Anda di halaman 1dari 6

HAND OUT

Mata Kuliah : Pelayanan Keluarga Berencana


Topik : Konsep Kependudukan di Indonesia
Sub Topik : 1. Pengertian Penduduk dan Kependudukan
2. Dinamika Kependudukan
3. Faktor Demografi yang memengaruhi Laju Pertumbuhan Penduduk
4. Masalah Kependudukan di Indonesia
5. Rumor/Mitos yang memengaruhi Penggunaan Alat Kontrasepsi
Waktu : 100 menit
Dosen : Febri Hartini J.L., SST., M. KM

Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca hand out ini mahasiswa dapat menjelaskan :
1. Pengertian Penduduk dan Kependudukan
2. Dinamika Kependudukan
3. Faktor Demografi yang memengaruhi Laju Pertumbuhan Penduduk
4. Masalah Kependudukan di Indonesia
5. Rumor/Mitos yang memengaruhi Penggunaan Alat Kontrasepsi

Sumber Pustaka
1. UU Nomor. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
2. Jitowiyono S., Rouf M. A., Keluarga Berencana dalam Perspektif Bidan, 2019, Pustaka Baru,
Yogyakarta
3. Badan Pusat Statistik, Laju Pertumbuhan Penduduk berdasarkan Provinsi, www.bps.go.id, diakses
tanggal 16 Maret 2020
4. Jumlah Penduduk Kota Batam Bertambah 234.193 jiwa, 8 Juli 2019, www.batampos.co.id, diakses
17 Maret 2020
5. Batam Terancam Krisis Air Bersih, Per 15 Maret Suplai Air Akan Digilir, 6 Maret 2020.
www.kompas.com, diakses 3 April 2020
6. Bonus Demografi, Meningkatkan Kualitas Penduduk melalui Keluarga, www.bkkbn.go.id, diakses
3 April 2020
7. Ini Mitos Seputar Alat Kontrasepsi, www.radarjogja.com, diakses 3 April 2020

1
Isi
1. Pengertian Penduduk dan Kependudukan
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2009, penduduk adalah warga negara
Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Kependudukan adalah hal ikhwal yang
berkaitan dengan jumlah, struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas dan kondisi
kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk
setempat.1
2. Dinamika Kependudukan
Dinamika penduduk adalah suatu proses perubahan penduduk secara terus menerus yang mempengaruhi
jumlah. Dinamika kependudukan merupakan perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari
waktu ke waktu.
2.1 Penyebab Perubahan Penduduk
Dinamika penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kelahiran, kematian, perpindahan
penduduk serra kondisi sosial ekonomi dan budaya yang berkembang di masyarakat. Penyebab
terjadinya perubahan penduduk antara lain :
1) Penyebab langsung
Penyebab langsung pertumbuhan penduduk adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk secara langsung tanpa melalui variabel antara lain kelahiran, kematian
dan perpindahan penduduk. Pertumbuhan penduduk alami yaitu pertumbuhan penduduk
karena adanya selisih antara kelahiran dan kematian. Pertambahan penduduk sosial yaitu
pertambahan penduduk disebabkan selisih antara kelahiran, kematian dan migrasi.
2) Penyebab tidak langsung
Faktor yang mempengaruhi perubahan penduduk secara tidak langsung melalui variabel antara
yaitu keadaan sosial ekonomi dan budaya. King Sley Davis dan Judith Blake berpendapat
bahwa variabel antara yang dapat mempertinggi/menekan fertilitas suatu masyarakat yaitu :
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan oleh hubungan kelamin (intercourse
variable)
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan untuk konsepsi (conception variable)
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran selamat (gestation variable)
Selain faktor-faktor yang disebutkan diatas, masih ada faktor lain yang dapat memengaruhi
perubahan penduduk, yaitu usia perkawinan. Usia perkawinan dapat mempengaruhi dinamika
penduduk. Apabila perkawinan terjadi saat pasangan masih berusia muda, usia reproduktif
pasangan tersebut juga akan lebih panjang dibandingkan dengan pasangan yang menikah di

2
usia yang lebih dewasa. Kemungkinan anak yang dihasilkan dalam pasangan muda akan lebih
banyak dibandingkan dengan pasangan usia lebih dewasa.
Faktor sosial, pekerjaan dan latar belakang pendidikan dapat memberikan pengaruh tinggi
rendahnya kelahiran dan kematian. Perempuan yang berusia lebih tua dengan penghasilan
rendah tingkat fertilitasnya lebih rendah. Hal ini terjadinya karena tingkat ekonomi masyarakat
tergolong rendah sehingga secara tidak langsung status sosial ekonomi juga berpengaruh pada
dinamika penduduk.
2.2 Penyebab Pertumbuhan Penduduk
a. Fertilitas
Fertilitas berhubungan dengan peranan kelahiran pada perubahan penduduk, sedangkan
natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
Berikut faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :
1) Faktor Demografi, antara lain struktur usia, struktur perkawinan, umur kawin pertama,
paritas, proporsi yang kawin
2) Faktor non Demografi, antara lain keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan,
perbaikan status perempuan, urbanisasi dan industrialisasi
b. Mortalitas
Mortalitas atau kematian merupakan informasi yang penting. Hal tersebut dapat memengaruhi
Crude Death Rate (CDR) antara penduduk daerah pedesaan dan perkotaan, penduduk dengan
lapangan pekerjaan yang berbeda, penduduk dengan perbedaan pendapatan, perbedaan jenis
kelamin, penduduk dengan perbedaan status perkawinan.
c. Migrasi
Peninjauan migrasi secara regional sangat penting karena bertujuan untuk mengetahui adanya
densitas (kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor-faktor
pendorong dan penarik orang-orang yang melakukan migrasi setelah faktor komunikasi dan
transportasi yang semakin lancar. Faktor-faktor yang memengaruhi migrasi antara lain : faktor
individu, faktor yang terdapat di daerah asal, faktor yang terdapat di daerah tujuan, rintangan
antara daerah asal dan tujuan.
1) Faktor Demografi, antara lain struktur usia, struktur perkawinan, umur kawin pertama,
paritas, proporsi yang kawin
2) Faktor non Demografi, antara lain keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan,
perbaikan status perempuan, urbanisasi dan industrialisasi
3. Faktor Demografi yang memengaruhi Laju Pertumbuhan Penduduk

3
Laju pertumbuhan penduduk (growth rate) ditentukan oleh tingkat kelahiran dan tingkat kematian.
Tingkat kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR) dan tingkat kematian kasar (CDR) masing-masing
menunjukkan jumlah kelahiran hidup dan jumlah kematian per 1000 penduduk pertahun. Dapat
disimpulkan terdapat 4 (empat) kemungkinan dari 2 (dua) variabel ini :
a. Tingkat kelahiran tinggi dan tingkat kematian tinggi
b. Tingkat kelahiran tinggi dan tingkat kematian rendah
c. Tingkat kelahiran rendah dan tingkat kematian rendah
d. Tingkat kelahiran rendah dan tingkat kematian tinggi
4. Masalah Kependudukan di Indonesia
Program Keluarga Berencana (KB) yang dijalankan pemerintah sangat bergantung pada banyak
faktor. Faktor tersebut bisa membantu ataupun menghambat kelancaran program KB di Indonesia. Salah
satu faktor yang menghambat adalah masalah kependudukan. Masalah kependudukan di Indonesia
antara lain :
1. Jumlah dan pertumbuhan penduduk
Orang pertama yang mengemukakan teori mengenai penduduk Thomas Robert Melthus (1886-
1824) dalam edisi pertamanya Essay on Population tahun 1978 Melthus menyebutkan dua pokok
pendapatnya yaitu penduduk seperti bahan makanan penting bagi manusia dan pertumbuhan
penduduk lebih jauh lebih cepat dari pertumbuhan bahan makanan, lahan untuk tempat tinggal,
kebutuhan air. Dalil yang dikemukakan Melthus adalah jumlah penduduk meningkat secara
geografis seperti deret ukur, sedangkan kebutuhan hidup manusia meningkat seperti deret hitung,
akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara jumlah penduduk dan kebutuhan
hidup. 2
Data dari BPS menunjukkan rata-rata kenaikan jumlah penduduk dalam 10 tahun yaitu sebesar
kurang lebih 32 juta jiwa dengan pertambahan penduduk tiap tahunnya sebanyak 2,6 juta jiwa. 2, 3
Bila tidak diantisipasi maka Indonesia berisiko mengalami ledakan penduduk. 3 Indonesia diprediksi
akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030 mendatang. Bonus demografi merupakan
kondisi dimana populasi usia produktif (15 – 65 tahun) lebih banyak dari usia nonproduktif (0 – 14
tahun dan diatas 65 tahun). 6
Bonus demografi dapat membawa dampak positif dan negatif. Positifnya, melimpahnya jumlah
penduduk usia produktif yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi.
Negatifnya, jika bonus demografi ini tidak dipersiapkan sebaik mungkin berpotensi menimbulkan
berlebihnya tenaga kerja dibandingkan dengan lapangan kerja yang disediakan. Kurangnya lapangan
pekerjaan menyebabkan pengangguran yang dapat berakibat pada meningkatnya kemiskinan. Bonus
demografi juga harus dilihat distribusinya secara spasial, mengingat bonus demografi untuk setiap

4
provinsi berbeda awal, akhir dan puncaknya. Distribusi sumberdaya perlu dipastikan tepat waktu,
untuk mengantisipasi puncak bonus demografi di setiap provinsi.
Tingkat pertumbuhan penduduk dapat terjadi karena 3 (tiga) faktor utama yaitu kelahiran, kematian
dan perpindahan penduduk. Peristiwa kelahiran di suatu daerah dapat memengaruhi perubahan dan
jumlah komposisi penduduk, sedangkan kematian dapat mengurangi atau menambah jumlah
penduduk di suatu daerah, maksudnya mengurangi bagi keluarga yang ditinggalkan dan menambah
bagi daerah yang didatangi. Penyebab tidak langsung lainnya seperti keadaan sosial, ekonomi,
budaya, lingkungan, kondisi politik dan lainnya.2
2. Persebaran dan kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk yang tidak merata pada daerah di Indonesia dapat menjadi masalah, seperti
rendahnya produktivitas daerah dengan kepadatan penduduk yang rendah. Masalah lainnya yaitu
ketidakseimbangan jumlah penduduk di kota dan desa. Penyebab laju pertumbuhan yang cepat di
kota adalah karena perpindahan penduduk dari desa ke kota yang relatif besar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) laju pertumbuhan penduduk Kepulauan Riau
sebanyak 4,95 (BPS, 2000-2010) menurun menjadi 3,06 (2010-2016).3 Di Batam jumlah penduduk
tahun 2018 sebesar 1.329.773 jiwa bertambah menjadi 1.376.009 jiwa (2019) atau meningkat
sebesar 234.193 jiwa.4 Akibatnya terjadi masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup,
kesehatan, sosial ekonomi, tingkat kriminalitas. Contohnya PT. Adhya Tirta Batam (ATB)
perusahaan swasta yang mengelola air di Kota Batam menyatakan bahwa Batam Kepulauan Riau
terancam krisis air bersih karena volume air baku di Waduk Duriangkang menyusut.5 Hal tersebut
disebabkan karena curah hujan sangat rendah yang membuat ketersediaan air baku menjadi
berkurang, selain itu pertumbuhan penduduk pun menjadi salah satu penyebab tidak langsung
terjadinya krisis air.
3. Struktur umur penduduk
Struktur umur berkaitan dengan kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk. Struktur usia muda
dihasilkan dari tingkat kelahiran kasar yang meningkat. Jika usia muda besar, maka akan berakibat
pada peningkatan kebutuhan biaya hidup, pendidikan dan fasilitas kesehatan. Masalah lainnya
meningkatnya angkatan kerja serta banyaknya penduduk dalam usia sekolah.
4. Kelahiran dan kematian
Angka pertumbuhan alami diperoleh dari selisih tingkat kelahiran dan kematian. Angka ini adalah
indikator langsung pertumbuhan penduduk di Indonesia.
5. Rumor/Mitos yang memengaruhi Penggunaan Alat Kontrasepsi
Berikut mitos yang beredar di masyarakat : 7

5
Mitos Fakta
Kondom
Membuat pria impoten, tidak dapat ereksi Penggunaan kondom membutuhkan kondisi
fisik dan emosional pria yang baik
Metode Amenore Laktasi (MAL)
Tidak efektif dalam mencegah kehamilan Efektivitas MAL tergantung dari ibu sendiri,
selama tidak menstruasi, memberikan ASI
eksklusif dan bayi berusia kurang dari 6 (enam)
bulan
Kontrasepsi suntik progestin
 Menyebabkan rahim kering dan tidak subur  Tidak membuat rahim kering
 Kemandulan pada perempuan  Diperlukan waktu rerata 10 bulan setelah
terakhir suntik
Pil kombinasi
 Konsistensi konsumsi menyebabkan  Kandungan hormon dalam pil KB tetap
penumpukan residu pil di badan tersekresi melalui urine dan feses
 Pil KB menyebabkan penambahan dan ada  Perubahan berat badan merupakan proses alami
yang menurunkan berat badan tubuh
Implant
 Haid tidak akan keluar setelah pasang implant,  Implant bekerja dengan memengaruhi keadaan
sehingga darah yang beredar dalam tubuh lendir rahim dan pelepasan sel telur.
adalah darah kotor  Pemasangan implant hanya memanfaatkan
 Menyebabkan banyak perdarahan sedikit pembuluh darah besar dibawah kulit
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Alat AKDR dapat berpindah dari rahim ke organ Alat AKDR dipasang di rongga rahim yang tidak
tubuh yang lain berlubang. Untuk berpindah memerlukan
perantara aliran darah dan hanya keluar melalui
vagina atau bergeser sedikit di sekitar rongga
rahim
Vasektomi
Sama dengan mengebiri organ kelamin pria Tindakan menutup saluran sperma sisi kiri dan
kanan. Produksi hormon testosteron tetap
berlangsung
Tubektomi
Diidentikkan dengan pengangkatan Rahim Memotong atau mengikat saluran telur dan tetap
bisa haid

Masih banyak lagi rumor tentang penggunaan kontrasepsi. Sebagai Bidan wajib memberi informasi
yang benar sesuai dengan teori dan evidence based (berdasarkan bukti) terkini.

Latihan Soal
1. Sebutkan faktor demografi yang memengaruhi laju pertumbuhan penduduk
2. Apa saja yang menjadi masalah kependudukan di Indonesia?
3. Sebutkan rumor/mitos yang beredar di masyarakat yang Anda ketahui dan informasi apa yang dapat
diberikan untuk meluruskan rumor/mitos tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai