▰ Istilah umum yang untuk menggambarkan perubahan kaki dari keadaan atau
posisi normal. Beberapa dari deformitas kaki termasuk deformitas ankle disebut
dengan talipes yang berasal dari kata talus (yang artinya ankle) dan pes (yang
berarti kaki).
▰ Talpes calcaneovarus : deformitas pada bagian anterior kaki yang terangkat dan
arkus longitudinal kaki tinggi secara abnormal1
▰ Talipes calcaneovagus : deformitas kaki pada tumit yang terpuntir ke luar garis
tengah badan dan bagian anterior kaki terangkat1
▰ Talipes calcaneovarus : deformitas kaki pada tumit yang terpuntir ke arah garis
tengah badan dan bagian anterior terangkat1
▰ Talipes calcaneus : dorsofleksi dimana jari-jari lebih tinggi daripada tumit
CONGENITAL TALIPER EQUINO VARUS
▰ Teori kromosomal, antara lain defek dari sel germinativum yang tidak
dibuahi dan muncul sebelum fertilisasi.
▰ Teori embrionik, antara lain defek primer yang terjadi pada sel
germinativum yang dibuahi (dikutip dari Irani dan Sherman) yang
mengimplikasikan defek terjadi antara masa konsepsi dan minggu ke-
12 kehamilan
▰ Teori fetus, yakni blok mekanik pada perkembangan akibat intrauterine
crowding.
▰ Teori neurogenik, yakni defek primer pada jaringan neurogenik.
▰ Teori amiogenik, bahwa defek primer terjadi di otot.
ETIOLOGI
▰ Kaki bagian depan dan tengah inversi dan adduksi. Ibu jari kaki terlihat
relatif memendek. Bagian lateral kaki cembung, bagian medial kaki
cekung dengan alur atau cekungan pada bagian medial plantar kaki.
Kaki bagian belakang equinus. Tumit tertarik dan mengalami inversi,
terdapat lipatan kulit transversal yang dalam pada bagian atas
belakang sendi pergelangan kaki.
▰ Atrofi otot betis, betis terlihat tipis, tumit terlihat kecil dan sulit
dipalpasi.
▰ Pada manipulasi akan terasa kaki kaku, kaki depan tidak dapat
diabduksikan dan dieversikan, kaki belakang tidak dapat dieversikan
dari posisi varus.
GAMBARAN KLINIS
Inspeksi:
▰ Sikatrik (jaringan parut, baik yang alamiah maupun yang buatan
(bekas pembedahan)
▰ Café au lait spot (birth mark)
▰ Fistulae
▰ Warna (kemerahan / kebiruan (livide) / hiperpigmentasi)
▰ Benjolan / pembengkakan / cekukan dengan hal ± hal yang tidak
biasa, misalnya adanya rambut diatasnya, dst.
▰ Posisi serta bentuk dari ekstremitas (deformitas).
PENEGAKAN DIAGNOSIS (Pemeriksaan fisik)
Palpasi:
▰ Perubahan suhu terhadap sekitarnya serta kelembaban kulit.
▰ Apabila ada pembengkakan, apakah terdapat fluktuasi atau hanya
oedema, terutama daerah persendian.
▰ Nyeri tekan (tenderness), krepitasi, catat letak kelainannya (1/3
proksimal / medial / distal)
▰ Otot, tonus pada waktu relaksasi atau kontraksi.
▰ Benjolan yang terdapat dipermukaan tulang atau melekat pada tulang
▰ Sifat benjolan perlu dideskripsikan permukaannya, konsistensinya dan
pergerakan terhadap permukaan atau dasar, nyeri atau tidak dan
ukurannya.
PENEGAKAN DIAGNOSIS (Pemeriksaan fisik)
Move:
▰ Menilai adanya fraktur
▰ Menilai kekauan sendi
▰ Menilai pergerakan aktif
▰ Menilai kontraksi
PENEGAKAN DIAGNOSIS (Pemeriksaan radiologi)
Terapi operatif
▰ Bila : – terapi konservatif tidak berhasil
▰ – usia anak sebisa mungkin kurang dari 1 tahun atau
sebelum anak berjalan
▰ Pemasangan casting tetap dilakukan setelah operatif
▰ Casting dan pin dibuka setelah 4-6 minggu post operasi
▰ Splint sebaiknya digunakan setelah dilakukan operasi.
PENCEGAHAN