Anda di halaman 1dari 24

Tinjauan Pustaka

ENTROPION
Oleh:
Farah Rullyta Rizkina, S. Ked
1930912320109

Pembimbing :
dr. H. Agus Fitrian Noor Razak, Sp.M

DEPARTEMEN/KSM ILMU PENYAKIT MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN ULM/RSUD ULIN
BANJARMASIN

September, 2021
PENDAHULUAN
Entropion: kelainan letak palpebra yang membalik ke dalam
(inversi margo palpebra).

Klasifikasi berdasarkan etiologinya  senilis/involusional,


akut spastik, sikatriks, dan kongenital.
Tipe terbanyak: entropion senilis/involusional.
Entropion umumnya disebabkan oleh penipisan lamela
dan disinsersi retraktor palpebra inferior inversi.

Terjadi pada seluruh kelompok umur, lebih sering


pada wanita, unilateral ataupun bilateral.

Prognosis baik apabila didiagnosis lebih dini dan


ditatalaksana dengan tepat

Olver J, Cassidy L, Jutley G, Crawley L. Opthalmology at a glance. 2nd ed. 2014.


Sihota R, Tandon R. Parson's disease of the eye. American Academy Opthalmology. 23rd ed. 2020.
2
ANATOMI PALPEBRA

Cantor LB, Rapuano CJ, Cioffi GA. Orbit and ocular adnexa. In: Fundamentals and principles of ophtalmology. American Academy Ophtalmology; 2016. 3
ANATOMI PALPEBRA

Cantor LB, Rapuano CJ, Cioffi GA. Orbit and ocular adnexa. In: Fundamentals and principles of ophtalmology. American Academy Ophtalmology; 2016. 4
DEFINISI
Your Picture Here
ENTROPION
Kelainan posisi (malposisi) atau
letak palpebra dimana terjadi inversi
tepi kelopak mata (margo palpebra)
ke arah dalam bola mata.

Pada entropion, palpebra berbelok


ke arah kornea dan bulu mata
menyentuh permukaan mata.

Rordan-Eva P & Augsburger JJ. Vaughan & Asbury’s General Ophtalmology 19th Ed. 2018.
Sihota R, Tandon R. Parson's disease of the eye. American Academy Opthalmology. 23 rd ed. 2020.

5
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi entropion unilateral ataupun bilateral

<1% Seluruh kelompok umur, dengan


peningkatan angka kejadian seiring
meningkatnya usia.

>
 lempeng tarsal pada wanita rata-rata
Tipe tersering: involusional (>60 tahun) lebih kecil dibandingkan pada pria.

Secara demografi, lansia Indonesia termasuk lima besar terbanyak di dunia  18,1 juta jiwa
(9.6 % total penduduk) [sensus penduduk 2010], 2030 diperkirakan akan mencapai 36 juta.

Rachmania A, Iskandar E, Hasyim YE. Prevalensi entropion di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. 2014
6
KLASIFIKASI

Skorin L Jr, Norberg S, Erickson JA. Entropion: etiology, classification, diagnosis, and treatment. Consultant. 2018;58(12):325-335
7
Entropion Involusional
[Senilis/Age-related]

Paling banyak ditemukan


Ketidakstabilan struktur palpebra seiring
bertambahnya usia  kelemahan retraktor
inferior palpebra dan ligamen canthus medial
dan lateral, hilangnya penyokong posterior
karena atrofi lemak orbita
.
Gambar: otot orbicularis oculi yang menonjol, entropion margin palpebra,
enophthalmos relatif dengan sulkus superior dalam.
Perubahan degeneratif
Kulit palpebra atrofi k/ degenerasi progresif jaringan fibrosa,
elastisitas <<; penipisan tarsal plate, kelemahan otot retraktor dan
orbikularis okuli, penipisan septum orbita,

Lebih sering pada usia >60 tahun. >> palpebra inferior

Olver J, Cassidy L, Jutley G, Crawley L. Opthalmology at a glance. 2nd ed. 2014.


Sihota R, Tandon R. Parson's disease of the eye. American Academy Opthalmology. 23rd ed. 2020. 8
Entropion Akut Spastik

Respons terhadap iritasi mata seperti peradangan (inflamasi) atau


trauma, menyebabkan kontraksi orbikularis okuli yang menetap
(spasme orbicularis) karena degenerasi jaringan ikat palpebra yang
memisahkan serat otot orbicularis.

Olver J, Cassidy L, Jutley G, Crawley L. Opthalmology at a glance. 2nd ed. 2014.


Sihota R, Tandon R. Parson's disease of the eye. American Academy Opthalmology. 23rd ed. 2020. 9
Entropion Sikatriks

Disebabkan oleh inflamasi, infeksi (trachoma, herpes zoster), autoimun (sikatriks pemfigoid,
sindrom Stevens-Johnson), trauma (luka bakar, bahan kimia), tindakan bedah (enukleasi,
koreksi ptosis).

Kontraksi sikatrik pada konjungtiva palpebra  pemendekan relatif lamina tarsokonjungtiva


bagian dalam palpebra & inversi palpebra.

Olver J, Cassidy L, Jutley G, Crawley L. Opthalmology at a glance. 2nd ed. 2014.


Sihota R, Tandon R. Parson's disease of the eye. American Academy Opthalmology. 23rd ed. 2020. 10
Entropion Kongenital

 Jarang terjadi
terkait dengan kelainan-kelainan seperti hipoplasia tarsus atau mikroftalmia.
Kondisi langka ini disebabkan oleh disgenesis retraktor palpebral inferior atau
kelainan perkembangan lempeng tarsal.

Olver J, Cassidy L, Jutley G, Crawley L. Opthalmology at a glance. 2nd ed. 2014.


Sihota R, Tandon R. Parson's disease of the eye. American Academy Opthalmology. 23rd ed. 2020. 11
PATOFISIOLOGI
Masing-masing tipe entropion memiliki patofisiologi berbeda
Umum  disebabkan penipisan lamela dan disinsersi retraktor palpebra inferior

“Horizontal Lid Laxity”


k/ peregangan tendon “Overriding” pretarsal
canthus & tarsal plate Oleh orbicularis preseptal

Age-related “Vertical Lid Instability”


Proses degeneratif jaringan fibrosa k/ disinsersi retraktor
menjadi elastik di palpebra palpebra inferior

Olver J, Cassidy L, Jutley G, Crawley L. Opthalmology at a glance. 2nd ed. 2014.


Bergstrom R, Czyz CN. Entropion. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls Publishing; 2021.  12
MANIFESTASI KLINIS
Sensasi benda asing/tidak nyaman di mata

Fotofobia
Iritasi, mata merah

Lakrimasi/Epifora

Nyeri
Kulit sekitar mata kendur

Penurunan penglihatan/buram

Margo Palpebra memutar ke dalam


Kelopak mata mengeras
Grade 1: hanya posterior lid border
Grade 2: intermarginal strip
Grade 3: seluruh margo palpebra
termasuk anterior border

Reiza Y. Diagnosis dan tatalaksana entropion. CDK Journal. 2018 13


DIAGNOSIS
Tujuan  menentukan etiologi entropion dan menempatkannya ke dalam klasifikasi yang sesuai.

ANAMNESIS

Identitas, Gejala/Keluhan, Riwayat trauma/pembedahan mata, Riwayat penyakit lain

PEMERIKSAAN FISIK  Periksa kedua mata

Inspeksi palpebra: tanda-tanda iritasi /inflamasi kulit; spasme otot-otot wajah


Px oftalmologi: margo palpebra dievaluasi adanya trikiasis, distikiasis, epiblefaron
Kerusakan epitel konjungtiva atau kornea akibat trauma; hiperemis , injeksi konjungtiva &/ siliar, blefarospasme,
kelemahan palpebra (involusional), jaringan parut pada konjungtiva (sikatriks), pertumbuhan palpebra inferior
abnormal (kongenital).
Pemeriksaan kornea: abrasi, jaringan parut, penipisan, atau neovaskularisasi pada kornea.

Tes diagnostik sederhana Tes snapback, distraction test, medial canthal laxity test, lateral canthal laxity

Tes lain Slit lamp, Schirmer test, tes fluorescein , eksoftalmometri, histopatologis, lab

Reiza Y. Diagnosis dan tatalaksana entropion. CDK Journal. 2018 14


Skorin L Jr, Norberg S, Erickson JA. Entropion: etiology, classification, diagnosis, and treatment. Consultant. 2018;58(12):325-335 15
16
DIAGNOSIS BANDING

Your Picture Here Your Picture Here

Distichiasis Trichiasis Epiblefaron

ESOPRS. Entropion. European Society of Ophthalmic Plastic and Reconstructive Surgery. 2021. 17
TATALAKSANA
Tatalaksana Medis
penarikan kulit palpebra ke arah pipi
menjauhi bola mata, pencukuran bulu
mata, lensa kontak, tape, kauterisasi
termal

Antibiotik, kortikosteroid, toksin


botulinum (BOTOX®), dapson,
agen penghambat transmisi
neuromuscular

Air mata artifisial, salep


mata lubrikan

Reiza Y. Diagnosis dan tatalaksana entropion. CDK Journal. 2018 18


Tatalaksana Bedah
02 Prosedur Quickert dimodifikasi

01 Prosedur Quickert

04 Metode fish-tail resection


03 Prosedur Bick dimodifikasi Reeh

Reiza Y. Diagnosis dan tatalaksana entropion. CDK Journal. 2018 19


Tatalaksana Bedah
06 Metode Tarsotomi

05 Prosedur Wies

07 Insisi lipatan palpebra


08 Metode hammock flap

Reiza Y. Diagnosis dan tatalaksana entropion. CDK Journal. 2018 20


KOMPLIKASI

Abrasi kornea rekuren Komplikasi post op:


- Memar kecil &
Opasitas kornea superfisial kemerahan palpebra.
Ulkus kornea - Komplikasi lain:
perdarahan, infeksi,
Konjungtivitis, keratitis iritasi, nyeri, scarring,
dehiscence luka, cedera
kornea, kekambuhan
entropion, ektropion

ESOPRS. Entropion. European Society of Ophthalmic Plastic and Reconstructive Surgery. 2021. 21
PROGNOSIS

Umumnya, entropion memiliki prognosis baik apabila


didiagnosis lebih dini dan ditatalaksana dengan tepat
sebelum terjadi kerusakan mata.
Tindakan bedah seringkali memiliki prognosis baik dan
jarang menimbulkan komplikasi

ESOPRS. Entropion. European Society of Ophthalmic Plastic and Reconstructive Surgery. 2021. 22
PENUTUP
Entropion merupakan malposisi palpebra ke arah dalam bola
mata. Entropion dapat terjadi pada seluruh kelompok umur,
meningkat seiring bertambahnya usia, lebih sering pada wanita.
Klasifikasi berdasarkan etiologi, yaitu senilis/involusional, akut
spastik, sikatriks, dan kongenital.
Diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Tatalaksana entropion terdiri atas terapi medis atau bedah.
Terapi medis dapat berupa manuver sederhana atau pemberian
obat baik topikal, lokal, atau sistemik. Prosedur terapi
pembedahan tergantung jenis entropion.
Efektivitas terapi tergantung etiologi dan tingkat keparahan.
Berbagai komplikasi dapat muncul apabila entropion tidak
ditangani segera. Prognosis umumnya baik apabila didiagnosis
lebih dini dan ditatalaksana dengan tepat sebelum terjadi
kerusakan mata.

23
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai