Anda di halaman 1dari 33

TORTICOLIS

Di susun oleh kelompok 5


(No. urut absen 41-50) :

46. FAUZIAH ISKANDAR


41. EVAN FLORENCE LOPUHAA
47. FEBRIANA ARTHA SITANGGANG
42. EVI MIRA SAFITRI
48 FERINICA RINI MORONG
43. EVI TRISNAWATI
49 FERONIKA OHODUAN
44. FAISAL MALIK
50. FETI AFRIZA
45 FARHAN JUSTISIA MA’RUF PERDANA
Pengertian
Tortikolis adalah istilah medis untuk
menggambarkan suatu keadaan pada
leher yang terputar. Dalam bahasa latin
"torus" artinya berputar dan "collum"
artinya leher.

Tortikolis sering terjadi pada anak dan


dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: bawaan
(congenital) dan yang didapat setelah
lahir (acquired).
Tortikolis yang sering terjadi pada anak dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Congenital (bawaan)
Pada tortikolis congenital, terjadi kontraktur/kekakuan
otot sternokleidomastoid pada satu sisi. Otot
sternokleidomastoid adalah otot pada leher yang
berfungsi untuk menolehkan kepala ke kiri dan ke
kanan.
2. Torticolis Didapat setelah lahir.

Penyebab tortikolis yang didapat setelah lahir yaitu:


Cedera/peradangan pada saraf-saraf leher Abses retrofaringeal (nanah yang terletak di belakang
tenggorokan) Radang tenggoroksnPergeseran dari tulang belakang, terutama di daerah leher
Perdarahan di sekitar tulang belang daerah leher Adanya tumor di daerah tulang belakang
kepala Kecenderungan posisi bayi menengok hanya ke 1 sisi sehingga terjadi pemendekan otot
leher (m.sternocleidomastoideus) di sisi yang berlawanan
Problematika fisioterapi yang terjadi pada kondisi Tortikolis Kongenital:
Impairment:
- Body structure : terdapat gangguan pada muskuloskeletal, terdapat
kemiringan kepala ke arah lateral fleksi dan rotasi cervikal
- Body function: adanya spasme pada otot sternocleidomastoideus, otot
scaleni, otot upper travezius, adanya penurunan kekuatan otot cervical,
adanya pemendekan otot sternocleidomastoideus, adanya penurunan LGS
pada lateral fleksi dan rotasi cervikal
Participans restriction:
- personal: pasien belum mampu memahami instruksi
dari terapis maupun orang tua, pasien mas menaangis
Ketika fisioterapi.
- social: pasien belum bisa berinteraksi dengan teman
sebaya, belum bisa bermain dengan leluasa seperti teman
sebayanya.
Fungsional limitation:
gangguan dalam melakukan fungsional dasar seperti merangkak,
melakukan Gerakan leher seperti menoleh, menunduk, mendongak,
saat tidur, bermain maupun beraktifitas sehari- hari
PRINSIP PENANGANAN
Prinsip pengobatan tortikolis, baik tortikolos kongenital atau
tortikolis yang didapat sebenarnya hampir sama. Langkah pertama
adalah memastikan apakah tortikolis tersebut memerlukan
intervensi segera atau tidak. Pada tortikolis kongenital kadang
terjadi penyembuhan dengan sendirinya, dan bila dirasakan perlu
dapat dilakukan fisioterapi dan latihan untuk otot
sternocleidomastoideus tersebut. Penggunaan collar neck
 (penahan leher) pada tortikolis kongenital kadang diperlukan
untuk membantu proses pemulihan. Pada tortikolis yang didapat,
langkah awalnya adalah menangani penyebabnya.
PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
1)History Taking
- Riwayat kehamilan : tentang posisi bayi dalam kandungan dan gerakan bayi
yang kurang karena tertahan di bawah saat 6 minggu kehamilan terakhir.
- Riwayat persalinan : presentasi lahir kepala atau bokong dan berat badan bayi
saat lahir, penggunaan alat bantu saat lahir seperti forceps atau vacuum, dan
riwayat trauma bayi saat dilahirkan.
- Riwayat kesehatan setelah lahir : riwayat perawatan intensif, posisi menetap
yang asimetris, kejadian infeksi setelah lahir yang pernah dialami dan riwayat
tahapanperkembangan bayi.
2) Pemeriksaan Medis
- Pemeriksaan spesialis anak
- Pemeriksaan penunjang (USG Muskuloskeletal, MRI)
Tujuan
USG : untuk melihat melihat struktur jaringan lunak pada otot SCM
MRI : abnormalitas dari bentuk tulang kraniofasial dan vertebra servikal.

3) Pemeriksaan gerak fungsi;


- Inspeksi postur dan pola gerak saat supine, prone,rolling dan sitting
- Pemeriksaan tonus otot
- Pemeriksaan fungsi
- Pemeriksaan postur badan
- Pemeriksaan keseimbangan
- Pemeriksaan visual
4) Tes dan Pengukuran
- Arthrodial protractor
• Normal rotasi leher bayi 100ᵒ
• Normal lateral fleksi bayi 65ᵒ

- Kekuatan otot fleksor leher dinilai


dengan Muscle Function Scale
4) Diagnosa
Diagnosis Medis (ICD 10)
• P15.2 : Torticollis due to injury
• F45.8 : Torticollis psychogenic
• G24.3 : Torticollis spasmodic
• Q67.3 : Plagiocephaly
• Q67.0 : Facial asymmetry
Diagnosis Fisioterapi (ICF - CY)
Body Structures and body function impairment:
• B7108: Mobility of joint functions
• B300 : Power of isolated muscles and muscles group
• B7350: Tone of isolated muscles and muscle groups
• B7600: Control of simple voluntary movements
• B28010: Sensation of pain in head and neck
• b2351: Vestibular function of balance
• S7103: Joints of head and neck region
• S7104: Muscles of head and neck region
• S7108: Structure of head and neck region
PROGNOSIS FISIOTERAPI
• Identifikasi dan intervensi dini menjadi fase penting dalam
koreksi awal dan mencegah terjadinya impairment dan
komplikasi pada masa berikutnya.
• Bayi kurang tiga bulan dengan deviasi ringan < 10° bisa
berespon baik denganlatihan aktif di rumah dengan home
program.
• Prognosis pemulihan penuh pada CMT dengan penanganan
fisioterapi kurang dari usia 3 bulan adalah 100%, dan menurun
menjadi 75% jika ditangani setelah usia 3 bulan.
Diagnosis Fisioterapi (ICF - CY)
Activity limitation:
• D110 : Watching
• D560: Breastfeeding
• D440 : Fine hand use
• D445 : Hand and arm use
Participation restriction:
• D7600 : Parent-child
relationships
• D7601: Child-parent relationships
• D920 : Recreation and leisure
PROGNOSIS FISIOTERAPI

• Bayi antara 3 – 6 bulan dengan massa SCM membutuhkan


periode intervensi konservatif lebih lama dan bisa mendapatkan
penanganan operatif.
• Jika ROM normal tidak tercapai normal sebelum usia 9 bulan
akan menyebabkan facial dan cranial asimetri, pertumbuhan
jaringan lunak abnormal, servical dan thorakal scoliosis.
• 37% bayi dengan CMT juga memiliki resiko terjadinya
keterlambatan motorik, sehingga fisioterapi harus
mempertimbagkan dalam intervensi.
5) Prognosis Fungsional:

Prognosis tortikolis tergantung pada kelainan yang mendasarinya.


Sebagian besar kasus tortikolis didapat (acquired), kondisi ini bisa hilang dan
atau dikurangi dalam waktu dua minggu, namun tortikolis spasmodik idiopatik
(IST) secara bertahap dapat berkembang berbulan-bulan dan bahkan seumur hidup
Intervensi
1) Tujuan intervensi:
- Mengurangi dan atau menghilangkan kontraktur pada otot
sternocleidomastoideus.
- Meningkatkan fungsi leher dan kontrol kepala

2) Modalitas yang direkomendasikan adalah:


- Matras
- Bantal
- Handuk
INTERVENSI
FISIOTERAPI
 Infra Red 10 menit  Relaksasi
 Massage  Friction Melintang
 TL  Stretching Otot Sternocleidomastoideus
 Passive ROM Exercise , Active ROM Exercise
 Development of symmetrical movement
 Soft tissue mobilization
 Kinesiological taping
 Alat bantu dan orthosis
 Parent education
stretching m. sternocleidomastoideus
Stretching dengan tortikolis dextra
massage m. sternocleidomastoideus
Active ROM Posisi:
• Posisi neck dan trunk active ROM bisa dilakukan pada posisi
untuk mendapatkan reaksi tegak seperti berguling, tidur
miring, atau duduk dengan bagian punggung tersangga oleh
pengasuh atau orangtua.

Gerakan:
• Menggerakan bagian tubuh dengan mengatur posisi
sehingga bagian otot yang lemah bisa bergerak lebih
aktif. Latihan akan lebih efektif jika menggunakan stimulasi
mainan dari auditori dan visual (menggunakan mainan
berwarna warni dan berbunyi)

latihan dilakukan sambil melakukan aktifitas sehari-hari


Development of symmetrical movement

Posisi dilakukan saat posisi tengkurap, duduk,


merangkak atau berdiri ( tergantung usia bayi, dilakukan
untuk meningkatkan gerakkan simetri dengan menumpu
pada sisi tubuh.

Tujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dan


menghambat gerakkan asimetri

Latihan dilakukan saat aktifitas sehari-hari


Soft tissue mobilization

Tiga fase soft tissue moboilizatian :

yaitu fase mobilisasi pasif, fase


mobilisasi dengan stretching, dan fase
mobilisasi dengan aktif rotasi leher.
Kinesiotapping

efek inhibisi
pada affected SCM yang lemah,
atau efek fasilitasi pada unaffected SCM bisa
meningkatkan ROM dan meningkatkan simetri
Alat bantu dan orthosis

Alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk


membantu memperoleh, mempertahankan atau
membatasi gerakan antara lain:

Soft collar, Collar TOT, The Dynamnic Orthotic


Cranioplasty (DOC) , head neck orthosis, head neck
thorax orthosis, corrective helmet
Alat bantu dan orthosis
Parent Education (contoh pada tortikolis dextra) :
1.Letakkan mainan pada sisi kanan sehingga anak akan selalu menoleh ke kanan
2.Letakkan benda-benda di ruangan yang menarik perhatian anak pada sisi kanan
3.Selama menyusu (ASI atau botol ) posisikan wajah ke kanan
4.Saat menggendong di bahu posisikan wajah ke kanan
1.
Referensi :
1. Panduan praktek klinis fisioterapi, 201
2. Simranjeet Kaur, Congenital Torticollis and Its Physiotherapy Management, Februrari 2020
3. dr Ftr Yohanes Purwanto, S.Psi, materi Pediatric physio study club “congenital muscular
torticolis 2021
4. Christine O yappen dkk,Rehabilitasi medik pada tortikolis muskuloskeletal
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai