Anda di halaman 1dari 29

GENU VARUM DAN

VALGUM

Deformitas varus dan valgus merujuk


kepada angulasi abnormal dari suatu
ekstremitas.
1
Deformitas angulasi tersebut dapat
terjadi pada sendi, atau pada
tulang di dekat sendi, namun dapat
juga terjadi pada tangkai tulang.

Genu varum adalah angulasi tulang


dimana segmen
distal dari sendi lutut menuju garis
tengah, sedangkan genu valgum
adalah
angulasi tulang dimana segmen
distal dari sendi lutut menjauhi garis
tengah.

Untuk mayoritas anak, masalah ini


merupakan variasi normal (fisiologis),
dan
membaik secara spontan

Deformitas varus dan valgus merujuk


kepada angulasi abnormal dari suatu
ekstremitas.
1
Deformitas angulasi tersebut dapat
terjadi pada sendi, atau pada
tulang di dekat sendi, namun dapat
juga terjadi pada tangkai tulang

arus adalah angulasi yang mengikuti pola lingkaran imaginer dimana pasien
berada.
1
Cubitus varus adalah berkurangnya sudut lipat siku (carrying angle).
Coxa vara adalah berkurangnya sudut leher-tangkai femoral (<130).
Genu varum atau bow leg (kaki O) adalah kondisi dimana lutut
berjauhan saat kaki disatukan.
Heel varus adalah berkurangnya sudut antara aksis kaki dengan tumit,
seperti pada posisi inversi.
Talipes equinovarus adalah deformitas inversi dari kaki, biasa disertai
dengan equinus (deformitas fleksi plantar) dari sendi pergelangan kaki
(sering ditemukan pada kelainan kongenital clubfoot).
Metatarsus varus atau metatarsus aduktus (istilah yang lebih tepat)
adalah deformitas aduktus dari bagian kaki depan (forefoot) terhadap
bagian kaki belakang (hind foot)

Valgus adalah angulasi yang tidak


mengikuti pola lingkaran imaginer
dimana
pasien berada.
1
Cubitus valgus adalah meningkatnya
sudut lipat siku (carrying angle)
Coxa valga adalah meningkatnya
sudut leher-tangkai femoral (>130

Genu valgum atau knock knee (kaki X) adalah kondisi dimana


kaki
berjauhan saat lutut disatukan.
Heel valgus adalah meningkatnya sudut antara aksis kaki
dengan
tumit, seperti pada posisi eversi.
Talipes calcaneovalgus adalah deformitas eversi dari kaki
dengan
kombinasi dengan calcaneus (deformitas fleksi dorsal) dari sendi
pergelangan kaki.
Hallux valgus adalah deformitas abduksi ibu jari kaki melalui
sendi
metatarsofalangeal.

enu varum adalah angulasi tulang


dimana segmen distal dari sendi
lutut menuju
garis tengah.
3
Genu valgum adalah angulasi tulang
dimana segmen distal dari
sendi lutut menjauhi garis tengah

ANATOMI SENDI LUTUT


Sendi lutut merupakan sendi sinovial
terbesar pada tubuh. Sendi lutut
terdiri dari:
Artikulasi antara femur dan tibia,
merupakan sendi penahan beban
(weightbearing joint)
Artikulasi antara patella dan femur

Permukaan Artikular
Permukaan artikular dari tulang
pembentuk sendi lutut dilapisi oleh
kartilago
hialin. Permukaan utama yang terlibat
adalah:
Kedua kondilus femoralis
Aspek superior dari kondilus tibialis

Meniskus
Ada dua meniskus, yang merupakan
fibrokartilago berbentuk C, pada sendi
lutut,
satu pada sisi medial (meniskus
medialis) dan lainnya pada sisi lateral
(meniskus
lateralis). Keduanya melekat pada faset
regio interkondilar dari plateau tibia

Genu varum fisiologis sering terjadi, biasanya terjadi


pada anak-anak berusia <2
tahun.
2,10
Secara kontras, varus patologis, yang dapat terjadi
akibat berbagai
kondisi, lebih jarang terjadi, khususnya dengan
semakin bertambahnya usia.
10
Penyebab tersering genu varum patologis adalah
penyakit blount, riketsia, dan
displasia skeleta

Genu valgum fisiologis biasanya terjadi pada tahun kedua dan


ketiga
kehidupan.
2,11
Penyebab sindroma, seperti exostoses multipel herediter,
sindroma
Down, dan displasia skeletal, seringkali terjadi pada pasien
berusia 3-10 tahun.
11
Genu valgum idiopatik pada remaja mungkin diturunkan dalam
keluarga atau
dapat terjadi sporadik.
11
Penyebab tersering genu valgum adalah osteodistrofi

Genu varum dan genu valgum fisiologis dijelaskan oleh Selenius


dan Vankka.
Mereka mempelajari perkembangan sudut tibiofemoral pada tahun
1480 pada
anak normal. Sudut tibiofemoral pada tahun pertama kehidupan
adalah varus 15.
Sejak anak berusia 18 bulan, sudut tersebut meningkat menjadi
netral, dan
ekstremitas bawah tampak lurus. Selama tahun kedua dan ketiga,
sudut
tibiofemoral meningkat menjadi kurang lebih 12 valgus. Selama
tahun
berikutnya, valgus berkurang menjadi seperti pada orang dewasa,
7 pada pria,
dan 8 pada wanita

Pada anak, penyakit blount merupakan penyebab utama genu varum patologis.
2
Namun begitu, pada anak tersebut harus dievaluasi kemungkinan penyebab
lainnya seperti, displasia metafisis, osteokondromatosis, hemihipertofi, hemimelia
fibula atau tibia, displasia epifisis multipel, osteokondrodistrofi, akondroplasia,
displasia fibrosa.
2,12,13
Trauma atau infeksi pada fisis atau epifisis dan fraktur
metafisis juga dapat berakibat pada deformitas varus.
2,12
Kondisi yang melunakkan
tulang seperti riketsia dapat menyebabkan deformitas varus atau valgus,
bergantung kepada penjajaran anak pada awitan dari kondisi.
2,12,13
Gangguan
metabolik seperti riketsia mengganggu seluruh lempeng epifisis, sedangkan
Blounts disease menggangu hanya aspek medial dari tibia proksim

enu Valgum Patologis


Osteodistrofi renal sekunder dari insufisiensi ginjal kronik (renal rickets)
merupakan penyebab tersering dari genu valgum.
2,12
Penataksanaan medis yang
semakin baik, dialisis renal dan transplantasi renal yang semakin tersedia secara
bermakna meningkatkan kemungkinan hidup anak-anak ini. Tidak jarang, anakanak dengan obesitas dapat berkembang menjadi genu valgum idiopatik.
2
Selain
itu, osteokondroma pada femur distal atau tibia proksimal menyebabkan gangguan
pertumbuhan deformitas valgus atau lebih jarang varus.
2,12,13
Trauma langsung dari
lempeng epifisis tibia proksimal atau femur distal (seperti salter IV atau V)
berakibat pada deformitas angular pada kemudian hari.
2,14
Pada anak yang lebih
muda, trauma metafisis tibia juga menyebabkan valgus progresif atau angulasi d
kemudian hari.
2
Penyebab lainnya meliputi infeksi, tumor, kelainan kongenital,
dan kondisi herediter sepeti displasia metafisis dapat menyebabkan deformitas

lignment normal artinya adalah panjang ekstremitas bagian bawah sama (satu
dengan lainnya) dan aksis mekanik (pusat gravitasi) membagi lutut ke dalam 2
bagian sama besar ketika pasien berdiri dengan patella menghadap ke depan.
10
Posisi ini memberikan tekanan yang relatif seimbang pada kompartemen medial
dan lateral.
10
Gambar 13. Pembagian kuadran sendi lutut
(Sumber: Stevens P. Pediatrics Genu Varum [Online]. Diunduh dari
http://emedicine.medscape.com/article/1355974-overview)
Genu Varum
10
Pada anak berusia kurang dari 2 tahun, genu varum fisiologis sering terjadi,
namun dapat membaik dengan sendirinya (self-limited) dan tidak berbahaya. Pada
anak yang lebih tua dengan varus patologis, dengan lutut bergeser ke lateral, aksis
mekanik jatuh pada kuadran dalam sendi lutut; pada kasus yang lebih buruk, aksis
tersebut bahkan tidak berpotongan pada lutut. Sebagai akibatnya, kondilus
femoral medial dan plateau medial dari tibia mendapat beban patolog

euter-Volkmann akan menekan fisis


dan bagian kartilaginosa struktur ini
dan
menghambat osifikasi normal dari
epifisis

Pada genu valgum, aksis mekanik bergeser ke lateral,


stress patologis memberi
beban pada femur dan tibia lateral, menghambat
pertumbuhan dan bahkan
memicu terjadinya lingkaran setan. Tidak hanya
pertumbuhan fisis terhambat,
tetapi juga terjadi efek Heuter-Volkmann pada seluruh
epifisis yang menghambat
ekspansi tulang normal. Menurut prinsip HeuterVolkmann, tekanan berkelanjutan
atau berlebih pada epifisis memberikan efek inhibisi
terhadap pertumbuhan.

EVALUASI KLINIS
Anamnesis
Evaluasi klinis genu varum dan genu valgum dimulai dengan
wawancara medis
(anamnesis). Seringkali pasien mengeluhkan adanya nyeri
lutut.
11
Riwayat
penyakit keluarga dan deskripsi mengenai awitan dan
perjalanan penyakit dari
deformitas, penting dalam menentukan etiologi.
2,7
Riwayat keluarga penting untu

mengetahui adanya penyakit yang diturunkan


seperti sindrom marfan, osteogensis
imprefekta, dan sebagainya.
7,11
Seorang anak yang asimptomatik atau dengan
perjalanan penyakit yang cepat perlu dicurigai
adanya kondisi yang lebih serius
seperti gangguan neurologis, kelainan
kongenital, tumor, atau infeksi.
2

Pemeriksaan Fisik
Bayi yang normal biasanya berdiri dengan kedua kaki terpisah, dan lemak
subkutan dapat menutupi angulasi varus fisiologis awal.
10
Torsi tibia interna
seringkali ada bersama dengan genu varum fisiologis, dan menambah tampakan
genu varum ketika berdiri atau berjalan.
8,10
Pes planus dan torsi tibia eksterna juga
mungkin ada bersama genu valgum dan menambah tampakan genu valgum.
8,10
Dalam melakukan pemeriksaan fisik, pakaian harus dilepaskan, sehingga
kedua ekstremitas bawah dapat dievaluasi dengan baik.
3
Penilaian dilakukan baik
dalam posisi berdiri, berjalan, ataupun berbaring terlentang (supine) pada meja
pemeriksaan. Pada posisi berdiri, besarnya angulasi dari lutut dapat dinilai denga

pemeriksaan. Pada posisi berdiri, besarnya angulasi dari lutut


dapat dinilai dengan
dua cara:
3,10
Sudut femoral-tibial: sudut diantara paha dengan tungkai
bawah
Pengukuran jarak antara penanda tulang:
o Jarak interkondilar (genu varum): jarak antara kondilus femoral
medial pada lutut.
o Jarak intermaleolar (genu valgum): jarak diantara kedua medial
maleolus pada pergelangan kaki
Anak harus diperhatikan cara berjalannya, dengan perhatian
tertuju pada lu

ketika fase melangkah untuk menentukan adanya pembentukan sudut


ke lateral
(lateral thrust) atau medial (medial thrust).
2
Anak dengan varus atau valgus
fisiologis pada lutut umumnya tidak terjadi pembentukan sudut. Namun
begitu,
pada kondisi patologis, pembentukan sudut biasanya menunjukkan
kelemahan
ligamen-ligamen lutut.
2
Kelemahan ligamen meningkatkan potensi untuk
bertambahnya keparahan deformitas.
2
Pada posisi prone/ supine, dapat dinila

tasi pinggul interna dan eksterna (torsi


femoral) dan aksis paha-kaki (torsi
tibia).
10
Pada pemeriksaan fisik, diperiksa juga
adanya diskrepansi panjang
ekstremitas, dengan pengukuran true
length dan apparent length

ntuk genu varum dan genu valgum, dilakukan radiografi


Anteroposterior (AP)
pinggul hingga pergelangan kaki (full length) posisi berdiri.
Aksis mekanis dan
anatomis dari ekstremitas bagian bawah diukur. Pada anak
dengan genu varum,
sudut metafisis-diafisis juga diukur.
Ketika melakukan pemeriksaan radiologis foto AP untuk
mengukur sudut
tibiofemoral, tungkai bawah harus berada pada posisi
netral; rotasi eksternal akan
mengurangi deformitas valgus dan rotasi interna akan
meningkatkan deformita

Genu varum dan genu valgum fisiologis biasanya akan membaik secara spontan
dan penatalaksanaan hanya berupa observasi. Informasikan kepada orang tua
pasien perkembangan yang diharapkan dan komunikasian penemuan dan
rekomendasi kepada dokter keluarga. Observasi berkelanjutan dapat dilakukan
dengan pemeriksaan anak secara berkala. Jika alignment tulang tidak sesuai
dengan yang diharapkan, anak dapat kembali direevaluasi.
Anak dengan kondisi yang tidak sesuai dengan pola fisiologis harus
dievaluasi lebih lanjut. Penatalaksaan terdiri dari menetapkan kausa dasar dan
rencana tatalaksana. Setelah diagnosis diputuskan, penatalaksaan terdiri dari
observasi dengan pemeriksaan klinis dan radiografi berulang, orthosis, dan
berbagai tindakan bedah, seperti realignment osteotomy, hemiepiphyseodesis,
dan

Anda mungkin juga menyukai