TAHUN 2016
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Pedoman
1.3. Ruang Lingkup Pelayanan
1.4. Batasan Operasional
1.5. Landasan Hukum
BAB II. Standar Ketenagaan
2.1. kualifikasi SDM
2.2. Distribusi Ketenagaan
2.3. Pengaturan Jaga
BAB III. Standar fasilitas
3.1. Denah Ruang
3.2. Standar Fasilitas
BAB IV. Tata Laksana Pelayanan
4.1. Pasien Umum
4.2. Pasien VIP
4.3. Pasien One Day Care
BAB V. Logistik
BAB VI. Keselamatan Pasien
BAB VII. Keslamatan Kerja
BAB VIII. Pengendalian Mutu
BAB IX. Penutup
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan, harapan pasien adalah
mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan dengan waktu sesingkat-
singkatnya. Pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik swasta
maupun dokter praktek sesungguhnya tidak hanya memberikan pelayanan medis
profesional namun juga memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Selain
mendapatkan pelayanan kesehatan sebaik- baiknya, pasien dan keluarga juga
mengharapkan kenyamanan dan keamanan baik dari segi petugas yang cekatan,
kenyamanan ruang tunggu, antrian yang tidak terlalu lama, kebersihan toilet maupun
dari sumber daya manusia yang bertugas ditempat pelayanan kesehatan tersebut harus
profesional. Selain itu instalasi rawat jalan sebagai salah satu tempat pelayanan yang
pertama, yang diharapkan pasien maupun keluarga pasien adalah sebagai tempat
pemberi informasi yang jelas sebelum pasien mendapatkan tindakan / pelayanan
berikutnya bahkan sampai memerlukan rawat inap.
kebersihan toilet maupun dari sumber daya manusia yang bertugas ditempat
pelayanan kesehatan tersebut harus profesional. Selain itu instalasi rawat jalan
sebagai salah satu tempat pelayanan yang pertama, yang diharapkan pasien maupun
keluarga pasien adalah sebagai tempat pemberi informasi yang jelas sebelum pasien
mendapatkan tindakan / pelayanan berikutnya bahkan sampai memerlukan rawat
inap.
2. TUJUAN PEDOMAN.
a. Tujuan Khusus
Terwujudnya penyelanggaraan pelayanan kesehatan di instalasi rawat
jalan dengan mutu tinggi serta mengutamakan keselamatan pasien.
b. Tujuan Umum
Pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan dapat berjalan dengan baik
berdasarkan SPO sehingga keselamatan pasien dapat dimaksimalkan.
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,terjangkau dengan
pengutamaan pada upaya preventif dan kuratif.
Menciptakan instalasi rawat jalan dengan pelayanan yang nyaman dan
lingkungan yang aman.
Menjadi instalasi rawat jalan dengan SDM yang berbelas kasih, asertif,
profesional, tim, dan sejahtera.
3. RUANG LINGKUP
PELAYANAN1
1) Ruang lingkup pelayanan klinik umum : Memberikan pelayanan dengan
lingkup yang terbatas yaitu pasien dengan diagnosa yang ringan dan di
periksa oleh dokter umum.
2) Ruang lingkup pelayanan klinik spesialistik : Memberikan pelayanan
kepada pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut dengan dilayani
oleh dokter spesialis.
3) Ruang lingkup pelayanan one day care : Memberikan pelayanan kepada
pasien yang memerlukan perawatan observasi selama sehari,setelah itu
pasien bisa dilihat lagi apakah sudah bisa diijinkan rawat jalan atau
memerlukan rawat inap.
4. BATASAN OPERASIONAL
a. Pelayanan poliklinik :
1. Klinik Umum dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan
dan penentuan diagnosa dan yang memeriksa adalah dokter umum.
2. Klinik Obgyn dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan
kehamilan, konsultasi kandungan / alat kontrasepsi, penentuan
diagnosa, tindakan pemasangan dan lepas alat kontrasepsi iud. yang
melayani adalah dokter Sp.Obgyn.
3. Klinik Bedah dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan,
penentuan diagnosa dan rawat luka. Dokter yang melayani adalah
dokter Sp.Bedah.
4. Klinik Dalam dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan
dan penentuan diagnosa. Dokter yang melayani adalah dokter Sp.PD
5. Klinik Anak dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan,penentuan diagnosa serta pelayanan imunisasi.doter yang
melayani adalah doter Sp.A
6. Klinik THT dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan,
penentuan diagnosa,tindakan tht salah satunya adalah spolling
serumen. doter yang melayani adalah doter Sp.THT
7. Klinik Gizi dimana didalamnya mencakup pelayanan konseling
gizi.yang akan di layani oleh instalasi Gizi.
8. Klinik Gigi dimana didalam mencakup pelayanan pemeriksaan dan
pemeriksaan gigi.
b. Pelayanan Administrasi
1. Menerima daftar dari bagian admisi untuk di data dan membagi
pendistribusian ke poli pelayanan yang di tuju.
2. Mendata jumlah pasien untuk tiap tiap dokter.
3. Mencatat dan menerima pendaftaran per telepon bagi pasien yang
kembali kontrol klinik yang selanjutnya akan akan didaftarkan ke
petugas pendaftaran.
5. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat
Struktural Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat.
7. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan.
8. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
9. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
10. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
1997.
11. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1999.
12. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
13. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
14. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
15. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2005.
16. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 2005.
17. Pedoman Penanggulangan KLB DBD Bagi Keperawatan di RS Dan
Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.
18. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum kelas C Dan D
Departemen Kesehatan 1991.
19. Keputusan tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit.
BAB II
1. DATA UMUM
2. Jenis Pelayanan
Instalasi Gawat Darurat 24 jam
Instalasi Rawat Jalan
- Klinik Dokter Umum
- Klinik Dokter Gigi
- Klinik Spesalis Obstetri dan Ginekologi
- Klinik Spesalis Anak
- Klinik Spesalis Bedah Umum
- Klinik Spesalis Penyakit Dalam
- Klinik Spesalis THT
Instalasi Rawat Inap
- Ruang Rawat Inap VIP
- Ruang Rawat Inap Kelas I
- Ruang Rawat Inap Kelas II
- Ruang Rawat Inap Kelas III
- Ruang Rawat Inap Anak
- Ruang Isolasi
Human Care Unit (HCU)
Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
Kamar Operasi
Kamar Bersalin
Pelayanan Penunjang
- Laboratorium 24 jam
- Radiologi 24 jam
- Apotek 24 jam
- Instalasi Gizi
- Instalasi Loundry
- Ambulance 24 jam
BAB III
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Rumah Sakit Umum Hi. Muhammad Yusuf
mempunyai fungsi:
a. Menyelenggarakan pelayanan medik.
b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik dan non medic
c. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
d. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.
DIREKTUR
Dr. I Wayan Surya Wibowo, MMR
1. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga, jumlah dan jenis peralatan, jenis
lainnya.
6. Bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan di ruangan
pengadaannya.
16. Menjaga perasaan pasien dan petugas agar merasa aman dan terlindungi
kewenangannya.
19. Bekerja sama dengan seluruh sub unit dan profesi di UPT Puskesmas
Pangkalan Kasai.
23. Memeriksa dan meneliti daftar permintaan dan penyajian diet pasien
keperawatan
pendidikannya.
30. Mengawasi sistem pencatatan dan pelaporan serta semua kegiatan di ruangan.
Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di instalasi rawat jalan adalah :
STANDAR KETENAGAAN
a. Tenaga Medis
Tenaga medis yang ada di instalasi rawat jalan adalah tenaga medis yang
bersertifikat ,dan berkompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari
pendidikan kedokteran baik sebagai dokter umum maupun dokter spesialis
serta lulus dalam kredential yang di lakukan oleh rumah sakit.
b. Tenaga Perawat
Dlam hal ini tenaga kesehatan lain juga juga diperlukan oleh instalasi rawat
jalan untuk mendukung berjalannya pelayanan rawat jalan, diantaranya ahli
gizi,farmasi,dan pekarya kesehatan yang terdidik dan terlatih.
Jadi untuk setiap poli rawat jalan dibutuhkan masing masing 1 tenaga
perawat/bidan.
KUALIFIKASI WAKTU
NAMA JUMLAH SDM
FORMAL & KERJA
JABATAN
INFORMAL
- MinimaL lulusan D3
Keperawatan
Kepala Instalasi - Minimal 5
- Pelatihan Manajemen
Bangsal tahun 1
- Minimal lulusan
SMA
Sirkuler
- Sertifikat pelatihan
pekarya kesehatan
3. PENGATURAN JAGA /
Dalam pelayanan diinstalasi rawat jalan pengaturan jaga/ shift dinas diatur
sebagai berikut :
JAM JAM
NAMA JABATAN MASUK PULANG KETERANGAN
Bidan Poli Obygn 08.00 14.00 Poli buka hari Senin - Jumat
Bidan Poli Anak 15.00 Selesai Poli buka setiap hari Selasa
Poli buka hari Senin Jumat
(perawat dari luar Rumah
Perawat Poli THT 15.00 Selesai Sakit)
4. STANDAR FASILITAS
Kelengkapan alat dalam instalasi rawat jalan RS HI, MUHAMMAD YUSUF terdiri
dari :
1. Registrasi
- Meja komputer
- Komputer
- Kursi
- Telepon
- Meja kerja
- Kursi
- Tensimeter dinding
- Stetoskop
- Meja kerja
- Kursi
- Lemari administrasi
- Tensimeter dinding
- Stetoskop
- Senter
- Tongue spatel
- Meja kerja
- Kursi
- Tensimeter dinding
- Stetoskop
- Senter
- Tongue spatel
- Alat anoscpe
- Meja kerja
- Kursi
- Lemari administrasi
- Tensimeter dinding
- Stetoskop
- Senter
- Tongue spatel
- Alat USG
- Meja kerja
- Kursi
- Tempat tidur periksa pasien
- Lemari administrasi
- Tensimeter dinding
- Stetoskop
- Senter
- Tongue spatel
- Meja kerja
- Kursi
- Lemari administrasi
- Tensimeter dinding
- Stetoskop
- Senter
- Tongue spatel
- TV & remote
- Meja kerja
- Lemari administrasi
- Tensimeter dinding
- Stetoskop
- Senter
- Tongue spatel
BAB VI
TATA LAKSANA
PELAYANAN
Tata laksana palayanan dalam instalasi rawat jalan pada umumnya dikerjakan secara
team work, dilakukan sesuai asuhan keperawatan dan terdokumentasikan dengan
baik.
1. PASIEN UMUM
Setelah menerima list dari bagian rekam medik, petugas registrasi akan memasukan
data ke komputer rawat jalan untuk ke pelayanan dokter yang di tuju,setelah
terregister pasien siap ke pelayanan anamnesa yang terdiri dari timbang badan, ukur
suhu tubuh, tensimeter dan pengecekan kadar gula darah bagi pasien yang tidak puasa
dan selanjutnya pasien siap untuk diperiksa dokter sesuai antrian, sedangkan pasien
yang memerlukan pemeriksaan darah secara lengkap dan perlu ke radiologi, maka
segera dibuatkan lembar permintaan pemeriksaan ke laboratorium dan
radiologi.setelah semua hasil laboratorium dan radiologi jadi baru pasien siap di
periksa dokter. Setelah pasien menyelesaikan tahap pemeriksaan dokter selanjutnya
pasien menunggu didepan administrasi dan farmasi untuk pembayaran dan menerima
obat.
]
BAB VII
LOGISTIK
JUMLAH
NO PERSEDIAAN BARANG BARANG
1. .. ..
2. .. ..
BAB VIII
KESELAMATAN
PASIEN
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman. Didalam instalasi rawat jalan ada beberapa standar yang
harus dilaksanakan dalam keselamatan pasien :
Ketepatan identitas, dalam hal ini target yang harus terpenuhi adalah 100
%. Label identitas tidak tepat apabila tidak terpasang, salah pasang, salah
penulisan nama, salah penulisan gelar ( Tn,Ny,Sdr,An ) salah jenis kelamin dan
salah alamat.
Terpasang gelang identitas bagi pasien yang akan rawat inap, dalam hal ini
target yang harus terpenuhi adalah 100 %.
Bagi perawat atau petugas kesehatan yang memerlukan konsul dengan dokter
via telpon harus menggunakan metode SBAR, target yang harus terpenuhi 100
%.
Ketepatan penyampaian hasil penunjang harus 100 %.yang dimaksud tidak
tepat apabila salah ketik, salah memasukkan diberkas pasien / list pasien lain.
Ketepatan pemberian obat yang meliputi tepat identitas/pasien, tepat obat,
tepat dosis, tepat cara/rute (oral, parental, topikal, rektal, inhalasi ), tepat waktu
dan tepat dokumentasi.
BAB IX
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik
itu bagi pekerjanya,perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan disekitar
tempat kerja tersebut.
Mengacu pada pengertian tersebut maka diharapkan setiap petugas medis maupun
non medis dapat menerapkan sistem keselamatan kerja diantaranya ;
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan
Data
PENUTUP
Pada prinsipnya pelayanan instalasi rawat jalan adalah bagian pelayanan dari Rumah
Sakit HI.MUHAMMAD YUSUF yang tidak hanya memberikan pelayanan
berdasarkan pemenuhan target finansial saja, tetapi sebuah pelayanan yang
mengedepankan akan kasih dan mengutamakan keselamatan pasien dengan cara
meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan ataupun pelatihan
pelatihan.
Semoga dengan adanya buku pedoman pelayanan ini pelayanan di Instalasi Rawat
Jalan dapat berjalan dengan baik serta semakin dipercaya oleh masyarakat.