Ahmad Farid Haryanto Yunica CONGENITAL TALIPES EQUINOVARUS CLUB FOOT Deformitas yang meliputi fleksi dari pergelangan kaki, inversi dari tungkai, adduksi dari kaki depan, dan rotasi media dari tibia (Priciples of Surgery, Schwartz)
Talipes berasal dari kata talus (ankle) dan
pes (foot), menunjukkan suatu kelainan pada kaki yang menyebabkan penderitanya berjalan pada ankle-nya.
Equinovarus berasal dari kata equino
(berkuda) dan varus (bengkok ke arah dalam/medial) Epidemiologi Insidens CTEV di Amerika Serikat sebesar 1-2 kasus dalam 1000 kelahiran hidup dikarenakan kelainan genetika berupa 35% terjadi pada kembar monozigot dan hanya 3% pada kembar dizigot. laki-laki : perempuan = 2:1. Keterlibatan bilateral didapatkan pada 30-50% kasus, dalam kasus unilateral sisi kanan lebih sering terlibat. Etiologi Mekanik Environmental Herediter Idiopatik teori terhambatnya perkembangan embrio (bohm) Defek neuromuskular dan tulang prenatal Etiologi Mekanikposisi equinovarus kaki fetus disebabkan oleh tekanan mekanik eksternal (Hippocrates) Etiologi Environmentalpeningkatan tekanan intrauterin yang menyebabkan imobilisasi ekstremitas sehingga menyebabkan deformitas (Browne). Teori lain adalah perubahan ukuran uterus atau karena bentuk, seperti misalnya terdapat lekukan pada konveksitas uterus dan oligohydramnion Etiologi Herediter Didapatkan hasil bahwa deformitas tersebut terjadi pada 2,9% saudara kandung (Wynne-Davies (1964) 32,5% penderita CTEV pada kembar monozygotik dan 2,9% pada dizygotik (Idelberger) Tanda dan Gejala Inversi pada kaki depan Adduksi atau deviasi interna dari kaki depan terhadap kaki belakang Ekuinus atau plantar fleksi Pengecilan dari otot-otot betis dan peroneal PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan radiologi
Tibiocalcaneal angle Talocalcaneal angle (AP view) Talocalcaneal angle (Lat)
Diagnosa Banding Catat bawaan : Didapat : Spina bifida : Post poliomielitis Defek lumbosakral Cerebral palsy imbalance dari pada otot- Kontraktur akiles karena otot kaki, kadang-kadang trauma, kombusio dan lain- disertai dengan gangguan sensibilitas & defekasi, miksi lain Artrogri posisi multipleks kongenital kelainan meliputi beberapa sendi Congenital stenosis band (constriction band, lymphatic stenosis). Congenital absence distal tibia PATOFISIOLOGI KLASIFIKASI TIPE EKSTRINSIK/FLEKSIBEL TIPE INTRINSIK/RIGID = tipe konvensional 40% deformitas Mudah ditangani dan Kasus resisten kurang memberi respon terhadap memberi respon terapi konservaif & kambuh dgn cepat terapi konservatif Ditandai: betis kurus, tumit Kelainan pada tulang tidak kecil & tinggi, kaki lbh kaku, & menyeluruh, tidak terdapat deformitas yang hanya dapat pemendekkan jar lunak dikoreksi sebagian atau sedikit yang berat dengan tekanan manual merupakan tipe postural Tampak lipatan kulit di sisi medial kaki KLASIFIKASI TYPICAL Club foot klasik
treatred typical clubfoot clubfoot jarang, sangat anak usia 6 th Awal metode pentoni secara operatif atau fleksibel Akibat pelepasan brace pemasangan gips diduga akibat yang terlalu dini koreksi dengan jepitan intrauterin. Rekurensi supinasi dan metode non-ponseti Koreksi 1-2x equinus pemasangan gips dinamik fixed koreksi KLASIFIKASI ATYPICAL Rigid atau resistant atypical Tetralogic clubfoot clubfoot kaki kaku, congenital tarsal pendek, gemuk dengan synchondrosis hiperekstensi sendi Neurogenic clubfoot metatarsophalangeal , meningomyelocele tanpa ada kelainan yang lain Acquired clubfoot Syndromic clubfoot streeter dysplasia metode ponseti (standar) hasil sulit diperkirakan TATALAKSANA Tujuan: Mencapai reduksi konsentrik atau subluxatio sendi talocalcaneonavikular Mempertahankan reduksi Mengembalikan alignment persendian tarsal; dan pergelangan kaki yang normal. Mewujudkan keseimbangan otot antara evertor dan invertor; dan otot dorsiflexor dan plantarflexor Mendapatkan kaki yang mobile dengan fungsi dan weight bearing yang normal Tatalaksana A. Terapi konservatif Tindakan Koreksi Pasif Koreksi gips (metode ponseti) Abduksi secara hati-hati Diganti seminggu sekali selama 6 minggu untuk melawan adduksi kaki depn, varus, ekuinus, dan melawan varus tumit serta ekuinus pergelangan kaki dipertahankan hingga berakhirnya usia pertumbuhan Tatalaksana Terapi Konservatif Bidai diikatkan di kaki Sepatu terbalik dengan plester berangsur Dipakai siang hari hingga usia diputar ke arah luar, ke arah 3 tahun valgus Plester diganti tiap minggu 12 minggu Sepatu bidai Dipakai siang & malam 3 bulan hingga anak bisa berjalan Dan terus dipakai malam hari hingga usia 2 tahun mencegah kekambuhan B. Operatif Indikasi dilakukan operasi adalah sebagai berikut : Jika terapi dengan gibs gagal Pada kasus Rigid club foot pada umur 3-9 bulan Operasi dilakukan dengan melepasakan jaringan lunak yang mengalami kontraktur maupun dengan osteotomy. Osteotomy biasanya dilakukan pada kasus club foot yang neglected/ tidak ditangani dengan tepat. Tatalaksana B. Operatif Kasus resisten paling baik dioperasi pada umur 8 minggu pemanjangan tendo Achiles Jika masih ada equinus posterior release dengan memisahkan seluruh lebar kapsul pergelangan kaki posterior, dan kalau perlu, kapsul talokalkaneus. Perbaikan varus release talonavikularis medial dan pemanjangan tendon tibialis posterior Pada umur > 5 tahun dilakukan bone procedure osteotomy. >10 tahun atau kalau tulang kaki sudah mature artrodesis triple terdiri atas reseksi dan koreksi letak pada tiga persendian: art. Talokalkaneus art. Talonavikularis art. kalkaneokuboid KOMPLIKASI Pada terapi konservatif dekubitus oleh karena gips Operasi: Luka Infeksi pembedahan tambahan & AB Deformitas tulang rawan rusak Pembuluh darah dan saraf rusak PROGNOSIS Hasil dari treatment tidak selalu dapat diprediksi dan tergantung pada tingkat keparahan dari deformitas, umur anak saat intervensi, perkembangan tulang, otot, dan saraf Terapi dimulai sejak lahir deformitas sebagian besar dapat diperbaiki Bayi dengan kelumpuhan otot atau disertai penyakit neuromuskuler sering tidak sembuh sempurna & sering rekuren, Koreksi saat dewasa kaki 10% lebih kecil dari biasanya TERIMAKASIH