Anda di halaman 1dari 97

CEDERA SARAF PERIFER

r- I

P~I\JIBIMBIN i
D~: AND~~ ~T~Y~~ T~ ~

kaelwallpaper.com
ANATOMI SISTEM
SARAF leh jaringan saraf
an saraf:
Sistem saraf dibentuk o
- Sel pembentuk jaringmproses informasi;
1. Sel saraf (neuron) em saraf seperti
menghantarkan & me mengontrol semua
menjalankan fungsi sist
mengingat, berfikir, dan
glia/sel glia)
aktivitas tubuh
lindungi, merawat, dan
2. Sel penunjang (neuro
stasis cairan di
memberi support, me
mempertahankan homeo
sekeliling neuron
kaelwallpaper .co111
PembagianSistemSaraf
Secara anatomi:
1. Sistem saraf pusat
2. Sistem saraf tepi

Secara Fungsional
1. Divisi aferen
2. Divisi eferen

kaelwallpaper .co111
Ot

Si t ern S r r
Pusat

SI tem Saraf Saraf Somali


( adar ]

Sistem S raf Saraf s mpa k


Tep i

kaelwallpaper.coa
Sistem Saraf Tepi
Meliputi semua araf di luar SSP
jaringan s Fungsi: ng, menghantarkan
menerima rangsa bawa
informasi sensorik, perintah stem
dan mem motorik ke perifer
jaringan dan si ): membawa informasi
Berkas akson (serat saraf
orik.
sensorik dan perintahubungan
mot dg
Setiap berkas saraf berh
pemb.darah rves)
& jar. Ikat saraf tepi (ne
tak saraf
edula
saraf kranial
spinalis
Nerves yang keluar dari o
Nerves yang keluar
dari m spinal
kaelwallpaper .co111
SISTEM SARAF OMATIS

a. Saraf otak (sa raf cranial),


saraf otak terdapat pada bagian
kepala yang keluar dari otak dan
melewati lubang yang terdapat
pada tulang tengkorak. Urat saraf
ini berjumlah 12 pasang.

kaelwallpaper .co111
b. Saraf sumsum tulang belakang
(saraf spinal),
saraf sumsum tulang belakang
berjumlah 31 pasang . Saraf sumsum
tulang belakang berfungsi untuk
meneruskan impuls dari reseptor ke
sistem saraf pusat juga meneruskan
impuls dari sistem saraf pusat ke semua
otot rangka tubuh.

kaelwallpaper .co111
SISTEM SARAF OTONOM

Bekerjanya tidak dapat disadari an bekerja secara otomatis.


d Mengendalikan kegiatan organ-gan dalam seperti otot perut,
or pembuluh darah, jantung &at reproduksi.
alat-al
m terdiri atas dua macam yaitu:
Menurut fungsinya, saraf autono
a. Sistem saraf simpatik
b. Sistem saraf parasimpatik
mpatik bekerja secara
Sistem saraf simpatik dan parasi gendalikan kerja suatu organ.
antagonis (berlawanan) dalam mena simpatik berdasarkan pada
Perbedaan saraf simpatik dan par f simpatik menempel di
posisi ganglion. Ganglion pada sara
sepanjang sumsum tulang belakang. Sedangkan ganglion saraf
parasimpatik menempel pada org an yang dibantu kerjanya.

kaelwallpaper .co111
SISTEM SARAF SIMPATIS

Berpangkal pada medula spinalis i daerah leher dan di daerah


d pinggang, sehingga disebut jugaaraf torakolumbar.
s Serabut saraf ini menuju kepolos, alat peredaran, alat
otot pencernaan, alat pernapasan.atnya meningkatkan aktivitas.
Sif

Fungsi :
Mempercepat denyut jantung.
Memperlebar pembuluh darah.
Memperlebar bronkus.
Mempertinggi tekanan darah
Memperlambat gerak peristaltis.
Memperlebar pupil.
Menghambat sekresi empedu.
Menurunkan sekresi ludah.
Meningkatkan sekresi adrenalin.
kaelwallpaper .co111
SISTEM SARAF PARASIMPATIS

Berpangkal pada medula oblongata dan ada yang di


sakrum.
Memiliki fungsi berkebalikan dengan fungsi sistem
saraf simpatik.

Misalnya pada sistem saraf impatik berfungsi


s mempercepat denyutg, sedangkan pada sistem
jantun saraf parasimpatikmperlambat denyut
akan me jantung.

kaelwallpaper .co111
Mikroskopis sistem saraf
ada 3 jenis sel :
Neuron, glia dan sel
hwann
Sc

Neuron : dalam bagian sistem saraf


semua Glia : S (sel penyokong)
hanya pada CN Selada PNS (sel
Schwann : hanya p
penyokong)
kaelwallpaper .co111
NEURON
Neuron: unit fungsional dasar sistem saraf
Terdiri dari 3 bagian: badan sel (soma/perikaryon),
dendrit dan axon

Soma adalah sitoplasma yang mengelilingi inti sel


(nukleus) dari sel saraf, di dalamnya terdapat
sitoskeleton (neurofilamen, neurotubulus,
neurofibril) dan organel-organel sel (mitokondria,
ribosom, retikulum a, dll)
endoplasm

Dendrit adalah bagian penerima input neuron,


berukuran pendek dan bercabang-cabang. Di SSP
mencapai 80-90% luas permukaan total neuron.

kaelwallpaper .co111
Axon adalah bagian yang mpaikan impuls
menya (potensial aksi) ke t dan
neuron lain, oto Berukuran kelenjar. k
panjang dan berbentu silinder tipis.

Sepanjang axon terdapat angan yang


percab disebut axon
kolateral yang disebut telodendrion
ntuk gelembung atau
Di ujung akson, terdapat cabang
berakhir pada ujung sinaps berbe
tonjolan berisi
yang banyak mengandung vesikelneurotransmitter.
Tempat bertemunya satu dengan neuron
neuron lain disebut sinaps
Sinaps tdd: sel presinaps yang me pesan
ngirim
& sel pascasinaps yang menerima
esan. p
Pengantar pesan di sinaps
biasany

kaelwallpaper .co111
DENDRITE

AXON TERMINAL

SOMA NODE OF RANVIER

SCHAWANN CELL
MYELIN SHEAT
NUKLE
US
Sel presinaps :
neuron Sel n (di bg
pascasinaps : anjang akson)
neuro dendrit,
soma, atau sep
atau jenis sel lain otot

Sinaps antara kelenjar


neuron- n
neuromuscular
junction
Sinaps antara neuron-
neuroglandular junctio

kaelwallpaper .co111
Dendrit dan axon dise but serat saraf,
tetapi biasanya mengacu pada axon

Saraf (nerve) adalah sekelompok serat


saraf, biasanya berisi serat sensorik
dan motorik yang dikelilingi oleh
jaringan penunjang.

Kelompok serat saraf ang tidak


y dikelilingi jaringan
penu traktus njang disebut

kaelwallpaper .co111
Soma juga kadang-kadang membentuk
suatu kelompok yang disebut ganglion
* Di sistem saraf pusat : nukleus
* Di sistem saraf perifer : ganglion

Secara histologis,
* jaringan saraf yang didominasi soma:
substansi kelabu/gri sea (gray matter)
* jaringan saraf yang didominasi akson:
substansi putih/alba (white matter)

kaelwallpaper .co111
Jenis neurontur
bdsrkanStruk
apat dibedakan dengan
1. Anaxonik: akson an organ sensorik
tidak d dendrit; hanya
tdp di SSP d khusus r): dendrit dan
2. Unipolaraxon rada di satu
(pseudounipola sisi
bersambungan & dendrit dan 1
soma be axonsoma

u lebih dendrit dan 1


3. Bipolar: ada 2
prosesus-1 berada di
antaranya
4. Multipolar: punya 2
ata
axo
n

kaelwallpaper .co111
O ec 11 of
V ar-n.J 1mp,u se

'4o:: 0::

kaelwall
Berdasarkan
fungsi
membawa
1. Neuron Sensoris
(aferen): :membawa
impuls dari reseptor keseperti otot dan
SSP
2. Neuron Motorikntara
(eferen) impuls darineuron
SSP ke efektorganalisis &
kelenjar otorik
3. Interneuron:
berada di a sensorik
dan motorik; men
mengkoordinasi
keluaran m

kaelwallpaper .co111
NEUROGLI
A Memberi support danawat neuron
dan an SSP,
mer merupakan separuh
bagi kecil, dan
dapat memperbanyak diri

P: SS
Ada 4 jenis neuroglia di
1. Astrosit, sel glia & paling banyak,
terbesar berbentuk
seperti bintang F(x): war darah otak
mempertahankan sa yg kulasi umum;
memisahkan otak dari engatur kadar
sir membentuk rbaiki
dan ari
struktur SSP; ion dan
nutrien; & mempe
mencegah jaringan
saraf d
kaelwallpaper .co111
2. Oligodendrosit melapisi akson
dengan Gap antara
membentuk lapisan r, area
mielin. mielin akson: yang
nodus Ranvie dilapisi agian yg
mielin: internodus. B lin tampak
mengandung akson putih ansi alba.
bermie berkilat
membentuk subst SP dari debris,
zat
3. Mikroglia; melindungi Skanisme
sisa, & patogen dengan me fagosit.

yg melapisi
4. Sel ependimal, sel
epitel ventrikel;
membentuk,me
membantu sirkulasi
cairan (CSF).
kaelwallpaper .co111
Sel glia diaf perifer:
sistem sar olemmosit),
1. Sel schwannson perifer baik
(neur menutupipun tidak.
semua ak yang
bermielin mau pport ganglia;
dan sel (ganglion).
2. Sel Satelit,
mensu
berada di dekat
ba

kaelwallpaper .co111
Nucleus of Axcnal
Schwan cell -;...,.,_~ membrane
-'=_......,., . Myehn
.1.,.......---
sheath
;v>Neurilemma
<ffj)- Nucle s of
y) _ Schwann cell
r--..-...:..~ } Node of
Banvier

(a) (b}

W'llj>p111t1
. .
pr H . ...,, 1.
com] lered. foruung .1
p:111 ot ihc rnyellr
sl 1ea1 h.
kael liiiiiiiii
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Microgl'a
(phagocy esi

kael
CEDERA SAR AF PERIFER
Peripheral Nerve Injury atau cedera saraf
perifer adalah istilah u mum yang digunakan
untuk menggambarkan k erusakan saraf di luar
otak atau sumsum tulan g belakang.
Biasanya disebabkan ole h trauma.

Jika saraf perifer rusak kemudian otot


disuplai oleh saraf yang tidak menerima
informasi dari otak, ma ka organ yang hanya
dipersarafi oleh saraf p erifer menjadi lemah
atau lumpuh.

kaelwallpaper .co111
Kerusakan saraf rti bahwa otak
bera rmasi dari tubuh.
tidak menerima info eberapa sensasi
Hal ini menimbulkan rasa, kesemutan
b
pada tubuh, mis: mati
& nyeri. elakang, saraf
mpuan untuk
Tidak seperti tulang
perifer memiliki
kema disembuhkan.
kaelwallpaper .co111
Batasan neuropati saraf tepi / kematian
saraf perifer:
Menurut WHO, technic al report series 645,
1980 :

Kelainan menetap (> be berapa jam)


Dari neuron sumsum tul ang, neuron motorik
batang otak bagian h, sensorimotor
bawa primer, neuron araf autonom
susunan s perifer
dengan kelainan klinis,
elektroneurografik dan morfologik

kaelwallpaper .co111
ETIOLOGI

1. Secara langsung, akib at luka terbuka


2. Secara tidak langsung karena peregangan
3. Pada patah tulang at au dislokasi sendi
4. Karena tekanan akiba t pembidaian,
pemasangan torniket at au tidakan pembalutan
5. Iskemia pada emboli a rteri atau sindrom
kompartemen
6. Penyuntikan yang me ngenai saraf

kaelwallpaper .co111
MANIFESTASI KLINIS

1. Kausalgia yaitu nyeri h ebat seperti


terbakar, sepanjang ribusi serabut saraf
dist yang mengalamian persial.
kerusak
2. Hiperestesia
a kulit
3. Perubahan trofik pad
otor, hiperaktivitas
4. Hiperaktivitas vasom
mbulkan perubahan
kerja syaraf yang meni
darah, biasanya
pada diameter pembuluh
vasokontriksi.
kaelwallpaper .co111
Characteristics Neurapraxia Axonotmesis Neurotmesis
Etiology erve compression injury Nerve crush injury Nerve transecnon injury
Description Axon is intact Axonal interruption Axonal interruption
Local myelin injury Connective tissue/ Connective tissue
Conduction block Schwann cell intact disruption
Conduction failure Conduction failure
Nerve The signal is normal Conduction resembles Conduction initially
Conduction distal to the lesion and neuropraxia for 4 to 5 resembles
axonotmesis. Studies abnormal across it days. until Wallerian but does
not
degeneration occurs demonstrate recovery
Wave Form Wave Form \\'ave Form Waveform Wave Form \Vave Form
Distal to Proximal Proxima I to Distal to Distal to Proximal to

)' Lesion
Immediate
to Lesion Lesion
Immediate
Lesion Lesion
Immediate
Lesion

:? --:.\(
~ .. + - + -- + -
~
2 weeks

-.~ +
s--
:~ 2 weeks 2 weeks

I
;.,. - -- -- -- --

--
> 2 weeks weeks-
months 2 years
~~
-
+ + + + -- -
EMG Normal/decreased Abnormal activity Abnormal activity
recruitment

kaelwallpape.rcoa
11\Jerve X- Section I

Endoneurium

Axon
... f-
er~_Fb!'!"'v-_i
ere -.1

( Endoneurium

Schwann Cell

2 urt
IO]

4
ti ill
<:>
;=====Pe -
;,
:,:;.

-
;:
,;,;;::,;
~..-- Conduction block
f,,Oo,,
~ t '
...,.,

Classification of Nerve Injury


Seddon Sunderland
0 .. o~ ,('.-f,t "

Axonal dlacontinul
Neurapraxia I ,< ,~..:~

Axonotmesis II
~ Axon.-+ endot'le\111
III 111111.iiii dtsruptlon
"!-""" ..,
IV
Neurotmesis v

kaelwallpaper.coa
Regenerasi saraf

Neuron memiliki keterbatasan kemampuan dlm


beregenerasi jika terjadi kerusakan.
Jika terjadi kerusakan berat pd saraf perifer, hanya
sedikit akson yang mampu memperbaiki diri fungsi
saraf terganggu

Sel schwann berperan dlm pe


yang rusak (degenerasi Wallerbaikan saraf perifer
Regenerasi di SSP lebih terb rian).
(1) akson yg terlibat lebih ba atas karena:
(2) astrosit membentuk jarinnyak,
mencegah akson tumbuh gan parut yang dpt
melew (3) astrosit ati area yg rusak
melepaskan zat k
pertumbuhan akson kembali imia yg menghambat
kaelwallpaper .co111
Regenerasi Serabut Saraf
Tergantung pada jarak atau panjang kerusakan serabut
saraf, di mana bila :
Jarak atau panjang kerusakan dekat, maka regenerasi
akan terjadi secara komplit.
Jarak atau panjang kerusa kan jauh, maka bisa terjadi
kegagalan regenerasi atau inkomplit.
Kecepatan regenerasi serabut saraf ialah 1mm/hari.
Pada kondisi akut, kita tidak bisa mengetahui jenis
kerusakan serabut saraf karena terjadi memar dan
paralysis komplit.

kaelwallpaper .co111
Fase-fase regenerasi
axon

a. Reactive phase
roximal stump
* Proximal stump
nter nodel
- Sealing dan swelling of p
- Demyelination of one i
* Soma sel
segmen of the
- Chromatolysis
b. Regenerative phase: regrowth
* internal sprouting
distal axon and
* lateral sprouting
Growth cone cell b
kaelwallpaper .co111
Fase-fase regenerasi axon

c. Remyelination
cil
* Tebal myelin menge
h
* Jarak internodal lebi
pendek
* Konduksi lebih lam
bat
kaelwallpaper .co111
, '
,
,, ' '
, ' '
, , Proximal stump Distal stump ''
' ''
'

STEP1:
Fragmentation of axon and myelin oocurs in distal stu"".
D STEP3:
Axon sends buds Into network of Schwann cells and
lheo starts gr'OWlng along cord of Schwam cells.
D

Schwann cell Macrophage

STEP2:
Schwam cells f01TT1 cord. grow into cut, and unite stumps.
Macrophages engulfdegenerated axon and myelin.
D STEP4:
Axon continues to grow into distal stump
and Is enfOldeCJ by Schwann cells.

To Step 3

Copyrighl 02003 P&arecn Educa1ion. Inc., psj)li$hing a& Berjamin C1XM1i11g9.


Regenerasi

Sel Schwannan lamina basalis


menghasilk (myelin)n laminin
Yang kaya akadan an
fibronectin yangmerangsang
juga ak regenerasironting)
axon (axon sp
ke distal
axon mina
basalis
Sel schwann juga
migrasi membran
pembatas la

kaelwallpaper .co111
Respon dari target
organ

Hypersensitivitas
Atrophy otot ube distal lesi
cil t
Atrophy dari endoneurial
lagi menerima impuls
axon dan myelin menge
Target organ: tidak dari
dapat saraf
kaelwallpaper .co111
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES TINDAKAN
PENENTUAN
a. Usia ik setelah penyambungan saraf.
- Pasien usia pubertas hasil asyang ba yang lebih besar
intrinsik
- Pasien lebih muda memiliki untuk re- otor dibanding
kapasit edukasi sensibilitas & pasien lebih tua.
adaptabilitas m
b. Jarak Dari End Organ g denervasi dari jaringan distal &
- Makin proksimal cedera, makin panjan
makin lambat pemulihan fungsi.
c. Cedera yang Menyertai akin panjang waktu
- Makin luas cedera pada yang meostasis
ekstremitas, m diperlukan jaringan.
untuk memantapkan ho litis berat yang merusak jaringan
ltrasi fibrotik dan penyembuhan
yang
- Defisiensi vaskuler berat atau
osteomie lunak sekitar saraf,
berperan pada infi terlambat.

kaelwallpaper .co111
d. Mekanisme Cedera
- Cedera saraf yang berhubungan dengan traksi atau regangan
t fraktura.
mempunyai prognosis lebih buruk Traksi
dibanding biasanya
akiba
mengenai
segmen yang panjang dari batang sar af.
e. Tehnik Operasi
- Saraf tepi yang disrupsi arus diperbaiki sesegera
(neurotmesis) h
memungkinkan. klinis embesaran memadai
- Anastomosis harus dilakukan dengan p
dan instrumen yang baik. serta jahitan
f. Faktor Trofik
- Berbagai faktor trofik yang
mempern diketahui. garuhi regenerasi saraf
Diantaranya faktor pertu sertatelah mbuhan saraf (nerve
faktor penumbuh akson (aksongrowth factor)
o utgrowth factor).
an kalsium membantu pemulihan
- Inhibisi protease neural yang
diaktifk morfologis pada
cedera saraf tepi.

kaelwallpaper .co111
Komplikasi
Remisi spontan
Distrofi reflex simpatik
- Penyakit ini diyakinieaksi berantai abnormal dari
sebagai r sistem sarafm tubuh yang mengatur
simpatik, yakni sistealiran
darah di kulit.
- Penyakit ini secarasa hilang dengan
spontan bi kalau sudahsendirinya tapi akitnya.
timbul luar biasa s isis otot sebagai akibat
Kontraktur miogen akibat raktur
paral atrogen
keterlambatan timbulnya nesthesia dan gangguan
kont saraf
Penyakit kaki diabetic akibat a
autono
m

kaelwallpaper .co111
Pemeriksaan
Diagnostik
1. Elektromiografi (EMG) AP)
al (SSEP)
2. Potensial Aksi Saraf Sensori (SN
NAP)
3. Somatosensory-Evoked Potenti
4. Potensial Aksi Saraf Intrabedah
kaelwallpaper .co111
Pemeriksaan
Radiologis
1. Sinar-X
2. Mielografi
3. CT scan
kaelwallpaper .co111
Penatalaksanaan
Perlu mengetahui :
- Mekanisme cedera,
- Respons patologis, dan
- Kapasitas regenerasi yang a kan terjadi.
Rencana operasi bergantung pada apa yang dilakukan
bila lesi terbuka berdasar ada tidak hanya atas
p pengertian akan patologiemulihan, namun juga akan
p beberapa hal yangasi regenerasi neural dalam
membat arti pemulihanraktis.
fungsional p
Pemeriksaan klinis, pemeri ksaan elektrodiagnostik,
dan pemeriksaan radiologis akan membantu dalam
membuat keputusan.
kaelwallpaper .co111
Indikasi Terapi
Lesi saraf komplit yang disebabkan
laserasi atau luka tembus
Lesi saraf lain yang ukup bermakna tanpa
c perbaikan klinispun elektrofisiologis
mau setelah 3-6 ervasi klinis
bulan obs
kaelwallpaper .co111
Teknik penanganan lesi saraf perifer:

1. Penggunaan bioartificial t yang berisi kumpulan sel


graf sel Schwann setelahdikembang biakan ( culture
dapat sel Schwann oleh t al 1998 )
Ansellin e
( Stem cell ) tujuan
2. Transplantasi sel sel indukry, vol 47, no 3, sep, 2000 ) :
(Barami K et al neurosurge
an
a. Memfasilitasi pertumbuh
b. membentuk neuron baru
umbuhan / menghilangkan
c. Mensekresi faktor pert
faktor penghambat
3. Implant mikrochip
kaelwallpaper .co111
Penilaian Klinis
Pemeriksaan Motorik
- Pemeriksaan semua fun gsi motor & sensori.
- Menentukan apakah ke hilangan distal sisi
cedera lengkap atau tidak.
- Pemeriksaan motor : cu kup sebagai
bukti regenerasi bila p emulihan jelas.

kaelwallpaper .co111
Tanda klinis regenerasi
saraf
ting)
Pertama : Autonomikerah yang disarafi)
(swea Kedua :
Sensation (pada dang penting
Ketiga : Motorik
Tinels Sign
tanda ya
kaelwallpaper .co111
Tinel Sign
- Melakukan penekanan pada p
ertengahan ligamentum
transversum (volare).
- (+) : timbul nyeri, berarticarpi
terdapat penjepitan saraf
(entrapment).
- Tanda Tinel (+) hanya kkan regenerasi serabut
menunju dan tidakhalus un tentang
menunjukkan apapkuantitas dan erabut
kualitas yang sebenarnyayang baru.
dari s itunjukkan oleh tiadanya
Disisi lain, interupsi saraf l negatif) setelah waktu
total d respons sensoriyang erjadinya
distal (tanda Tineregenerasi serabut
memadai telah berlalu
untuk t halus (4-6
minggu).

kaelwallpaper .co111
Kembalinya keringat aerah
did otonom
menunjukkan serabut
regenerasi simpatis
bermakna.
Pemulihan ini endahului
mungkin m motorik pemulihan
atau sensori dalam beberapa minggu
bulan, karenaatau onom pulih
serabut ot dengan cepat.
Pemulihan berkeringat dakti selalu berarti akan
diikuti fungsi motorikauatsensori.
kaelwallpaper .co111
Pemulihan
Sensorima bila terjadi didaerah
otonom erdekatan
Tanda yang berguna,
minimal.
teruta dimana tumpang
tindih saraf b permukaan volar dan
dorsal r jempol.
Daerah otonom saraf medial :
telunjuk dan permukaan voladaerah otonom yang tegas.
sori pada distribusi ini,
Saraf radial tidak mempunyai
biasanya natomis
Bila terjadi kehilangan
tertentu.
sen mengenai sejumput
daerah a ermukaan palmar 11 falang
Daerah otonom saraf ulnar : p
distal kelingking. umit & sebagian telapak
kaki, tengah dorsal kaki.
Daerah otonom saraf
tibial : t sedang saraf
peroneal adalah
Pemulihan sensori,
bah tidak pasti
diikuti
kaelwallpaper .co111
KERANGKA WAKTU UNTUK
PEMULIHAN

ntuk pemulihan setelah


Waktu yangulan, dan setelah
diperlukan u
neurapraksia adalah
mal perlu waktu lebih
1-4 b aksonotmesis 4-
lama ngsi klinis
9 bulan.
dibandingkan
Cedera ekstremitas
proksi untuk
ang menyebabkan lesi
memperlihatkan fu
saraf asa yang lebih
cedera distal
lama untuk banding
cedera yang
Cedera ekstremitas
luas y berganda
memerlukan m
kembalinya fungsi
klinis di
mengakibatkan disfungsi s
kaelwallpaper .co111
kaelwallpaper .co111
Kromatolisis
NISSL (1882)
- Me volume soma
- Inti sel bergeser ke perifer
- Menghilangnya bahan-bahan basophilic dari
sitoplasma (disorganisasi dari endoplasmik
reticulum kasar menuju ke perifer)
Produksi protein yang diperlukan untuk rekonstruksi
membran axon, mikrotubulus
Pe aktivitas protein dari proximal ke distal terutama
(GAP)
Perubahan fungsi sel dari biasanya
Dari fungsi transport signal ke transport
protein yang telah diproduksi oleh soma sel ke
distal axon
Reaksi segmen proximal

Distegrasi dari mikrotubulus dan


neurofilamin
Terjadi oleh karena proteolysis dari protein
Ca-dependent
Kematian satu segmen sepanjang inter node
of ranvier
Perubahan pada proximal lesi

Kematian pada 1 blok node of ranvier


Ujung axon mengalami dilatasi oleh karena
adanya:
* Migrasi endoplasmik reticulum
* Mitokondria di mikrotobulus
Tahap Degenerasi Wallerian
a. Transeksi:
Terputusnya aliran axoplasmic dari proxinal ke
distal
b. Dissolution of axon
* Terpecahnya axon menjadi debris kecil
* Lengkap setelah 2 hari
c. Secondary demyelination
Sehubungan myelin sepanjang celah dari Schmitt-
Lantermann
Tahap Degenerasi Wallerian
d. Responsi & phagocytosis
* Oleh : - makrophage
- Schwann cell
* Kira-kira 3 bulan
e. Proliferasi sel schwann
Dipacu oleh debris myelin bertindak sebagai mitogen
Membentuk kanal dari axon
(cell band of bungner)
f. Endoneurial fibrosis
Jika fase a s/d e gagal
Fibroblast proliferasi lebih cepat
Degenerasi Wallerian (1)
Perubahan molekuler dari segmen distal.
Baik mengenai axon, myelin, lapisan
endoneurium
Tujuan :
Untuk menyiapkan segmen distal pada
proses regenerasi dari axon proximal
Degenerasi Wallerian (II)
a. Proses phagositosis
Oleh: - Makrophage (Makrophage
tertarik oleh karena signal
chemotactic) yang dikeluarkan
oleh axon yang mengalami lesi
- Sel Schwann (pembantu)
Degenerasi Wallerian (II)

b. Proliferasi sel Schwann


Akibat adanya respon:
* Debris myeliun
* Membran axon
* Cytokine yang dilepaskan ke sel
makrophage
* neuregulin faktor yang dilepaskan oleh ujung
axon.
Degenerasi Wallerian (II)
c. Defferension
Produksi dan sekresi NGF (nerve growth
factor) akibat respon dari interleukin 1 (IL-
1) yang dikeluarkan oleh makrophage

d. Terjadi pada hari 1dan 2 puncak pada hari


ke 3 kemudian me
Degenerasi Wallerian III
Perubahan jaringan ikat
1. Sel fibroblast proliferasi oleh karena
* Rangsangan sel makrophage yang
mengeluarkan FGF (fibroblast growth
factor)
* Rangsangan ruptur endoneurius
2. Sekresi protein collagen oleh sel fibroblast
me

Anda mungkin juga menyukai