................................................... 10
b. fisiologi ................................................................................................12
c. Definisi .................................................................................................13
d. Epidemiologi ........................................................................................14
e. Eiologi ..................................................................................................14
f. Klasifikasi ...........................................................................................16
g. Manifestasi Klinis ................................................................................17
h. Diagnosis ............................................................................................. 18
i. Penatalaksanaan .................................................................................. 20

BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27

iii
BAB I
LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien
Nama : An. B
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 8 tahun
Alamat : Kalijarak
Tanggal Masuk : 7 Februari 2019
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
Nyeri pada telapak kaki
2. Riwayat Penyakit Sekarang.
Pasien datang ke IGD RSUD Karanganyar dengan keluhan nyeri
pada kaki kiri. Keluhan dirasakan setelah pasien tertusuk jarum 1 minggu
yang lalu saat sedang bermain di kamar ibu pasien. Keluhan juga disertai
kesulitan saat berjalan. Keluhan kejang disangkal, kekakuan pada daerah
luka disangkal, demam disangkal, mual (-), muntah (-), BAB dalam batas
normal, BAK dalam batas normal.
3. Riwayat Penyakit Dahulu.
a. Riwayat serupa : disangkal
b. Riwayat hipertensi : disangkal
c. Riwayat diabetes melitus: disangkal
d. Riwayat Penyakit ginjal : disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga.
a. Riwayat hipertensi : disangkal
b. Riwayat diabetes melitus: disangkal
c. Riwayat penyakit jantung: disangkal
5. Riwayat Alergi.
Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan atau obat-obatan.

1
6. Riwayat Sosio Ekonomi
Pasien merupakan seorang siswi sekolah dasar, biaya hidup sehari-
hari pasien ditanggung oleh kedua orang tua pasien. Pasien tinggal dirumah
bersama kedua orang tua dan satu kakak laki-laki pasien.
C. Anamnesis Sistem
1. Sistem cerebrospinal : gelisah (-), demam (-), lemah (-), nyeri kepala (-).
2. Sistem cardiovascular: akral hangat (+), deg-degan (-).
3. Sistem respirasi: sesak (-), batuk (-).
4. Sistem gastrointestinal: mual (-), muntah (-), BAB darah (-), BAB nyeri (-
)
5. Sistem genitourinarius: BAK lancar (+), nyeri saat BAK (-), warna urin
jernih.
6. Sistem musculuskeletal: nyeri pada telapak kaki kiri (+), nyeri sendi (-),
otot kaku (-)
7. Sistem integumentum: gatal (-), perubahan warna kulit (-), sikatrik (-).
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis.
3. Tanda Vital :
a. Nadi : 80x/menit
b. Respirasi : 20x/menit
c. Suhu Aksila : 36,8ºC
4. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Kepala – Leher
1.) Kepala : Normocepal, Deformitas (-)
2.) Mata : Konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterus (-
/-), pupil isokor, refleks pupil (+/+).
3.) THT : Rhinorea (-), pembesaran KGB (-).
b. Thoraks
1.) Paru.

2
- Inspeksi : bentuk simetris, ukuran normal, pergerakan
dinding dada simetris, pelebaran selaiga (-), retraksi selaiga (-
), penggunaan otot bantu nafas (-).
- Palpasi : pergerakan simetris.
- Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
- Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), ronkhi (-/-),
wheezing (-/-)
2.) Jantung.
- Inspeksi : tidak tampak iktus kordis.
- Palpasi : iktus kordis teraba.
- Perkusi : batas kanan jantung : ICS II linea parasternal
dekstra, batas kiri jantung : ICS V midklavikula sinistra.
- Auskultasi: S1/S2 reguler, tunggal, murmur (-), gallop (-).
c. Abdomen
- Inspeksi : kulit tampak normal, distensi (-)
- Auskultasi : bising usus (+) normal.
- Perkusi : timpani pada semua regio abdomen.
- Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba.
d. Ekstremitas
- Ekstremitas atas : akral hangat (+/+), edema (-/-), deformitas
(-/-)
- Ekstremitas bawah: akral hangat (+/+), edema (-/-),
deformitas (-/-), teraba titik yang menonjol pada telapak kaki
kiri(+)
e. Genital
Tidak dilakukan pemeriksaan.

E. Status Lokalis
Inspeksi: terdapat titik hitam pada telapak kaki kiri dengan
diameter + 0,2 cm
Palpasi: teraba menonjol (+), nyeri tekan (+)

3
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium tanggal 7 Februari 2019
Hasil Nilai rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10,9 10,7-14,7 G/%
Hematokrit 37,5 31-43 vol%
Leukosit 7,87 4,5-13,5 /mm3
Trombosit 322 184-488 Mm3
Eritrosit 4,19 3,7-5,7 juta/uL
KIMIA
Gula darah Sewaktu 90 70-150 mg/100ml
HITUNG JENIS
Masa Pembekuan
04.30 2-8 Menit
(CT)
Masa Perdarahan
02.30 1-3 Menit
(BT)
IMUNOSEROLOGI
Non
HBsAg Non Reaktif
Reaktif

G. Resume
Pasien perempuan usia 8 tahun datang ke IGD RSUD
Karanganyar dengan keluhan nyeri pada kaki kiri. Keluhan dirasakan
setelah pasien tertusuk jarum 1 minggu yang lalu saat sedang bermain di
kamar ibu pasien. Keluhan juga disertai kesulitan saat berjalan. Keluhan
kejang disangkal, kekakuan pada daerah luka disangkal, demam

4
disangkal, mual (-), muntah (-), BAB dalam batas normal, BAK dalam
batas normal.

5
H. Diagnosis Kerja
Corpus Alienum Pedis sinistra
I. Terapi
Ekstraksi corpal pedis sinistra
J. Prognosis
Qua ad vitam : Bonam
Qua ad fungtionam : dubia ad bonam
Qua ad sanationam : Bonam
K. Follow Up
Tanggal SOA P
Kamis S/ Nyeri pada telapak kaki kiri, sulit Pro: OP Ekstraksi
7 Februari untu berjalan (+) Corpas pedis sinistra
2019 O/ - Inj. Cefotaxime
Nadi: 80x/menit vial 1 gr/12 jam
Suhu: 36 C - Inj. Santagesik
Respirasi: 18x/menit 1gr/12 jam
KU: baik, Kesadaran CM - Inj. Ranitidin 50
A/ Corpus Alienum pedis sinistra mg/ 12 jam

Jumat S/ Nyeri pada telapak kaki kiri - Inj. Cefotaxime


8 Februari O/ vial 1 gr/12 jam
2019 Nadi: 87x/menit - Inj. Santagesik
Suhu: 36,5 C 1gr/12 jam
Respirasi: 20x/menit - Inj. Ranitidin 50
KU: baik, Kesadaran CM mg/ 12 jam
A/ post ekstraksi carpal pedis
sinistra H+0

Sabtu S/ Nyeri pada telapak kaki kiri bekas - Inj. Cefotaxime


9 Februari operasi vial 1 gr/12 jam
2019 O/ - Inj. Santagesik
Nadi: 90x/menit 1gr/12 jam
Suhu: 36,5 C - Inj. Ranitidin 50
Respirasi: 21x/menit mg/ 12 jam
KU: baik, Kesadaran CM
A/ post ekstraksi carpal pedis
sinistra H+1

6
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kaki merupakan anggota gerak yang berkontribusi penting dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari, secara biomekanika kaki merupakan
bagian yang fungsinya menerima beban dari seluruh anggota tubuh.
Kemajuan zaman yang semakin berkembang tidak semata-mata membuat
kesejahteraan di seluruh aspek lapisan masyarakat, kebutuhan primer dan
sekunder mendorong masyarakat untuk bermobilisasi secara cepat dan
membutuhkan lapangan pekerjaan yang bisa menjamin kelangsungan
hidup. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di butuhkan fisik
yang sehat, kuat dan tempat bekerja yang ergonomis.
Keterbatasan aktifitas pada kaki dapat disebebkan salah satunya
oleh karena tertusuk benda tajam seperti jarum, duri ataupun serpihan
kayu. Benda asing yang biasa masuk ke dalam tubuh manusia disebut
dengan corpus alienum. Corpus alienum yang masuk ke dalam kaki dapat
menyebabkan ketidaknyamanan saat berjalan sehingga dapat mengganggu
aktifitas sehari-hari.

7
BAB III
LANDASAN TEORI

A. Anatomi Pedis
Pedis manusia terdiri dari 26 tulang dan 33 sendi serta otot, tendon dan
ligamen. Tulang yang menyusun pedis terdiri dari tujuh tulang tarsal, lima
metatarsal dan 14 phalanx. Pedis manusia dapat dibagi menjadi 3 bagian yakni
hindfoot, midfoot, dan forefoot. Hindfoot meliputi talus dan calcaneus yang
menyusun bagian posterior pedis. Midfoot meliputi cuboid, navicular serta tiga
os. cuneiform yang menyusun bagian medial pedis. Terakhir forefoot meliputi
jari kaki yang terdiri dari tiga phalanx atau ruas jari kaki kecuali ibu jari atau
hallux yang terdiri dari dua phalanx.
Hindfoot terdiri dari talus dan calcaneus dimana calcaneus merupakan
tulang pedis paling kuat dan besar. Calcaneus bersendi dengan talus yakni
sendi subtalar yang mampu menyebabkan rotasi pada pergelangan kaki,
sementara hindfoot dengan midfoot dihubungkan dengan sendi tranversal.
Midfoot terdiri dari lima tulang tarsal yakni cuboid, navicular serta tiga os.
cuneiform. Midfoot bertanggung jawab untuk membentuk lengkungan telapak
kaki, sedangkan midfoot dengan forefoot dihubungkan oleh lima sendi
tarsometatarsal.
Forefoot terdiri dari lima jari kaki dimana bagian proksimalnya
berhubungan dengan lima tulang panjang yang membentuk metatarsal dan
distal metatarsal bersendi dengan phalanx. Setiap jari kaki memiliki tiga
phalanx kecuali ibu jari atau hallux yang hanya memiliki dua phalanx. Pada
masingmasing phalanx dapat dibedakan sebuah basis phalangis pada ujung
proksimal, corpus phalangis, dan caput phalangis pada ujung distal. Phalanx
hallux pertama merupakan tulang yang pendek, lebar, dan kuat. Sendi yang
menghubungkan antar phalanx disebut sendi interphalangeal, serta yang
menghubungkan antara metatarsal dengan phalanx disebut sendi
metatarsophalangeal. Sendi yang menyusun regio ankle dan pedis yaitu
superior tibiofibular joint, inferior tibiofibular joint, talocrural joint , subtalar
joint, transverse tarsal joint, metatarsaophalangeal (MTP) joint, interphalangeal

8
(IP) joint, proximal interphalangeal (PIP) joint, distal interphalangeal (DIP)
joint. Otot-otot pedis terdiri dari otot ekstrinsk dan ikstrinsik. Otot ekstrinsik
dibagi menjadi empat bagian. Pertama, anterior compartment terdiri dari
tibialis anterior, extensor hallucis longus, extensor digitorum longus, peroneus
tertius. Kedua, lateral compartment terdiri dari peroneus longus dan brevis.
Ketiga, deep posterior compartment terdiri dari tibialis posterior, flexor
digitorum longus, flexor hallucis longus. Terakhir, superficial posterior
compartment terdiri dari gastrocnemius, soleur, plantaris. Ligamen yang
terdapat pada regio ankle dan pedis dibagi menjadi dua bagian yakni ligamen
deltoid dan lateral collateral. Ligamen deltoid berada pada bagian medial pedis
terdiri dari ligamen anterior dan posterior tibiotalar, ligamen tibionavicular
serta calcaneotibial. Sedangkan ligamen lateral collateral ialah ligamen pada
bagian lateral pedis yang terdiri dari ligamen anterior dan posterior talofibular
serta calcaneofibular.

9
B. Corpus Alienum
1. Definisi
Corpus alienum (benda asing) istilah ini sering digunakan di dunia medis,
contohnya adalah benda asing seperti jarum, duri, atau serpihan kayu yang
masuk kedalam tubuh manusia salah satunya yaitu kaki
Ekstraksi Corpal peluru adalah Suatu tindakan pengambilan benda asing
melalui luka penetrasi kulit.
2. Indikasi Ekstraksi
Indikasi Ekstraksi Corpal yaitu apabila luka yang ditimbulkan berpotensi
menimbulkan:
1. Infeksi,
2. Keracunan,
3. Migrasi ketempat lain
3. Manfaat
Manfaat ekstraksi corpal adalah untuk mengambil benda asing yang bisa
mengakibatkan nyeri, dan rasa tidak nyaman apabila tidak diambil benda
asing tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA
De Jong. W, Sjamsuhidajat. R., 2004., Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi
Revisi., EGC., Jakarta.
System, Baltimore, Maryland, United States of America: 9-14. 1999
Helmi, Zairin Noor. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal.
Salemba Medika; 2012

11

Anda mungkin juga menyukai