Gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan
banyak sel dan elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan atau dini hari. Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan. (konsensus 2003) Anamnesis Pemeriksaan Fisik - inspeksi - palpasi - perkusi - auskultasi Pemeriksaan penunjang - fungsi paru - radiologi - gas darah Spirometri Pengukuran volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1) dan kapasiti vital paksa (KVP) dilakukan dengan manuver ekspirasi paksa melalui prosedur yang standar.
Pada asma : Obstruksi jalan napas diketahui dari nilai rasio
VEP1/ KVP < 75% atau VEP1 < 80% nilai prediksi. Maupun adanya perbaikan setelah pemberian bronkodilator maupun kortikosteroid. peak expiratory flow meter (PEF meter)
1. Menggunakan bronkodilator :
APE malam - APE pagi
Variabiliti harian = ----------------------------------------x 100 % (APE malam + APE pagi)
2. Nilai terendah APE pagi sebelum bronkodilator selama
pengamatan 2 minggu. Uji Provokasi Bronkus Pengukuran Status Alergi : Ig E Genetik Allergen Perubahan cuaca Stress Lingkungan kerja Olahraga dan aktifitas jasmani yang berat Batuk Batuk kering, paroksismal, iritatif, dan non produktif, kemudian menghasilkan sputum yang berbusa, jernih dan kental.
Tanda-Tanda Terkait Pernapasan
Sesak napas, fase ekspresi memanjang, mengi dapat terdengar, tulang zigomatik memerah dan telinga merah, bibir berwarna merah gelap, dapat berkembang menjadi sianosis pada dasar kuku dan/sianosis sirkumoral, dengan berkembangnya serangan asma.
Dada Hiperesonansi pada perkusi, bunyi napas kasar dan keras.Mengi di bidang seluruh bidang paru, ekspirasi memanjang, ronki kasar serta mengi pada saat inspirasi dan ekspirasi: nada meninggi.
Pada episode berulang
Dapat berupa dada barrel, bahu meninggi dan penggunaan otot-otot pernapasan aksesori. Tampilan wajah: tulang zigomatik mendatar, lingkaran di sekeliling mata, hidung mengecil, gigi atas menonjol Primer Sekunder Tersier Emfisema Atelektasis Gagal nafas Gagal Jantung Kematian Asma adalah penyakit saluran napas kronik yang penting dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di berbagai negara di seluruh dunia. Asma dapat bersifat ringan dan tidak mengganggu aktivitas menurunkan kualiti hidup.
Berat penyakit asma diklasifikasikan berdasarkan gambaran
klinis sebelum pengobatan dimulai umumnya penderita sudah dalam pengobatan; dan pengobatan yang telah berlangsung seringkali tidak adekuat. Pengobatan akan mengubah gambaran klinis bahkan faal paru, oleh karena itu penilaian berat asma pada penderita dalam pengobatan juga harus mempertimbangkan pengobatan itu sendiri. TERIMA KASIH