MANAJEMEN TUBERCULOSIS
OLEH :
DIAN FATMASARI
C131 12 008
A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis).
Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya.
1. Cara penularan
reaksi
imunologis
bakteri TBC
dihambat
melalui
pembentuka
n dinding di
sekeliling
Bakteri
ini akan
Sistem
bakteri
itu
mengalami
imun
oleh
sel-sel
perkembangbia
paru
tidak
baik
Tuberkul
membentuk
kan
sehingga
membentuk
dormant
TUBERKEL
ruang
dlm
Mycob
Tumbu
acteri
h
um
TB
Akan
Koloni
Sist
mengi
Seseorang
tetap
Globul
em
nfeksi
yang
telah
menja
ar
imu
paru
memproduksi
di
n
sputum
dapat
dorma
baik
ntdiperkirakan
sedang
bertambah
mengalami
paru, Ruang
banyak.
pertumbuhan
ini
tuberkelport dentre memproduksi
Paru merupakan
lebih dari 98% kasus
infeksi TB.
Karena ukurannya
kecil, kuman TB
berlebih
dan yang sangatsputum
dalam percik renik (droplet nuclei) yang terhirup, dapat
POSITIF
(dahak).
mencapai alveolus.
Masuknya kuman TB
ini akan segera
diatasi oleh
mekanisme
imunologis
non
spesifik.
Makrofag
TERINFEKSI
alveolus akan menfagosit kuman TB dan biasanya sanggup
TBC.
menghancurkan
sebagian besar kuman TB. Akan tetapi,
pada sebagian kecil kasus, makrofag tidak mampu
menghancurkan kuman TB dan kuman akan bereplikasi
dalam makrofag. Kuman TB dalam makrofag yang terus
berkembang biak, akhirnya akan membentuk koloni di
tempat tersebut. Lokasi pertama koloni kuman TB di
jaringan paru disebut Fokus Primer GOHN.
Dari focus primer, kuman TB menyebar melalui
saluran limfe menuju kelenjar limfe regional, yaitu kelenjar
limfe yang mempunyai saluran limfe ke lokasi focus primer.
Penyebaran ini menyebabkan terjadinya inflamasi di
saluran limfe (limfangitis) dan di kelenjar limfe
(limfadenitis) yang terkena. Jika focus primer terletak di
lobus paru bawah atau tengah, kelenjar limfe yang akan
terlibat adalah kelenjar limfe parahilus, sedangkan jika
focus primer terletak di apeks paru, yang akan terlibat
adalah kelenjar paratrakeal. Kompleks primer merupakan
gabungan antara focus primer, kelenjar limfe regional yang
membesar (limfadenitis) dan saluran limfe yang meradang
(limfangitis).
Waktu yang diperlukan sejak masuknya kuman TB
hingga
terbentuknya kompleks primer secara lengkap disebut
sebagai masa inkubasi TB. Hal ini berbeda dengan
pengertian masa inkubasi pada proses infeksi lain, yaitu
Nama
Jenis kelamin
Usia
Alamat
Pekerjaan
Agama
: Islam.
Hobi
: Bermain sepak bola
Tanggal datang klinik
: 14 Oktober 2014.
Vital sign
- Tekanan darah : 140/80 mmHg.
- Frekuensi pernapasan: 24 kali / menit.
- Suhu : 36,5 C.
- Denyut nadi : 90 kali / menit.
A. CHIEF OF COMPLAINT
Sesak napas.
B. HISTORY TAKING
PHYSIO
Sejak kapan Anda menderita
PASIEN
Saya sesak nafas sejak 1 bulan
penyakit ini?
muncul?
berkurang
Batuk saya berdahak kental
kondisinya sekarang
bapak rasakan ?
belakangan ini?
muntah
Sudah tidak ada
C. ASSYMETRIC
1. Inspeksi Statis
a. Anterior
Ekdpresi wajah
Pernapasan
Postur tubuh
Pergerakan dinding
dada
b. Lateral
Scapula
Dada
Vertebra
c. Posterior
Vertebra
scapula
hidung
Normal simetris
Simetris
Wing scapula
Normal
Normal
Normal
Simetris
2. Inspeksi Statis
a. Gait Analisi
b. Mengangkat tangan
Normal
Normal
Gerakan
(Regio Cervical)
Fleksi
Ekstensi
Lateral fleksi
Rotasi
Gerakan
(Regio Shoulder)
PASIF
Dekstra
Sinistra
Normal, hard
Normal, hard
Normal, hard
Normal hard
Normal, hard
Normal, hard
Normal, hard
Normal, hard
PASIF
Fleksi
Ekstensi
Dekstra
Normal, soft
Normal, hard
Sinistra
Normal, soft
Normal, hard
Abduksi
Normal
Normal
Adduksi
Normal
Normal
Endorotasi
Normal
Normal
Eksorotasi
Normal
Normal
b. Aktif
Gerakan
(Regio Cervical)
Fleksi
Ekstensi
Lateral fleksi
Rotasi
Gerakan
(Regio Shoulder)
AKTIF
Dekstra
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Normal
Sinistra
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Normal
PASIF
Fleksi
Ekstensi
Dekstra
Normal
Normal
Sinistra
Normal
Normal
Abduksi
Normal
Normal
Adduksi
Normal
Normal
Endorotasi
Normal
Normal
Eksorotasi
Normal
Normal
4. Palpasi
a. Suhu
D/S sama
b. Kontur Kulit
Normal
c. Oedema
Tidak Ada
Simetris
Simetris
f. Piston Action
Normal
D. RESTRIKTIF
1. ROM Tidak terdapat limitasi ROM pada semua gerakan
pada regio Sholder dan Cervical
2. Activity Daily Living (ADL) Terjadi Keterbatasan ADL Self
Care
3. Pekerjaan Keterbatasan pekerjaan sebagai Buruh
4. Rekreasi Keterbatasan untuk bermain sepak bola
E. TISSUE IMPAIRMENT PREDICTIVE
1. Musculotendinogen
:
Spasme otot assesoris
2.Osteoarthrogen
:
3. Neurogen
4. Psikogenik
5.
F. SPESIFIC TEST
1. Vital Sign
Pemeriksaan
Tekanan darah
Denyut nadi
Pernapasan
Suhu
Tinggi Badan
Berat Badan
:
:
Kecemasan
Hasil
140/80 mmHg
86/menit, regular
32 kali/menit
36 C
165 cm
65 Kg
2. Skala Borg
Hasil
:5
Interpretasi : Berat
3. Indeks Barthel
Hasil
: 85
Interpretasi : Ketergantungan ringa
4. HARS
Hasil
: 20
Interpretasi : Depresi berat
Interpretasi
Normal
Normal
Takipnoe
Normal
IMT : 24, 5
(Normal)
5. Lingkar Thoraks
Upper
Hasil
: 81 80
Interpretasi : Hipoekspansi
Middle
Hasil
: 79 78
Interpretasi : Hipoekspandi
Lower
Hasil
: 76 74
Interpretasi : Hipoekspansi
6. Perkusi
Sonor : (+/-)
Nyeri Ketok : Batas Paru Hepar : ICS 6
7. Auskultasi
Suara nafas vesikuler : (+/+)
Suara tambahan rhonki basah : (-/+)
8. Premitus
Lobus Superior : D/S Sama
Lobus Medius dan Lingua : D/S Sama
Lobus Inferior : D/S Sama
9. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan darah lengkap
Parameter
13/04/2012
10.25
Normal
HGB
9,1
HCT
28,2
40 50 [%]
RBC
3,68
4,5 5,5[10^6/ L]
WBC
23,14
PLT
329
MCV
76,6
MCH
24,7
MCHC
32,3
2. Diagnosa Fisioterapi
Gangguan fungsi pernapasan karena tuberculosis.
3. Problem Fisioterapi
a. Primer : Sputum
b. Sekunder :
Gangguan Kepercayaan Diri
Spasme Otot Asseoris
Gangguan Pengembangan Thoraks
c. Kompleks : Gangguan fungsional ADL dan self care.
4. Program Fisioterapi
a. Tujuan jangka panjang :
Mengembalikan kemampuan fungsional ADL pasien.
b. Tujuan jangka pendek :
1) Meningkatkan kepercayaan diri
2) Melancarkan gangguan pernafasan
3) PenumpukanSputum
4) Gangguan Pengembangan Thoraks
5. Intervensi Fisioterapi
N
Problem
Modalita
Fisiotera
s terpilih
pi
Gangguan Komunik
Kepercay
asi
aan Diri
Terapeuti
Dosis
F
I
T
T
k
2
Gangguan Breathin
Pernafasa
Exercise
F
I
T
T
Penumpu
Huffing
kan
dan
Sputum
Coughin
g
F
I
T
T
3x/ minggu
Penderita Fokus
Intrapersonal
Approach
3 menit
1x/ hari
8x1/unit 3xRepetisi
Deep Breathing,
Pursed Lip Breathing
35 detik
1x/ hari
8x1/unit 3xRepetisi
Huffing & Manual
Assisted
5 menit
Exercise
4
Gangguan Mobilisas
Pengemb
i Thoraks
angan
Thoraks
5
Spasme
Strechin
Otot
Assesoris
F
I
T
T
1x/ hari
8x1/unit 3xRepetisi
Deep Breathing,
Pursed Lip Breathing
35 detik
F
I
T
T
1x/ hari
15 Hit. 3xRepetisi
Kontak Langsung
3 menit
Gangguan Latihan
ADL
ADL
F
I
T
T
3x/ hari
10 meter
Jalan Kaki
5 menit
6. Home Program
1. Klien disarankan untuk melakukan aktif ROM exercise pada
extremitas superior selama bed rest.
2. Klien disarankan untuk tidak terlalu memikirkan masalah-masalah
keluarga yang dapat membuat dirinya semakin cemas.
3. Klien disarankan untuk mengkonsumsi makanan bergizi.
7. Dokumentasi Fisioterapi
Data-data tentang riwayat medis klien, hasil-hasil pemeriksaan
klinis, program intervensi physio
yang
telah
dilaksanakan pada