Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN KASUS

ISCHIALGIA
Identitas pasien
Nama : Ny K
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Jl Tambakboyo
Semarang
No CM : 346747
Anamnesa
Keluhan Utama:nyeri pinggang
Riwayat Penyakit Sekarang :
Lokasi : pinggang bawah menjalar sampai
tungkai kanan
Onset : 3 hari
Kualitas :nyeri dari pinggang bawah
menjalar sampai tungkai kanan hingga jari-
jari kaki. Pasien agak kesusahan ketika
berjalan karena nyeri
Kuantitas : nyeri hilang timbul
Kronologis :
Pasien merasakan nyeri pada pinggang belakang
sekitar 3 hari yang lalu. Nyeri dirasakan hilang
timbul Nyeri menjalar dari pinggang bawah sampai
tungkai kanan hingga jari-jari kaki. Keluhan
bertambah saat berjalan dan untuk menggerakkan
pinggangnya. Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk dan
pegal pada bagian pinggang. Pasien juga merasa
sering kesemutan pada tungkai dan kaki kanan.
Keluhan nyeri berkurang dirasakan saat beristirahat.
Kelemahan pada kedua tungkai tidak ada. Pasien
sering mengangkat beban berat dari posisi bungkuk
langsung ke posisi berdiri. Riwayat jatuh dengan
posisi duduk disangkal. Pasien tidak mengeluh
demam dan tidak mengeluh mual.
Faktor memperberat :saat berjalan,
menggerakkan pinggangnya
Faktor memperingan : saat
beristirahat, tiduran
Gejala penyerta : pegal pada bagian
pinggang. Pasien juga merasa sering
kesemutan pada tungkai dan kaki
kanan
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat hipertensi :disangkal


Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat trauma (jatuh duduk) :
disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat diabetes mellitus : disangkal

Riwayat Sosial, Ekonomi dan


Pribadi
Pasien berobat menggunakan BPJS
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran
Kualitatif: composmentis
Kuantitatif : E4M6V5

Vital Sign
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 72x / menit, regular, isi dan tegangan
cukup
RR : 20x / menit, regular
Suhu : 36.80 C
Status generalis :
Kepala :
Bentuk : mesochepal, nyeri tekan(-), simetri
Rambut : hitam ikal dengan beberapa uban, distribusi merata,
allopecia (-)
Mata : Ca -/-, SI -/-, RCL +/+, RCTL +/+, edem palpebra -/-,
pupil bulat isokor 3mm /3mm, sekret -/-, ptosis -/-,
lagoftalmus -/-.
Hidung : simetri, septum deviasi (-), nafas cuping (-),
deformitas (-), secret (-)
Telinga : normotia, serumen (-), nyeri mastoid (-), nyeri tekan
tragus (-) , kurang pendengaran -/-
Mulut : bibir kering (-), sianosis (-), gusi berdarah (-)
Lidah : tremor (-), beslag (-)
Leher : pembesaran kelenjar limfe (-), pembesaran kelenjar
tyroid (-), deviasi trakea (-), kaku kuduk (-)
Status Internus
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis sulit dinilai
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V, diameter 2cm, 1 cm medial
line midclavicula sinistra, namun tidak kuat angkat, seperti
tepukan ringan thrill (-), pulsus epigastrium (-), pulsus
parasternal (-), pulsus ocal lift (-)
Perkusi :
Batas jantung kanan: ICS V linea sternalis dextra
Batas jantung kiri: ICS V medial linea midclavicula sinistra
Batas jantung atas: ICS II linea sternalis sinistra
Batas pinggang jantung: ICS III linea parasternal dextra, 1 cm ke medial
Auskultasi : regular, suara jantung murni : SI, SII (normal) ocalr.
Suara jantung tambahan gallop (-), murmur (-) SIII (-), SIV (-)
Paru-paru :
Inspeksi : Bentuk dada dan gerak nafas
simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : NT(-), massa (-), gerak nafas
teraba simetris saat statis dan
dinamis, vocal fremitus normal
Perkusi : Sonor pada kedua hemithorax.
Auskultasi : Vesikular simetris pada
kedua hemithorax, Rh (-/-) Wh (-/-)
Abdomen :
Inspeksi : warna seperti kulit sekitar

Palpasi
Nyeri tekan : (-)
Hepar: Tidak teraba pembesaran
Splen : Tidak teraba
Ballotement : - / -

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Bising usus (+) N


Alat Kelamin : tidak dilakukan pemeriksaan
Status Psikis
Tingkah laku : normal
Perasaan hati : eutimik
Cara Berpikir : logis
Daya ingat : baik
Kecerdasan : cukup
Status Neurologis
Kepala
Bentuk :Mesosefal
Nyeri tekan: Tidak ada
Simetri :simetris
Pulsasi : regular, cukup
Leher
Sikap : normal
Gerakan : normal

Koordinasi dan Keseimbangan


Cara berjalan : dapat mengikuti garis
lurus
Tes Romberg: (-)
Tes telunjuk hidung: dbn
Tes telunjuk-telunjuk : dbn
Tes telunjuk-hidung-telunjuk: dbn
Uji dix halpike : t.d.l
Rebound fenomen : (-)
Nistagmus : -/-
Anggota gerak bawah

Motorik kanan kiri


Pergerakan Bebas terbatas bebas
Kekuatan 5/5/5 5/5/5
Tonus Normotonus Normotonus
Trofi Eutrofi eutrofi
Sensibilitas kanan kiri
Taktil (-) +
Nyeri (-) +

Hipestesi tungkai kanan (tungkai atas lateral, tungkai


bawah medial, telapak kaki medial)
Pemeriksaan Otonom
Dan Fungsi Vegetatif Laseque test : +/-
Miksi : tidak dilakukan Tes Bragar : +/-
Defekasi : tidak Tes Sicard : +/-
dikakukan Kernig test : -/-
Patrick test : -/-
Tes Provokasi Kontrapatrick test: -/-
Valsava test : (-)
Naffziger test : (-)
Gerakan-Gerakan Abnormal
Tremor : (-)
Atetosis : (-)
Mioklonus : (-)
Khorea : (-)
Ringkasan
Pasien merasakan nyeri pada pinggang belakang sekitar 3 hari
yang lalu. Nyeri dirasakan hilang timbul Nyeri menjalar dari
pinggang bawah sampai tungkai kanan hingga jari-jari kaki.
Keluhan bertambah saat berjalan dan untuk menggerakkan
pinggangnya. Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk dan pegal
pada bagian pinggang. Pasien juga merasa sering kesemutan
pada tungkai dan kaki kanan. Keluhan nyeri berkurang
dirasakan saat beristirahat.
Kelemahan pada kedua tungkai tidak ada. Pasien sering
mengangkat beban berat dari posisi bungkuk langsung ke posisi
berdiri. Riwayat jatuh dengan posisi duduk disangkal. Pasien
tidak mengeluh demam dan tidak mengeluh mual.
Riwayat HT(-), DM(-), trauma jatuh duduk(-), (-),alergi : -.
Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa. Di keluarga
tidak ada yang menderita penyakit seperti ini.
TD 130/80 mmHg, Nadi: 72x /m, RR: 20x / m,
Suhu: 36.80 C
Laseque test : +/-
Tes Bragard : +/-
Tes Sicard : +/-
RF :sup+/+, inf +/+
RP sup :-/-, inf -/-
Kekuatan motorik :sup 555/555, inf 555/555
Sensibilitas :sup +/+, inf (-) L4/ +
Hipestesi tungkai kanan (tungkai atas lateral, tungkai bawah
medial, telapak kaki medial)
Diagnosis
Diagnosis Klinis: Nyeri punggung
bawah (ischialgia dextra)
: hipestesi tungkai dextra
Diagnosis Topis :radix n.spinalis L4
dextra
Diagnosis Etiologi :kompresi radix L4
Planning
Daftar Masalah :
Nyeri pinggang bawah
menjalartungkai kanan hingga jari kaki

Rencana Diagnosis
Foto polos spine lumbosakral
EMG
X foto coxase
Rencana Terapi
Medikamentosa :
Na diclofenac 2x50 mg
Ketorolac po 3 x 10 mg
Mecobalamin po 2 x 250 mcg
Diazepam po 2 x 5 mg

Non medikamentosa :
fisioterapi
Edukasi :
Menjelaskan tentang penyakit pasien
Jangan mengangkat beban berat

PROGNOSIS
Ad vitam: ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Definisi
Gejala nyeri yang timbul akibat
tertekannya nervus ischiadicus
Nyeri berpangkal daerah
lumbosaklral menjalar ke pantat, dan
selanjutnya ke bagian posterolateral
tungkai atas, bagian lateral tungkai
bawah serta bagian lateral kaki
N. Ischiadicus
Serabut saraf sciatica dimulai dari L4- L5
dan beberapa segmen sacrum
Saraf keluar melalui foramen sciatica di
bawah otot piriformis
Saraf sciatica ini secara vertical turun ke
belakang paha, belakang lutut bercabang
dalam otot otot hamstring dan selanjutnya
ke kaki
Sciatica biasanya mengenai salah satu sisi
tubuh. Nyeri biasanya tajam, rasa terbakar
dan kesemutan atau diikuti dgn kejutan
nyeri intemitten mulai dari bokong ke
belakang atau samping paha/kaki
Duduk dan berdiri mungkin sangat nyeri
dan sulit. Batuk, bersin dan mengejan
N. ischiadicus terletak diantara
m.piriformis dan m.obturatorius
internus
Individu yang aktif berjalan Aliran
darah >> penumpukan hasil
metabolisme pembengkakan
m.piriformis dan m.obturatorius
internus n.ischiadicus terjepit
Nyeri tekan sepanjang perjalanan
n.ischiadicus dapat timbul pada
ischialgia akibat HNP, artritis
sakroiliaka, koksitis, neuritis primer
n.ischiadicus
Anatomi
Discus
Disc
us Diantara dua corpus vertebra terdapat discus
intervertebral, yaitu suatu bantalan
fibrocartilaginous yang berfungsi sbg shock
absorben,/meredam kejutan dari perubahan
beban berat pada spinal yang berlebihan
maupun pada aktifitas normal spt berjalan,
berlari, naik tangga, dsb.
Discus memungkinkan beberapa pergerakan
vertebra: ekstensi (bending backward), fleksi
(bending forward) dan memutar.
Discus tersusun oleh suatu annulus fibrosus
dan sebuah nucleus pulposus. Annulus
fibrosus adalah suatu struktur mirip ban radial
yang kuat yang membentuk lamela: lembaran
serabut kolagen konsentrik yang
menghubungkan lempeng vertebra.
Annulus fibrosus dan nucleus pulposus
tersusun oleh air, kolagen dan
proteoglikan (PG). Air dan PG paling banyak
dalam nucleus pulposus. Molekul PG penting
Gejala klinis
Sciatica biasanya mengenai salah
satu sisi tubuh. Nyeri biasanya tajam,
rasa terbakar dan kesemutan atau
diikuti dgn kejutan nyeri intemitten
berpangkal daerah lumbosaklral
menjalar ke pantat, dan selanjutnya
ke bagian posterolateral tungkai
atas, bagian lateral tungka bawah
serta bagian lateral kaki
Kesulitan jongkok
Kesulitan membungkuk
Kesulitan timpuh(duduk diatas kedua
kaki)
Batuk, bersin dan mengejan dapat
meningkatkan intensitas nyeri
PEMERIKSAAN
Schoober test
Tes ini dilakukan untuk mengetahui LGS dari tulang belakang khusunya
pada region lumbal, untuk melakukan tes ini posisi awal pasien berdiri
tegak dengan lebar kaki selebar bahu, kemudian diberikan tanda
setinggi spina iliaka posterior superior (SIPS) atau processus spinosus
S2 10 cm ke atas, tetapi Macrae and Wright memodifikasi dengan
memberikan 3 tanda yaitu SIPS, 5 cm dibawah SIPS dan 10 cm di atas
SIPS, kemudian pasien diminta untuk membungkuk sampai adanya
keterbatasan dan ukur jarak antara dua tanda atas dan bawah,
kemudian hasil dari pengukuran ini selisih dari hasil pengukuran akhir
dan awal. Hasil dari tes ini pada dewasa muda selisih jarak kurang dari
4 cm menunjukkan adanya gangguan fleksi pada lumbal. Tes juga
dilakukan pada gerakan lateral fleksi, posisi awal pasien berdiri tegak
dan jarak kaki selebar bahu, pasien diminta untuk menggerakkan ke
lateral fleksi sampai gerakan terbatas. Midline diletakkan di ujung jari
tangan ketiga dan lantai sampai adanya keterbatasan gerak .
Laseques test
Straight Leg Raising Test (SLR)
Pasien diminta berbaring lurus
Satu tangkai diangkat lurus,
dibengkokkan pada persendian
panggulnya
Normalnya dapat mencapai sudut 70
derajat

Laseque + < 70
Tes
Laseque

Tes Laseques
silang/oconnel

Laseque silang
BRAGARD TEST
Modifikasi yang lebih
snesitif dari tes
laseque. Caranya
sama seperti tes
laseque dengan
ditambah dorsofleksi
kaki
Sicard test
Sama seperti tes laseque, namun
ditambah dorsofleksi ibu jari kaki
Tes ini dilakukan untuk membangkitkan
nyeri di sendi panggul yang terkena
penyakit.
Cara:
Menempatkan tumit/ maleolus eksterna
tungkai yang sakit pada lutut tungkai
lainnya, dapat menimbulkan nyeri di sendi
panggul kalau diadakan penekanan pada
lutut yang difleksikan itu.
Tes Kontra-Patrick

Pemeriksaan ini dilakukan untuk


membangkitkan nyeri di sendi
sacroiliaka. Tes ini bertujuan
menentukan lokasi patologi dengan
memfleksikan tungkai yang sakit ke
sisi luar, kemudian dilakukan
endorotasi serta aduksi. Jika nyeri di
garis sendi sacroiliaka maka hasilnya
positif.
Tes naffziger
Dengan tes ini tekanan intratekal ditinggikan
dengan menyuruh pasien mengejan pada
waktu v.jugularis ditekan oleh pemeriksa.
Dengan demikian tekanan intrakranial
meningkat dan diteruskan sepanjang rongga
arachnoid medula spinalis. Kalau terdapat
proses pendesakan di kanalis vertebralis
(tumor/HNP), makan radiks yang teregang
mendapat perangsangan pada waktu tes
naffziger dilakukan.
Pengobatan
Anti inflamasi (Na diclofenac)
Analgetik (Ketorolac)
Muscle relaxant(Diazepam)
Fisioterapi

Anda mungkin juga menyukai