Anda di halaman 1dari 26

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR


JURUSAN FISIOTERAPI
TAHUN 2018
DEFENISI TORTIKOLIS

Tortikolis bisa juga diartikan


sebagai istilah umum untuk
Tortikolis berasal dari bahasa berbagai kondisi dystonia
Latin torta (twisted=
terputar) , dan collum (leher).
kepala dan leher , yang
Tortikolis merupakan kelainan menampilkan variasi tertentu
kongenitaldimana muscullus dalam gerakan kepala (
sternocleidomastoideus komponen phasic ) ditandai
mengalami fibrosis dan gagal dengan arah gerakan
memanjang sementara tubuh
anak terus tumbuh sehingga
(horizontal , seolah-olah
terjadi deformitas progresif. mengatakan ” tidak” , atau
vertikal , seolah-olah
mengatakan ” iya “).
JENIS – JENIS TORTIKOLIS

Tortikolis yang didapat


Congenital Muscular Torticolis
setelah lahir, merupakan
merupakan gangguan tortikolis
keadaan dimana leher bayi
yang paling sering ditemukan,
selalu menoleh ke arah yang
yaitu kondisi keterbatasan
sama dan pergerakan leher
gerakan leher kongenital atau
terbatas yang terjadi beberapa
bawaan sejak lahir, dimana
bulan setelah kelahiran,
anak akan menahan atau
dengan faktor penyebab yang
memposisikan kepala pada satu
lebih jelas yang mendasarinya,
sisi dengan dagu mengarah
serta tidak terjadi komplikasi
pada sisi yang berlawanan.
berupa asimetri wajah.
ANATOMI TORTIKOLIS
ETIOLOGI
ETIOLOGI TORTIKOLIS

ETIOLOGI LOKAL ETIOLOGI KOMPENSASI


Pada orang dewasa, setiap
abnormalitas atau trauma tulang
Tortikolis merupakan
cervikal bisa menyebabkan tortikolis mekanisme kompensasi dari
termasuk trauma minor penyakit atau symptom lain
(tegangan/regangan), fraktur, seperti strabismus dengan
dislokasi, dan sublukasi, sering parese nervus IV, nistagmus
menyebabkan spasme dari otot leher. kongenital, dan tumor fossa
Penyebab lainnya yakni infeksi,
spondylosis, tumor, jaringan parut.
posterior.
ETIOLOGI TORTIKOLIS
ETIOLOGI SENTRAL
Tortikolis sering juga disebabkan
oleh reaksi distonia sekunder terhadap obat-
obatan seperti phenotiazin, phenytoin, dan
terapi L-dopa. Pada wanita usia 30-60 tahun
idiopatik spasmodic tortikolis meningkat.
Sedangkan, pada anak etiologinya torsion
dystonia, drug-induced dystonia, dan
cerebral palsy.
ETIOLOGI TORTIKOLIS

Selain beberapa etiologi di atas juga terdapat penyebab


tortikolis konginetal yang tidak diketahui secara jelas, namun
biasanya bayi dengan tortikolis memiliki riwayat:
1. Persalinan yang sulit (sungsang) dimana otot leher –
sternocleidomastoideus (SCM)- teregang, robek dan terjadi
perdarahan. Penyembuhan yang terjadi membentuk jaringan
ikat disertai pemendekan otot.
2. Posisi dalam rahim dimana aliran darah balik dari otot
sternocledomastoideus terhambat sehingga otot tersebut
kurang mendapat suplay darah yang berakibat otot menjadi
rusak dan digantikan oleh jaringan ikat.
MANIFESTASI KLINIS
PATOFISIOLOGI TORTIKOLIS

Patofisiologi tortikolis terbagi


atas :
1. Congenital torticolis
2. Acquired tortikolis
3. Atlantoaxial rotary
subluxation (AARS)
4. Idiopatik spasmodik tortikolis
(IST)
5. Benign Paroxysmal tortikolis
PATOFISIOLOGI
ASSESMENT DIAGNOSA
ANAMNESIS

Anamnesis Umum
Nama : Muhammad Roni
Jenis kelamin : Laki - laki
Umur : 3 bulan
Alamat : Jalan Tun Abd. Anamnesis Khusus
Razak blok C12.A
Pasien datang dengan
keluhan kepala miring otot leher ke
sisi kanan dengan keluhan kekuatan
otot leher dimana dagu berlawanan
sehingga mengakibatkan kesulitan
dalam menggerakkan dan
memiringkan kepala.
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan obyektif
• Palpasi otot
Pemeriksaan fisik sternocledomastoideus = Ada
keterbatasan
• Infeksi ditemukan
• Gerak pasif = terjadi keterbatasan
keterbatasan otot leher
gerak
• Palpasi posisi kepala
menjadi miring dan kaku • Gerak aktif nyeri bertambah saat
kepala diposisikan dengan posisi
yang normal
• Pemeriksaan tiroid
DIAGNOSA FISIOTERAPI
IMPAIRMENT
1. Spasme pada kedua otot trapezius dan
sternocledomastoideus
2. Pemendekan otot sternocledomastoideus
3. Keterbatasan LGS pada leher

FUNGSIONAL LIMITATION DISABILITY


Dalam kasus ini terdapat Adanya keterbatasan dalamm
kesulitan menoleh ke kanan saat beraktivitas yaitu pasien dapat
tidur, bermain, maupun bermain denga leluasa seperti
beraktivitas sehari – hari. teman sebayanya
INTERVENSI FT
INTERVENSI FISIOTERAPI

Intervensi fisioterapi pada kasus tortikolis dapat


diberikan intervensi yaitu :
1. Infra red
2. Ultrasound
3. Massage
4. Terapi latihan
5. Relax passive movement
6. Streching
Tujuan pemberian intervensi tersebut untuk
mengurangi spasme otot, meningkatkan LGS, meningkatkan
kekuatan otot, serta meningkatkan aktivitas fungsional anak. (
Putri, 2010).
INTERVENSI FISIOTERAPI

1. Infra red
Infra red diberikan pada pasien
tortikolis bertujuan untuk
meningkatkan proses metabolisme,
vasodilatasi pembuluh darah,
mempengaruhi jaringan otot dan
meningkatkan sisa – sisa
metabolisme. (Sujatno, 2010)
INTERVENSI FISIOTERAPI

1. Terapi latihan
Pemberian terapi
latihan pada pasien tortikolis sangat
bermakna terhadap pencapaian
posisi kepala yang simetris. Hal ini
disebabkan karena otot terlatih untuk
membiasakan posisi kepala berada
pada posisi yang berlawana dengan
sekitarnya sehingga kepala dapat
digerakkan secara normal.
(Hardjono, 2007 )
INTERVENSI FISIOTERAPI

1. Massage
Massage yang diberikan pada anak
tortikolis dapat mengurangi adanya
muscular restriction, tightness,
stifness, dan spasme. Hal ini
disebabkan karena massage dapat
memberikan efek relaksasi pada
otot. Massage juga dapat
meningkatkan peredaran darah
ketika jumlah nutrisi dan oksigen
yang tersedia untuk otot terpenuhi.
(Imelda, 2013)
INTERVENSI FISIOTERAPI

1. Relax Passive Streching


Merupakan gerakan yang murni
berasal dari luar atau terapis
tanpa disertai gerakan anggota
tubuh pasien. Gerakan ini
bertujuan untuk melatih otot
secara pasif, sehingga dapat
mengurangi nyeri serta mencegah
terjadinya keterbatasan gerak dan
menjaga elastisitas otot.
(Hardjono,2007)
INTERVENSI FISIOTERAPI

1. Streching
Merupakan suatu gerakan
pengobatan yang dimaksudkan
untuk memperpanjang suatu otot
yang secara patologi pemendekan
dari struktur jaringan ototnya. Tujuan
utama dari streching adalah
meregangkan otot yang memendek
dan memperbaiki struktur
disekitarnya. (Hardjono, 2007)
HOME PROGRAM

1. Letakkan mainan pada sisi di mana bayi harus memutar


kepala untuk mengalihkan perhatian ke arah mainan ataupun
meraih mainan tersebut.
2. Letakkan bayi di kasur dimana sisi yang sakit menghadap
ke dinding, sehingga bayi harus memutar kepalanya untuk
melihat ke arah luar kasur.
RENCANA PENATALAKSAAN TERAPI

Tujuan
• Meningkatkan ROM
pada leher
• Mengurangi spasme
Mengembalikan posisi
kepala dan leher yang
Edukasi
miring
• Mengerjakan penderita untuk
pasif stretching
• Memberikan latihan gerakan
pasif kepala penderita
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai