Oleh :
Rara Novtria, S.Ked
Pembimbing :
dr. Fitriyani, Sp.S, M.Kes
1
LEMBAR PENGESAHAN
Penyaji Pembimbing
2
BAB I
LAPORAN KASUS
1.2 Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis.
A. Keluhan Utama
B. Keluhan Tambahan
Pusing, kesemutan
minum obat secara rutin. Os datang dengan keluhan nyeri pinggang bawah
yang menjalar sampai ke kaki kiri dan semakin memberat sejak 1 minggu
yang lalu. Awalnya 1 bulan yang lalu nyeri terasa ringan dan hilang timbul
3
menjalar ke kaki kiri. Keluhan dirasakan secara mendadak dan terasa seperti
ditusuk – tusuk pada pinggang bawah. Nyeri dirasakan terus menerus dan
sedikit berkurang dengan berbaring serta bertambah berat jika pasien duduk
dan berdiri sehingga menyebabkan pasien sulit untuk duduk dan berjalan.
Pasien tidak merasa kelemahan tubuh satu sisi (-), sulit bicara (-), gangguan
pingsan (-), riwayat trauma (-), mengkonsumsi obat (-), mual (-), muntah (-).
Buang air besar dan buang air kecil dalam batas normal. Riwayat hipertensi
Trauma (-)
F. Riwayat Pengobatan
berikan obat.
G. Riwayat Kebiasaan
minuman beralkohol.
A. Pemeriksaan Umum
4
Keadaan umum : Compos Mentis
Kesadaran : E4 M6 V5
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36⁰C
Gizi : Baik
Pernapasan : 22x/menit
B. Status Generalisata
Kulit
Kepala
Mata
Telinga
5
Lubang : Normal Penyumbatan :Tidak ada
Serumen : Tidak diperiksa Perdarahan : Tidak ada
Hidung
Mulut
Leher
Pembesaran KGB : -
Pembesaran Tiroid : -
Trakhea : Lurus, tidak ada deviasi
JVP : Tidak Terdapat Kelainan
Thoraks
Paru
Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris secara statis dan dinamis, tidak ada
retraksi sela iga
Palpasi : Vokal fremitus kanan dan kiri simetris , massa (-),
krepitasi (-)
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Kanan : vesikuler
Kiri : vesikuler
Jantung
6
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung atas : ICS III linea parasternalis sinistra
Batas jantung kiri : ICS VII linea midclavicula sinistra
Batas jantung kanan : ICS VI linea parasternalis dextra
Auskultasi :Bunyi jantung S1 dan S2 normal; Murmur(-); Gallop (-)
Abdomen
Kesadaran : Composmentis
GCS : E4V5M6
Saraf Kranial
- N. I (Olfaktorius)
Fungsi menghidu baik.
7
- N. II (Optikus)
Lapang pandang penglihatan normal kanan dan kiri,
RCL (+/+), RCTL (+/+)
- N. V (Trigeminus)
Sensorik : sensibilitas wajah (+/+)
Motorik : gerakan mengunyah (+)
- N. VII (Facialis)
Mengangkat alis (+/+)
Menutup dan membuka mata (+/+)
Lipatan nasolabial (nasolabial fold) (+/+)
- N. VIII (Vestibulo-Koklearis)
Keseimbangan
Nistagmus : Tidak Ditemukan
Tes Romberg :-
Tes Pendengaran
Tes Rinne : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Tes Schwabach : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Tes Weber : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
8
Refleks menelan baik
- N. XI (Assesorius)
Mengangkat bahu (+/+)
menoleh ke kiri dan ke kanan (+/+)
- N. XII (Hipoglosus)
Kedudukan lidah simetris saat dijulurkan dan istirahat.
9
c) Finger To Finger Test : Normal
d) Finger To Nose Test : Normal
3. Fungsi Luhur
Tidak ada gangguan fungsi luhur
1.6 Resume
Bintang Amin dengan tujuan untuk kontrol bulanan dikarenakan harus minum
10
obat secara rutin. Os datang dengan keluhan nyeri pinggang bawah yang menjalar
sampai ke kaki kiri dan semakin memberat sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya 1
bulan yang lalu nyeri terasa ringan dan hilang timbul pada bagian pinggang
bawah, lalu semakin lama nyeri semakin memberat dan menjalar ke kaki kiri.
Keluhan dirasakan secara mendadak dan terasa seperti ditusuk – tusuk pada
juga mengaku kesemutan pada kaki kiri ketika nyerinya kambuh. Os menyangkal
adanya demam, mual, muntah, kejang, lumpuh sebelah badan. Os mengaku tidak
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,0⁰C
Pernapasan : 22 x/menit
Sistem Motorik :
11
Tungkai Kanan/Kiri : 55/55
Diagnosis Klinis : Low Back Pain Akut yang menjalar sampai ke kaki kiri
1.8 Penatalaksanaan
1. Non Medikamentosa
pasien tidak mampu melakukan aktivitas sehari- hari dalam 4-6 minggu.
- Pada beberapa kasus dapat dilakukan tirah baring 2 - 3 hari pertama untuk
mengurangi nyeri.
12
elektroakupuntur. Selain itu, dapat pula digunakan terapi laser dan terapi
2. Medikamentosa
- Natrium diclopenac 2x1
- Ranitidine 2x1
1.9 Prognosis
13
BAB II
ANALISIS KASUS
Setiap vertebrae memiliki korpus kecuali atlas dan arkus vertebrae yang
14
Bagian belakang berfungsi seagai pemandu gerak (gliding guiding).
dan dibungkus oleh selaput meningen, berada dalam (+ 2/3 bagan atas)
saraf spinal yang terdiri dari akar dosal (sensorik) dan akar ventral (motorik).
15
2.2 Definisi
Low Back Pain merupakan nyeri pada daerah punggung antara sudut
bawah costae sampai lumbosakral. dapat menyerupai nyeri lokal maupun nyeri
radikuler atau keduanya. LBP atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu
gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik.
kesulitan dalam setiap pergerakan dan pasien harus beristirahat. LBP termasuk
mobilisasi yang salah. LBP menyebabkan timbulnya rasa pegal, linu, ngilu, atau
tidak enak pada daerah lumboskaral dan sakroiliaka yang dapat ditimbulkan oleh
dan kaki. Nyeri punggung bawah lebih sering terjadi pada pekerja yang sehari-
benda berat.
2.3 Etiologi
Berdasarkan organ yang mendasari, Low Back Pain dapat dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu :
a) LBP Viserogenik
Disebabkan oleh adanya proses patologik di ginjal atau visera didaerah pelvis, serta
tumor retroperitoneal. Nyeri yang dirasakan tidak bertambah berat dengan aktivitas
tubuh, juga tidak berkurang dengan istirahat. Penderita LBP viserogenik yang
mengalami nyeri hebat akan selalu menggeliat untuk mengurangi nyeri, sedang
16
penderita LBP spondilogenik akan lebih memilih berbaring diam dalam posisi tertentu
b) LBP vaskulogenik
Aneurisma atau penyakit vaskuler perifer dapat menimbulkan nyeri punggung atau
nyeri di daerah bokong, yang makin memberat saat jalan dan mereda saat berdiri.
Nyeri dapat menjalar ke bawah sehingga sangat mirip dengan iskialgia, tetapi rasa
mengangkat benda berat yang mana dapat menimbulkan tekanan sepanjang kolumna
c) LBP neurogenik
sesibilitas dan vegetatif. Rasa nyeri sering timbul pada waktu sedang tidur
Gejala klinis timbulnya gejala klaudicatio intermitten disertai rasa kesemutan dan
d) LBP spondilogenik
Nyeri yang disebabkan oleh berbagai proses patologik di kolumna vertebralis yang
sacroiliaka.
17
e) LBP psikogenik
Biasanya disebabkan oleh ketegangan jiwa atau kecemasan dan depresi atau
campuran keduanya.
f) LBP osteogenik
g) LBP diskogenik
o Spondilosis
18
osteofit, penyempitan kanalis spinalis dan foramen intervertebrale dan
(percobaan Naffziger).
dialami oleh laki – laki dibanding wanita. Gejala pertama yang timbul
yaitu rasa nyeri di punggung bawah disertai nyeri di otot – otot sekitar
lesi dan nyeri tekan ditempat tersebut. Hal ini disebabkan oleh spasme
kebanyakan terjadi pada L5-S1 dan L4-L5. pada HNP lateral L5-S1
19
bokong dan betis, belakang tumit dan telapak kaki. Kekuatan ekstensi
jari V kaki juga berkurang dan reaksi achilles negative. Pada HNP
dorsum pedis. Kekuatan ekstensi ibu jari kaki berkurang dan refleks
radiks yang terkena, menurun. Pada tes lasegue akan dirasakan nyeri
o Spondilitis ankilosa:
h) LBP miogenik
o Ketegangan otot
sikap tegang yang berulang – ulang pada posisi yang sama akan
20
o Spasme otot atau kejang otot
dengan nyeri yang hebat. Setiap gerakan akan memperberat rasa nyeri
o Defisiensi otot
a) Trauma
Trauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utama Low Back Pain.
Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau melakukan
aktivitas dengan beban yang berat dapat menderita nyeri pinggang yang akut.
21
secara patologis anatomis, pada Low Back Pain yang disebabkan karena
Gejala yang timbul akibat perubahan sendi sacro-iliaca adalah rasa nyeri
dapat menimbulkan nyeri yang hebat di atas vertebra lumbal V atau sacral
b) Infeksi
Infeksi pada sendi terbagi atas dua jenis, yaitu infeksi akut yang disebabkan
oleh bakteri dan infeksi kronis, disebabkan oleh bakteri tuberkulosis. Infeksi
kronis ditandai dengan pembengkakan sendi, nyeri berat dan akut, demam
serta kelemahan.
ankilosa atau bamboo spine terutama mengenai pria dan teruta mengenai
22
ialah nyeri lokal dan menyebar di daerah pnggang disertai kekakuan
c) Neoplasma
Tumor vertebra dan medula spinalis dapat jinak atau ganas.Tumor jinak dapat
mengenai tulang atau jaringan lunak.Contoh gejala yang sering dijumpai pada
tumor vertebra ialah adanya nyeri yang menetap.Sifat nyeri lebih hebat dari
pada tumor ganas daripada tumor jinak.Contoh tumor tulang jinak ialah
hari.Tumor ini biasanya sebesar biji kacang, dapat dijumpai di pedikel atau
tempat yang mengalami sakit. Perubahan jaringan tersebut tidak hanya pada
dan anggota bagian tubuh lain.Beberapa jenis penyakit dengan keluhan LBP
pada otot atau sendi. Selain itu juga terjadi penyempitan dari ruang antar
23
tulang vetebra yang menyebabkan tulang belakang menjadi tidak fleksibel
seperti saat usia muda. Hal ini dapat menyebabkan nyeri pada tulang
o Penyakit Fibrositis
ditandai dengan nyeri dan pegal di otot, khususnya di leher dan bahu.Rasa
nyeri memberat saat beraktivitas, sikap tidur yang buruk dan kelelahan.
e) Kongenital
adalah :
bayi itu masih berada dalam kandungan, namun ( oleh karena timbulnya
keluhan nyeri pinggang. Nyeri pinggang ini berkurang atau hilang bila
penderita duduk atau tidur. Dan akan bertambah, bila penderita itu berdiri
24
o Spina Bifida
Bila di daerah lumbosakral terdapat suatu tumor kecil yang ditutupi oleh
kulit yang berbulu, maka hendaknya kita waspada bahwa didaerah itu ada
Pada foto rontgen tampak bahwa terdapat suatu hiaat pada arkus spinosus
radikuler bila si penderita jalan dengan sikap tegak. Nyeri hilang begitu
o Spondylosis lumbal
o Spondylitis
mengenai orang muda dan menyebabkan rasa nyeri dan kekakuan sebagai
25
akibat peradangan sendi-sendi dengan osifikasi dan ankilosing sendi
tulang belakang.
Gaya berat tubuh, terutama dalam posisi berdiri, duduk dan berjalan dapat
pada bagian tubuh yang lain, misalnya genu valgum, genu varum, coxa
menyebabkan terjadinya LBP akibat pengaruh gaya berat. Hal ini disebabkan
Sering dikeluhkan sebagai rasa pegal yang panas pada pinggang, kaku dan
tidak enak namun lokasi tidak jelas. Pemeriksaan fisik menunjukkan otot-otot
26
2. Pada Herniasi Diskus Lumbal
tidak enak, sering intermiten, walau kadang onsetnya mendadak dan berat.
Diperhebat oleh aktivitas atau pengerakan tenaga serta mengedan, batuk atau
bersin. Menghilang bila berbaring pada sisi yang tidak terkena dengan tungkai
yang menyebabkan nyeri sehingga membuat pasien tidak dapat berdiri tegak
muncul distesia tanpa nyeri pada daerah distribusi radiks yang terkena. Dapat
pada bagian sentral dari korpus vertebra yang menekan medula spinalis. Kauda
ekuina dapat terkena kompresi pada daerah lumbal bila terdapat stenosis kanal
lumbal.
Pada lokasi infeksi sering ditemukan nyeri vertebra/lokal dan menghilang bila
istirahat. Gejala dan tanda kompresi radiks atau medulla spinalis terjadi pada
(akibat kolaps vertebra dan kifosis). Diawali nyeri radikular yang mengelilingi
27
dadaatau perut, diikuti paraparesis yang lambat launmakin memberat,
ditemukan deformitas dan nyeri ketok tulang vertebra. Penekanan mulai dari
Biasanya dirasakan pada usia 20 tahun. Tidak hilang dengan istirahat dan
2.5 Patofisiologi
28
tersusun atas fibrokartilago dengan matrik gelatinus. Pada lansia akan menjadi
fibrokartilago yang padat dan tak teratur. Diskus lumbal bawah, L4-L5 dan L5-
S1, menderita stress mekanis paling berat dan perubahan degenerasi terberat.
Penonjolan faset akan mengakibatkan penekanan pada akar saraf ketika keluar
dari kanalis spinalis, yang menyebabkan nyeri menyebar sepanjang saraf tersebut.
2.6 Klasifikasi
Acute low back pain ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang
secara tiba-tiba dan rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari
sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Acute low
back pain dapat disebabkan karena luka traumatik seperti kecelakaan mobil
atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut
selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan tendon.
Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan
spinal dapat masih sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal
Rasa nyeri pada chronic low back pain bisa menyerang lebih dari 3
bulan. Rasa nyeri ini dapat berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini
biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama.
29
Menurut International Association for the Study of Pain (IASP), yang
pertama dan lateral oleh garis vertikal tangensial terhadap batas lateral spina
lumbalis.
b) Sacral Spinal Pain, nyeri di daerah yang dibatasi superior oleh garis
sakrokoksigeal posterior dan lateral oleh garis imajiner melalui spina iliaka
c). Lumbosacral Pain, nyeri di daerah 1/3 bawah daerah lumbar spinal pain
dan 1/3 atas daerah sacral spinal pain. Lumbosacral Pain, nyeri di daerah
1/3 bawah daerah lumbar spinal pain dan 1/3 atas daerah sacral spinal pain.
1. fraktus kompresi
memburuk saat fleksi, dan menarik dari telentang,dari posisi duduk dan dari
30
2. Hernia nucleus pulposus (HNP)
Nyeri kaki lebih – besar dari pada nyeri dipunggung dan memburuk ketika
duduk rasa sakit dari akar saraf L1-L3 menyebar sampai pinggul atau paha
anterior, rasa sakit dari akar saraf L4-S1 menyebar ke bawah lutut.
1. Usia
Secara teori, nyeri pinggang atau LBP dapat dialami oleh siapa saja,
pada umur berapa saja. Namun demikian keluhan ini jarang dijumpai pada
kelompok umur 0-10 tahun, hal ini mungkin berhubungan dengan beberapa
faktor etiologik tertentu yag lebih sering dijumpai pada umur yang lebih tua.
Biasanya nyeri ini mulai dirasakan pada mereka yang berumur dekade kedua
dan insiden tertinggi dijumpai pada dekade kelima. Bahkan keluhan nyeri
pinggang ini semakin lama semakin meningkat hingga umur sekitar 55 tahun.
2. Jenis Kelamin
nyeri pinggang sampai umur 60 tahun, namun pada kenyataannya jenis kelamin
wanita keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus
31
tulang berkurang akibat penurunan hormon estrogen sehingga memungkinkan
Berat Badan
Pada orang yang memiliki berat badan yang berlebih risiko timbulnya nyeri
pinggang lebih besar, karena beban pada sendi penumpu berat badan akan
Tinggi Badan
Tinggi badan berkaitan dengan panjangnya sumbu tubuh sebagai lengan beban
4. Pekerjaan
Keluhan nyeri ini juga berkaitan erat dengan aktivitas mengangkat beban berat,
penanggulangan keluhan ini. Pada pekerjaan tertentu, misalnya seorang kuli pasar yang
biasanya memikul beban di pundaknya setiap hari. Mengangkat beban berat lebih dari
Sikap tubuh yang salah merupakan penyebab nyeri pinggang yang sering tidak disadari
seseorang, seperti duduk, berdiri, tidur, mengangkat beban pada posisi yang salah dapat
menimbulkan nyeri pinggang, misalnya, pada pekerja kantoran yang terbiasa duduk
dengan posisi punggung yang tidak tertopang pada kursi, atau seorang mahasiswa yang
32
salah yaitu berdiri dengan membungkuk atau menekuk ke muka. Posisi tidur yang salah
seperti tidur pada kasur yang tidak menopang spinal. Kasur yang diletakkan di atas
lantai lebih baik daripada tempat tidur yang bagian tengahnya lentur. Posisi
merupakan posisi yang salah, seharusnya beban tersebut diangkat setelah jongkok
terlebih dahulu.
2.8 Diagnosis
Anamnesa
33
hilangnya perasaan atau gangguan fungsi motoris. Iritasi dapat disebabkan oleh
proses desak ruang pada foramen vertebra atau di dalam kanalis vertebralis.
3. Nyeri rujukan somatis
Iritasi serabut-serabut sensoris dipermukaan dapat dirasakan lebih dalam pada
dermatom yang bersangkutan. Sebaliknya iritasi di bagian-bagian dalam dapat
dirasakan di bagian lebih superfisial.
4. Nyeri rujukan viserosomatis
Adanya gangguan pada alat-alat retroperitonium, intraabdomen atau dalam
ruangan panggul dapat dirasakan di daerah pinggang.
5. Nyeri karena iskemia
6. Rasa nyeri ini dirasakan seperti rasa nyeri pada klaudikasio intermitens yang
dapat dirasakan di pinggang bawah, di gluteus atau menjalar ke paha. Dapat
disebabkan oleh penyumbatan pada percabangan aorta atau pada arteri iliaka
komunis.
7. Nyeri psikogen
Rasa nyeri yang tidak wajar dan tidak sesuai dengan distribusi saraf dan
dermatom dengan reaksi wajah yang sering berlebihan.
Penyebab mekanis LBP menyebabkan nyeri mendadak yang timbul
setelah posisi mekanis yang merugikan. Mungkin terjadi robekan otot,
peregangan fasia atau iritasi permukaan sendi. Keluhan karena penyebab lain
timbul bertahap.
Harus dibedakan antara LBP dengan nyeri tungkai, mana yang lebih
dominan dan intensitas dari masing-masing nyerinya, yang biasanya merupakan
nyeri radikuler. Nyeri pada tungkai yang lebih banyak dari pada LBP dengan
rasio 80-20% menunjukkan adanya radikulopati dan mungkin memerlukan suatu
tindakan operasi. Bila nyeri LBP lebih banyak daripada nyeri tungkai, biasanya
tidak menunjukkan adanya suatu kompresi radiks dan juga biasanya tidak
memerlukan tindakan operatif.
Gejala LBP yang sudah lama dan intermiten, diselingi oleh periode tanpa
gejala merupakan gejala khas dari suatu LBP yang terjadinya secara mekanis.
Herniasi diskus bisa membutuhkan waktu 8 hari sampai resolusinya. Degenerasi
34
diskus dapat menyebabkan rasa tidak nyaman kronik dengan eksaserbasi selama
2- 4 minggu.
Walaupun suatu tindakan atau gerakan yang mendadak dan berat, yang
biasanya berhubungan dengan pekerjaan, bisa menyebabkan suatu LBP, namun
sebagian besar episode herniasi diskus terjadi setelah suatu gerakan yang relatif
sepele, seperti membungkuk atau memungut barang yang enteng.
Harus diketahui pula gerakan-gerakan mana yang bisa menyebabkan
bertambahnya nyeri LBP, yaitu duduk dan mengendarai mobil dan nyeri biasanya
berkurang bila tiduran atau berdiri, dan setiap gerakan yang bisa menyebabkan
meningginya tekanan intra-abdominal akan dapat menambah nyeri, juga batuk,
bersin dan mengejan sewaktu defekasi. Selain nyeri oleh penyebab mekanik ada
pula nyeri non-mekanik. Nyeri pada malam hari bisa merupakan suatu peringatan,
karena bisa menunjukkan adanya suatu kondisi terselubung seperti adanya suatu
keganasan ataupun infeksi.
Faktor-faktor lain yang penting adalah gangguan pencernaan atau
gangguan miksi-defekasi, karena bisa merupakan tanda dari suatu lesi di kauda
ekuina dimana harus dicari dengan teliti adanya hipestesi peri-anal, retensio urin,
overflow incontinence dan tidak adanya perasaan ingin miksi dan gejala-gejala ini
merupakan suatu keadaan emergensi yang absolut, yang memerlukan suatu
diagnosis segera dan dekompresi operatif segera, bila ditemukan kausa yang
menyebabkan kompresi.
Suatu radikulopati tanpa nyeri menandakan kemungkinan adanya suatu
penyakit metabolik seperti polineuropati diabetik, namun juga harus diingat
bahwa hilangnya nyeri tanpa terapi yang adekuat dapat menandakan adanya suatu
penyembuhan, namun dapat pula berarti bahwa serabut nyeri hancur sehingga
perasaan nyeri hilang, walaupun kompresi radiks masih ada.
Suatu nyeri yang berkepanjangan akan menyebabkan dan dapat diperberat
dengan adanya depresi sehingga harus diberi pengobatan yang sesuai. Terdapat 5
tanda depresi yang menyertai nyeri yang hebat, yaitu anergi (tak ada energi),
anhedonia (tak dapat menikmati diri sendiri), gangguan tidur, menangis spontan
dan perasaan depresi secara umum.
35
2.9 Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi :
o Pemeriksaan fisik dimulai dengan inspeksi dan bila pasien tetap berdiri
dan menolak untuk duduk, maka sudah harus dicurigai adanya suatu
herniasi diskus.
saraf spinal.
nyeri pada tungkai bila ada HNP, karena adanya ketegangan pada
36
meningkatkan tekanan pada fragmen yang tertekan di sebelahnya
(jackhammer effect).
o Tanda Minor
o Penderita bangun dari posisi uduk dengan bertopag pada sisi yang
b) Palpasi :
c) Pemeriksaaan Motorik
d) Pemeriksaan Sensorik
37
o Rasa gerak
e) Refleks
Special Test(6)
Tes Lasegue:
tidak dapat mengangkat tungkai kurang dari 60° dan nyeri sepanjang
38
Gambar 2.4 Tes Patrick dan anti-patrick
Tes Kernig
bawah sejauh mungkin anpa timbul rasa nyeri yang berarti. Positif jika
Tes Naffziger
Tes valsava
Spasme m. Psoas
kuat – kuat pada meja oleh sebelah tangan pemeriksa, sementara tangan
39
lain menggerakkan tungkai ke posisi vertical dengan lutu dalam
Tes Gaenselen
– kuat ke bawah kearah meja dan ke atas kearah kepala pasien, yang
a) Laboratorium:
Pada pemeriksaan laboratorium rutin penting untuk melihat; laju endap darah (LED),
kadar Hb, jumlah leukosit dengan hitung jenis, dan fungsi ginjal.
b) Pemeriksaan Radiologis :
Foto rontgen biasa (plain photos) : sering terlihat normal atau kadang-kadang
kadang terlihat bersamaan dengan suatu posisi yang tegang dan melurus dan
CT scan adalah sarana diagnostik yang efektif bila vertebra dan level neurologis
40
Mielografi berguna untuk melihat kelainan radiks spinal, terutama pada pasien
yang sebelumnya dilakukan operasi vertebra atau dengan alat fiksasi metal.CT
mielografi dilakukan dengan suatu zat kontras berguna untuk melihat dengan
lebih jelas ada atau tidaknya kompresi nervus atau araknoiditis pada pasien yang
menjalani operasi vertebra multipel dan bila akan direncanakan tindakan operasi
MRI (akurasi 73-80%) biasanya sangat sensitif pada HNP dan akan
menunjukkan berbagai prolaps. Namun para ahli bedah saraf dan ahli bedah
ortopedi tetap memerlukan suatu EMG untuk menentukan diskus mana yang
Elektromiografi (EMG) :
3.1 Penatalaksanaan
41
1. Pasien dianjurkan berolahraga kemudian dievaluasi lebih lanjut jika
pasien tidak mampu melakukan aktivitas sehari- hari dalam 4-6 minggu.
2. Pada beberapa kasus dapat dilakukan tirah baring 2- 3 hari pertama untuk
mengurangi nyeri.
elektroakupuntur. Selain itu, dapat pula digunakan terapi laser dan terapi
Terapi Farmakologis
1. Asetaminofen
terapi lini pertama didukung oleh bukti-bukti yang kuat 21 dan beberapa
42
dikonsumsi bersamaan dengan dengan inhibitor siklooksigenase-2 spesifik
biaya lebih rendah daripada lebih agen selektif. Jika NSAID non spesifik
3. Steroid
Injeksi steroid epidural adalah prosedur yang biasa dilakukan untuk nyeri
leher radikuler dan nyeri punggung bawah. Penggunaan steroid untuk nyeri
43
BAB III
KESIMPULAN
Low Back Pain merupakan nyeri pada daerah punggung antara sudut
bawah costae sampai lumbosakral. dapat menyerupai nyeri lokal maupun nyeri
radikuler atau keduanya. LBP atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu
gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik.
deformitas, dan nyeri serta paraestesia atau rasa lemah pada tungkai. Gejala
serangan pertama sangat penting. Dari awal kejadian serangan perlu diperhatikan,
yaitu apakah serangannya dimulai dengan tiba – tiba, mungkin setelah menggeliat,
atau secara berangsur – angsur tanpa kejadian apapun. Dan yang diperhatikan pula
gejala yang ditimbulkan menetap atau kadang –kadang berkurang. Selain itu juga
perlu memperhatikan sikap tubuh, dan gejala yang penting pula yaitu apakah
44
DAFTAR PUSTAKA
45
10. Adelia, Rizma., 2007. Nyeri Pinggang/Low Back Pain. Downloaded from :
http://www.fkunsri.wordpress.com /2007/09/01/nyeri- pinggang-low-back-pain/ Mei
2014. 4.
11. Mansjoer, Arif, Et All. Ilmu Penyakit Saraf. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran.
Edisi III. Jakarta. Media Aesculapius. 2007. Hal: 5-59. 5.
12. Mahar Marjono. Iskialgia Dalam: Neurologi Klinik Dasar. PT.Dian Rakyat. Jakarta
2004;94-1001 6.
13. Roger Chou, MD, and Laurie Hoyt Huffman, MS. (2007) Medications for Acute and
Chronic Low Back Pain: A Review of the Evidence for an American Pain
Society/American College of Physicians Clinical Practice Guideline. Annals of Internal
Medicine 147, 507-510 7.
46