UNIVERSITAS PATTIMURA
INTOKSIKASI OPIOID
Disusun Oleh:
Revoldy Moenandar
(2016-84-032)
Pembimbing:
dr. Ony. W. Angkejaya, Sp. An
• Analgetik adalah suatu senyawa atau obat yang dipergunakan untuk mengurangi rasa sakit atau
nyeri. Secara umum analgetik dibagi dalam dua golongan, yaitu analgetik non narkotik dan analgetik
narkotik (opioid).
• Analgetik opioid terutama digunakan untuk meredakan atau menghilangkan nyeri meskipun juga
memperlihatkan berbagai efek farmakodinamik yang lain.
• Opioid kelompok obat yang memiliki sifat seperti opium, yang berasal dari getah Papaver somniferum
analgesik morfin, kodein, tebain, dan papaverin
• Intoksikasi Opioid intoksikasi akibat penggunaan obat golongan opiat Kegawat daruratan karena
menyebabkan kematian intoksikasi
DEFINISI OPIOID
Opioid merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-
sifat seperti opium atau morfin. Golongan obat ini
terutama digunakan untuk meredakan atau
menghilangkan rasa nyeri. Opioid disebut juga sebagai
analgesia narkotik yang sering digunakan dalam
anastesia untuk mengendalikan nyeri saat pembedahan
dan nyeri pasca pembedahan.
KLASIFIKASI OBAT GOLONGAN
OPIOID
Berdasarkan kerjanya pada reseptor, obat golongan opioid dibagi menjadi:
Campuran
Struktur dasar Agonis kuat Agonis parsial Antagonis
agonis-antagonis
Fenantren Morfin, Kodein, Nalbufin, Nalorfin,
hidromorfon, oksikodon, buprenorfin nalokson,
oksimorfon hidrokodon naltrekson
Fenilheptilamin Metadon Propoksifen
Fenilpiperidin Meperidin, Difenoksilat
fentanil
Morfinan Levorfanol Butorfanol
Benzomorfan Pentazosin
OBAT GOLONGAN OPIOD
YANG BIASA DIGUNAKAN
No Nama Sediaan Dosis
Obat
1 Morfin - Cairan injeksi 10 mg/ml Nyeri sedang hingga berat;
- Tablet 5 mg, 10 mg, 100 - Intraspinal: inisiasi 5 mg, dapat ditambahkan satu jam kemudian 1-2
mg mg (maks. 10 mg/hari)
- Intratekal: 0,2-1mg 1x1 (Pada pasien yang mengalami toleransi dapat
diberikan 1-10 mg (maks. 20 mg/hari)
- Peroral: 5-20 mg/12 jam (lepas lambat)
- Parenteral: 5-20 mg (IM/SK) yang diberikan lambat selama 4-5 menit.
1-2 mg/jam (Infus IV) (maks. 100 mg/hari atau 4 g/hari untuk kasus
kanker
Edema paru akut:
- 5–10 mg (IV) dengan kecepatan 2 mg/menit
Premedikasi preoperasi:
- 10 mg (IM/SK) diberikan 60–90 menit sebelum operasi
Anak:
- Neonatus: 0,01–0,02 mg/kgBB/jam (IV infus)
- Bayi dan anak-anak: 0,025–2,6 mg/kgBB/jam (IV), rata-rata 0,06
mg/kgBB/jam
- Pascaoperasi pada anak-anak: 0,01–0,04 mg/kgBB/jam (IV)
Lanjutan…
No Nama Sediaan Dosis
Obat
2 Kodein Tablet 10,15, 20 Nyeri ringan – sedang:
mg - 30-60 mg/4 jam (maks. 240 mg/hari)
- Anak 1-12 tahun: 3 mg/kgBB/hari
Diare akut:
- 15-60 mg/4 jam
Antitusif
- Dewasa: 10-20 mg/4 jam (maks. 120 mg/hari)
- Anak: 6-12 tahun 5-10 mg atau 0,5-1,5 mg/kg bb tiap 4-6 jam maksimal 60
mg/hari; 2-6 tahun 0,5-1 mg/kg bb/hari dalam dosis terbagi tiap 4-6 jam
maksimal 30 mg/hari
3 Hidrom Tablet lepas 4 mg tiap 24 jam, dapat dinaikkan sesuai kebutuhan (dinaikkan tiap 3-4 hari)
orfon lambat 4,8,32,64
mg
4 Oksiko Tablet lepas awal, 5 mg setiap 4-6 jam, ditingkatkan jika perlu menurut tingkat keparahan nyeri;
don lambat 5, 10, 20, maksimal 400 mg sehari
40, 80 mg
5 Petidin Tablet 50, 100 Nyeri akut
mg - oral 50-150 mg tiap 4 jam; anak: 0,5-2 mg/kg bb
Sirup 50 mg/5 - 25-100 mg (diulang setelah 4 jam) (IM/SK)
ml - 25-50 mg (diulang setelah 4 jam) (IV)
Ampul 50 mg/ml
Lanjutan…
No Nama Sediaan Dosis
Obat
6 Fentanyl Transdermal patch Premedikasi
12mcg/h, 25 mcg/h, 50 - 50-100 mcg/kali (IM/bolus IV pelan 30-60 menit sebelum operasi)
mcg/h, 75 mcg/h, 100 Anestesi Umum
mcg/h - Minor: 0,5-2 mcg/kg/dosis/IV
Ampul 0,05 mg/ml - Mayor: 2-20 mcg/kg/dosis/IV
Analgesia:
- 1-2 mcg/kg atau 25-100 mcg/kali bila nyeri
- 1-2 mcg/kg/jam dengan infus kontinyu (25-200 mcg/jam)
7 Tramadol Tablet 50 mg Oral, 50-100 mg tidak boleh lebih sering dari 4 jam; maks 400 mg per
Ampul 50 mg/ml hari
Parenteral, 50-100 mg tiap 4-6 jam (IM atau IV bolus lebih dari 2-3
menit atau infus IV)
8 Nalokson Ampul 0,4 mg/ml Dosis awal 0,4 – 2 mg dapat dinaikkan 2-3 menit
CARA KERJA OPIOID
Vasodilasi
Miosis pembuluh
darah