Anda di halaman 1dari 30

GANGGUAN PSIKOTIK LAIN

DESMIARTI
SKIZOFRENIFORM
EPIDEMIOLOGI

 Insiden remaja & dewasa muda


 Prevalensi seumur hidup 0,2 %.
 Prevalensi dalam 1 tahun 0,1 %.
 Keluarga pasien skizofreniform lebih besar
kemungkinan menderita gangguan mood/
gangguan psikotik mood.
ETIOLOGI

 Penyebab tidak diketahui.


 Langfeldt 1939  bbrp pasien dgn gangguan
mirip skizofrenia, sedangkan yg lain mirip
gangguan mood.
 Outcome baik, gangguan menyerupai episode
alami gangguan mood & mempunyai hubungan
dengan skizofrenia.
 Lebih banyak dgn gejala afektif (mania) &
outcome lebih baik dibandingkan skizofrenia.
Brain imaging
 Defisit aktivasi relatif pada region prefrontal
inferior otak saat pasien melakukan tes
psikologi spesifik ditemukan pada skizofrenia,
juga ditemukan pada skizofreniform.
 Adanya defisit terbatas pada hemisfer kiri &
gangguan aktivitas supresi striatal terbatas
pada hemisfer kiri selama prosedur aktivasi.
 Adanya pembesaran ventrikel, hal ini tidak
sama dgn yg terlihat pada skizofrenia, pada
skizofreniform tdk berkorelasi dgn ukuran
outcame atau ukuran biologi lain.
Ukuran biologi lain
 Studi aktivitas elektrodermal menyatakan
berbeda dengan skizofrenia.
 Pasien skizofrenia lahir selama musim dingin &
semi memiliki hiporesponsif skin conductance,
ini tidak dijumpai pada pasien skizofreniform.
 Data lain dari studi eye tracking dalam 2 grup jg
menyatakan mereka berbeda dalam beberapa
ukuran biologi.
DIAGNOSIS & GAMBARAN KLINIK
Berdasarkan DSM-IV-TR
________________________________________________________
A. Kriteria A, D & E skizofrenia ditemui.
B. Satu episode gangguan (termasuk fase prodromal, aktif &
residual) sedikitnya 1 bulan tetapi kurang dari 6 bulan (ketika
diagnosis dibuat tanpa menunggu recovery, harus qualified
sebagai provisional, khususnya jika :
Tanpa gambaran prognosis baik
Dengan gambaran prognosis baik dibuktikan oleh dua (atau
lebih), hal berikut ini :
1. Onset gejala psikotik yg menonjol dalam 4 mgg dr awal
perubahan nyata perilaku & fungsi biasanya.
2. Kekacauan & kebingungan setara dengan episode psikotik.
3. Premorbid fungsi sosial & okupasional baik.
4. Tidak adanya afek yang datar atau tumpul.
_______________________________________________________________
DIAGNOSIS BANDING
 DB utama : Brief psychotic & skizofrenia,
Fokus perjalanan penyakit, terutama masa 6 bln.
Riwayat rinci fungsi sosial & okupasional,
ada/tidak perubahan mood, alcohol & substance
abuse, & riwayat penyakit lain & petunjuk
pengobatan.
Riwayat keluarga dgn gangguan psikiatri, gangguan
mood, atau skizofrenia.
Studi terbaru menyatakan tingginya prevalensi
gangguan kepribadian setelah sembuh dari
psikosis.
Adanya hipotesis bahwa G. kepribadian predisposisi
u/psikosis, khususnya bila di bawah tekanan.
DIAGNOSIS BANDING (2)
 Pemeriksaan fisik lengkap, meliputi
endokrinologi, dugaan substance abuse, 
perubahan kesadaran.
 Membedakan g. mood dgn gambaran psikotik
dr onset yg cepat skizofreniform membutuhkan
ketrampilan klinis, simptomnegatif><depresi,
 gambaran mood (-) skizofreniform.
 Diagnosis banding dgn brief psychotic  >1hr
< 1 bln  brief psychotic.
PROGNOSIS

 60 – 80%  Skizofrenia.
 20 – 40% tidak diketahui,
 beberapa akan mengalami episode ke2-3,
 deteriorasi skizofrenia.
 beberapa mengalami episode tunggal.
PENGOBATAN
 Rawat inap  membuat penilaian efektif,
pengobatan & supervisi perilaku pasien.
 Gejala psikotik diterapi 3-6 bl (antipsikotik)
 lebih cepat responnya > skizofrenia.
 Pengobatan dgn lithium, CBZ, as valproat
dianjurkan jika episode rekuren.
 Psikoterapi.
 ECT
SKIZOAFEKTIF
EPIDEMIOLOGI
 Prevalensi seumur hidup < 1% (0,5-0-,8%)
 Dalam praktek klinik diagnosis awal skizoafektif
sering digunakan ketika diagnosis belum pasti.
 Perbedaan umur dan jenis kelamin
 Tipe depresi orang tua > muda.
 Tipe bipolar dewasa muda > orang tua.
 Pria < wanita, usia wanita > pria.
 Pria  perilaku antisosial & afek tumpul/
datar.
ETIOLOGI

 Tidak diketahui.
 Resiko mengalami skizofrenia meningkat
pada keluarga dengan skizoafektif.
 Prognosis lebih baik dibanding skizofrenia,
lebih buruk dibanding gangguan mood.
 Cenderung nondeteriorasi & respon baik
dgn lithium dibanding skizofrenia.
Konsolidasi data
 Kesimpulan dari data yg didapat pasien
skizoafektif merupakan klpk heterogen,
beberapa g. mood dgn gejala skizofren
menonjol dan yg lain berbeda.
 Hipotesis bahwa pasien skizoafektif
mengalami skizofrenia & g. mood tidak
dapat dipertahankan, sebab scr kalkulasi
co-occurrence dari dua gangguan lebih
rendah dibanding insiden skizoafektif.
GAMBARAN KLINIS & DIAGNOSIS
BERDASARKAN DSM-IV-TR
________________________________________________
A.Suatu episode perjalanan penyakit yg
berlanjut, terkadang ada satu episode depresi
mayor, episode manik, atau epis. campuran
bersamaan dengan gejala yg memenuhi
kriteria A skizofrenia.

Cat : Ep. Depresi mayor memenuhi kriteria


A1 : mood depresi.
BERDASARKAN DSM-IV-TR (2)
_________________________________________________________

B. Selama periode penyakit yg sama,


adanya waham & halusinasi untuk
sedikitnya 2 mg setelah menghilangnya
gejala mood yg menonjol.
C. Gejala yg memenuhi kriteria untuk
episode mood hadir secara
substansial terbagi dari total durasi
meliputi periode aktif dan residual .
BERDASARKAN DSM-IV-TR (3)
________________________________________ D.
Gangguan bukan disebabkan efek
fisologis langsung dari zat (drug abuse,
a medication) a/ kondisi medis umum.

Spesifikasi tipe :
Tipe bipolar : jika gangguan meliputi
episode manik atau campuran.
Tipe depresi : jika gangguan hanya
merupakan episode depresi mayor.
____________________________________
Berdasarkan ICD X
________________________________________________
Cat : Diagnosis ini tergantung pada keseimbangan
antara jumlah berat, dan lamanya gejala
skizofrenia dan afektif.

G1. Ggn memenuhi kriteria untuk satu ggn afektif yg


sedang atau berat, spesifikasi masing-masing
kategori.
G2. Gejala sedikitnya 1 dr kelompok dibawah ini
harus jelas adanya untuk waktu selama
periode atau sedikitnya 2 mgg.
1. Though echo, thought insertion/ withdrawal,
thought broadcasting (kriteria G1(1) a. untuk
tipe skizofrenia paranoid, hebefrenik,
atau katatonik. )
BERDASARKAN ICD-X (2)
________________________________________________
2. Delusion of control, influence,atau passivity,
dgn jelas merujuk pada pergerakan tubuh
atau lengan atau pikiran, aksi, atau sensasi
yg spesifik , (kriteria G1(1). b. utk skizofrenia
tipe paranoid, hebefrenik atau katatonik).

3. Halusinasi suara yg mengomentari perilaku pasien atau


mendiskusikannya, atau tipe lain halusinasi yaitu suara
yg datang dr bbrp bagian tubuhnya (kriteria G1(1) a.
utk skizofrenia tipe paranoid, hebefrenik atau
katatonik).
______________________________________________________________
BERDASARKAN ICD –X (3)
__________________________________________________
4. Waham yg persisten atau jenis lain yg secara
lengkap tidak sesuai dgn budaya ,tetapi tidak
hanya grandiosa atau kejar, (kriteria G1 (1)d. utk
skizofrenia tipe paranoid, hebefrenik atau
katatonik, misal mengunjungi dunia lain, dapat
mengontrol awan dgn mengeluarkan &
memasukkan nafas, dpt berkomunikasi dgn
hewan atau tumbuhan tanpa berbicara.

_______________________________________________________________
BERDASARKAN ICD-X (3)
________________________________________________________________
5. Pembicaraan inkoheren atau tdk relevan, atau
sering menggunakan neologisme (ditandai dgn
kriteria G1 (2)b utk s. tipe paranoid,
hebefrenik atau katatonik).

6. Gambaran yg sering tapi intermiten dari


beberapa bentuk dari perilaku katatonik,
mematung, waxy flexibility,& negativisme
(kriteria G1 (2) c. utk skizofrenia tipe paranoid,
hebefrenik atau katatonik).
_________________________________________________________________
BERDASARKAN ICD-X (4)
______________________________________________________________
G3. Kriteria G1 & G2 diatas harus ditemui pada
episode yg sama dari ggn, dan secara
bersamaan merupakan sedikitnya merupakan
bagian dari episode. Gejala G1 & G2 harus
menonjol dalam gambaran kliniknya.

G4. Umumnya menggunakan klausal ekslusi.


Gangguan bukan bagian GMO atau zat
psikoaktif- berhubungan dgn intoksikasi,
ketergantungan dan gejala putus zat.
____________________________________________
BERDASARKAN ICD-X (5)
_____________________________________________________________________
Skizoafektif tipe manik :
A. Kriteria umum dari skizoafektif harus dipenuhi.
B. Kriteria untuk gangguan manik harus dipenuhi.
Gangguan skizoafektif lain
Gangguan skizoafektif, tak tergolongkan
Comments : Jika diinginkan, tipe lbh lanjut
skizoafektif mungkin lebih spesifik, scr longitudinal
perkembangannya mengikuti di bawah ini :
Bersamaan hanya gejala afektif & skizofrenia. Gjl
ditentukan dlm kriteria G2 u/ ggn skizoafektif.
Bersamaan g.afektif & skizoafektif diluar durasi g.
afektif.
DIAGNOSIS BANDING

 Diagnosis banding meliputi semua yg


dipertimbangkan utk g. mood & skizofrenia.
 Kondisi medis sebelumnya, pengobatannya,
a/ keduanya menyebabkan Psikotik & G. mood.
 Kecurigaan adanya kelainan neurologi
disingkirkan dgn pemeriksaan CT Scan & EEG.
 Psikotik karena kejang lebih umum dibanding yg
terlihat pada populasi sebenarnya.
 Mengontrol kejang dgn baik dapat mengurangi
psikotik.
PROGNOSIS
 Setelah 1 tahun, prognosis pasien
skizoafektif tergantung bagaimana gejala
yg cukup menonjol, bila gejala afektif
prognosis baik, atau bila skizofrenik
prognosis buruk.
 Suatu studi yg mengikuti pasien didiagnosis
skizoafektif, selama 8 tahun menemukan
outcome-nya lebih mirip skizofrenia
daripada gangguan mood dgn ciri psikotik.
PENGOBATAN
 Mood stabilizers merupakan pilihan utama
terapi g. bipolar & diharapkan mjd hal penting
dalam terapi gangguan skizoafektif.

 Studi terbaru membandingkan lithium dgn


CBZ, menemukan bahwa CBZ superior utk
skizoafektif tipe depresi, tetapi tidak ada
perbedaan utk tipe bipolar.
PENGOBATAN (2)

 Pada episode manik skizoafektif, pemakaian


mood stabilizer dgn dosis agresif dalam
konsentrasi terapeutik darah range menengah –
tinggi, memasuki fase maintenans dosis dpt
dikurangi dgn range rendah– menengah, utk
menghindari efek yg tdk diinginkan & efek yg
potensial pada sistem organ.
PENGOBATAN (3)

 Secara definisi banyak pasien skizoafektif


mengalami episode depresi mayor,
pengobatan dgn antidepresan merupakan
pengobatan depresi bipolar, hrs hati2
agar tdk mencetuskan manik dari depresi.
 SSRI (fluoksetin & sertraline) sering
digunakan sebagai pilihan utama, krn
kurangnya efek terhadap jantung & cukup
baiknya profil overdosis.

ECT  kasus intractable mania

Antipsikotik merupakan hal penting untuk


mengatasi gejala psikotik.
Terapi Psikososial

 Kombinasi dari terapi keluarga, pelatihan


ketrampilan sosial, & rehabilitasi kognisi
akan memberikan hasil yg lebih baik,
karena bidang psikiatri sulit memutuskan
diagnosis & prognosis yg tepat dari ggn
skizoafektif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai