Anda di halaman 1dari 17

Oleh :

Eureka Laoli
Kuning Eny Surya
Christopher Lawrence
Dea Tara

Pembimbing : dr. Hans M, Sp.B - HBD


KOLANGITIS AKUT
Infeksi bakteri yang terjadi karena
obstruksi saluran billier terutama
karena batu empedu, dapat pula disebabkan
oleh neoplasma dan striktur.

Terjadi pada semua ras,


terutama berusia 50-60 tahun.
Tidak ada yang dominan antara
pria dan wanita
Timbul “recurrent pyogenic
cholangitis” dengan batu intra
dan ekstrahepatal pada 70-80% pasien
dan kolelitiasis pada 50-70% pasien
No Penyebab kolangitis
1. Choledocholithiasis
2. Striktur sistem bilier 90%
3. Neoplasma pada sistem bilier
4. Komplikasi iatrogenik akibat manipulasi "CBD" (Common Bile Duct)
5. Parasit : cacing Ascaris, Clonorchis sinensis
6. Pankreatitis kronis
7. Pseudokista atau tumor pankreas
8. Stenosis ampulla
9. Kista Choledochus kongenital atau penyakit Caroli
10. Sindroma Mirizzi atau Varian Sindroma Mirizzi
11. Diverticulum Duodenum
Obstruksi Menurunkan pertahanan Bakterialis saat
saluran empedu antibakteri aliran empedu terhenti

Mendorong infeksi menuju Peningkatan tekanan


Bakteremia kanalikuli bilier, vena hepatika, intraluminal 18-29 cmH2O
dan saluran limfatik perihepatik serta pelebaran kantung

Refluks kolangiovenosis dan Demam dan


kolangiolimfatik menggigil

Bakterimia berlanjut >> syok septik, gagal organ multipel didahului gagal ginjal oleh
sindroma hepatorenal, abses hati piogenik, dan peritonitis
Kriteria Diagnosis Kolangitis Akut
A. Anamnesis dan 1. Riwayat penyakit saluran bilier
manifestasi klinis 2. Demam dan/atau menggigil
3. Ikterik
4. Nyeri abdomen
B. Data laboratorium 1. Mengarah ke respon peradangana
2. Hasil abnormal pada fungsi hatib

C. Temuan foto 1. Dilatasi duktus biliaris, atau


mengarah kepada etiologi (striktur,
batu, sten, dll)
TRIAD Diagnosis dugaan Dua atau lebih pada temuan A
Diagnosis pasti (1) Charcot’s Triad
CHARCOT (2) Dua atau lebih pada temuan A +
antara temuan B dan C
a. Abnormal nilai WBC, peningkatan level serum CRP, dan lainnya yang
menunjukkan indikasi peradangan
b. Peningkatan level serum ALP, r-GTP (GGT), AST, dan ALT.

“Reynold’s Pentad” ditandai Triad Charcot + Mental


confusion / Lethargy + syok
Mild (grade I) Kolangitis Akut
“Mild (grade I)” Kolangitis Akut merupakan kolangitis akut dimana respon untuk penatalaksanaan medis
awal *.
Moderate (grade II) Kolangitis Akut
“Moderate (grade II)” Kolangitis Akut merupakan kolangitis akut dimana tidak menunjukkan respon pada
penatalaksanaan medis awal dan tidak disertai disfungsi organ.
Severe (grade III) Kolangitis Akut
“Severe (grade III)” Kolangitis Akut merupaka kolangitis akut yang berhubungan dengan onset dari
disfungsi setidaknya pada satu pada organ atau sistem organ berikut:
1. Sistem Kardiovaskular : Hipotensi yang membutuhkan dopamin ≥ 5 µg/kg per min, atau dosis apa saja
pada dobutamin.
2. Sistem Saraf : gangguan kesadaran
3. Sistem Pernapasan : PaO2/FiO2 rasio < 300
4. Ginjal : Serum kreatini > 2,0 mg/dl
5. Hepar : PT-INR > 1,5
6. Sistem Hematologi : Nilai WBC < 100.000/µl

Catatan : Dikompromikan pada pasien seperti usia lanjut (>75 tahun) dan pasien dengan komorbiditas medis,
memerlukan monitoring ketat.
*. Perawatan suportif secara umum dan antibiotik.
• KOLESISTITIS AKUT
Hampir semuanya terjadi karena sumbatan duktus
sistikus oleh batu di dalam kantung Hartmann.
• PANKREATITIS
Radang pankreas yang kebanyakan bukan disebabkan
oleh infeksi virus maupun bakteri, tetapi akibat
autodigesti oleh enzim pankreas yang keluar dari
saluran pankreas.
• HEPATITIS
Infeksi pada hepar yang disebabkan oleh virus. Terdiri
dar hepatitis A, B, C, D, dan E.
Terapi non-surgery:
- Puasa
- Pemberian cairan IV
- Antibiotika dan
analgetika
- Monitoring tanda vital
dan urin output.

Skema Penatalaksanaan Kolangitis Akut


Menurut Tokyo Guidelines 2013
Antibakteri Untuk Kolangitis Ringan
Generasi pertama sepalosporin Cefazoline

Generasi kedua sepalosporin Cefmetazole, Cefotiam, Oxacephem, Flomoxef

Penisilin / β-lactamase inhibitor Ampisilin/sulbactam

Antibiotik Untuk Kolangitis Akut Sedang Dan Berat


Pilihan pertama
Spektrum luas penisilin / β-lactamase Ampisilin/subacam, piperacilin/tazobactam
inhibitor (sebagai agen tunggal)
Generasi ketiga dan keempat golongan Cefoperazone/sulbactam,
sepalosporin ceftriaxone,ceftazidime, cefepime,
cefoxopran
Monobactams Aztreonam
Salah satu pilhan obat di atas + metronidazole (untuk mengatasi bakteri anaerob)
Pilihan kedua
Fluoroquinolon Ciprofloxacin, levofloxacin, pazufloxacin
Salah satu pilhan obat di atas + metronidazole (untuk mengatasi bakteri anaerob)
Carbapenems Meropenem, imipenem/cilastatin, doripenem
DRAINASE BILIER
A. DRAINASE ENDOSKOPIK
Endoscopic Sphincterotomy (EST)

Endoscopic nasobiliary
drainage (ENBD)
Plastic Stent Placement
B. Drainase Perkutaneus
Percutaneous Transhepatic Cholangial Drainage (PTCD)

C. Drainase dengan Pembedahan


Kolesistektomi
Kolisistektomi laparoskopi
• Abses hati piogenik
• Bakteremia / sepsis
• Peritonitis sistem billier
• Kerusakan duktus empedu
• Perdarahan
• Kolangitis Asendens dan infeksi lainnya
1. Kolangitis akut = keadaan inflamasi dan infeksi akut dari saluran empedu
>> diakibatkan oleh berbagai keadaan patologis yang menyebabkan stasis
aliran empedu.
2. Penyebab tersering kolangitis akut = batu kandung empedu atau batu
saluran empedu.
3. Diagnosis kolangitis akut berdasarkan kriteria Tokyo Guidelines = triad
Charcot atau ditemukan tanda-tanda inflamasi akut dan obstruksi saluran
empedu dari pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang.
4. Penatalaksanaan = manajemen konservatif dan pemberian antibiotika
serta drainase saluran empedu. Drainase saluran empedu = drainase
endoskopi diikuti percutaneous transhepatic cholangial drainage (PTCD)
dan drainase dengan pembedahan.

Anda mungkin juga menyukai