Anda di halaman 1dari 12

Protap Manajemen FT Kardiovaskulopulmonal

MANAJEMEN TUBERCULOSIS

OLEH :

DIAN FATMASARI
C131 12 008

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI PROFESI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014

A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis).
Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya.
1. Cara penularan

Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif.


Pada waktu batuk atau bersin, pasien
menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk
dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak.
Umumnya penularan terjadi dalam ruangan
dimana percikan dahak berada dalam waktu
yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah
percikan, sementara sinar matahari langsung
dapat membunuh kuman. Percikan dapat
bertahan selama beberapa jam dalam keadaan
yang gelap dan lembab.
Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh
banyaknya
kuman yang dikeluarkan dari
parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil
pemeriksaan dahak, makin menular pasien
tersebut.
Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan
kuman TB ditentukan oleh konsentrasi percikan
dalam udara dan lamanya menghirup udara
tersebut.

Pasien TB yang tidak diobati, setelah 5 tahun, akan:


50% meninggal
25% akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh
yang tinggi
25% menjadi kasus kronis yang tetap menular
Patomekanisme

reaksi
imunologis
bakteri TBC
dihambat
melalui
pembentuka
n dinding di
sekeliling
Bakteri
ini akan
Sistem
bakteri
itu
mengalami
imun
oleh
sel-sel
perkembangbia
paru
tidak
baik
Tuberkul
membentuk
kan
sehingga
membentuk
dormant
TUBERKEL
ruang
dlm

Mycob
Tumbu
acteri
h
um
TB
Akan
Koloni
Sist
mengi
Seseorang
tetap
Globul
em
nfeksi
yang
telah
menja
ar
imu
paru
memproduksi
di
n
sputum
dapat
dorma
baik
ntdiperkirakan
sedang
bertambah
mengalami
paru, Ruang
banyak.
pertumbuhan
ini
tuberkelport dentre memproduksi
Paru merupakan
lebih dari 98% kasus
infeksi TB.
Karena ukurannya
kecil, kuman TB
berlebih
dan yang sangatsputum
dalam percik renik (droplet nuclei) yang terhirup, dapat
POSITIF
(dahak).
mencapai alveolus.
Masuknya kuman TB
ini akan segera
diatasi oleh
mekanisme
imunologis
non
spesifik.
Makrofag
TERINFEKSI
alveolus akan menfagosit kuman TB dan biasanya sanggup
TBC.
menghancurkan
sebagian besar kuman TB. Akan tetapi,
pada sebagian kecil kasus, makrofag tidak mampu
menghancurkan kuman TB dan kuman akan bereplikasi
dalam makrofag. Kuman TB dalam makrofag yang terus
berkembang biak, akhirnya akan membentuk koloni di
tempat tersebut. Lokasi pertama koloni kuman TB di
jaringan paru disebut Fokus Primer GOHN.
Dari focus primer, kuman TB menyebar melalui
saluran limfe menuju kelenjar limfe regional, yaitu kelenjar
limfe yang mempunyai saluran limfe ke lokasi focus primer.
Penyebaran ini menyebabkan terjadinya inflamasi di
saluran limfe (limfangitis) dan di kelenjar limfe
(limfadenitis) yang terkena. Jika focus primer terletak di
lobus paru bawah atau tengah, kelenjar limfe yang akan
terlibat adalah kelenjar limfe parahilus, sedangkan jika
focus primer terletak di apeks paru, yang akan terlibat
adalah kelenjar paratrakeal. Kompleks primer merupakan
gabungan antara focus primer, kelenjar limfe regional yang
membesar (limfadenitis) dan saluran limfe yang meradang
(limfangitis).
Waktu yang diperlukan sejak masuknya kuman TB
hingga
terbentuknya kompleks primer secara lengkap disebut
sebagai masa inkubasi TB. Hal ini berbeda dengan
pengertian masa inkubasi pada proses infeksi lain, yaitu

waktu yang diperlukan sejak masuknya kuman hingga


timbulnya gejala penyakit. Masa inkubasi TB biasanya
berlangsung dalam waktu 4-8 minggu dengan rentang
waktu antara 2-12 minggu. Dalam masa inkubasi tersebut,
kuman tumbuh hingga mencapai jumlah 103-104, yaitu
jumlah yang cukup untuk merangsang respons imunitas
seluler.
Selama berminggu-minggu awal proses infeksi,
terjadi pertumbuhan logaritmik kuman TB sehingga
jaringan tubuh yang awalnya belum tersensitisasi terhadap
tuberculin, mengalami perkembangan sensitivitas. Pada
saat terbentuknya kompleks primer inilah, infeksi TB
primer dinyatakan telah terjadi. Hal tersebut ditandai oleh
terbentuknya hipersensitivitas terhadap tuberkuloprotein,
yaitu timbulnya respons positif terhadap uji tuberculin.
Selama masa inkubasi, uji tuberculin masih negatif. Setelah
kompleks primer terbentuk, imunitas seluluer tubuh
terhadap TB telah terbentuk. Pada sebagian besar individu
dengan system imun yang berfungsi baik, begitu system
imun seluler berkembang, proliferasi kuman TB terhenti.
Namun, sejumlah kecil kuman TB dapat tetap hidup dalam
granuloma. Bila imunitas seluler telah terbentuk, kuman TB
baru yang masuk ke dalam alveoli akan segera
dimusnahkan. Setelah imunitas seluler terbentuk, focus
primer di jaringan paru biasanya mengalami resolusi
secara sempurna membentuk fibrosis atau kalsifikasi
setelah mengalami nekrosis perkijuan dan enkapsulasi.
Kelenjar limfe regional juga akan mengalami fibrosis dan
enkapsulasi, tetapi penyembuhannya biasanya tidak
sesempurna focus primer di jaringan paru. Kuman TB dapat
tetap hidup dan menetap selama bertahun-tahun dalam
kelenjar ini.
B. MANAJEMEN FISIOTERAPI
1. Pemeriksaan Model CHARTS
Data Umum Pasien

Nama
Jenis kelamin
Usia
Alamat
Pekerjaan

: Muh. Jalaluddin Rumi.


: Laki-laki.
: 29 tahun.
: Jl Perintis Kemerdekaan Km 10.
: Buruh lipat pabrik

Agama
: Islam.
Hobi
: Bermain sepak bola
Tanggal datang klinik
: 14 Oktober 2014.
Vital sign
- Tekanan darah : 140/80 mmHg.
- Frekuensi pernapasan: 24 kali / menit.
- Suhu : 36,5 C.
- Denyut nadi : 90 kali / menit.

A. CHIEF OF COMPLAINT
Sesak napas.
B. HISTORY TAKING
PHYSIO
Sejak kapan Anda menderita

PASIEN
Saya sesak nafas sejak 1 bulan

penyakit ini?

yang lalu. Namun 2 hari terakhir


makin berat.

Bisa bapak ceritakan gejala

Saya sesak nafas sejak 1 bulan

yang bapak rasakan?

terakhir. Selain itu, semenjak 3


bulan terakhir mengalami batuk

Kapan sesak nafas bapak

yang tidak kunjung sembuh.


Sesak saya muncul ketika

muncul?

banyak melakukan aktivitas.


Ketika sesak nafas saya
muncul, saya langsung
beristirahat agar sesaknya

Tentang batuk bapak,

berkurang
Batuk saya berdahak kental

Bagaimana kondisi batuk yang

berwarna kuning kehijauan.

bapak alami apakah berdahak ? Pernah satu minggu yang lalu,


saya batuk disertai darah.
Namun itu cuma sekali.
Untuk batuk bapak, bagaimana

Saat ini, batuk saya susah

kondisinya sekarang

keluar dan sangat mengganggu

terutama pada malam hari.


Selain itu, apa gejala lain yang

Sejak 3 bulan yang lalu juga,

bapak rasakan ?

sya sering demam. Namun


demam nya hilang timbul. Saya
juga sering berkeringat dingin
pada malam hari.

Bagaimana pola makan bapak

Nafsu makan saya berkurang

belakangan ini?

sejak 1 bulan terakhir. Saya


merasa tambah kurus
sekarang. Saya juga sering
mual namun tidak sampai

Masih adakah keluhan lain?

muntah
Sudah tidak ada

C. ASSYMETRIC
1. Inspeksi Statis
a. Anterior
Ekdpresi wajah
Pernapasan

Postur tubuh
Pergerakan dinding

dada
b. Lateral
Scapula
Dada
Vertebra
c. Posterior
Vertebra
scapula

Lesu dan cemas


Pasien bernapas dengan

hidung
Normal simetris
Simetris

Wing scapula
Normal
Normal

Normal
Simetris

2. Inspeksi Statis
a. Gait Analisi
b. Mengangkat tangan

Normal
Normal

3. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar


a. Pasif

Gerakan
(Regio Cervical)
Fleksi
Ekstensi
Lateral fleksi
Rotasi
Gerakan
(Regio Shoulder)

PASIF
Dekstra
Sinistra
Normal, hard
Normal, hard
Normal, hard
Normal hard
Normal, hard
Normal, hard
Normal, hard
Normal, hard
PASIF

Fleksi
Ekstensi

Dekstra
Normal, soft
Normal, hard

Sinistra
Normal, soft
Normal, hard

Abduksi

Normal

Normal

Adduksi

Normal

Normal

Endorotasi

Normal

Normal

Eksorotasi

Normal

Normal

b. Aktif
Gerakan
(Regio Cervical)
Fleksi
Ekstensi
Lateral fleksi
Rotasi
Gerakan
(Regio Shoulder)

AKTIF
Dekstra
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Normal

Sinistra
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Normal
PASIF

Fleksi
Ekstensi

Dekstra
Normal
Normal

Sinistra
Normal
Normal

Abduksi

Normal

Normal

Adduksi

Normal

Normal

Endorotasi

Normal

Normal

Eksorotasi

Normal

Normal

4. Palpasi
a. Suhu

D/S sama

b. Kontur Kulit

Normal

c. Oedema

Tidak Ada

d. Pump Handle Motion

Simetris

e. Bucket Handle Motion

Simetris

f. Piston Action

Normal

D. RESTRIKTIF
1. ROM Tidak terdapat limitasi ROM pada semua gerakan
pada regio Sholder dan Cervical
2. Activity Daily Living (ADL) Terjadi Keterbatasan ADL Self
Care
3. Pekerjaan Keterbatasan pekerjaan sebagai Buruh
4. Rekreasi Keterbatasan untuk bermain sepak bola
E. TISSUE IMPAIRMENT PREDICTIVE
1. Musculotendinogen
:
Spasme otot assesoris
2.Osteoarthrogen
:
3. Neurogen
4. Psikogenik
5.
F. SPESIFIC TEST
1. Vital Sign
Pemeriksaan
Tekanan darah
Denyut nadi
Pernapasan
Suhu
Tinggi Badan
Berat Badan

:
:

Kecemasan

Hasil
140/80 mmHg
86/menit, regular
32 kali/menit
36 C
165 cm
65 Kg

2. Skala Borg
Hasil
:5
Interpretasi : Berat
3. Indeks Barthel
Hasil
: 85
Interpretasi : Ketergantungan ringa
4. HARS
Hasil
: 20
Interpretasi : Depresi berat

Interpretasi
Normal
Normal
Takipnoe
Normal
IMT : 24, 5
(Normal)

5. Lingkar Thoraks
Upper
Hasil
: 81 80
Interpretasi : Hipoekspansi
Middle
Hasil
: 79 78
Interpretasi : Hipoekspandi
Lower
Hasil
: 76 74
Interpretasi : Hipoekspansi
6. Perkusi
Sonor : (+/-)
Nyeri Ketok : Batas Paru Hepar : ICS 6
7. Auskultasi
Suara nafas vesikuler : (+/+)
Suara tambahan rhonki basah : (-/+)
8. Premitus
Lobus Superior : D/S Sama
Lobus Medius dan Lingua : D/S Sama
Lobus Inferior : D/S Sama

9. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan darah lengkap

Parameter

13/04/2012
10.25

Normal

HGB

9,1

11,5 16,5 g/dL

HCT

28,2

40 50 [%]

RBC

3,68

4,5 5,5[10^6/ L]

WBC

23,14

4,0 11,0 [10^3/ L]

PLT

329

150 400 [10^3/ L]

MCV

76,6

82,0 92,0 [fL]

MCH

24,7

27,0 31,0 [pg]

MCHC

32,3

32,0 37,0 [g/dL]

10. Pemeriksaan Radiologi


Interpretasi :
Terdapat kavitas pada paru kanan.
Terdapat infiltrate pada kedua lapang paru

Corakan bronkovaskuler meningkat

11. Pemeriksaan dahak/sputum


Mengumpulkan 3 spesimen dahak yang dikumpulkan
dalam dua hari kunjungan yang berurutan berupa dahak
Sewaktu-Pagi-Sewaktu (SPS):
S(sewaktu) : Dahak dikumpulkan pada saat suspek
TB datang berkunjung pertama kali. Pada saat
pulang, suspek membawa sebuah pot dahak untuk
mengumpulkan dahak pagi pada hari kedua.
P(Pagi) : Dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari
kedua, segera setelah bangun tidur. Pot dibawa dan
diserahkan sendiri kepada petugas di UPK.
S(sewaktu) : Dahak dikumpulkan di UPK pada hari
kedua, saat menyerahkan dahak pagi.
12. Tes Uji Tuberkulin
Hasil : Pembengkakan (Indurasi) : >= 10mm, uji mantoux
positif. Arti klinis : sedang atau pernah terinfeksi
Mycobacterium tuberculosis.

2. Diagnosa Fisioterapi
Gangguan fungsi pernapasan karena tuberculosis.
3. Problem Fisioterapi
a. Primer : Sputum
b. Sekunder :
Gangguan Kepercayaan Diri
Spasme Otot Asseoris
Gangguan Pengembangan Thoraks
c. Kompleks : Gangguan fungsional ADL dan self care.
4. Program Fisioterapi
a. Tujuan jangka panjang :
Mengembalikan kemampuan fungsional ADL pasien.
b. Tujuan jangka pendek :
1) Meningkatkan kepercayaan diri
2) Melancarkan gangguan pernafasan
3) PenumpukanSputum
4) Gangguan Pengembangan Thoraks

5) Mengurangi Spasme otot assesoris

5. Intervensi Fisioterapi
N

Problem

Modalita

Fisiotera

s terpilih

pi
Gangguan Komunik

Kepercay

asi

aan Diri

Terapeuti

Dosis

F
I
T
T

k
2

Gangguan Breathin

Pernafasa

Exercise

F
I
T
T

Penumpu

Huffing

kan

dan

Sputum

Coughin
g

F
I
T
T

3x/ minggu
Penderita Fokus
Intrapersonal
Approach
3 menit
1x/ hari
8x1/unit 3xRepetisi
Deep Breathing,
Pursed Lip Breathing
35 detik
1x/ hari
8x1/unit 3xRepetisi
Huffing & Manual
Assisted
5 menit

Exercise
4

Gangguan Mobilisas

Pengemb

i Thoraks

angan
Thoraks
5

Spasme

Strechin

Otot

Assesoris

F
I
T
T

1x/ hari
8x1/unit 3xRepetisi
Deep Breathing,
Pursed Lip Breathing
35 detik

F
I
T
T

1x/ hari
15 Hit. 3xRepetisi
Kontak Langsung
3 menit

Gangguan Latihan

ADL

ADL

F
I
T
T

3x/ hari
10 meter
Jalan Kaki
5 menit

6. Home Program
1. Klien disarankan untuk melakukan aktif ROM exercise pada
extremitas superior selama bed rest.
2. Klien disarankan untuk tidak terlalu memikirkan masalah-masalah
keluarga yang dapat membuat dirinya semakin cemas.
3. Klien disarankan untuk mengkonsumsi makanan bergizi.
7. Dokumentasi Fisioterapi
Data-data tentang riwayat medis klien, hasil-hasil pemeriksaan
klinis, program intervensi physio

yang

telah

dilaksanakan pada

klien dan catatan penting tentang hasil perkembangan terapi,


dapat dilihat dan tercantum pada kartu kontrol pemeriksaan
kesehatan klien.

Anda mungkin juga menyukai