1. Akut.
Sedangkan pada orang dewasa terjadi akibat infeksi langsung oleh karena
trauma akibat penggunaan instrumen ( intubasi endotrakea, endoskopi,
sewaktu adenoidektomi ) atau benda asing.
2. Kronis.
Biasanya terjadi pada orang dewasa atau anak-anak yang lebih tua. Keadaan
ini terjadi akibat infeksi tuberkulosis ( TBC ) pada vertebra servikalis dimana
pus secara langsung menyebar melalui ligamentum longitudinal anterior.
Selain itu abses dapat terjadi akibat infeksi TBC pada kelenjar limfe
retrofaring yang menyebar dari kelenjar limfe servikal.
Dasar Diagnosis:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Klinis
3. Laboratorium:
a) Darah rutin: leukositosis
b) Hasil kultur spesimen aspirasi
4. Radiologis
a) Foto jaringan lunak leher lateral
Penebalan jaringan lunak retrofaring
b) CT-Scan
c) MRI
Pemeriksaan Fisik:
1. Dinding posterior faring membengkak (bulging), hiperemis
2. Palpasi: teraba masa lunak, berfluktuasi, nyeri tekan
3. Pembesaran KGB Leher (biasanya unilateral)
4. Kekakuan otot leher (neck stiffness) nyeri saat digerakkan
Terapi
1. Non-medikamentosa: Mempertahankan jalan nafas adekuat:
a) Posisikan pada pasien supinasi, leher ekstensi
b) Pemberian 02
c) Intubasi endotrakea
d) Trakeostomi/krikotirotomi
2. Medikamentosa:
a) Antibiotik. Sambil menunggu hasil kultur, berikan broad spectrum.
Yang dianjurkan: kombinasi penisilin G dan Metronidazol
b) Simptomatik: NSAID
c) Terapi cairan untuk dehidrasi dan koreksi elektrolit
d) Apabila ada infeksi tuberkulosis berikan OAT
3. Opertif:
a) Aspirasi pus
b) Insisi dan drainase
Komplikasi:
1. Akibat massa itu sendiri obstruksi jalan nafas
2. Ruptur abses asfiksi, pneumonia aspirasi, abses paru
3. Penyebaran infeksi ke daerah sekitar
Inferior: edem laring, mediastinitis, pleuritis, empiema, abses
mediastinum
Lateral: trombosis vena jugularis, ruptur arteri karotis, abses
parafaring
4. Infeksi itu sendiri: necrotizing fascitis, sepsis dan kematian.
Prognosis
Baik apabila didiagnosis dini dan telah dilakukan tindakan insisi dan
pemberian antibiotik yang tepat dan adekuat makan akan terjadi penyembuhan
yang sempurna.
Apabila terjadi mediastinitis angka mortalitas mencapai 40-50%
Apabila sudah terjadi trombosis vena jugularis: mortalitas sampai 60%.
ADENOIDITIS
Definisi: Peradangan pada jaringan adenoid
Etiologi: Paling sering: S. aureus dan Streptococci pneumonia
Patofisiologi: Post nasal drip sekret kavum nasi jatuh ke belakang
Sekret berasal dari : sinus maksilaris & ethmoid
Klasifikasi:
1. Akut
2. Kronis
Radang kronis dari adenoid. Biasanya pada anak lebih dari 12 tahun.
Gejala Klinis: