Anda di halaman 1dari 44

Dengue Fever

Disusun oleh
dr. Nenggi Nisa Nuraeni
Dokter Penanggung Jawab Pasien
dr. Rio zakaria, Sp.PD
Dokter Pendamping
dr. Hj. Sumarmi
PENDAHULUAN

ILUSTRASI KASUS
AGENDA TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KASUS

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue
(DBD) disebabkan virus dengue yang termasuk
kelompok B Artropod Borne Virus (Arboviruses) yang
sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, family
Flaviviridae, dan mempunyai 4 jenis serotype, yaitu :
DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4.

Hampir setiap tahun terjadi Kejadian Luar


Biasa (KLB) di beberapa daerah pada musim
penghujan. Penyakit ini masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat dan
Demam dengue
endemis di sebagian kabupaten / kota di
Indonesia
ILUSTRASI KASUS

IDENTITAS PASIEN :
Identitas Pasien
Nama : Ny. L
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : ciwaru
Agama : Islam
Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk : 20 juli 2020
No. RM : 00047543
KELUHAN UTAMA :

Demam sejak 5 hari SMRS


Riwayat Perjalanan Penyakit
- Keluhan serupa
- Disertai mual (+), muntah
(+),nyeri ulu hati (+), nafsu
makan dan minum pasien
menurun
- Pasien berobat belum mebaik
4 hari SMRS

5 Hari SMRS 20 juli 2020


Demam naik turun(+), keringat IGD RSUD45 ranap
dingin (+), menggigil, badan
terasa lemas (+), sakit kepala
(+), nyeri belakang mata, nyeri
otot dan sendi.
Riwayat penyakit sekarang
• Disertai :
• keringat dingin (+), menggigil, • Tidak disetai :
badan terasa lemas (+), sakit • Batuk (-), pilek (-), lemah(-),
kepala (+), nyeri belakang sesak (-), mual (-), muntah (-)
mata, nyeri otot dan sendi, • Keluhan mimisan dan gusi
mual (+), nyeri ulu hati (+), berdarah , bab hitam
nafsu makan dan minum disangkal.
pasien menurun. • BAK dan BAB dalam batas
• Sudah minum obat
normal.
paracetamol, demam turun
tetapi naik kembali
• Riw. Alergi makanan/obat (-),
bersin-bersin pagi hari(-)
RIW. PENYAKIT DAHULU &
KELUARGA
HT ISPA

SERUPA DM
= DISANGKAL
Batuk lama,
jantung, alergi
PEMERIKSAAN FISIK
I. STATUS GENERALIS
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital (30/03/2020):
- TD : 100/70
- Nadi : 100 kali / menit,
- Respirasi : 20 kali / menit Antropometri:
- Suhu : 36,4O C BB : 50 kg TB : 160 cm
IMT : 19,53 kg/m2
Status gizi : Kesan gizi cukup
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala dan wajah : normocephali, deformitas (-), simetris,
Rambut : hitam tidak mudak dicabut
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor
refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya
tidak langsung (+/+)
Telinga : deformitas -/-, sekret -/-, serumen -/-
Hidung : deviasi septum (-), deformitas (-), sekret -/-
Mulut : mukosa oral basah, atrofi papil lidah (-), TI/TI tidak
hiperemis, faring hiperemis (-), stomatitis (-)

Leher : trakea di tengah, tidak tampak


pembesaran KGB
Paru
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi : Gerakan dada tampak simetris, deformitas (-),
Palpasi : Gerakan dada teraba simetris
Fremitus taktil kanan dan kiri baik, sela iga tidak melebar
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : vesikular (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : kesan kardiomegali (-)
Batas atas : linea parasternalis dekstra ICS III
Batas kanan : linea parasternalis dekstra ICS IV
Batas kiri : linea anterioraxillary sinistra ICS V
Auskultasi : bunyi jantung SI dan SII reguler,
murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : datar, distensi (-), lihat status dermatologis
Auskultasi : bising usus (+)
Perkusi : timpani, pekak samping (-), shifting dullness (-)
Palpasi : supel (+), nyeri tekan epigastrium(+), hepar dan lien tidak
teraba, ballottement (-/-)

Punggung
Inspeksi : gerak napas tampak simetris, lihat
status dermatologis
Palpasi : gerak napas teraba simetris
Perkusi : sonor +/+,
Auskultasi : vesikular +/+, ronkhi (-/-)
wheezing -/-
PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas
Superior : akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/-
Inferior : akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/-,
USULAN PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan laboratorium : Darah lengkap serial
2. Kimia darah
3. IgG dan IgM anti dengue
4. Widal/tubex menyingkirkan diagnosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium darah tanggal 20 JULI 2020 pukul 19. 20
(waktu masuk)
Your Text Here

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN

Hemoglobin 12.8 12.00-16.00 g/dl


Leukosit 4.620 L 4.8-10.8 ribu/ul
Eritrosit 5.0 4.3 – 6.0 juta/ul
Hematokrit 38 37 – 47 vol %
Trombosit 148000 L 150-400 ribu/ul
MCV 75 L 80 – 96 fl

MCH 25 L 27 – 32 pg
MCHC 34 32 - 36 g/dl
RESUME
PEM. FISIK
ANAMNESIS: • VITAL SIGN :
• Ny. L, perempuan usia 32 tahun
TD: 100/70, HR: 100x/menit, RR: 20x/menit, Suhu:
• Demam sejak 5 hari SMRS
36,4,0C,
• Disertai : BB : 50 kg TB : 160 cm IMT : 19,53 kg/m 2
• keringat dingin (+), menggigil, badan Status gizi : Kesan gizi cukup
terasa lemas (+), sakit kepala (+), nyeri
belakang mata, nyeri otot dan sendi, Pemeriksaan fisik: nyeri tekan epigastrium(+)
mual (+), muntah (+), nyeri ulu hati (+),
nafsu makan dan minum pasien Pemeriksaan laboratorium leukopenia,
menurun. trombositopenia.
• Sudah minum obat paracetamol,
demam turun tetapi naik kembali
• Riw. Keluhan serupa (-),riw penyakit dahulu
dan Riwayat penyakit keluarga yang
berhubungan (-).
DIAGNOSIS

Obserfasi febris H5

E.C DD
Dengue Fever Dengue Hemoragic
fever
PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 500 cc/ 8 jam


Paracetamol 3 x 500 mg
Domperidone 3 x 10 mg
Dehaf 2x1 sach po
Konsul SP.PD
Cek darah rutin/hari
FOLLOW UP
  21 juli 2020 22 juli 2020
S Demam (-), nafsu makan mulai membaik, mual (+), muntah (-),Perdarahan (-), nyeri Demam (-), nafsu makanmembaik, mual (+), muntah (-), Perdarahan (-), nyeri kepala
kepala (-), nyeri otot dan sendi (-), keringat dingin (-), mengigil (-), nyeri ulu hati (-) BAK (+) (-), nyeri otot dan sendi (-), keringat dingin (-), mengigil (-), nyeri ulu hati (-) BAK (+) N,
N, BAB (+) N BAB (+) N
 

O Ku/Ks : sakit sedang / CM Ku/Ks : baik/ CM


TD : 110/80 mmHg R : 20 x / menit TD : 120/80 mmHg S : 36,40 C
N : 83 x / menit S : 37,1 0 C N : 78 x / menit R : 18 x / menit
BB : 50 kg BB : 50 kg
Mata : dalam batas normal Mata : dalam batas normal
THT : tonsil T2-T2 hiperemis (-), faring hiperemis (-) THT : tonsil T2-T2 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Thorax : Jtg: BJ I-II reguler, m (-), g (–) Thorax : jtg: BJ I-II reguler, m (-), g (–)
Paru : Paru : SN vesikuler +/+, rh -/-, wh –/-- Paru : SN vesikuler +/+, rh -/-, wh –/-
Abd : datar, NT Epigastrium (+), BU (+) Normal, Hepar dan lien : tidak teraba membesar Abd : datar, NT Epigastrium (-), BU (+) N
Ekst : akral hangat, udem (-), sianosis (-) Hepar dan lien : tidak teraba membesar
Ekst : dalam batas normal
Lab Pukul 06.32 -
Hb : 12,4 g/dl
Leuko : 3650 /mm3
Trombo : 141.000/mm3
Ht : 37%
Pukul 18.00
Hb : 12,1 g/dl
Leuko : 2940/mm3
Trombo : 162000/mm3
Ht : 36%
GDS : 93 mg/dl
SGOT : 42 U/I
SGPT : 38 U/I
Ureum : 12 mg/dl
Kreatinin : 0,8 mg/dl
A DF DF
P Infus RL 20 tetes/menit makro Infus RL 20tpm → aff infus
PCT 3 x 500 mg PCT 3 x 500 mg
Domperidon 3 x 10 mg R/ untuk pulang
Edukasi bahwa penyakit yang diderita pasien disebabkan oleh virus yang dibawa oleh
nyamuk
Edukasi bahwa penyakit tersebut biasanya akan reda setelah 7 hari
Edukasi mengenai tanda bahaya yaitu nyeri perut yang berat, muntah terus menerus, sesak,
gusi berdarah, atau darah pada muntah dan sarankan segera bawa ke rumah sakit apabila
muncul tanda bahaya
Pastikan kecukupan cairan
Sarankan untuk melakukan gerakan 3M
Kontrol 3 hari ke depan

Obat pasien adalah:


Parasetamol 3 x1 tab (500 mg)  bila demam
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia
bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
Demam Dengue

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit demam akut yang


disebabkan oleh virus dengue yang sekarang lebih dikenal sebagai genus
Flavivirus
Prevalensi DBD pada tahun 2012 prevalensi Demam Berdarah Dengue
sebesar 1,23 per 1000; tahun 2013 sebesar 0,96 per 1000; tahun 2014
sebesar 0,87 per 1000; tahun 2015 sebesar 0,41 per 1000 dan tahun 2016
sebesar 2,21 per 1000.
P
A
T
O
G
E
N
E
S
I
S
PERJALANAN PENYAKIT
Fase
Fase febris Fase kritis
penyembuhan
Manifestasi klinis
Demam Dengue Gejala klinis Demam Berdarah Dengue

++ Nyeri kepala +
+++ Muntah ++
+ Mual +
++ Nyeri otot +
++ Ruam kulit +
++ Diare +
+ Batuk +
+ Pilek +
++ Limfadenopati +
+ Kejang +
0 Kesadaran menurun ++
0 Obstipasi +
+ Uji tourniquet positif ++
++++ Petekie +++
0 Perdarahan saluran cerna +
++ Hepatomegali +++
+ Nyeri perut +++
++ Trombositopenia ++++
0 Syok +++
Manajemen Kasus DBD

Manajemen kasus DBD meliputi beberapa tahap yakni:5


• Penilaian:
• Riwayat penyakit sekarang, riwayat pengobatan lalu, dan riwayat keluarga
• Pemeriksaan fisik, termasuk fisik umum dan mental
• Investigasi, termasuk laboratorium rutin dan spesifik-dengue
• Diagnosis, penilaian fase penyakit, dan keparahan
• Manajemen: menetapkan tatalaksana berdasarkan manifestasi klinis dan hal-hal terkait lainnya:
• Rawat jalan (kelompok A)
• Rawat inap (kelompok B)
• Membutuhkan tatalaksana emergensi dan urgensi (kelompok C)
DIAGNOSIS

Diagnosis DBD dapat ditegakkan secara klinis dan laboratoris.


Berdasarkan kriteria WHO 1997, diagnosis DBD secara klinis
dapat ditegakkan bila semua hal di bawah ini terpenuhi:1,9
• Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari biasanya bifasik.
• Terdapat minimal 1 manifestasi perdarahan berikut: uji bendung positif; petekie,
ekimosis, atau purpura; perdarahan mukosa; hematemesis, dan melena.
• Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ ml).
• Terdapat minimal 1 tanda kebocoran plasma sebagai berikut:
• Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar.
• Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan dibandingkan
dengan nilai hematokrit sebelumnya.
• Tanda kebocoran plasma seperti: efusi pleura, asites, hipoproteinemia, dan
hiponatremia.
Derajat DBD
DD/DBD Derajat Gejala Laboratorium

DD   Demam disertai 2 atau lebih Leukopenia,


tanda: sakit kepala, nyeri retro- trombositopenia, tidak ditemukan bukti
orbital, mialgia, artralgia kebocoran plasma

DBD I Gejala di atas ditambah uji Trombositopenia (<100.000/ml), bukti ada


bendung positif kebocoran plasma

DBD II Gejala di atas ditambah Trombositopenia (<100.000/ml), bukti ada


perdarahan spontan kebocoran plasma

DBD III Gejala di atas + kegagalan Trombositopenia (<100.000/ml), bukti ada


sirkulasi (kulit dingin dan kebocoran plasma
lembab serta gelisah)

DBD IV Syok berat disertai dengan Trombositopenia (<100.000/ml), bukti ada


tekanan darah dan nadi tidak kebocoran plasma
terukur
TATALAKSANA
Indikasi Pulang Pasien DBD

Klinis: Laboratoris:
• Bebas demam selama • Peningkatan jumlah
minimal 48 jam trombosit
• Terdapat perbaikan ststus Hematokrit stabil tanpa
klinis (keadaan umum baik,
nafsu makan makan cairan intravena
membaik, status
hemodinamik stabil, urine
output normal, tidak ada
gangguan pernapasan)
ANALISIS KASUS
Demam Gejala klinis Demam
Analisis
Dengue Berdarah
TEORI
Dengue ANAMNESIS KASUS
++ Nyeri kepala +
+++ Muntah ++
Pada pasien ini diagnosis
+ Mual +
Degue Fever berdasarkan
++ Nyeri otot +
atas :
++ Ruam kulit +
Anamnesa :
++ Diare +
Demam mendadak sejak
+ Batuk +
5 hari
+ Pilek +
Mual
++ Limfadenopati +
Keringat dingin
+ Kejang +
Menggigil
0 Kesadaran menurun ++
Badan terasa lemas
0 Obstipasi +
Sakit kepala
+ Uji tourniquet positif ++
Nyeri belakang mata
Nyeri otot dan sendi
++++ Petekie +++
0 Perdarahan saluran +
cerna
++ Hepatomegali +++
+ Nyeri perut +++
++ Trombositopenia ++++
0 Syok +++
www.free-powerpoint-templates-design.com
Analisis
TEORI PEMERIKSAAN FISIK KASUS

Pemeriksaan fisik :
Febris Ku/ks : sakit sedang/gelisah
Manifestasi perdarahan TD : 100 / 70 mmHg
Tanda kebocoran plasma Nadi : 100 x/menit
Tanda-tanda syok Suhu : 36,4oC
Pernapasan: 18 x/menit
BB : 50 kg TB : 160 cm
IMT : 19,53 kg/m2
Status gizi: Kesan gizi cukup
Abdomen :
Supel, BU (+) N, Nyeri Tekan
Epigastrium (+)
Ekstremitas : akral hangat

www.free-powerpoint-templates-design.com
Analisis
TEORI KASUS

Tatalaksana yang diberikan


• Tidak ada terapi yang spesifik IVFD RL
untuk DBD. Prinsip terapi utama Resusitasi awal cairan diberikan
adalah terapi suportif. infus kristaloid 20 tetes/menit
Pemeliharaan cairan sirkulasi Paracetamol 3 x 500 mg
merupakan hal terpenting dalam Dosis paracetamol 10 – 15
penanganan kasus DBD ml/KgBB. Diberikan bila panas.
Domperidon 3 x 10 mg
Untuk mengatasi gejala mual
DEHAF 2X1

Pasien dipulangkan karena sudah


tidak demam dalam 24 jam, nafsu
makan membaik,hematokrit stabil,
trombosit > 50.000/ml.

www.free-powerpoint-templates-design.com
PEMERIKSAAN LAB
  20/07/2020 21/07/2020 22/07/2020
Pukul 19:20
06.32 18.03 06.00

Hb 12.8 12.4 12.1 12.3


Ht 38 37 36 36
L 4620 3650 2940 3200
T 148000 141000 162000 165000
IgM anti     (+)  
dengeu

Kesan : Dengan pemberian cairan tidak menunjukkan penurunan nilai Hematokrit,


jadi dapat disimpulkan bahwa pada awal pasien masuk tidak terjadi
hemokonsentrasi.
Analisa Prognosis

Prognosa “bonam” ditetapkan berdasarkan sebagai berikut :


prognosis “ad bonam” karena pasien masuk dengan DF dan tanpa
manifestasi perdarahan yang diharapkan dengan pengamatan klinis
dan laboratories di RS dapat ditatalaksana dengan baik untuk
segera diketahui jika terjadi perburukan perjalanan penyakit.
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai