Anda di halaman 1dari 42

FISIOTERAPI

UNTUK
INSAN PARKINSON

FT Neurologi-Psikiatri Pertemuan 2
PENGANTAR

 Seseorang dengan Parkinson mungkin


mengalami beberapa gejala pada waktu yang
sama; anamnesis dan masalah pada fisik serta
gerakan.

 Fisioterapi berkonsentrasi pada manifestasi fisik


dari gangguan, dan memperhatikan bagaimana
dampak gejala lain terhadap aktivitas sehari-
hari.

 Hasil optimal dicapai melalui kerja sama dengan


berbagai pihak
DEFINSI PARKINSON
Penyakit Parkinson adalah degenerasi sel saraf
secara bertahap pada otak yang berfungsi
mengatur pergerakan tubuh. Gejala yang banyak
diketahui orang dari penyakit Parkinson adalah
terjadinya tremor atau gemetaran.
ETIOLOGI

Etiologi Parkinson masih belum jelas, dengan


hipotesis sebagai beragam sebagai perifer
dibandingkan pusat sistem saraf asal, osilator
selular intrinsik dibandingkan osilator jaringan,
dan basal ganglia berbasis patofisiologi terhadap
patofisiologi berdasarkan cerebellar-thalamic
PATOFISIOLOGI
 Patofisiologi: Kehilangan sel dopaminergik di
substansia nigra menyebabkan kekurangan
dopamin untuk digunakan oleh jalur komunikasi
di
 basal ganglia, yang penting untuk
memproduksi gerakan normal dan kontrol
postural
 sirkuit saraf ke lobus frontal, yang penting
untuk proses mental, perencanaan motorik,
dan kepribadian.
PATOFISIOLOGI

 Penyebab terjadinya penyakit Parkinson adalah kurangnya


jumlah neurotransmitter dopamin di dalam susunan saraf.

 Jika otak memerintahkan suatu aktivitas (misalnya


mengangkat lengan), maka sel-sel saraf di dalam ganglia
basalis akan membantu menghaluskan gerakan tersebut
dan mengatur perubahan sikap tubuh.

 Ganglia basalis mengolah sinyal dan mengantarkan pesan


ke talamus, yang akan menyampaikan informasi yang
telah diolah kembali ke korteks otak besar.

 Keseluruhan sinyal tersebut diantarkan oleh bahan kimia


neurotransmiter sebagai impuls listrik di sepanjang jalur
saraf dan di antara saraf-saraf. Neurotransmiter yang
utama pada ganglia basalis adalah dopamin.
…LANJUTAN
 Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis
mengalami kemunduran sehingga pembentukan dopamin
berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya
juga lebih sedikit. Penyebab dari kemunduran sel saraf dan
berkurangnya dopamin terkadang tidak diketahui. Penyakit
ini cenderung diturunkan, walau terkadang faktor genetik
tidak memegang peran utama.

 Kadang penyebabnya diketahui. Pada beberapa kasus,


Parkinson merupakan komplikasi yang sangat lanjut dari
ensefalitis karena virus (suatu infeksi yang menyebabkan
peradangan otak). Kasus lainnya terjadi jika penyakit
degeneratif lainnya, obat-obatan atau racun memengaruhi
atau menghalangi kerja dopamin di dalam otak. Misalnya
obat anti psikosa yang digunakan untuk mengobati
paranoia berat dan skizofrenia menghambat kerja dopamin
pada sel saraf.
ANATOMI
KLASIFIKASI
Klasifikasi primer/ idiopatik/paralysis agitans
penyebabnya belum jelas. Kira-kira 7 dari 8
kasus parkinson termasuk jenis ini. sekunder
atau simtomatik Dapat disebabkan pasca
ensefalitis virus, pasca infeksi lain : tuberkulosis,
sifilis meningovaskuler, iatrogenik atau drug
induced Sindrom paraparkinson (Parkinson plus)
Jenis ini bisa didapat pada penyakit Wilson
(degenerasi hepato-lentikularis), hidrosefalus
normotensif, sindrom Shy-drager, degenerasi
striatonigral, atropi palidal (parkinsonismus
juvenilis).
TUJUAN FISIOTERAPI
 Menjaga dan meningkatkan fungsi dan kemandirian
 Strategi latihan dan gerakan untuk meningkatkan
mobilitas
 Mengoreksi pola gerakan yang abnormal dan postur
yang buruk
 Memaksimalkan kekuatan otot dan fleksibilitas sendi

 Memeperbaiki keseimbangan, dan meminimalkan


risiko jatuh
 Menjaga pola pernapasan yang baik dan batuk efektif

 Meningkatkan efek terapi obat


INTERVENSI FISIOTERAPI DENGAN EXERCISE

Exercise dapat mengurangi gejala sekunder


dari parkinson (berfokus pada kekuatan,
endurance, fleksibilitas, latihan fungsional
dan keseimbangan)

Latihan/exercise berfokus pada daya tahan


dan latihan menggunakan prinsip
pembelajaran motorik dan latihan tugas
ganda.
LATIHAN SECARA BERKELOMPOK
Latihan dapat dilakukan secara berkelompok.
Hal ini bermanfaat juga untuk memebri
kesempatan koneksi sosial, sehingga mereka
dapat berbaur dengan banyak orang.
PEMERIKSAAN
 Status Kondisi Pasien
 Kualitas / Keamanan berjalan
 Balance, resiko jatuh dan kepercayaan diri untuk
bergerak
 Posturnya bagaimana
 Kinerja Fungsional (termasuk transfer dan tugas
berjalan)
 Daya tahan
 Keluwesan dan menulis
 Kognisi
 Kualitas hidup
 Fungsi pernapasan
Gambaran Klinis
Tremor
Tremor terdapat pada jari tangan, tremor kasar pada
sendi metakarpofalangis,

Pada sendi tangan fleksi-ekstensi atau pronasi-supinasi


pada kaki fleksi-ekstensi, kepala fleksi-ekstensi atau
menggeleng, mulut membuka menutup, lidah terjulur-
tertarik.

Tremor ini menghilang waktu istirahat dan menghebat


waktu emosi terangsang
Rigiditas
Adanya hipertoni pada otot fleksor ekstensor dan
hipertoni seluruh gerakan, hal ini oleh karena
meningkatnya aktifitas motorneuron alfa, adanya
fenomena roda bergigi ( cogwheel phenomenon ).
Bradikinesia
Gerakan volunteer menjadi lambat. sehingga sulit
bangun dari kursi, sulit memulai berjalan, lambat
mengambil suatu obyek, bila berbicara gerak lidah
dan bibir menjadi lambat.

Bradikinesia mengakibatkan berkurangnya ekspresi


muka serta mimic dan gerakan spontan yang
berkurang, misalnya wajah seperti topeng, kedipan
mata berkurang, berkurangnya gerak menelan ludah
sehingga ludah suka keluar dari mulut.
•Mikrografia
Tulisan tangan secara gradual menjadi kecil dan
rapat, pada beberapa kasus hal ini merupakan gejala
dini.
•Langkah dan gaya jalan
(Sikap Parkinson )
Berjalan dengan langkah kecil menggeser
dan makin menjadi cepat ( marche a petit
pas ), stadium lanjut kepala difleksikan ke
dada, bahu membengkok ke depan,
punggung melengkung bila berjalan.
• Bicara monoton
Hal ini karena bradikinesia dan rigiditas
otot pernapasan, pita suara, otot laring,
sehingga bila berbicara atau mengucapkan
kata-kata yang monoton dengan volume
suara halus ( suara bisikan ) yang lambat.
• Disfungsi otonom
Keringat berlebihan, air ludah berlebihan,
gangguan sfingter terutama inkontinensia
dan hipotensi ortostatik.

• Gangguan behavioral
Lambat-laun menjadi dependen ( tergantung
kepada orang lain), mudah takut, sikap
kurang tegas, depresi.
• Dimensia
Adanya perubahan status mental selama perjalanan penyakitnya
dengan deficit kognitif.

Lain-Lain
Kedua mata berkedip-kedip dengan gencar pada pengetukan
diatas pangkal hidungnya ( tanda Myerson positif )
APA SAJA YANG DIALAMI INSAN PARKINSON?

Gangguan motorik :
 Micrographia, kesulitan bicara, kesulitan
ekspresi wajah & tersenyum, kesulitan menelan,
gangguan gerak otot-otot sekitar mata, nyeri
punggung bawah, kram atau sensasi terbakar di
paha atau kaki, keterbatasan ROM , “Terjebak
di tempat" ketika memulai langkah (disebut
"pembekuan“)
 Gangguan Non-motorik :

 Perasaan panas atau dingin, keringat


berlebihan, kulit berminyak, ketombe
meningkat, gangguan tidur, depresi dan
kecemasan, demensia, memori menurun untuk
peristiwa2 baru
Exercise

 Bagaimana Exercisenya?
 Berapa dosis exercisenya?
MENEJEMEN FISIOTERAPI– EXERCISE

 Pedoman umum tidak berbeda jauh dari


yang diterapkan pada diagnosis pasien
lainnya. Membuat keputusan untuk
intervensi fisioterapi berdasarkan:
 Gangguan, keterbatasan fungsional, dan cacat

 Dan mempertimbangkan pasien dengan :


 Waktu efek optimal obat
 Karakteristik dari gangguan postural dan pola
jalan
 Efek penuaan
MENEJEMEN FISIOTERAPI
 Untuk hasil terbaik, pasien harus ber
"upaya" dan termotivasi untuk melakukan
beberapa pengulangan gerakan latihan
setiap hari

 "LatihanSebagai Obat" adalah cara yang


baik untuk mendorong keterlibatan pasien
BAGAIMANA INTERVENSI FISIOTERAPI
PADA PARKINSON?
 Premis utama: Dengan gerakan latihan, pasien akan
belajar menggunakan gerakan mereka yang lebih banyak
secara otomatis dalam kehidupan sehari-hari
 postur yang lebih baik
 fleksibilitas yang lebih baik
 gerakan yang lebih baik
 keseimbangan yang lebih baik
KONSEP EXERCISE PADA PARKINSON

1. Penekanan pada AMPLITUDO


2. Kalibrasi SENSORY adalah aspek kedua
3. Program latihan harus INTENSIF
a. Upaya fisik dan mental yang tinggi
b. Dosis / pengulangan / tingkat kesulitan
4. KUANTIFIKASI / PEMBERDAYAAN
DIPERLUKAN UNTUK MENINDAKLANJUTI
CONCEPTS AMPLITUDE

 Didefinisikan sebagai rentang terbesar gerak


yang dapat dilakukan dengan upaya tertinggi

 Pasien harus didekati dengan harapan yang


tinggi secara teratur.

 Memerlukan kewaspadaan dari fisioterapis dan


pasien
KONSEP SENSORI

 Didefinisikan sebagai proses melatih pasien


 Penting untuk fisioterapis memberikan
umpan balik tentang bagaimana gerakan
normal
 Kalibrasi penting pada masalah ini:
 Melatih persepsi sensorik rusak
 Membangun asosiasi baru antara upaya
dan gerakan yang normal
 Menciptakan pengalaman gerak “baru”
CONCEPTS INTENSIVE

 Standar Latihan
 Dosis yang ditentukan meliputi:
a. Frekuensi: Sesi 1-jam;
4x / minggu
b. Durasi: 4 minggu atau lebih
(menyesuaikan)
c. Kekuatan: Upaya Tinggi
 Praktek dan pengulangan adalah bahan penting
untuk pemulihan gerakan
CONCEPTS PEMBERDAYAAN

 Untuk memotivasi pasien dengan umpan balik,


karena dengan harapan individu dengan PD bisa
mendapatkan gerak yang lebih baik
 Apa yang dilakukan?:

1) Dorong pasien untuk menghasilkan usaha


yang tinggi
2) Memotivasi!

3) Berdayakan dengan potensi

4) Perlihatkan hasil dokumen


DAILY EXERCISE SESSION

 Model Terbaik untuk melatih - "Lakukan apa


yang saya lakukan" (meminimalkan beban
kognitif)

 Optimalkan keselarasan pertama melalui taktil,


visual, pendengaran, dan rangsangan
proprioseptif

 Memperkuat dan memotivasi latihan. Pasien


dengan PD membutuhkan lebih banyak
penguatan / motivasi dari orang lain
DAILY EXERCISE SESSION
ANTARA 50-60 MENIT PER HARI

MAXIMAL DAILY EXERCISES


1. Gerakan berkelanjutan multiarah
2. Gerakan berulang multiarah
3. Gerakan Fungsional (Tergantung pada
pasien)
DAILY EXERCISE SESSION
PRACTICE ACTIVITIES

I. MAXIMAL DAILY EXERCISES


1. Gerakan berkelanjutan multiarah
Tujuan dari Latihan: aktivasi otot berkelanjutan
dan peregangan aktif.
A. Dari bawah ke atas, peregangan sambil
duduk di bola bobath
B. Peregangan dari sisi ke sisi sambil duduk

10-20 detik. adalah rata-rata waktu yang


berkelanjutan.
GERAKAN MULTI ARAH
PADA LATIHAN BERKELOMPOK

Posisi awaluntuk pada gerakan Peregangan


”Bawah ke Atas” Dari Samping ke samping
I. MAXIMAL DAILY EXERCISES
2. Pengulalan Gerak Multiarah

Tujuan dari latihan ini:


1. Membedakan awal dan berhenti
2. Mengubah arah
3. Daya tahan
4. Keseimbangan
5. Penguatan
Pengulangan Gerak Multiarah
Step and Reach
1) Maju
2) Kesamping
3) Kebelakang
4) Kedepan / Kebelakang
5) Samping Ke Samping
CONTOH LATIHAN PENGULANGAN GERAK
MULTIARAH PADA LATIHAN SECARA
BERKELOMPOK

Sidewards
Step & Reach

Forward Step
and Reach
Other Examples:
 Rolling
 Sit to Stand
Floor to Stand
 Walk & Turn
Getting out of bed
Sit & reach
 Setiap orang
membutuhkan ini Stand & reach
Walk & reach
Stand & turn
DAILY EXERCISE SESSION

Daily Exercise
Pasien harus masuk ke dalam kegiatan sehari-
hari, sehingga mereka bisa menjalani hidup
dengan mandiri.
Examples:
BOTTOM LINE

Think and Do It
Because if you don’t use it,
then you’ll lose it!
APAKAH ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai