Anda di halaman 1dari 6

TAHAP PENCAPAIAN TUMBUH KEMBANG ANAK

Dalam tahap pencapaian pertumbuhan dan perkembangan. Anak dapat dikelompokkan


kedalam kelompok besar yakni kelompok usia 0 6 tahun yang terbagi menjadi tahap prenatal
yang terdiri dari masa embrio (mulai konsepsi -8 minggu) dan masa fetus (9 minggu sampai
lahir), tahap post natal yang terdiri dari masa neonates (0 28 hari) dan masa bayi (29 hari 1
tahun), tahap presekolah (3-6 tahun), dan kelompok usia 6 tahun keatas yang berbagi dalam masa
pra remaja (6-10 tahun), dan masa remaja (10-18/20 tahun)
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MASA PRANATAL
Masa prenatal terdiri dari dua fase yaitu fase embrio dan fase fatus, pada fase embrio
pertumbuhan di mulai pada 8 minggu pertama dengan terjadi defensiasi yang cepat dari ovum
menjadi suatu organisme dan terbentuknya manusia. Pada minggu kedua terjadi pembelahan sel
dan pemisahan jaringan antar entoderem dan ektoderem, dan pada minggu ke tiga terbentuk
mesoderem. Pada masa ini sampai umur tujuh minggu belum tampak terjadi gerakan yg
menonjol hanya denyut jantung janin sudah mulai terdapat berdenyut sejak 4 minggu. Masa fatus
terjadi antara minggu ke -12 sampai ke 40 terjadi peningkatan fungsi organ yaitu bertambah
ukuran panjang dan berat badan terutama pertumbuhan dan penambahan jaringan subcutan dan
jaringan otot.
Pertumbuhan dan Perkembangan post Natal
Masa neonatus (0-28 hari)
Pertumbuhan dan perkembangan post natal atau dikenal dengan pertumbuhan dan
perkembangan setelah lahir ini diawali dengan masa neonatus (0-28 hari) yang merupakan masa
terjadi kehidupan yang baru dalam ekstra uteri, gengan terjadi proses adaptasi semua system
organ tubuh, proses adaptasi dari organ tersebut di mulai dari aktivitas pernapasan yg di sertai
pertukaran gas dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 kali per menit, penyesuaian denyut
jantung antara 120 160 kali per menit, dengan ukuran jantung lebih besar apabila dibandingkan
dengan rongga dada, kemudian terjadi aktivitas pergerakan bayi yang mulai meningkat untuk
memenuhi kebutuhan gizi seperti menangis, memutar mutar kepala, menghisap menelan.
Proses selanjutnya terjadi proses pengeluaran tinja yang terjadi selama 24 jam yang terdapat
meconium setelah itu akan terjadi proses defekasi seperti eksresi apa yg dimakan.
Perubahan pada fungsi selanjutnya seperti ginjal belum sempurna. Urine masih sedikit
mengandung protein dan pada minggu pertama dan akan dijumpai warna merah muda karena
banyak mengandung banyak senyawa urat. Kemudian kadar hemoglobin berkisar 17-19g/dl,
kadar hematokrinnya adalah 52%, terjadi peningkatan kadar leukosit sekitar 25.000-30.000 /ul
dan setelah umur satu minggu terjadi penurunan gingga kurang dari 14.000 / ul. keadaan fungsi
hatipun masih relative imatur dalam memproduksi factor pembekuan sebab sebelum
terbentuknya flor usus yang akan berperan dalam absorbs vitamin k, kemudian adanya kekebalan
bayi oleh karena adanya Imunoglobulin.
Masa Bayi (28-1 tahun)
Pada masa bayi hingga satu tahun dalam pertumbuhan dan perkembangan dapat
dikelompokan menjadi tiga tahap, tahap pertama 1 4 bulan, tahap kedua 4 8 bulan, tahap ke
tiga adalah 8 12 bulan.
Umur 1 4 bulan
Perubahan dalam pertumbuhan diawali dengan perubahan berat badan pada usia ini bila
gizi bayi baik maka aka nada peningkatan berat badan mencapai 700 1000 gram/bulan
sedangkan pertumbuhan tinggi badan agak stabil tidak mengalami kecepatan dalam pertumbuhan
tinggi badan, kemudian dalam perkembangan dapat dilihat dari perkembangan motorik kasar,
halus, Bahasa dan adaptasi social.
Perkembangan motoric, Bahasa, dan adaptasi social
Spontan dan membatas senyum, penghliatan, penciuman, pendengaran dan kontak
tersenyum pada wajah manusia, waktu tidur dalam sehari lebih sedikit dari pada waktu terjaga,
membentuk siklus tidur bangun.
Umur 4-8 bulan
Pada umur ini pertubuhan berat badan dapat terjadi 2 kali berat badan pada waktu lahir
dan rata rata komunikan 500 600 gram / bulan dan terjadi ke stabilan tinggi badan seiring
bertambahnya umur.
Umur 8 12 bulan
Pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat mencapai 3 kali berat badan lahir apabila
mencapai usia 1 tahun dan pada pertambahan berat badan /bulan sekitar 350 450 gram pada
usia 7 9 bulan dan 250 350 gram/bulan pada usia 10 12 bulan apabila dalam pemenuhan
gizi yang baik dan pertumbuhan tinggi badan sekitar 1,5 kali tinggu badan saat lahir, pada usia 1
tahun penambahan tinggi badan tersebut masuh stabil dan diperkirakan tinggu badan mencapai
75 cm.
Masa Anak 1 2 tahun
Pertumbuhan dan perkembangan pada tahun kedua pada anak akan mengalami beberapa
perlambatan dalam pertumbuhan fisik, di mana pada tahun kedua anak akan mengalami kenaikan
berat bada sekitar 1,5 2,5 kg dan panjang 6 10 cm, kemudian pertumbuhan otak juga akan
mengalami perlambatan yaitu kenaikan lingkar kepala hanya 2 cm, untuk pertumbuhan gigi
terdapat tambahan 8 buah gigi susu termasuk gigi geraham pertama, dan gigi tering sehingga
seluruhnya berjumlah 14 16 buah.
Masa prasekolah
Pada pertumbuhan masa pra sekolah pada anak pertumbuhan fisik khususnya berat badan
mengalami kenaikan rata rata pertahunnya 2 kg kelihatan kurus tetapi aktivitas motoric tinggi,
di mana system kematangan tumbuh sudah mencapain kematangan seperti berjalan, melompat
dan lain lain dan pertumbuhan tinggi bertambah rata rata 6,75-7,5 cm/tahun.
Pada masa ini anak mengalami perubahan pola makan minum dimana masa ini anak akan
mengalami kesulitan untuk makan dan proses eliminasi anak sudah mencapai kemandirian dan
dimasa ini perkembangan kognitif sudah menunjukan perkembangan. Sedangkan perkembangan
psikososial pada anak sudah menunjukan adanya rasa inisiatif, konsep dari yang positif serta
mampu mengidentifikasi identitas dirinya.
Masa sekolah
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa sekolah akan mengalami proses percepatan
pada umur 10 12 tahun, di mana penambahan berat badan per tahun akan dapat 2,5 kg dan
ukuran panjang tinggi badan sampai 5 cm per tahunnya. Pertumbuhan jaringan limfatik pada usia
ini akan semakin meningkat bahkan melebihi pada orang dewasa, kemandirian anak akan
semakin dirasakan di mana lingkungan di luar rumah dalam hal ini adalah sekolah cukup besar,
sehingga beberapa masalah sudah mampu diatasi dengan sendirinya. Pada masa ini reaksi seperti
ke gagalan, kemarahan atau ke gelisahan, perkembangan kognitif, psikososial, inter personal,
psikoseksual, moral, dan spiritual sedah mulai menunjukan kematangan pada masa ini.
Masa Remaja
Pada masa remaja proses pertumbuhan dan perkembangan di tunjukan terjadi
kematangan dalam beberapa fungsi endokrin, kematangan fungsi seksual hingga tampak sekali
masa remaja sudah menunjukan kedewasaan dalam hidup bermasyarakat, proses itu bias terjadi
karena pengaruh lingkungan social. Pada masa ini terjadi peristiwa yang sangat penting dan perlu
perhatian yaitu peristiwa pubertas. Peristiwa tersebut akan dialamai anak laki laki maupun
perempuan dan perkembangan ini mengalami menonjol di masing masing jenis kelamin.
Masa remaja ini akan kita banyak jumpai berbagai permasalahan yang ada karena masa
ini merupakan proses menuju ke dewasaan dan anak ingin mencoba bahwa dirinya sudah
mmampu sendiri, dan masalah yang sering di jumpai yaitu perubahan bentuk tubuh, adanya
jerawat dan dapat menunjukan gangguan emosional, gangguan miopi, adanya kelainan kifosis,
lordosis atau kelainan lainnya, kenakalan remaja, dan lain lain. Pada masa ini kematangan
seksual dengan perkembangan pada alat reproduksinya, merupakan masa krisi identitas dimana
anak mengalami perkembangan dewasa akan meninggalkan masa kanak kanak.
Pola pertumbuhan dan perkembangan
Merupakan peristiwa yang akan terjadi selama proses pertumbuhan dan perkembangan
pada anak, baik terjadi percepatan maupun perlambatan yang saling ber hubungan antara satu
organ yang lain. Dalam peristiwa tersebut dapat mengalami beberapa pola pertumbuhan dan
perkembangan anak, diantaranya:
Pola pertumbuhan fisik yang terarah
Pada pola ini terdapat dua prinsip atau hokum perkembangan yaitu prinsip
cephalocaudal dan prinsip proximodistal (wong, 1995). Pertama, cephalocaudal atau head to
tail direction (dari arak kepala menuju ke kaki) Pola pertumbuhan dan perkembangan ini mulai
dari kepala yang ditandai dengan perubahan ukuran kepala yang lebih besar, kemudian
berkembang kemampuan menggerakkan lebih cepat dengan menggelengkan kepala dan
dilanjutkan dengan ke bagian ektremitas bawah lengan, tangan, dan kaki.
Kedua, proximal distal atau near to far direction (wong, 1995) pola ini dimulai dengan
menggerakan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat/sumbu tangan kemudian baru
menggerakan anggota gerak yang lebih jauh atau kearah bagian tepi, seperti menggerakan bahu
dulu baru jari jari.
Pola perkembangan dari umum ke khusus
Pola ini di kenal dengan nama pola mass to specific atau to complex (wong, 1995), pola
pertumbuhan dan perkembangan ini dapat di mulai dengan menggerakkan daerah yang lebih
umum (sederhana) dahulu baru kemudian baru daerah yg lebih komplek (khusus), seperti
melambaikan tangan baru kemudian memainkan jarinya atau menggerakan lengan atas, bawah
telapak tangan sebelum menggerakan jari tangan, akan menggerakan badan atau tubuhnya
sebelum mempergunakan kedua tungkainya untuk menyangga, melangkah atau mampu berjalan.
Pola perkembangan berlangsung dalam tahapan perkembangan
Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan perkembangan, yang dapat
digunakan untuk mendeteksi perkembangan selannjutnya, seperti seorang anak pada umur empat
tahun mengaklami kesulitan dalam bnerbicara, mengemukakan sesuatu atau terbatas dalam
perbendaharaan kata, makan dapat diramalkan akan mengalami keterlambatan pada seluruh
aspek perkembangan. Pada pola ini terdapat perkembangan dibagi menjadi lima bagian yang
tentunya memiliki prinsip atai ciri khas dalam setiap perkembangannya diantaranya 1. Masa pra
lahir, terjadi pertumbuhan yang sangat cepat pada alat dan jaringan tubuh. 2. ,masa neonatus,
terjadi proses penyesiaian dengan kehidupan di luar Rahim dan hamper sedikit aspek
pertumbuhan fisik dalam perubahan. 3. Masa bayi terjadi perkembangan sesuai dengan
lingkungan yang mempengaruhinya dan memiliki kemampuan untuk melindungi dan
menghindari dari hal yang mengancam dirinya. 4. Masa anak, terjadi perkembangan yang cepat
dalam aspek sifat, sikap,minat dan cara penyesuaian dengan lingkungan dalam hal ini keluarga
dan teman sebaya dan. 5. Masa remaja akan terjadi perubahan kearah dewasa sehingga
kematangan pada tanda tanda pubertas. (Gunarsa, 1997)
Pola perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan latihan (belajar)
Proses kematangan dan belajar pada pola ini selalu mempengaruhi perubahan dalam
perkembangan anak, antara kematangan dan proses belajar terjadi interaksi yang kuat dalam
mempengaruhi perkembangan anak. Terdapat saat yang siap untuk menerima sesuatu dari luar
untuk mencapai proses kematangan yang dicapainya dapat di sempurnakan melalui rangsangan
yang tepat.(Gunarsa 1997).
Perkembangan psikologi anak (erikson)
Merupakan perkembangan anak yang di tinjau dari spek psikososial, perkembangan ini di
kemukakan oleh erikson bahwa anak dakam perkembangannya selalu dipengaruhi oleh
lingkungan social dan untuk mencapai kematangan kepribadaian anak perkembangan psikososial
anak dapat meliputi:
1. tahap percaya dan tidak percaya terjadi pada umur 0 1 tahun (bayi) dengan perkembangan
sebagai berikut tahap ini bayi sudah terbentuk rasa percaya kepada seseorang baik orang tua
maupun orang yang mengasuhnya ataupun perawat yang merawatnya, kegagalan pada tahap ini
ialah salah pada saat mengasuh.
2. tahap kemandirian, rasa malu, dan ragu terjadi pada umur 1-3 tahun (toddler) dengan
perkembangan sebagai berikut anak sudah mulai mencoba dalam mandiri dalam tugas tumbuh
kembang seperti dalam motoric dan Bahasa, anak sudah bisa mulai latihan jalan sendiri,
berbicara dan pada tahap ini pula anak akan merasakan malu apabila orang tua terlalu
melindungi atau mengurangi kemandiriannya atau kebebasan anak dan menuntuk tinggi
kemauan anak.
3. tahap inisiatif, rasa bersalah terjadi pada umur 4 6 tahun (prasekolah) dengan
perkembangan sebagai berikut anak akan memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman
baru atau secara aktif melakukan aktivitasnya, dan apabila pada tahap ini anak dilarang atau
dicegah makan akan tumbuh perasaan bersalah pada diri anak.
4. tahap rajin dan rendah diri terjadi pada umur 6 12 tahun (sekolah) dengan perkembangan
sebagai berikut anak sesalu berusaha untuk mencapai suatu yang di inginkan atau prestasinya
sehingga anak pada usia ini adalah rajin dalam melakukan sesuatu akan tetapi apabila harapan
anak akan pada anak ini tidak tercapai kemungkinan besar anak akan merasakan rendah diri.
5. tahap identitas dan kebingungan peran terjadi pada masa adolescence dengan perkembangan
sebagai berikur terjadi perubahan dalan diri anak khususnya dalam fisik dan kematangan usia,
perubahan hormonal, akan menunjukan identitas dirinya seperti seperti siapa saya kemudian
apabila kondisi ditak sesuai dengan suasana maka mungkin dapat kemungkinan menyebabkan
terjadi kebingungan dalam peran.
6. tahap ke intiman dan pemisahan terjadi pada masa dewasa muda dengan perkembangan
sebagai berikut anak mencoba melakukan hubungan dengan teman sebaya atau kelompok
masyarakat dalam kehidupan social untuk menjalani ke akraban dan apabila tidak mampu
bergabung atau membina hubungan dengan orang lain maka kemungkinan dapat memisahkan
diri dari anggota atau kelompok orang.
7. tahap generasi dan penghentian terjadi pada masa dewasa pertengahan dengan perkembangan
sebagai berikut seseorang ingin mencoba memperhatikan generasi berikutnya dalam kegiatan
aktivitas di masyarakat dan selalu melibatkannya dan keinginannya membuat dunia
menerimanya, apabila tahap ini terjadi ke gagalan maka akan terjadi penghentian dalam kegiatan
atau aktivitasnya.
8. tahap intergritas dan keputusan terjadi pada masa dewasa lanjut dengan
perkembangansebagai berikut seseorang memikirkan tugas tugas dalam mengakhiri kehidupan,
perasaan putus asa akan mudah timbul karena kegagalan pada dirinya unyuk melakukan aktivitas
dalam kehidupannya

Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif pada anak menurut piaget memberi dengan empat tahap, diantaranya
tahap sensori motor, tahap praoperasional, tahap, tahap konkret, dan tahap formal operasional.
1. tahap sensori motor, (umur 0 2 tahun) dengan perkembangan kemampuan sebagai berikut
anak mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi dan mengakomodasi informasi dengan cara
melihat, mendengar, menyentuh dan dan aktivitas motoric. Semua gerakan apada masa ini akan
diarahkan kemulut dengan merasakan keingintahuan sesuatu dari apa yang di lihat, di dengar, di
sentuh dan lain lain. Gerakan fisik tersebut menunjukkan sifat egosentris dari pihak anak.
2. tahap praoperasional (umur 2 7 tahun) dengan perkembangan kemampuan sebagai berikut
anak belum mampu mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam pikiran
anak, perkembangan anak masih bersifat egoestik, seperti dalam penelitian piaget anak anak
sesalu menunjukan egoistic seperti anak memilih sesuatu atau ukuran yang besar walaipun isi
sedikit. Masa ini sifat pikirannya besifat transduktif menganggap semuanya sama, sepertiseorang
pria di kluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah, pikiran yang kedua adalah pikiran
animisme selalu memperhatikan adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
makan akan memukulnya kearah benda tersebut.
3. tahap kongkret (7 11 tahun ) dengan perkembangan kemampuan sebagai berikut anak sudah
memandang realistis dari dunianya dan mempunyai anggapan yang sama dengan orang lain,sifat
egosentris sudah mulai hilang sebab anak mempunyai pengertian tentang keterbatasan diri
sendiri, sifat pikiran sudah mempunyai dua pandangan atau disebut reversibilitas merupakan cara
memandang dari arah berlawanan (kebalikan) sifat realistic tersebut belum sampai kedalam
pikuran dalam membuat suatu konsep atau hipotesis
4 formal operasional (lebih dari 11 tahun) dengan perkembangan kemampuan sebagai berikut
perkembangan anak pada masa ini sudah terjadi dalam perkembangan pikiran dengan
membentuk gambaran mental dan mampu menyelesaikan aktivitas dalam pikiran, mampu
menduga dan memperkirakan dengan pikiran yang abstrak.

Anda mungkin juga menyukai