Anda di halaman 1dari 30

Biologi Dasar dan

Biologi Perkembanagan

“Sistem Endokrin”

Oleh:
Amanda (00218013)
D-III Kebidanan
Apa itu sistem endokrin ???
Hormon yang
dihasilkan ada yang
Suatu sistem yang bekerja satu macam hormon
dengan perantaraan zat-zat (hormon tunggal) di
kimia (hormon) yang dihasilkan samping itu ada yang
oleh kelenjar endokrin. Hasil lebih dari satu
sekresinya disebut hormon. (hormon ganda).

Terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin


dan bekerja sama dengan sistem saraf,
mempunyai peranan penting dalam
pengendalian kegiatan organ-organ
tubuh.
Mengapa disebut endokrin???

Karena hasil sekresinya tidak dibuang keluar


tubuh tetapi masuk ke dalam aliran darah

Sedangkan eksokrin hasil sekresinya dibuang


keluar tubuh kelenjar ludah, keringat , urine

Lebih kurang 50 hormon merupakan produk sel


dari sistem endokrin
Struktur kimiawi hormon
 Derivat asam amino, dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu
yang berasal dari jaringan nervus medula supraren dan
neurohipofisis.
 Peptida/derivate peptida, dibuat oleh kelenjar buntu yang
berasal dari jaringan alat pencernaan.
 Steroid, dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari
mesotelium (testis, ovarium, dan korteks supraren).
 Asam lemak, merupakan biosintesis dari dua asam lemak
yaitu asam lemak arakidonat dan di-homo-gama-linolenik.
 Hormon perkembangan, memegang peranan dalam
perkembangan dan pertumbuhan serta biologi reproduksi,
dihasilkan oleh kelenjar gonad.
 Hormon metabolisme, mengatur proses homeostatis gula
(glukosa) dalam tubuh.
 Hormon trofik, dihasilkan struktur khusus dalam pengaturan
fungsi kelenjar endokrin yaitu kelenjar hipofise.
 Hormon pengatur, dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk
mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.
 Hormon pengatur sistem kardiovaskuler, pada jantung
mengakibatkan peningkatkan konduksi dan kontraksi
Fungsi sistem endokrin

Mengontrol aktivitas kelenjar


tubuh

Mempengaruhi metabolisme
lemak, vitamin, dan protein

Merangsang pertumbuhan jaringan

Mengatur metabolisme, oksidasi,


meningkatkan obsorpsi glukosa pada usus
halus
Kelenjar yang dapat
menghasilkan hormon

Hipotalamus Timus

Hipofisis Pankreas

Tiroid Adrenal

Paratiroid Gonad
Hipotalamus
 • Hipotalamuspusat pengendali fungsi tubuh
dan sistem syaraf untuk menjaga agar
kondisi tubuh kita selalu konstan dan stabil.
• Talamus itu sendiribagian otak yang
berfungsi menyampaikan informasi sensorik
dan bertindak sebagai pusat persepsi nyeri.
• Hormon dari hasil hipotalamus:
 Hormon anti diuretic (ADH), merupakan
• Berasal dari dua kata Yunani molekul kecil yang dilepaskan kelenjar
yang diterjemahkan menjadi pituatari pada pusat otak setelah diproduksi
“di bawah thalamus oleh hipotalamus. ADH memiliki pengaruh
• Terletak tepat di bawah antidiuretic yang mencegah produksi
thalamus dan diatas kelenjar kencing berlebihan.
hipofisi (pituitari).  Oksitoksin, merupakan hormon
• Memiliki ukuran yang neuropeptide dan obat. Sebagai obat,
sangat kecil, kurang lebih oksitoksin digunakan untuk menghasilkan
sebesar almond dengan berat kontraksi dalam uterus untuk
sekitar 1% dari berat otak menghentinkan pendarahan dengan
menyuntikkan oksitoksin pada otot atau
urat. 
Bagian-bagian kelenjar
hipotalamus
 Kelenjar hipofise  Kelenjar hipofise
anterior, mengandung posterior
banyak jenis sel (neurohipofisis) bekerja
sekretorik, sebagai struktur
menghasilkan hormon penunjang bagi ujung-
antara lain: ujung saraf, terletak
 Hormon somatotropin pada nukleus
 Faktor pelepas supraoptik dan
kortikotropik (CRF) paravenrikuler
 Hormon tirotropin. hipotalamus, di bawah
 Gonodotropin releasing kelenjar hipofise
hormone (GnRF) posterior, di dalam
 Hormon prolaktin aksoplasma, serat-serat
 Hormon perangsang neuron berjalan dari
melanosit (MSH) hipotalamus. Hormon
yang dihasilkan:
 Hormon antidiuretik
Hipofisis
 Fungsi hipofise dapat diatur oleh
susunan saraf pusat melalui hipotalamus
yang dilakukan oleh sejumlah hormon
yang dihasilkan hipotalamus. Akibat
rangsangan susunan saraf pusat,
 • Suatu kelenjar endokrin yang hormon-hormon yang mengatur fungsi
hipofise disebut hipophysiotropic
terletak di dasar tengkorak (sela
hormone dihasilkan oleh sel-sel
tursika) fossa pituataria os
neorosekretori yang terdapat dalam
sfenoid.
• Besarnya kira-kira 10136 mm hipotalamus.
 Kelenjar hipofise mempunyai tiga lobus,
dan beratnya sekitar 0,5 gr.
• Memegang peranan penting yaitu:
Lobus Anterior
dalam menyekresi hormon dari
semua organ endokrin (sebagai
pengatur), kegiatan hormon
Lobus Posterior
yang lain, dan memengaruhi
pekerjaan kelenjar yang lain.
Lobus Intermedia
 Berasal dari kantong rathke (dua tulang rawan)
yang menempel pada jaringan otak lobus posterior, Lobus Anterior
menghasilkan sejumlah horman yang bekerja
sebagai pengendali produksi dari semua organ
endokrin yang lain.
Hormon somatotropik
(growth hormone)

Hormon tirotropik, thyroid


stimulating hormone (TSH)

Hormon adrenokortiko-
tropik (ACTH) Folicle stimulating
hormone (FSH)
Hormon gonadotropin
Luteinizing
hormone (LH)
Melanocyte stimulating
hormone (MSH)

Prolaktin (PRL) atau hormon


luteotropik (LTH)
 Berasal dari evaginasi atau penonjolan dasar Lobus Posterior
ventrikel otak ketiga, menghasilkan dua macam
hormon:
Vasopresin atau arginen vasoprevin (APV),
hormon anti-diuretik (ADH) yang bekerja
melalui reseptor-reseptor tubulus distal
ginjal, menghemat air, mengonsentrasi urine
dengan menambah aliran osmotik dari
lumina-lumina ke intestinum medular yang
membuat kontraksi otot polos.

Oksitosin diproduksi oleh anterior


hipotalamik nuclei, sel ganglionik dari
supraoptik nuclei, dan sel paraventricular.
Lobus Intermedia

Lobus intermedia. Bagian ini terpisah dari


lobus anterior oleh sisa kantong ratkhe yang
disebut celah ratkhe. Lobus intermedia pada
manusia selnya tidak bergranula, kadang
ditemukan juga koloid yang fungsinya tidak
diketahui.
Tiroid

 Kelenjar yang terletak di dalam leher bagian bawah melekat pada tulang laring,
sebelah kanan depan trakea, dan melekat pada dinding laring.
 Terdiri dari dua lobus (lobus dekstra dan lobus sinistra), saling berhubungan ,
masing-masing lobus tebalnya 2 cm, panjang 4 cm, dan lebar 2,5 cm.
 Menghasilkan hormon tiroksinhormon T3 (triiodothyronine), dan T4
(tetraiodothyronine) dari triglobulin dan melepaskan T3 dan T4 ke peredaran darah.
 Terdiri dari folikel seperti kelenjar asiner, berdinding selapis sel, bila sedang aktif
berbentuk kuboid yang tinggi, bila sedang istirahat sel ini pipih bagian tengah asiner
terisi koloid senyawa tiroglobulin, tirosin, dan hormon tiroksin pada kelenjar tiroid.
Fungsi hormon
tiroid :

 Memengaruhi pertumbuhan dan maturasi (pematangan)


jaringan tubuh, penggunaan energi total.
 Mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan memengaruhi
beberapa reaksi metabolik dalam tubuh.
 Menambah sintesis asam ribonukleus (RNA) dan protein,
suatu aksi yang mendahului meningginya basal metabolisme.
 Dalam konsentrasi tinggi, balans nitrogen negative dan
sintesis protein berkurang.
 Menambah produksi panas dan menyimpan energi pada
konsentrasi hormon tiroid yang tinggi.
 Absorpsi intestinal dan glukosa bertambah lancar oleh
hormon tiroid, memungkinkan faktor toleransi glukosa yang
abnormal sering, ditemukan pada hipertiroidisme.
  Hipertrofi dan hyperplasia
fungsional.
Struma difosa toksik (tirotoksikosis),
bukan suatu penyakit tetapi suatu
sindrom beberapa kelainan.

Tipe endemik, kekurangan


yodium
yang kronik
Tipe sporadik, pembesaran difusi dari
struma di daerah endemik
 Hipotiroidisme, disebabkan
Kelainan tiroid
kelainan struktural dan fungsional
dari kelenjar tiroid
Kretinisme
Miksedema
juvenile
Miksedema dewasa
 Neoplasma
Jinak/benigna

Ganas/maligna
Paratiroid

  Terletak di atas selaput yang membungkus  Fungsi hormon paratiroid


kelenjar tiroid. (PTH):
 Terdapat dua pasang (4 buah) terletak di 1. Meningkatkan reabsorpsi
belakang tiap lobus dari kelenjar tiroid, dua kalsium dan fosfat dari tulang
sebelah kiri dan dua sebelah kanan. ke dalam darah
 Besarnya setiap kelenjar kira-kira 553 mm 2. Menigkatkan absorpsi kalsium
dengan berat antara 25-30 mg berat dan fosfat oleh usus halus.
keseluruhan lebih kurang 120 mg. 3. Menigkatkan reabsorpsi
 Menghasilkan hormon paratiroksin adalah kalsium dan ekskresi fosfat oleh
suatu peptida, terdiri dari 84 asam amino. ginjal; mengaktivasi vitamin D.
Hormon paratiroid (Parathyroid Hormone, PTH) merupakan antagonis
kalsitonin dan penting dalam mempertahankan kadar kalsium dan fosfat
normal dalam darah. Organ target PTH adalah tulang, usus halus, dan ginjal.
PTH meningkatkan reabsorpsi kalsium dan fosfat dari tulang ke dalam darah
sehingga PTH meningkatkan kadar kalsium dan fosfat dalam darah. Absorpsi
kalsium dan fosfat dari makanan di usus halus, yang juga membutuhkan
vitamin D, ditingkatkan oleh PTH. Proses ini juga meningkatkan kadar
mineral-mineral ini dalam darah. Di ginjal, PTH merangsang aktivasi
vitamin D dan meningkatkan reabsorpsi kalsium dan ekskresi fosfat (lebih
dari yang didapat di tulang). Dengan demikian, efek PTH secara keseluruhan
adalah meningkatkan kadar kalsium darah dan menurunkan kadar fosfat
darah.
Hormon Kalsitonin
(CTH)

 Suatu hormon yang turut berperan dalam metabolisme kalsium dan


metabolisme fosfor.
 Hasil sekresi sel parafolikel kelenjar tiroid dan bukan oleh kelenjar paratiroid.
Secara kimiawi hormon ini adalah suatu rantai peptida dari 32 asam amino.
 Bekerja sama dengan hormon paratiroid untuk hipokalsemik dan hipofosfat
yang memengaruhi tulang dan ginjal lewat reseptor dalam tulang dan ginjal.
 Fungsi hormon kalsitonin:
1. Menurunkan kadar kalsium dengan menghambat resorpsi tulang (menekan
aktivitas dan jumlah osteoblast, dan menghambat permeabilitas sel-sel pada
tulang.
2. Menghambat pelepasan kalsium dari tulang.
Gejala fungsi kelenjar
paratiroid

 Hiperfungsi paratiroid. Suatu keadaan ketika kelenjar


paratiroid memproduksi lebih banyak hormon paratiroid dari
biasa.
1. Hiperparatiroidisme primer.
2. Hiperparatiroidisme sekunder.
3. Intoksikasi paratiroid akut.
 Hipoparatiroidisme. Penyakit ini jarang terjadi pada orang
dewasa, biasanya anak di bawah umur 16 tahun. Penyakit ini
terjadi setelah strumektomi, terjadi paratiroidisme sekunder.
Timbul gejala-gejala reaksi neuromuskuler yang berlebihan
akibat kalsium serum yang sangat rendah, tetapi dengan
manifestasi spasmus karpopedal dan kejang pada anggota
gerak dan kelumpuhan otot.
 Hiperkalsemia, meningginya kadar kalsium dalam darah
Timus

o Terletak dalam rongga mediastinum di belakang os sternum, di dalam


rongga toraks, kira-kira setinggi bifurkasi trachea.
o Warnanya kemerah-merahan dan terdiri dari dua lobus.
o Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram,
ukurannya bertambah setelah masa remaja antara 30-40 gr dan setelah
dewasa akan mengerut.

Kelenjar timus menginduksi diferensiasi sel induk limfosit yang mampu


berpartisipasi dalam reaksi kekebalan. Di antara bukti tentang adanya
aktivasi endokrin pada timus ialah kenyataan bahwa timus peka terhadap
hormon tiroid. Mengecilnya ukuran timus sementara kedewasaan
kelamin tercapai disebabkan oleh hambatan yang diberikan oleh steroid
gonad. Steroid adrenal juga menghambat timus, pengaruh ini dipakai
sebagai parameter untuk korti- kosteroid.
Fungsi kelenjar timus:
 Suatu sumber sel yang mempunyai kemampuan imunologis.
 Sumber hormon timik yang mempersiapkan proliferasi dan maturase
sel-sel yang mempunyai kemampuan potensial imunologis dalam
banyak jaringan lain.
 Mengaktifkan pertumbuhan badan sehingga pertumbuhan sangat
meningkat pada masa bayi sampai masa remaja dan setelah masa
dewasa pertumbuhan akan berkurang.
 Mengurangi aktivitas kelamin.
Kelainan pada kelenjar timus:
 Hiperplasia: Ditandai dengan adanya limfoid folikel di dalam
medula. Dalam keadaan normal tidak terdapat folikel limfoid. Ini
merupakan kelainan autoimun, reaksinya memengaruhi daya imun.
 Tumor timoma: Neoplasmanya adalah sel epitel, ada yang jinak dan
ada yang ganas, mempunyai sel epitel neoplastic. Tumor menekan
alat sekelilingnya menimbulkan sesak napas, batuk, dan nyeri
menelan.
Pankreas
 Menghasilkan kelenjar endokrin bagian dari
kelompok sel yang membentuk pulau-pulau
Langerhans yang berbentuk oval tersebar di
seluruh pankreas. Dalam tubuh manusia
terdapat 1-2 juta pulau-pulau Langerhans
yang dibedakan atas granulasi dan
pewarnaan, setengah dari sel ini menyekresi
hormon insulin.
 Suatu alat tubuh yang agak  Dalam tubuh manusia normal pulau
panjang terletak retroperitoneal Langerhans menghasilkan empat jenis sel:
dalam abdomen bagian atas, di 1. Sel-sel A (alfa) sekitar 20-40%
depan vertebrae lumbalis I dan memproduksi glukagon menjadi faktor
II, kuadran kiri atas rongga hiperglikemik, mempunyai anti-insulin
abdomen menghubungkan aktif.
lengkung abdomen dan limpa. 2. Sel-sel B (beta) 60-80% fungsinya
 Kepala pankreas terletak dekat membuat insulin.
kepala duodenum, sedangkan 3. Sel-sel D 5-15% membuat somastotatin.
ekornya sampai ke lien. 4. Sel-sel F 1% mengandung dan menyekresi
pankreatik polipeptida.
 1. Glukagon, merangsang hati untuk mengubah glikogen
menjadi glukosa (proses ini disebut glikogenolisis,
Hormon- yang berarti pemecahan glikogen) dan meningkatkan
penggunaan lemak dan asam amino untuk produksi
hormon yang energi.
dihasilkan  Fungsi glukagon:
pankreas Meningkatkan pengubahan glikogen menjadi glukosa
dalam hati
Meningkatkan penggunaan asam amino yang berlebihan
dan lemak sebagai sumber energi.
2. Insulin, protein kecil terdiri dari dua rantai asam
amino, satu sama lainnya dihubungkan oleh ikatan
disulfide.
 Fungsi insulin:
Meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel dan
penggunaannya untuk produksi energi.
Meningkatkan pengubahan glukosa yang berlebihan
menjadi glikogen di hati dan otot.
Meningkatkan transpor asam amino dan asam lemak ke
dalam sel dan penggunaannya dalam reaksi sintesis.
 Berbentuk ceper terdapat pada bagian atas
Kelenjar Adrenal dari ginjal.
 Beratnya kira-kira 5-9 gram berjumlah dua
buah sesuai dengan jumlah ginjal.
 Terdiri dari dua bagian yaitu bagian luar
(korteks) yang berasal dari sel-sel
mesodermal, bagian dalam disebut
medulla yang berasal dari sel-sel
ektodermal.
 Bagian korteks menghasilkan hormon-
hormon yang dikategorikan sebagai
hormon steroid, sedangkan bagian medulla
menghasilkan katekolamin.
 Kelenjar suprarenalis dibagi atas:

Korteks Medula
Korteks
 Bagian luar berwarna kekuning-kuningan
menghasilkan kortisol, disebut korteks yang
terdiri dari sel-sel epitel yang besar berisi lipoid
yang disebut foam cells, terdiri dari zona
glomerulosa (lapisan luar), zona fasikulata
(lapisan tengah yang paling besar), zona
retikularis (lapisan dalam langsung yang
mengelilingi medula).
 Pemeliharaan struktur tubuh dan aktivitas sekresi
dari korteks suprarenal dipengaruhi oleh hormon
adrenokortikotropin (ACTH) dari lobus anterior
hipofise.
 Korteks adrenal menghasilkan hormon:
1. Kortikosteroid (kortikoid)
2. Mineralokortikoid (aldosteron)
Medula
 Terdiri dari sel-sel yang menghasilkan hormon
epinefrin dan hormon norepinefrin yang
mengandung sel-sel ganglion simpatis dan kelenjar
medula adrenal.
 Dapat membentuk dan melepaskan adrenalin di
samping noradrenalin. Dalam medula adrenal
norepinefrin diubah oleh enzim yang dirangsang
oleh kortisol. Pada dasarnya katekolamin (adrenalin)
dan noradrenalin terbentuk melalui suatu
hidroksilasi dan dekarboksilasi asam amino
fenilanin dan tiroksin. Tiroksin ditranspor ke dalam
sel menyekresi katekolamin ditosin.
 Fungsi epinefrin dan norepinefrin:
1. Terhadap sistem kardiovaskuler (jantung)
2. Terhadap otot polos dari visera
3. Efek metabolik epinefrin
 Testis pada pria dan
el a mi n)
k
Gonad (
ovarium pada wanita
mempunyai fungsi
endokrin dan
reproduksi.
 Sebagai kelenjar
endokrin, testes
menhasilkan hormon
seks yaitu androgen dan
sperma. Sedangkan
ovarium menghasilkan
estrogen dan
progesteron
sertamemproduksi sel
telur.
Pada masa pubertas kelenjar gonad menjadi aktif dan sifat kelamin sekunder
mulai nampak, terjadi peningkatan sekresi gonadotropin (FSH dan LH)
yang merangsang perkembangan dan produksi kelenjar gonad. Peningkatan
sekresi FSH dan LH disebabkan kepekaan hipotalamus terhadap inhibisi
(hambatan) steroid menurun.
 Fungsi reproduksi pria dapat dibagi menjadi tiga golongan:
1. Spermatogenesis untuk pembentukan sperma.
2. Pelaksanaan kerja seksual. Testis
3. Pengaturan fungsi seksual pria oleh berbagai hormon (fungsi
endokrin) yang berhubungan dengan fungsi reproduksi, efek
hormon seks pria pada organ seks tambahan, metabolisme
sel dan fungsi tubuh lain.

Testis menghasilkan beberapa hormon seks pria yang bersama-


sama dinamakan androgen. Salah satu diantaranya testosteron
yang lebih banyak dan lebih kuat dari yang lain, serta
bertanggung jawab pada efek hormon pria. Testosteron dibentuk
oleh sel interstisial Leyding yang terletak pada intertisial antara
tubulus seminalis.
 Efek testosteron:
1. Pada janin, merangsang diferensiasi dan perkembangan alat
genital kea rah pria, pengatur pola jantan (pria), dan
pengontrolan hipotalamus terhadap sekresi gonadotropin
setelah pubertas.
2. Pada pubertas, memengaruhi sifat kelamin sekunder, yaitu
perkembangan bentuk tubuh, perkembangan alat genital,
distribusi rambut, pembesaran laring, dan sifat anak agresif.
 
 Fungsi seksual dan reproduksi wanita dibagi dalam dua fase
yaitu persiapan tubuh untuk konsepsi dan kehamilan dan Ovarium
periode kehamilan. Hormon ovarium (estrogen dan
progesteron) disekresi oleh ovarium akibat respons terhadap
dua hormon dari kelenjar hipofise.
 Estrogen alami yang menonjol adalah estradiol. Selama
kehamilan estrogen diproduksi oleh plasenta. Estrogen
beredar terikat pada protein plasma. Urine wanita hamil
banyak mengandung estrogen yang dihasilkan oleh plasenta.
Khasiat umumnya sebagai perangsang DNA melalui RNA
sehingga terjadi peningkatan sintesis protein. Khasiat
khususnya: serviksvagina
 Progesteron. Senyawa ini memiliki aksi yang bervariasi
terhadap organ reproduksi wanita dan di bawah kondisi
psikologik sering bekerja secara sinergistik dengan estrogen,
kadang-kadang juga bekerja saling menghambat
(antagonistik). Khasiat umumnya mempersiapkan tubuh
untuk menerima kehamilan, merupakan syarat mutlak untuk
konsepsi dan implantasi, terjadi karena pengaruh estradiol
menyintesis reseptor untuk progesteron. Khasiat khusus:
endometrium serviks miometrium relaksin
Ada yang
ingin
bertanya ?
??

Terim
a
Kasih

Anda mungkin juga menyukai