Anda di halaman 1dari 43

Trauma Thorax

Anatomi
Trauma Thorax

Abnormalitas rangka dada yang disebabkan


oleh benturan pada dinding dada yang
mengenai tulang rangka dada, pleura paru-paru,
diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh
benda tajam maupun tumpul yang dapat
menyebabkan gangguan sistem pernafasan.
Epidemiologi

• Kematian yang disebabkan oleh trauma toraks


sebesar 20-25%

• Hanya 10-15% penderita trauma tumpul


toraks yang memerlukan tindakan operasi
Klasifikasi Trauma Thorax
• Trauma tajam terjadi laserasi dinding thorax
langsung akibat penyebab trauma. Terutama
akibat tusukan benda tajam (pisau, kaca, dsb)
atau peluru.
• Trauma tumpul  tidak terjadi diskontinuitas
dinding toraks. Terutama akibat kecelakaan lalu-
lintas, terjatuh, olahraga.
• Tulang  fraktur thorax

• Pleura  pneumothoraks, hemothoraks,


hemopneumothorax

• Mediastinum  pneumomediastinum

• Jantung  tamponade jantung


Fraktur thorax

• Fraktur clavicula

• Fraktur iga

• Fraktur sternum dan dislokasi

• Flail Chest  Paradoxical flail segment


movement
Fail Chest

• Segmen dinding dada tidak lagi mempunyai


kontinuitas dengan keseluruhan dinding dada

• Adanya fraktur iga multiple pada dua atau


lebih tulang iga dengan dua atau lebih garis
fraktur
• Dinding dada tidak stabil  gerakan
paradoksal

• Nyeri  gerakan dinding dada tertahan 


tidak efisiennya ventilasi  hipoksia
Trauma kompresi anteroposterior dari
rongga thorax
Lengkung iga akan lebih melengkung lagi
ke arah lateral

Fraktur iga Krepitasi

Terjadi pendorongan ujung-ujung


fraktur masuk ke rongga pleura

Kerusakan struktur &


jaringan

Stimulasi saraf Pneumothoraks Hemotoraks

Nyeri dada

Gerakan dinding dada Gangguan ventilasi


terhambat/asimetris
Sesak nafas
Pemeriksaan Fail Chest

• Palpasi gerakan pernapasan yang abnormal


dan krepitasi iga atau fraktur tulang rawan
membantu diagnosis  nyeri.

• Dengan foto toraks akan lebih jelas karena


akan terlihat fraktur iga yang multiple.
Penanganan Fail Chest
• Pertahankan oksigenasi atau ventilasi yang adekuat
• Resusitasi cairan
• Nyeri diatasi dengan anestesi blok saraf interkostal
daerah yang bersangkutan
• Napas bantuan dengan ventilator  jika ada gagal
napas
• Operatif: fiksasi fragmen tulang secara terbuka
Pneumothorax

• Adanya udara bebas dalam kavum pleura


– Simple pneumothorax

– Open pneumothorax

– Tension pneumothorax
Simple pneumothorax

• Masuknya udara pada ruang potensial antara


pleura viseral dan parietal. Adanya udara
dalam rongga pleura akan mengakibatkan
kolapsnya jaringan paru
• Gangguan ventilasi-perfusi terjadi karena
darah menuju paru yang kolaps tidak
mengalami ventilasi sehingga tidak ada
oksigenasi
Pemeriksaan Simple Pneumothorax

• Suara napas menurun pada sisi yang kena

• Perkusi hipersonor pada sisi yang terkena

• Foto thorax  gambaran hiperlusen avaskular


Penanganan Simple Pneumothorax

• Pemasangan chest tube pada ICS 4 atau 5,


anterior dari garis midaksilaris

• Simple pneumothoraks dapat menjadi tension


pneumothorax jika awalnya tidak diketahui
dan diberikan ventilasi dengan tekanan positif
Open pneumothorax

• Hubungan langsung antara cavum thoraks


(cavum pleura) dengan dunia luar akibat ada
luka robek pada dinding dada yang dapat
disebabkan oleh trauma tajam.
Tanda Open Pneumothorax

• Terdengar suara seperti peluit sewaktu


bernapas  sucking chestwound

• Suara napas nyaris tidak terdengar

• Perkusi paru terdengar hipersonor


Penanganan Open Pneumothorax
• Pemasangan jendela 3 sisi
Tension pneumothorax

• Akibat mekanisme ventil (one way valve)

• Udara terperangkap dalam cavum pleura 


tekanan semakin meningkat  mediastinum
terdorong ke sisi berlawanan dan menghambat
pengembalian darah vena ke jantung (venous
return), serta menekan paru kontralateral
Penanganan Tension pneumothorax

• Terapi awal  dekompresi jarum pada ICS 2


atau ICS 3 pada linea midclavicularis sisi yang
terkena

• Terapi definitif  pemasangan Water Sealed


Drainage (WSD)
Hemothorax

• Terkumpulnya darah dan cairan di salah satu


hemitoraks dapat menyebabkan gangguan
usaha bernapas akibat penekanan paru-paru
dan menghambat ventilasi yang adekuat
• Perdarahan yang banyak dan cepat akan lebih
mempercepat timbulnya hipotensi dan syok
• Penyebab utama dari hemotoraks adalah
laserasi paru atau laserasi dari pembuluh
darah interkostal atau arteri mamaria
internal yang disebabkan oleh trauma tajam
atau trauma tumpul.
• Tanda: dispnoe, penampakan syok, hilang
bunyi napas, perkusi pekak, hipotensi
Besarnya Penanganan
Ukuran Bayangan foto Pemeriksaan fisik
rontgen
Kecil 0-15% Pekak sampai ics X Gerakan aktif
(fisioterapi)

Sedang 15-35% Pekak sampai ics VI Aspirasi dan transfusi

Besar >35% Pekak sampai IV Memasang selang


diruangan antar iga,
transfusi darah
Tamponade jantung

• Pericardium terisi oleh darah

• Disebabkan oleh luka tembus jantung


(tersering) dan oleh trauma tumpul
Keluhan dan gejala

• Trauma tajam di daerah perikardium atau


yang diperkirakan menembus jantung
• TRIAS BECK  JVP meningkat, hipotensi,
bunyi jantung menjauh (muffle heart sound)
• Pekak jantung meluas
• Tanda kussmaul
• Bisa terdapat tanda-tanda paradoxical pulse
preassure

• Pada perikardiosintesis keluar darah


Penanganan Tamponade Jantung

• Atasi syok

• Perikardiosintesis  bila curiga ada


tamponade jantung pada penderita yang tidak
memberikan respon positif terhadap resusitasi

• Torakotomi
Penatalaksanaan Segera

• Primary survey
– Airway

– Breathing

– Circulation

• Secondary Survey
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai