Anda di halaman 1dari 17

REFERAT

MILIARIA
Sartika Dwi Ananda
NIM. 140611046

PRESEPTOR
dr. M. Mimbar Topik, M.Ked (DV) Sp.DV

BAGIAN/KSM ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


1
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA
ACEH UTARA
2020

09/01/2020
PENDAHULUAN

suatu kelainan kulit berupa


Miliaria erupsi papulovesikular
multiple nonfolikular dengan
ukuran 1-3 mm, disebabkan
oleh keluarnya keringat ekrin
Sinonim → biang keringat, ke epidermis atau dermis
keringat buntet, liken tropikus, akibat pecahnya duktus
prickly heat kelenjar keringat ekrin yang
tersumbat.
2

 WHO pada tahun 2015 80% penderita miliaria


setiap tahunnya
 65% terjadi pada bayi.
09/01/2020
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
 suatu kelainan kulit berupa
erupsi papulovesikular multiple
nonfolikular dengan ukuran 1-3
mm, disebabkan oleh keluarnya
keringat ekrin ke epidermis atau
dermis akibat pecahnya duktus
kelenjar keringat ekrin yang
tersumbat.

09/01/2020 3
Epidemiologi
 Sebagian besar ditemukan di lingkungan yang panas dan
kelembaban yang tinggi → insiden lebih tinggi pada musim
panas.
 Tidak ada predisposisi ras, namun beberapa studi → bahwa
orang Asia lebih sedikit menderita penyakit ini daripada kulit
putih.
 Frekuensi kedua jenis kelamin sama pada pria dan wanita.

09/01/2020 4
Etiologi
 Pakaian yang tidak menyerap keringat
 Kondisi Panas dan lembab
 Aktifitas yang memicu keringat
 Obat: Bethanecol
 Bakteri Staphylococcus

09/01/2020 5
Patogenesis
Panas, lembab berlebihan

Keringat berlebih

Oklusi (pemblokan) permukaan kulit karena pakaian, perban, dll.

Keringat tertahan di stratum korneum

Duktus kelenjar keringat ekrin tersumbat

Jika persisten, akan terjadi kebocoran keringat di epidermis/dermis dari duktus

Miliaria kristalina Miliaria Rubra Miliaria Profunda

Kebocoran di S. korneum di subcorneal di papilla dermis


09/01/2020 6
09/01/2020 7
Manifestasi Klinis

MILIARIA KRISTALINA


Terdiri atas vesikel miliar (1-2 mm) sub korneal tanpa tanda inflamasi, mudah
pecah dengan garukan, dan deskuamasi dalam beberapa hari

Pada bayi, lesi cenderung terjadi pada kepala, leher, dan bagian atas tubuh.

09/01/2020 8
MILIARIA RUBRA


Lesi berupa macula eritematosa miliar dengan vesikel-vesikel diatasnya. Dapat juga timbul papul-papul diatas
makula tersebut.

Rasa panas atau perih dan gatal, mudah terinfeksi sekunder

Pada bayi, lesi terjadi pada leher dan di pangkal paha.

Pada orang dewasa, lesi terjadi pada kulit tertutup di mana gesekan terjadi, seperti leher, kulit kepala, bagian atas
tubuh, dan siku atau persendian.

Lesi yang menjadi pustul disebut miliaria pustulosa

09/01/2020 9
MILIARIA PROFUNDA


Lesi berwarna kulit, papula nonfollicular yang berdiameter 1-3 mm. Tidak gatal ataupun rasa tidak nyaman
pada lesi kulit

Lokasi cenderung terjadi di anggota badan, ekstremitas, dan berhubungan dengan lokal hipohidrosis atau
anhidrosis.

Gejala lain → hiperpireksia dan gejala heat-exhaustion berupa kelemahan, kelelahan, pusing sampai kolaps

09/01/2020 10
Pemeriksaan Histopatologi

Menunjukkan obstruksi kelenjar keringat parakeratolitik


sesuai dengan masing-masing tipe miliaria:
1. Miliaria kristalina: Obstruksi saluran ekrin dapat diamati
di dalam stratum korneum, tanpa adanya inflamasi
sekitarnya
2. Miliariarubra: gelembung terjadi pada stratum
spinosum, dengan inflamasi periduktal.
3. Miliaria profunda: Pada bagian dermis bagian bawah
dapat ditemukan sel inflamasi, dan di dalam duktus
ekrin dapat ditemukan limfosit.

09/01/2020 11
Diagnosis Banding

Impetigo vesikobulosa Eritema Toksikum Neonatorum

Acral Persistent Papular Musinosis


09/01/2020 12
Penatalaksanaan

Non medikamentosa


Memakai pakaian yang longgar atau menyerap keringat

Jangan memakai bedak tanpa membasuh keringat

Jangan minum alkohol atau makan makanan yang pedas

Dianjurkan bekerja dalam ruangan dengan ventilasi yang baik

Lotion yang mengandung kalamin, atau mentol

Neonatus -> Super absorbent disposable diaper yang mengandung gel diabsorben
09/01/2020 13
Terapi topikal


Lotio klorheksidin 3 kali sehari

Kortikosteroid (betametason 0,1%) 2 kali sehari selama 3 hari

Lanolin topikal atau bedak salisil 2% diberikan 2 kali sehari selama 1 minggu.

Terapi sistemik


Antibiotik

Antihistamin

09/01/2020 14
Prognosis
Umumnya baik dan sebagian penderita dapat
sembuh dalam beberapa minggu setelah
pindah ke lingkungan yang lebih sejuk

Komplikasi
•Infeksi sekunder
•heat intolerance

09/01/2020 15
KESIMPULAN
 Miliaria → suatu kelainan kulit berupa erupsi papulovesikular multiple
nonfolikular dengan ukuran 1-3 mm.
 Berdasarkan tingkat obstruksi, miliaria dibagi menjadi 3 subtipe: miliaria
kristalina, miliaria rubra, dan miliaria profunda.

 Diagnosis miliaria dapat ditegakkan berdasarkan manifestasi dan gambaran


klinis.
 Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yaitu pemeriksaan histopatologi.

 Pengobatan yang dilakukan pada miliaria bertujuan untuk menghilangkan gejala


dan mencegah terjadinya hiperpireksia dan gejala heat exhaustion.
 Komplikasi yang sering terjadi pada miliaria adalah infeksi sekunder dan heat
intolerance.
 Prognosis miliaria umumnya baik.
09/01/2020 16
TERIMA KASIH

09/01/2020 17

Anda mungkin juga menyukai