KONSEP MEDIS
A. Definisi
Ileus paralitik adalah keadaan abdomen akut berupa kembung distensi usus karena usus
tidak dapat bergerak (mengalami motilitas), pasien tidak dapat buang air besar.(dr.Liza:
2008). Ileus (Ileus Paralitik, Ileus Adinamik) adalah suatu keadaan dimana pergerakan
kontraksi normal dinding usus untuk sementara waktu berhenti. (www.medicastore.com).
B. Etiologi
Adapun etiologi dari ileus paralitik, antara lain:
1. Pembedahan Abdomen
2. Trauma abdomen : Tumor yang ada dalam dinding usus meluas kelumen usus atau
tumor diluar usus menyebabkan tekanan pada dinding usus
3. Infeksi: peritonitis, appendicitis, diverticulitis
4. Pneumonia
5. Sepsis
6. Serangan Jantung
7. Ketidakseimbangan elektrolit, khususnya natrium
8. Kelainan metabolik yang mempengaruhi fungsi otot
9. Obat-obatan: Narkotika, Antihipertensi
10. Mesenteric ischemia
C. Manifestasi Klinis
Adapun klasifikasi dari ileus paralitik, yaitu:
1. Obstruksi Usus Halus
Gejala awal biasanya berupa nyeri abdomen bagian tengah seperti kram yang
cenderung bertambah berat sejalan dengan beratnya obstruksi dan bersifat hilang
timbul. Pasien dapat mengeluarkan darah dan mukus, tetapi bukan materi fekal dan
tidak terdapat flatus. Pada obstruksi komplet, gelombang peristaltik pada awalnya
menjadi sangat keras dan akhirnya berbalik arah dan isi usus terdorong kedepan mulut.
Apabila obstruksi terjadi pada ileum maka muntah fekal dapat terjadi. Semakin kebawah
obstruksi di area gastrointestinal yang terjadi, semakin jelas adanya distensi abdomen.
Jika berlanjut terus dan tidak diatasi maka akan terjadi syok hipovolemia akibat
dehidrasi dan kehilangan volume plasma.
2. Obstruksi Usus Besar
Nyeri perut yang bersifat kolik dalam kualitas yang sama dengan obstruksi pada usus
halus tetapi intensitasnya jauh lebih rendah. Muntah muncul terakhir terutama bila katup
ileosekal kompeten. Pada pasien dengan obstruksi disigmoid dan rectum, konstipasi
dapat menjadi gejala satu-satunya selama beberapa hari. Akhirnya abdomen menjadi
sangat distensi, loop dari usus besar menjadi dapat dilihat dari luar melalui dinding
abdomen, dan pasien menderita kram akibat nyeri abdomen bawah.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
B. Diagnosa Kepewatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri epigastrium berhubungan dengan proses
patologis penyakitnya.
2. Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual, muntah, dan anoreksia.
3. Gangguan pola eliminasi berhubungan dengan konstipasi.
D. Intervensi Keperawatan